Perut Buncit
Seorang laki-laki usia 50 tahun datang ke praktek dokter umum dengan keluhan
perut buncit sejak satu bulan yang lalu. Keluhan ini disertai mual dan perut terasa
penuh. Keluhan dirasakan semakin berat. Pasien mengaku pernah muntah darah.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 120/bo mmHg, denyut ndai 82
x/menit, frekwensi pernapasan 24 x/menit, temperature 37,6 C. pada
pemeriksaan abdomen, tampak caput medusa, pekak sisi (+), pekak alih (+) dan
hepar sulit teraba. Pada pemeriksaan ekstremitas tampak white nail.
STEP 1
1. Caput medusa: pelebaran vena cutaneus di sekitar umbilicus
2. White nail: kuku berwarna putih akibat anemia/hipoalbuminemia
3. Muntah darah: muntah disertai darah/muntah berupa darah.
STEP 2
1. Bagaimana mekanisme terjadinya caput medusae?
2. Mengapa pada kasus ini, perut pasien menjadi buncit?
3. Apa penyebab perut buncit?
4. Bagaimana mekanisme muntah darah dan apa penyebabnya?
5. Bagaimana proses terjadinya white nail?
6. Berdasarkan gejala pada kasus, merujuk pada penyakit apa? (diagnosis
yang mungkin dan diagnosis banding)
7. Mengapa dapat terjadi pekak sisi dan pekak alih?
8. Apa pemeriksaan penunjang untuk kasus ini?
9. Penatalaksanaan pada kasus ini?
STEP 3
1. Mekanisme caput medusa
Sumbatan atau penyempitan v. porta aliran balik vena
dilatasi vena umbilikalis caput medusa.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
SB
STEP 4
Mekanisme
caput medusa,
perut buncit,
muntah darah
Diagnosis &
diagnosis
banding
Perut Buncit
Etiologi
penatalaksanaa
n
Pemeriksaan
penunjang
Anastomosis v.
porta
STEP 5
1. Perbedaan tekanan hidrostatik dan tekanan osmotik?
2. Penatalaksaan?
3. Penyebab perut buncit (penyebab kerusakan hepar histopatologis,
massa)
4. Anatomi hepar dan vaskularisasi hepar?
5. Penyebab hipoalbumin?