Anda di halaman 1dari 10

KARAKTERISTIK ISLAM

Dan carilah pada apa yg telah dianugerahkan Allah kepadamu negeri akhirat dan janganlah
kamu melupakan bahagianmu di dunia dan berbuat baikklah sebagaimana Allah telah
berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi ini.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yg berbuat kerusakan.
Sebagai muslim kita tentu ingin menjadi muslim yg sejati. Untuk itu seorang muslim harus
menjalankan ajaran Islam secara kaffah bukan hanya mementingkan satu aspek dari ajaran
Islam lalu mengabaikan aspek yg lainnya. Oleh krn itu pemahaman kita terhadap ajaran
Islam secara syamil dan kamil menjadi satu keharusan. Disinilah letak pentingnya kita
memahami karakteristik atau ciri-ciri khas ajaran Islam dgn baik.
Dr. Yusuf Qardhawi dalam bukunya Khasaais Al-Ammah Lil Islam menyebutkan bahwa
karakteristik ajaran Islam itu terdiri dari tujuh hal penting yg tidak terdapat dalam agama
lain dan ini pula yg menjadi salah satu sebab mengapa hingga sekarang ini begitu banyak
orang yg tertarik kepada Islam sehingga mereka menyatakan diri masuk ke dalam Islam.
Ini pula yg menjadi sebab mengapa hanya Islam satu-satunya agama yg tidak takut dgn
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena itu ketujuh karakteristik ajaran Islam
sangat penting utk kita pahami.
1. Robbaniyyah. Allah Swt merupakan Robbul alamin disebut juga dgn Rabbun nas dan
banyak lagi sebutan lainnya. Kalau karakteristik Islam itu adl Robbaniyyah itu artinya
bahwa Islam merupakan agama yg bersumber dari Allah Swt bukan dari manusia
sedangkan Nabi Muhammad Saw tidak membuat agama ini tapi beliau hanya
menyampaikannya. Karenanya dalam kapasitasnya sebagai Nabi beliau berbicara
berdasarkan wahyu yg diturunkan kepadanya Allah berfirman dalam Surah An-Najm 3-4
yg artinya Dan tiadalah yg diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya ucapan itu
tiada lain hanyalah wahyu yg diwahyukan .
Karena itu ajaran Islam sangat terjamin kemurniannya sebagaimana Allah telah menjamin
kemurnian Al-Quran Allah berfirman dalam Surah Al-Hijr 9 yg artinya Sesungguhnya Kami
telah menurunkan Al-Quran dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.
Disamping itu seorang muslim tentu saja harus mengakui Allah Swt sebagai Rabb dgn
segala konsekuensinya yakni mengabdi hanya kepada-Nya sehingga dia menjadi seorang
yg rabbani dari arti memiliki sikap dan prilaku dari nilai-nilai yg datang dari Allah Swt
Allah berfirman dalam Surah Al-Imran 79 yg artinya Tidak wajar bagi manusia yg Allah
berikan kepadanya Al kitab hikmah dan kenabian lalu dia berkata kepada manusia
hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah tapi dia
berkata hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani krn kamu selalu mengajarkan Al
Kitab dan kamu tetap mempelajarinya.
2. Insaniyyah. Islam merupakan agama yg diturunkan utk manusia krn itu Islam
merupakan satu-satunya agama yg cocok dgn fitrah manusia. Pada dasarnya tidak ada
satupun ajaran Islam yg bertentangan dgn jiwa manusia. Seks misalnya merupakan satu

kecenderungan jiwa manusia untuk dilampiaskan karenanya Islam tidak melarang manusia
utk melampiaskan keinginan seksualnya selama tidak bertentangan dgn ajaran Islam itu
sendiri.
Prinsipnya manusia itu kan punya kecenderungan utk cinta pada harta tahta wanita dan
segala hal yg bersifat duniawi semua itu tidak dilarang di dalam Islam namun harus diatur
keseimbangannya dgn kenimatan ukhrawi Allah berfirman dalam Surah Al-Qashash 77 yg
artinya Dan carilah pada apa yg telah dianugerahkan Allah kepadamu negeri akhirat dan
janganlah kamu melupakan bahagianmu di dunia dan berbuat baikklah sebagaimana Allah
telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi ini.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yg berbuat kerusakan .
3. Syumuliyah. Islam merupakan agama yg lengkap tidak hanya mengutamakan satu aspek
lalu mengabaikan aspek lainnya. Kelengkapan ajaran Islam itu nampak dari konsep Islam
dalam berbagai bidang kehidupan mulai dari urusan pribadi keluarga masyarakat sampai
pada persoalan-persoalan berbangsa dan bernegara.
Kesyumuliyahan Islam tidak hanya dari segi ajarannya yg rasional dan mudah diamalkan
tapi juga keharusan menegakkan ajaran Islam dgn metodologi yg islami. Karena itu di
dalam Islam kita dapati konsep tentang dakwah jihad dan sebagainya. Dengan demikian
segala persoalan ada petunjuknya di dalam Islam Allah berfirman dalam Surah An-Nahl 89
yg artinya Dan Kami turunkan kepadamu al kitab utk menjelaskan segala sesuatu dan
petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yg berserah diri.
4. Al Waqiiyyah. Karakteristik lain dari ajaran Islam adl al waqiiyyah ini menunjukkan
bahwa Islam merupakan agama yg dapat diamalkan oleh manusia atau dgn kata lain dapat
direalisir dalam kehidupan sehari-hari. Islam dapat diamalkan oleh manusia meskipun
mereka berbeda latar belakang kaya miskin pria wanita dewasa remaja anak-anak
berpendidikan tinggi berpendidikan rendah bangsawan rakyat biasa berbeda suku adat
istiadat dan sebagainya.
Disamping itu Islam sendiri tidak bertentangan dgn realitas perkembangan zaman bahkan
Islam menjadi satu-satunya agama yg mampu menghadapi dan mengatasi dampak negatif
dari kemajuan zaman. Ini berarti Islam agama yg tidak takut dgn kemajuan zaman.
5. Al Wasathiyah. Di dunia ini ada agama yg hanya menekankan pada persoalan-persoalan
tertentu ada yg lbh mengutamakan masalah materi ketimbang rohani atau sebaliknya. Ada
pula yg lbh menekankan aspek logika daripada perasaan dan begitulah seterusnya. Allah
Swt menyebutkan bahwa umat Islam adl ummatan wasathan umat yg seimbang dalam
beramal baik yg menyangkut pemenuhan terhadap kebutuhan jasmani dan akal pikiran
maupun kebutuhan rohani.
Manusia memang membutuhkan konsep agama yg seimbang hal ini krn tawazun
merupakan sunnatullah. Di alam semesta ini terdapat siang dan malam gelap dan terang
hujan dan panas dan begitulah seterusnya sehingga terjadi keseimbangan dalam hidup ini.
Dalam soal aqidah misalnya banyak agama yg menghendaki keberadaan Tuhan secara

konkrit sehingga penganutnya membuat simbol-simbol dalam bentuk patung. Ada juga
agama yg menganggap tuhan sebagai sesuatu yg abstrak sehingga masalah ketuhanan
merupakan kihayalan belaka bahkan cenderung ada yg tidak percaya akan adanya tuhan
sebagaimana komunisme. Islam mempunyai konsep bahwa Tuhan merupakan sesuatu yg
ada namun adanya tidak bisa dilihat dgn mata kepala kita keberadaannya bisa dibuktikan
dgn adanya alam semesta ini yg konkrit maka ini merupakan konsep ketuhanan yg
seimbang. Begitu pula dalam masalah lainnya seperti peribadatan akhlak hukum dan
sebagainya.
6. Al Wudhuh. Karakteristik penting lainnya dari ajaran Islam adl konsepnya yg jelas .
Kejelasan konsep Islam membuat umatnya tidak bingung dalam memahami dan
mengamalkan ajaran Islam bahkan pertanyaan umat manusia tentang Islam dapat dijawab
dgn jelas apalagi kalau pertanyaan tersebut mengarah pada maksud merusak ajaran Isla itu
sendiri.
Dalam masalah aqidah konsep Islam begitu jelas sehingga dgn aqidah yg mantap seorang
muslim menjadi terikat pada ketentuan-ketentuan Allah dan Rasul-Nya. Konsep syariah
atau hukumnya juga jelas sehingga umat Islam dapat melaksanakan peribadatan dgn baik
dan mampu membedakan antara yg haq dgn yg bathil begitulah seterusnya dalam ajaran
Islam yg serba jelas apalagi pelaksanaannya dicontohkan oleh Rasulullah Saw.
7. Al Jamu Baina Ats Tsabat wa Al Murunnah. Di dalam Islam tergabung juga ajaran yg
permanen dgn yg fleksibel . Yang dimaksud dgn yg permanen adl hal-hal yg tidak bisa
diganggu gugat dia mesti begitu misalnya shalat lima waktu yg mesti dikerjakan tapi dalam
melaksanakannya ada ketentuan yg bisa fleksibel misalnya bila seorang muslim sakit dia
bisa shalat dgn duduk atau berbaring kalau dalam perjalanan jauh bisa dijama dan
diqashar dan bila tidak ada air atau dgn sebab-sebab tertentu berwudhu bisa diganti dgn
tayamum.
Ini berarti secara prinsip Islam tidak akan pernah mengalami perubahan namun dalam
pelaksanaannya bisa saja disesuaikan dgn situasi dan konsidinya ini bukan berarti
kebenaran Islam tidak mutlak tapi yg fleksibel adl teknis pelaksanaannya.
Dengan demikian menjadi jelas bagi kita bahwa Islam merupakan satu-satunya agama yg
sempurna dan kesempurnaan itu memang bisa dirasakan oleh penganutnya yg setia.
Oleh Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia
sumber file al_islam.chm

TUJUAN ISLAM
Tujuan Islam diwahyukan adalah untuk membimbing, menuntun, dan menolong manusia
agar ia bisa mengetahui asal-usulnya, makna keberadaannya di tengah-tengah alam
semesta, dan tujuan akhirnya yang sebenarnya.
1). Islam mengajarkan bahwa manusia barasal dari Allah, berada dalam kekuasaan Allah,
dan kembali kepada Allah. Sesungguhnya kita berasal dari Allah dan kepada-Nyalah kita
kembali (QS Al-Baqarah [2] : 156).Berasal dari Allah artinya kita diciptakan Allah, berada
dalam kekuasaan Allah berarti kita tidak pernah terpisah dari Allah, terlepas dari Allah, dan
berdiri sendiri diluar Allah.Sedangkan kembali kepada Allah berarti kembali ke asal mula,
kembali kepada Yang Mutlak, Tak Terbatas, dan Yang Esa, yaitu Allah, karena memang
tiada sesuatu pun yang berada di luar Yang Mutlak.
2). Islam mengajarkan bahwa Allah itu Pencipta, Pemilik, Penguasa, Pengatur, Pemelihara,
Penjaga, dan Yang Mengurus segala sesuatu yang ada di alam semesta (QS Al Faatihah [1] :
2). Oleh sebab itu, juga tiada sesuatu pun yang terlepas dari pengaturan, pemeliharaan, dan
penjagaan allah.
3). Islam mengajarkan bahwa Allah itu memberi manusia petunjuk, bimbingan, tuntunan,
pertolongan, dan perlindungan. Petunjuk Allah itu ada yang langsung dan tidak langsung.
Petunjuk Allah yang tidak langsung itu melalui para malaikat-Nya kitab suci-Nya, para
rasul, nabi, dan wali-Nya.Sedangkan bimbingan Allah secara langsung itu melalui hidayah,
ilham dan wahyu khusus untuk nabi dan rasul-Nya.
4). Islam mengajarkan bahwa Allah itu menurunkan hujan, memberi manusia rezeki,
menyembuhkan penyakit (yang bisa menyembuhkan bukan dokter, dokter hanya bisa
memberi resep), dan menyelamatkan manusia, dan yang selain Allah itu tidak bisa
mendatangkan mudarat dan manfaat tanpa seizin allah.
5). Islam mengajarkan bahwa allah itu dekat dengan manusia......... Dan apabila hamba-Ku
bertanya kepadamu tentang AKU, maka (jawablah) bahwa AKU dekat (QS Al-Baqarah [2] :
186). Allah itu selalu bersama kita dimana pun kita berada........., "Dan DIA bersama kamu
dimana saja kamu berada" (QS Al Hadiid [57] : 4).
6). Islam mengajarkan bahwa Allah itu berada dimana-mana, sehingga kita bisa
menyaksikan Allah dimana pun kita berada. "Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat,
maka kemana pun kamu menghadap disitulah wajah Allah" (QS Al Baqarah [2] : 115).
Wajah Allah itu jangan dibayangkan secara fisik berupa mata, hidung, mulut, dan telinga
seperti manusia, karena Allah bukanlah benda fisik seperti manusia, tetapi dipahami
sebagai wujud Allah, sehingga kita bisa menemukan wujud Allah dimana pun kita berada.
7). Islam mengajarkan bahwa Allah itu berbicara (berfirman), mengajak kita berbicara,
mendengarkan doa, mengabulkan doa kita dan memerintahkan kita berdoa. Dan Tuhan-mu
berfirman, "Berdoalah kepada-KU, niscaya KU-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang
yang menyombongkan diri dari menyembah-KU (tidak mau berdoa kepada-KU) akan masuk

neraka jahannam dalam keadaan hina dina (QS Al-Mu'min/Ghaafir [40] : 60).
Neraka Jahannam itu juga bisa dipahami sebagai simbol azab, siksa, dan penderiaan,
sehingga orang yang tidak mau berdoa itu pasti selalu tersiksa dan menderita.
8). Islam mengajarkan bahwa segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi ini milik Allah.
Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan apa yang ada di bumi(QS An-Nisa' [4] : 126; QS
Al
Baqarah
[2]
:
255).
Sebagai pemilik sagala yang ada, Allah mengatur, menentukan dan menggunakansegala apa
yang dimiliki-Nya sesuai dengan kehendak-Nya, sesuai dengan ilmu-Nya dan juga sesuai
dengan sunatullah yang ditetapkan-Nya.
9). Islam mengajarkan bahwa segala yang ada itu wujudnya bergantung pada Allah. Allah
adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.(QS Al Ikhlaash [112] : 2).
Jika segala sesuatu bergantung pada Allah, maka dengan sendirinya juga tiada sesuatu pun
selain Allah itu yang berdiri sendiri terpisah dan terlepas dari Allah, berada diluar Allah,
dan berhadap-hadapan dengan Allah.
Kebenaran ajaran Islam yang diwahyukan itu pada gilirannya bisa mengingatkan dan
menyadarkan manusia bahwa keberadaannya yang hanya sekejap di dunia ini mempunyai
tugas, kewajiban dan tanggung jawab yang telah ditentukan dan ditetapkan oleh Allah,
yaitu untuk beribadah dengan cara tunduk, menyerah, mau diperintah dan mau
melaksanakan perintah-Nya (QS Adz-Dzaariyaat [51] : 56). Sedangkan tanggung jawabnya
adalah sebagai khlifah, sebagai wakil Allah di muka bumi, sebagai pelaksana kehendak
Allah dan juga sebagai pemimpin, baik pemimpin bagi dirinya sendiri, maupun bagi sesama
makhluk lainnya (QS Al Baqarah [2] : 30).Dengan demikian, jelaslah bahwa tujuan Islam
diwahyukan adalah agar manusia bisa mengenal Allah dengan segala keagungan,
kebesaran, dan kekuasaan-Nya, serta petunjuk, perintah, pertolongan dan perlindunganNya.Tugas, kewajiban dan tanggung jawab manusia adalah mewujudkan ajaran Islam itu
dalam kehidupan nyata, sehingga Islam bisa menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta
(rahmatan lil 'alamin). Semoga Allah memberi kita kekuatan dan kesanggupan serta
memudahkan kita untuk bisa melaksanakan apa yang dikehendaki-Nya. Amin Ya Rabbal
'Alamin.

HAKIKAT SHALAT DAN KEUTAMAANNYA


a) Hakikat shalat dan keutamaannya
Hakikat Shalat :
Shalat menurut bahasa ialah doa. Ada yang berkata , shalat itu bermakna doa,
rahmat dan berkat, dan bermakna puji. Rumah tempat sembahyang orang Yahudi
pun dinamakan shalat.
Menurut syara ialah hubungan antara hamba dengan Tuhannya. Dinamakan
ibadah ini dengan shalat adalah karena dia melengkapi doa. Karena itulah
membaca doa untuk Nabi dinamakan shalat (shalawat).
Keutamaan Shalat :
1. Sekiranya sebuah sungai mengallir di depan pintu rumah seseorang, ia mandi
disitu tiap hari lima kali, tinggalkah kotoran di badannya? Menjawab para sahabat :
Tidak, tidak mungkin tinggal barang sedikit dari padanya. Bersabda Rasulullah SAW.
lagi: Sedemikianlah keadaannya shalat lima waktu : Allah menghapuskan
dengannya segala kesalahan. (H.R. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah :
Miftahul Khtabah hal 127).
2. Tak ada seorang muslim yang datang kepadanya waktu shalat yang di
fardhukan, lalu ia membaguskan wudhunya, khusunya dan rukunya, melainkan
itu adalah menjadi kafarat bagi dosa yang sebelumnya selama ia tiada
mengerjakan dosa-dosa besar dan demikianlah keadaannya sepanjang masa. (H.R.
Muslim dan Utsman : At-Targhib, 1:203).
b) Shalat sebagai tiang agama dan urgensinya bagi keberagaman muslim (kosong)
c) Hikmah shalat dari berbagai aspek (kosong)

d) Ancaman agama terhadap orang yang tidak mengerjakan shalat


Mengenai soal ini Rasulullah SAW. telah memberi petunjuk, diantaranya :
1. Antara seorang islam dan antara kekafiran ialah meninggalkan shalat. (H.R.
Ahmad dan Muslim dari Jabir, At-Targhib, 1:342)
2. Urusan yang memisahkan antara kita (para muslim) dengan mereka
(orang-orang kafir) itu ialah : shalat. Maka barangsiapa meninggalkannya, sungguh
ia telah menjai kafir. (H.R. Ahmad dan Daud dari Bunaidah, At-Targhib, 1:342)

Diterangkan oleh An-Nawawy, bahwasanya :


Orang yang meninggalkan shalat dengan jalan mengingkari kewajibannya,
dipandang telah menjadi kafir, keluar dari millah (agama) Islam dengan ijma segala
ulama Islam dan belum mengetahui hukum kewajiban shalat itu.
Adapun ulama-ulama yang tidak mengkafirkan orang yang meninggalkan shalat,
mengambil hujjah dengan sabda Rasulullah SAW. :
Barang siapa mengucapkan kalimat LaaIlaaha Illallaah, masuklah ia kedalam
surga. (H.R. Ahmad dan Ibnu Hurairah : An-Nail 1:376 Ash-Shalah : Ibnul Qayyim
39)

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Taala yang telah menganugerahkan nikmat Iman dan
Islam. Shalawat beserta salam semoga selalu dicurahkan bagi Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam, keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya sampai akhir
zaman.
Sesungguhnya shalat mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Allah Subhnahu wa Tala
yang tidak dimiliki oleh ibadah-ibadah yang lain sebagaimana yang dijelaskan dalam alQurn dan as-Sunnah, diantaranya:
SHALAT SBG TIANG AGAMA
1. Shalat sebagai pondasi agama Islam.
Suatu bangunan tidak akan berdiri dan tegak kecuali dengan adanya pondasi yang kokoh.
Kedudukan shalat mendapatkan tempat yang tinggi setelah mengucapkan syahadatain
sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:
Islam dibangun di atas lima dasar, yaitu: persaksian bahwa tiada Ilah yang berhak untuk
diibadahi/disembah selain Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah,
menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan haji ke Baitullah.
(Muttafaqun alaihi)
2. Shalat adalah Induk ibadah dan ketaatan yang paling utama.
Hal ini dikarenakan banyaknya nash-nash dari al-Qurn yang memerintahkannya,
menjaganya dengan melaksanakannya tepat waktu dan menunaikannya dengan baik
sebagaimana firman Allah Subhnahu wa Tala:Peliharalah segala shalatmu dan
peliharalah shalat wustha dan berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu.
(QS. al-Baqarah: 238)
Dalam ayat yang lain Allah Tala berfirman:
Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat dan rukulah bersama orang-orang yang
ruku. (QS. al-Baqarah: 43)
3. Wasiat terakhir yang diucapkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
menjelang beliau shallallahu alaihi wa sallam wafat adalah shalat, sebagaimana
sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:
Jagalah shalat, jagalah shalat dan berlaku baiklah terhadap budak-budak yang kamu
miliki. (HR. Abu Dawud dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani)
4. Shalat adalah mata air yang berisi kesucian dan ampunan Allah Azza wa Jalla
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda:

Bagaimana pendapat kalian jika ada mata air yang mengalir di depan pintu salah seorang
dari kalian, lalu ia mandi lima kali setiap hari, apakah masih tersisa kotoran di tubuhnya ?
Mereka menjawab; tentu saja tidak ada kotoran yang tersisa, lalu Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam berkata; seperti itulah perumpamaan shalat lima waktu, dengannya Allah
menghapus dosa-dosa. (Muttafaqun alaihi)
5. Shalat adalah amalan yang pertama kali dihisab pada Hari Kiamat
Diriwayatkan dari Abdullah bin Qurt radhiyallahu anhu, ia berkata bahwasanya Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Amalan seorang hamba yang pertama kali dihisab pada hari Kiamat adalah shalat. Jika
shalatnya baik maka baiklah seluruh amalannya dan jika buruk maka buruklah seluruh
amalannya. (HR. Thabraani)
6. Shalat merupakan jaminan keamanan dari api neraka
Hal ini diriwayatkan dari Abu Zuhair Ammarah bin Ruwaibah radhiyallahu anhu ia
berkata aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Tidak akan masuk neraka seorang yang mengerjakan shalat sebelum terbit dan tenggelam
matahari, yakni shalat Shubuh dan shalat Ashar. (HR. Muslim)
7. Shalat merupakan jalan untuk memperoleh keberuntungan dan kemenangan yang
besar dalam menjalankan kehidupan
dan juga merupakan obat dari keluh kesah yang dirasakan manusia dan sebaik-baik sarana
untuk mencapai ketenangan jiwa. Hal ini dapat dilihat setelah mengkaji ayat-ayat al-Qurn
dan hadits-hadits rasul yang menjelaskan hal yang demikian diantaranya firman Allah
Subhnahu wa Tala:
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang mumin (yaitu) orang-orang yang khusyu
dalam shalatnya. (QS. al-Muminuun: 1-2)
Dalam ayat yang lain Allah Tala berfirman:
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah. Apabila ia ditimpa kesusahan ia
berkeluh kesah, dan apabila ia mendapatkan kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang
yang menegakkan shalat, yang mereka itu mengerjakan shalat secara terus-menerus. (QS.
al-Maaarij: 19-23)
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Diantara perkara dunia yang aku senangi adalah wanita dan wangi-wangian dan kesejukan
pandanganku terdapat dalam shalat. (HR. Ahmad, an-NasaI, al-Hakim dan al-Baihaqi)

8. Begitu pentingnya ibadah shalat ini


maka syariat Islam sangat menaruh perhatian kepadanya sehingga shalat wajib dikerjakan
baik seseorang adalah Musafir atau seorang Muqim (tidak dalam keadaan safar), dalam
keadaan aman atau dalam keadaan ketakutan seperti dalam suasana perang dimana
Rasulullah tetap melaksanakan shalat dan dalam keadaan sakit ataupun sehat
9. Shalat adalah ibadah laksana pelita yang menerangi hidup seseorang.
Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Shalat adalah
pelita. (HR. Muslim)
10. Shalat sebagai salah satu sifat orang yang bertaqwa
sebagaimana firman Allah Subhnahu wa Tala:
Alif laam miim. Kitab (al-Qurn) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertaqwa, yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat
dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. (QS. alBaqarah: 1-3)

Anda mungkin juga menyukai