Anda di halaman 1dari 18

Pokok-Pokok Keimanan Kepada Hari

Akhir
Kategori: Aqidah
15 Komentar // 16 Februari 2010
Iman kepada hari akhir hukumnya wajib dan kedudukannya dalam agama
merupakan salah satu di antara rukun iman yang enam. Banyak sekali Allah
Taala menggandengkan antara iman kepada Allah dan iman kepada hari akhir,
karena barangsiapa yang tidak beriman kepada hari akhir, tidak mungkin akan
beriman kepada Allah. Orang yang tidak beriman dengan hari akhir tidak akan
beramal, karena seseorang tidak akan beramal kecuali dia mengharapkan
kenikmatan di hari akhir dan takut terhadap adzab di hari akhir.[1]
Disebut hari akhir karena pada hari itu tidak ada hari lagi setelahnya, saat itu
merupakan tahapan yang terakhir[2]. Keimanan yang benar terhadap hari akhir
mancakup tiga hal pokok yaitu mengimani adanya hari kebangkitan, mengimani
adanya hisaab (perhitungan) dan jazaa (balasan), serta mengimani tentang surga
dan neraka. Termasuk juga keimanan kepada hari akhir adalah mengimani segala
peristiwa yang akan terjadi setelah kematian seperti fitnah kubur, adzab kubur,
dan nikmat kubur.
Mengimani Adanya Hari Kebangkitan
Hari kebangkitan adalah hari dihidupkannya kembali orang yang sudah mati
ketika ditiupkannya sangkakala yang kedua. Kemudian manusia akan berdiri
menghadap Rabb semesta alam dalam keadaan telanjang tanpa alas kaki, telanjang
tanpa pakaian, dan dalam keadaan tidak disunat. Allah Taala berfirman,


{104}
Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran lembaran
kertas. Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah Kami
akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya
Kamilah yang akan melaksanakannya. (QS. Al Anbiyaa:104)
Hari kebangkitan merupakan kebenaran yang sudah pasti. Ditetapkan oleh Al
Quran, As Sunnah dan Ijmaa (konsensus) kaum muslimin. Allah Taala
berfirman,

{16} { 15}

Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan


mati(15). Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari
kuburmu) di hari kiamat.(16) (QS. Al Mukminun:15-16)
Rasulullah shalallahu alaihi wa salaam bersabda :


Pada hari kiamat, seluruh manusia akan dikumpulkan dalam keadaan tanpa
alas kaki, telanjang, dan tidak disunat[3]
Kaum muslimin juga telah sepakat mengenai kepastian adanya hari kebangkitan
ini. [4]
Mengimani Adanya Hari Perhitungan dan Pembalasan
Termasuk perkara yang harus diimani berkenaan dengan hari akhir adalah
mengimani adanya hari perhitungan dan pembalasan. Seluruh amal perbuatan
setiap hamba akan dihisab dan diberi balasan. Hal ini juga telah ditetapkan oleh Al
Quran, As Sunnah dan ijmaa kaum muslimin.
Allah Taala berifrman,

{26} { 25}
Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka(25). kemudian sesungguhnya
kewajiban Kami-lah menghisab mereka. (QS. Al Ghasiyah:25-26)




{47}
Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah
dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji
sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai
pembuat perhitungan. (QS. Al Anbiyaa:47)
Telah shahih dari Nabi shalallahu alaihi wa salaam, beliau bersabda,



Barangsiapa yang berniat melakukam suatu kebaikan, lalu mengerjakannya,
maka Allah telah menulisnya sepuluh hingga tujuh ratus kebaikan, bahkan
sampai kelipatan yang lebih banyak lagi. Sedangkan barangsiapa yang berniat

melakukan keburukan, lalu mengerjakannya, maka Allah hanya akan menulisnya


satu keburukan saja [5].
Kaum muslimin juga telah bersepakat tentang adanya hari perhitungan dan
pembalasan. Dan ini sesuai dengan tuntutan hikmah Allah Taala.[6]
Mengimanai Adanya Surga dan Neraka
Hal lain yang harus diimani seorang muslim adalah tentang surga dan neraka.
Keduanya merupakan tempat kembali yang abadi bagi makhluk. Surga adalah
kampung kenikmatan yang dipersiapkan oleh Allah Taala bagi orang-orang yang
beriman. Sedangkan neraka adalah hunian yang penuh dengan adzab yang
dipersiapkan oleh Allah Taala untuk orang-orang kafir. Allah Taala berfirman :

{14} { 13}
Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam
syurga yang penuh kenimatan. dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka
benar-benar berada dalam neraka (Al Infithaar:13-14)
Berkaitan dengan surga dan neraka, ada beberapa hal penting yang merupakan
keyakinan ahlus sunnah yang membedakannya dengan ahlul bidah :
Pertama: Surga dan Neraka Benar Adanya
Keberadaan surga dan nereka adalah haq (benar adanya). Tidak ada keraguan di
dalamnya. Neraka disediakan bagi musuh-musuh Allah, sedangkan surga
dijanjikan bagi wali-wali Allah. Penyebutan tentang surga dan neraka dalam Al
Quran dan As Sunnah sangatlah banyak. Terkadang disebutkan tentang kondisi
penduduk surga dan neraka. Terkadang disebutkan tentang janji kenikmatan surga
dan adzab di neraka. Terkadang disebutkan dorongan agar bersemangat meraih
surga dan ancaman dari neraka. Demikian pula As Sunnah banyak menyebutkan
tentang surga dan neraka. Itu semua menunjukkan bahwa keberadaan surga dan
neraka adalah benar adanya. [7]
Kedua: Surga dan Neraka Sekarang Sudah Ada
Ahlus sunnah telah sepakat bahwa keduanya merupakan makhluk Allah yang telah
ada sekarang. Hal ini bertentangan dengan keyakinan mutazilah dan qodariyah
yang lebih mengedepankan akal mereka. Adapun dalilnya adalah firman Allah,



{133 }
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang
luasnya seluas langit dan bumi yang telah disediakan untuk orang-orang yang
bertakwa (QS. Ali Imran:133)

Tentang neraka Allah berfirman,

{131}
Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang telah disediakan untuk orangorang yang kafir (QS. Ali Imran:131)
Diriwayatkan juga bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah melihat
Sidratul Muntaha, kemudian melihat dan masuk ke dalam surga. Hal ini terjadi
ketika beliau Isra Miraj.[8]
Ketiga: Penciptaan Surga dan Neraka Sebelum Penciptaan Makhluk
Dalilnya adalah firman Allah Taala,



{19}
(Dan Allah berfirman): Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di
surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu
sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu
berdua termasuk orang-orang yang zalim. (QS. Al Araf: 19)
Surga ada setelah ditiupkannya ruh pada diri Adam. Hal ini menunjukkan surga
sudah ada sebelum penciptaan Adam. [9].
Keempat: Surga dan Neraka Sudah Ditentukan Siapakah Yang Akan
Menjadi Penghuninya
Dalilnya adalah firman Allah Taala,


Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari
jin dan manusia (QS. Al Araf: 179)
Dari Aisyah, Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda,



Sesungguhnya Allah telah menciptakan para penghuni untuk jannah. Allah
telah menentukan mereka sebagai penghuninya, sedangkan mereka masih dalam
tulang sulbi bapak-bapak mereka. Allah juga telah menciptakan para penghuni

bagi neraka. Allah telah menentukan mereka sebagai penghuninya, padahal


mereka masih dalam tulang sulbi bapak-bapak mereka [10].[11]
Kelima: Surga dan Neraka Kekal Abadi
Allah Taala berfirman,

{108}
Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga, mereka
kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu
menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.
(Huud:108)
Rasulullah shalallhu alaihi wa sallam bersabda,



}
{
Datanglah suara berkumandang :Wahai ahli surga, sesungguhnya kamu
sekalian akan sehat dan tak pernah sakit. Kamu sekalian akan menjadi muda
belia dan tak pernah tua lagi. Dan kalian pun akan hidup dan tak akan pernah
mati.[12].
Keyakinan tentang surga dan neraka di atas, terangkum dalam perkataan yang
disampaikan oleh Imam Abu Jafar At Thahawy rahimahullah dalam kitab beliau
al Aqidah Ath Thahawiyah, beliau menjelaskan,





Surga dan neraka merupakan dua makhluk yang tidak akan punah dan binasa.
Sesungguhnya Allah telah menciptakan keduanya sebelum penciptaan makhluk
lainnya dan Allah juga telah menentukan siapakah penghuninya[13].
Mengimanai Fitnah, Adzab, dan Nikmat Kubur
Dalil perkara ini sangat gamblang dan jelas. Allah Taala menerangkannya di
banyak tempat dalam Al Quran. Demikian pula penjabaran dari Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam tentang masalah ini sangat banyak dan mencapai
derajat mutawatir. Allah Taala berfirman,


{93}
Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang
zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul
dengan tangannya, (sambil berkata): Keluarkanlah nyawamu Di hari ini kamu
dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan
terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu
menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya. (QS. Al Anam: 93). [14]
Adapun dalil tentang adanya siksa kubur adalah tentang kisah pertanyaan malaikat
di alam kubur kepada mayit tentang Rabbnya, agamanya, dan nabinya. Allah
Taala lalu meneguhkan orang-orang yang beriman dengan kata-kata yang
mantap, sehingga dengan kemantapannya ia menjawab, Rabbku adalah Allah,
agamaku Islam, dan nabiku adalah Nabi Muhammad. Sebaliknya Allah
menyesatkan orang-orang yang dzalim. Orang yang kafir hanya bisa menjawab,
Hahhah!Aku tidak tahu sementara itu orang munafik atau orang yang ragu
menjawab : Aku tidak tahu. Aku dengar orang-orang mengatakan sesuatu, lalu
aku ikut pula mengaatkannya[15].
Faedah Iman yang Benar
Keimanan yang benar akan memberikan faedah yang bermanfaat. Demikian pula
keimanan yang benar terhadap hari akhir akan memberikan manfaat yang besar, di
antaranya :
1. Merasa senang dan bersemangat dalam melakukan kataatan dengan
mengharapkan pahalanya kelak di ahri akhir.
2. Merasa takut ketika melakukan kemaksiatan dan tidak suka kembali pada
maksiat karena khawatir mendapat siksa di hari akhir.
3. Hiburan bagi orang-orang yang beriman terhadap apa yang tidak mereka
dapatkan di dunia dengan mengharapkan kenikmatan dan pahala di
akhirat. [16].
Demikian penjelasan singkat tentang pokok-pokok keimanan kepada hari akhir.
Terdapat banyak perincian yang harus kita imani dari hal-hal yang pokok tersebut.
Insya Allah akan dijelaskan lebih rinci dalam kesempatan lain. Semoga Allah
meneguhkan iman kita hingga ajal menjemput kita. Wallahul muwafiq.
Penulis: Abu Athifah Adika Mianoki
Murojaah: M.A. Tuasikal
Artikel www.muslim.or.id

Dari artikel Pokok-Pokok Keimanan Kepada Hari Akhir Muslim.Or.Id


Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah by null
Yg lain
BAB III
IMAN KEPADA HARI AKHIR
(Contoh pembelajaran Agama Islam SMA Kelas XII)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator


3. Meningkatkan keimanan kepada hari akhir
3.1. Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap hari akhir
Mampu menjelaskan pengertian beriman kepada hari akhir.
Mampu menjelaskan dalil naqli mengenai pentingnya beriman kepada hari
akhir.
Mampu menjelaskan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap hari akhir
Mampu menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap hari
akhir
3.2. Menerapkan hikmah beriman kepada hari akhir
Menjelaskan hikmah beriman kepada hari akhir.
Mendeskripsikan hikmah beriman kepada hari akhir.
Menerapkan hikmah beriman kepada hari akhir .

A. Dalil Naqli tentang Hari Akhir


Iman kepada hari akhir adalah salah satu rukun iman yang utama selain iman
kepada Allah swt. Menurut Prof. Dr. Quraisy Syihab, dalam bukunya Wawasan
Al-Quran halaman 80, dua rukun iman inilah yang paling banyak disebutkan
dalam Al-Quran. Terbukti al-Quran selalu menyebutkan Iman kepada Hari Akhir
dan Iman kepada Allah selalu bersamaan dan berurutan. Diantaranya adalah ayatayat berikut !
a. Al-Quran surat al-Baqarah (2) ayat 8 :
Artinya:
Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari
kemudian", padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.
(Q.S. al Baqarah ayat 8)

b. Al-Quran surat al-Taubah (9) ayat 8 :


Artinya :
Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang
beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan salat,
menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka
merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang
mendapat petunjuk. (Q.S. al Taubah ayat 8)
c. Al-Quran surat al-Maidah (5) ayat 69 :
Artinya :
Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orangorang Nasrani, siapa saja (di antara mereka) yang benar-benar beriman kepada
Allah, hari kemudian dan beramal saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap
mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.(Q.S. al Maidah ayat 69)
d. Al-Quran surat al-Baqarah (2) ayat 177 :
Artinya :
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan,
akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari
kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang
dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir
(yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan
(memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat; dan
orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang
sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orangorang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (Q.S.
al Baqarah ayat 177)
Dengan demikian terlihat bahwa keimanan kepada Allah berkaitan erat dengan
iman kepada hari akhir. Menurut Prof.Quraisy Syihab keimanan kepada Allah
tidak sempurna kecuali dengan keimanan kepada hari akhir. keimanan kepada
Allah menuntut adanya amal perbuatan, sedangkan amal perbuatan baru sempurna
motivasinya dengan adanya keimanan tentang adanya hari akhir. Karena
kesempurnaan ganjaran dan balasannya hanya ditemukan di akhirat nanti. Untuk
memperkuat argumennya, beliau menyatakan bahwa kata yaumul akhir saja
terulang 24 kali, disamping kata "akhirat terulang 115 kali dalam Al-Quran.
Selain itu Al-Quran selalu menggugah hati dan pikiran manusia dengan
menggambarkan peristiwa-peristiwa hari akhirat, dengan nama-nama yang unik,
misalnya al-Zalzalah, al-Qariah, an-Naba, al-Qiyamah. Istilah-istilah (yang
menjadi nama surat Al-Quran) itu mencerminkan peristiwa dan keadaan yang
bakal dihadapi oleh manusia pada saat itu, dengan tujuan agar manusia beriman

kepada Allah dan hari akhirat, karena manusia akan bertemu Allah, dan manusia
pasti akan mati, karenanya manusia jangan lengah, lupa diri, jangan terpesona
dengan kehidupan dunia yang temporal dan menipu, manusia jangan
mempertuhankan harta, karena harta tidak dapat menolong pemiliknya dari siksa
Allah di hari akhirat.
Disamping itu banyak hadis-hadis rasulullah dengan kwalitas yang berbeda selalu
mengkaitkan kesalehan sosial seseorang dengan kemantapan iman kepada Allah
dan hari akhir. Diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Hadis tentang kemampuan seseorang untuk selalu bertutur kata yang baik, atau
lebih baik diam jika tidak mampu melakukannya, adalah :
( ) (

Artinya :
Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia selalu bertutur
kata yang baik atau lebih baik diam.(H.R.Bukhari dan Muslim dari Abu
Hurairah)
2. Ketulusan seseorang dalam menghormati tamu adalah cermin imannya.
( ) (

Artinya :
Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan
tamunya. .(H.R.Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)
3. Manisnya iman adalah lari dari fitnah.

:

Artinya :
Dari Abu Said Al-Khudry ra. Bahwasanya ia berkata : Rasulullah saw bersabda :
Hampir-hampir sebaik-baik harta orang Islam adalah kambing yang mana ia
mengikutinya di pucuk gunung dan tempat yang mendapat hujan dimana ia
melarikan agamanya dari fitnah.
Perilaku yang tercermin dari ketiga hadis tersebut, tercapai apabila seseorang
memiliki kemantapan iman kepada Allah dan hari akhirat.
B. Dalil Aqli tentang Hari Akhir
Dalil aqli merupakan argumen untuk memperkuat dalil naqli yang bersumber dari
al-Quran dan Sunnah, karena argumen al-Quran sendiri sudah sangat mampu
mengatasi keragu-raguan manusia tentang adanya hari kiamat tersebut. Mari kita
tampilkan kemungkinan datangnya hari akhir menurut teori para ahli pada
bidangnya masing-masing.

a. Menurut Ahli Astronomi


Bumi dan planet-planet lainnya berputar mengelilingi matahari secara teratur dan
sempurna masing-masing planet mempunyai daya tarik-menarik sehingga beredar
dan bergerak seimbang/serasi. Namun daya tarik menarik itu semakin lama akan
semakin berkurang bahkan hilang sama sekali, akhirnya akan saling bertabrakan
dan hancur, (bandingkan surat at-Takwir 2 dan al-Infir 2).
b. Menurut ahli Geologi
Di dalam perut bumi terdapat gas yang panas yang berkembang dan terus menerus
menekan kearah luar bumi. Akan tetapi bumi itu sendiri mendapat tekanan
(atmosfir) dari luar atau permukaannya, sehingga terjadilah keseimbangan.
Namun diperkirakan bahwa tekanan dari luar semakin lama semakin lemah,
bahkan tak berdaya lagi akhirnya mengakibatkan gas bumi akan meledak dengan
ledakan yang sangat dahsyat dan akan mengeluarkan bola api raksasa yang
membawa kehancuran. (bandingkan dengan surat al-Zalzalah).
c. Menurut Ahli Fisika
Menurut Teori Ilmu Alam bahwa sumber energi terbesar yang dapat memenuhi
kebutuhan semua kehidupan di dunia ini adalah matahari. Begitu juga daya tarik
antara benda-benda angkasa (planet) itu ada ketergantungan dengan energi
matahari. Namun lambat laun sinar matahari semakin melemah, akibatnya
mempengaruhi daya tarik diantara planet-planet tersebut akhirnya tidak ada
keseimbangan, maka terjadilah tabrakan diantara mereka. (bandingkan at-Takwir
1-3)
d. Pendapat lain dari Sarjana Astronomi Jh. Van Vierngen dan kawan-kawannya.
Mereka memperkirakan bahwa alam semesta ini akan meletus akibat dari
pengembangan yang terus menerus tanpa batas. Diumpamakan seseorang yang
meniup balon terus menerus tanpa henti maka balon tersebut akan meledak.
Sampai saat ini alam ini sedang terus mengalami pengembangan, sehingga akan
melebihi kapasitas maksimal, akibatnya langit yang membentang luas itu akan
pecah dan hancur berantakan. (Bandingkan surat al-Ahqf ;3, at-Tur ;9,ar-Rahmn
; 37, al-Hqqah ; 16, al-Marij ; 8 ).
Dengan adanya kesadaran demikian terdoronglah manusia untuk beriman dan
beramal saleh itulah sebabnya, mengapa keimanan kepada hari akhir itu sangat
penting.

C. Tanda-tanda Hari Akhir (kiamat)


Kapan hari kiamat akan tiba memang rahasia Allah, pengetahuan kita hanya
terbatas pada tanda-tanda akan kedatangannya. Sebagaimana firman Allah berikut

ini :
1. Q.S. an-Nziat (79) ayat : 42-44
Artinya :
(Orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari berbangkit,
kapankah terjadinya?. Siapakah kamu (sehingga) dapat menyebutkan (waktunya)?
Kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya (ketentuan waktunya). (Q.S. an
Nziat ayat 42-44)
2. Q.S. al-Isra (17) ayat 51, dialog antara kaum musyrik dengan Rasulullah
tentang kapan hari kiamat (hari kebangkitan).
Artinya :
Atau suatu makhluk dari makhluk yang tidak mungkin (hidup) menurut
pikiranmu". Maka mereka akan bertanya: "Siapa yang akan menghidupkan kami
kembali?" Katakanlah: "Yang telah menciptakan kamu pada kali yang pertama".
Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepala mereka kepadamu dan berkata,
"Kapan itu (akan terjadi)?" Katakanlah: "Mudah-mudahan waktu berbangkit itu
dekat". (Q.S. al Isra ayat 51)
Orang-orang kafir dan musyrik suka ragu, tentang kemungkinan manusia
dibangkitkan kembali dan kalaupun itu mungkin kapankah hal itu terjadi.
Jawabannya adalah mudah-mudahan dalam waktu dekat. Artinya waktu hari
kiamat tetaplah menjadi rahasia Allah swt.
Prof. Bey Arifin dalam bukunya Hidup Sesudah Mati (hal.182-196) setelah
mengutip beberapa hadis rasulullah melukiskan tanda-tanda hari Kiamat ada 15
peristiwa yang mendahuluinya. Dari 15 peristiwa itu menurut beliau 3 diantaranya
adalah paling penting.
1. Munculnya Dajjal
Dajjal artinya pembohong yang kerjanya cuma menyesatkan manusia. Dajjal ada
2 macam. Dajjal kecil dan Dajjal besar. Dajjal-Dajjal menyebabkan kerusakankerusakan dalam masyarakat. Kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan oleh Dajjal
kecil itu dinamakan Kiamat Kecil. Dan Dajjal-Dajjal kecil itu telah lahir dan
mungkin dapat kita temukan disekitar kita. Sedangkan Dajjal besar adalah
pembohong kaliber besar yang kerjanya membohongi dan menyesatkan umat
manusia dan mereka akan muncul menjelang Kiamat kubra (kiamat besar) tiba.
Coba perhatikan doa Rasulullah berikut, yang dikutip oleh Bay Arifin dari kitab
Jami Shaghir.




Artinya :

Ya Allah aku mohon berlindung kepada Mu dari sifat malas dan umur kelewat tua,
dari segala dosa hutang, dari fitnah kubur dan azab kubur, dari fitnah neraka dan
azab neraka, dari bahaya fitnah kekayaan, aku berlindung dengan Engkau dari
fitnah (bahaya) kemiskinan. Dan aku berlindung kepada Engkau dari fitnah alMasih Dajjal. Ya Allah bersihkanlah diriku dari kesalahan-kesalahanku dengan air,
dengan salju, dan air mawar, bersihkan pula jiwaku dari kesalahan seperti
bersihnya kain putih dari daki dan jauhkan aku dari kesalahan-kesalahanku seperti
jauhnya jarak antara timur dan barat. (hadis shahih, diriwayatkan oleh Bukhari,
Muslim, Nasai, dan Ibnu Majah dari Aisyah).
Dalam hadis lain Rasulullah bersabda : Tidak terjadi Kiamat, sehingga muncul
hampir 30 orang Dajjal, masing-masing mengakui bahwa ia Rasul Allah.
(H.R.Abu Dawud, Turmuzi, Nasai dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah)
Dalam sejarah Islam Dajjal-Dajjal yang mengaku nabi palsu itu telah muncul
sejak zaman rasulullah. Tercatat ada 3 nabi palsu pada masa rasulullah, yaitu
Al-Unsy dari Yaman, Musailamah Al-Kazzab dari Yamamah dan Ibnu Syayyad
dari Madinah. Ketiga Dajjal itu dapat ditumpas pada masa pemerintahan Khalifah
Abu Bakar As-Shiddiq. Beberapa puluh tahun kemudian, muncul lagi di Irak yang
mengaku sebagai nabi, namanya Mukhtar As Tsaqafy namun dia dapat ditumpas
dan terbunuh. Namun masih banyak lagi dalam sejarah yang mungkin tidak
tercatat.
Akhirnya di abad ke 20 masehi tepatnya tahun 1839 masehi lahirlah di Qadyan
India seorang yang bernama Mirza Gulam Ahmad yang dalam masa hidupnya
berkhutbah dan mengarang. Pada tahun 1900 ia mendirikan perkumpulan yang
dinamai Ahmadiyah. Yang pada akhirnya ia pun menganggap dirinya nabi dan
begitupun pengikutnya menghormatinya sebagai nabi. Di Indonesia baru-baru ini
muncul Lia Aminuddin mengaku sebagai nabi dan rasul dan kemudian tahun 1997
MUI memfatwakannya sebagai nabi palsu, sesat dan menyesatkan. Kemudian
tahun 2007 muncul juga di Bogor seorang bernama Ahmad Mushaddiq yang nama
aslinya adalah H. Salam mengaku sebagai nabi dan rasul. Dan kita tidak tahu
sudah berapa banyak Dajjal-Dajjal yang lahir ke dunia ini.
2. Turunnya Isa ibnu Maryam A.S.
Menurut A.Hasan dalam bukunya Verslag Debat Pembela Islam menerangkan
bahwa ada lebih kurang 30 buah hadis yang menerangkan akan turunnya Isa ibnu
Maryam AS. Kedatangannya adalah untuk membunuh semua babi dan
menghancurkan semua salib. Ulama mentakwilkan sebagai kehancuran dan
lenyapnya agama Kristen dan memperkuat agama Islam. Dan kedatangan Isa anak
Maryam itu adalah sesudah munculnya Dajjal.
3. Turunnya Imam Mahdi

Kepercayaan akan kehadiran Imam Mahdi pada akhir zaman telah merata
dikalangan kaum muslimin. Mahdi artinya yang mendapat petunjuk. Kata Mahdi
tidaklah terdapat dalam Al-Quran.
Kami kemukakan beberapa pendapat para ulama mengenai Imam Mahdi :
a. Pendapat Ibnu Khaldun : semua hadis-hadis itu tidak ada yang terlepas dari
bantahan, kecuali sedikit sekali.
b. Pendapat Syaikh Muhammad Darwisy : Hadis-hadis tentang Mahdi semuanya
lemah, tidak satupun yang dapat jadi pegangan. Janganlah kamu terpedaya oleh
omongan orang yang mengumpulkannya dalam beberapa karangan.
c. Pendapat Sayid Rasyid Ridha : Masalah Mahdi yang ditunggu-tunggu
kedatangannya itu adalah masalah suatu dasar aliran politik yang diberi pakaian
agama.
Dari tiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa keyakinan akan hadirnya
Imam Mahdi menjelang hari kiamat (sebagai salah satu tanda hari kiamat), tidak
dapat dipertanggungjawabkan. Dengan demikian waktu datangnya hari kiamat
tetaplah menjadi rahasia Allah, yang paling penting kita memperbanyak amal
saleh sebagai bekal diakhirat, karena sebaik-baik bekal adalah taqwa.

D. Macam-Macam Kiamat
1. Kiamat Sughra atau Kiamat Kecil
Yaitu berupa kejadian atau musibah yang terjadi di alam ini, seperti kematian
setiap saat, banjir bandang, angin beliung, gunung meletus, gempa bumi,
peperangan, kecelakaan kendaraan, kekeringan yang kepanjangan, hama tanaman
yang merajalela. Keseluruhan rangkaian kejadian tersebut di atas ditinjau dari segi
aqidah merupakan peringatan dari Allah. Bagi umat yang beriman hal ini
merupakan peringatan dan ujian. Sedangkan bagi umat yang ingkar/kafir
merupakan siksaan atau azab Allah swt.
Allah berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 155-156 :
Artinya :
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita
gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa
musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun". (Q.S. al
Baqarah ayat 155-156)
Firmannya Allah surat ali-Imran ayat 137:
Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah; karena itu
berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang
yang mendustakan (rasul-rasul).(Q.S. ali Imran ayat 137)
2. Kiamat Kubra

Yaitu masa kehancuran seluruh alam semesta secara masal dan berakhirnya
kehidupan alam dunia serta hari mulai dibangkitkannya semua manusia yang
sudah mati sejak zaman Nabi Adam sampai manusia terakhir, untuk menjalankan
proses kehidupan berikutnya, sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran surat alZalzalah ayat 1-5.
Artinya :
Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat), dan bumi
telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya, dan manusia
bertanya: "Mengapa bumi (jadi begini)?", pada hari itu bumi menceritakan
beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian
itu) kepadanya. (Q.S. al Zalzalah :1-5)
Firmannya Allah surat al-Qariah ayat 1-5 :
Artinya :
Hari Kiamat, apakah hari Kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?
Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-gunung
seperti bulu yang dihambur-hamburkan. (Q.S. al Qariah ayat 1-5)
Firmannya Allah surat al-Waqiah ayat 1-7 :
Artinya :
Apabila terjadi hari kiamat, terjadinya kiamat itu tidak dapat didustakan
(disangkal). (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan
(golongan yang lain), apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya, dan
gunung-gunung dihancur luluhkan sehancur-hancurnya, maka jadilah dia debu
yang beterbangan, dan kamu menjadi tiga golongan.(Q.S.al Waqiah ayat 1-7)
Kiamat Kubra ini tidak ada yang tahu tentang waktu kejadiannya, sebagaimana
firman Allah swt. dalam surat al-Araf ayat 187.
Artinya :
Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?"
Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi
Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain
Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di
bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba".
Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya.
Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi
Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui". (Q.S. al Araf ayat 187)
E. Proses Menuju Fase-fase Kehidupan Akhirat
Pada hari kiamat nanti manusia mengalami beberapa proses tahapan yang antara
lain sebagai berikut ;
1. Yaumul Barzakh ( ) yaitu masa penantian sebelum terjadinya hari

kiamat besar (kiamat kubra)


Firman Allah dalam surat al-Mukminun ayat 100 :
Artinya :
Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai hari mereka dibangkitkan (Q.S.alMukminun : 100)
2. Yaumul Baats (Hari kebangitan dari Alam Kubur)
Firman Allah dalam surat al-Mujadalah ayat 6
Artinya :
Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakan-Nya
kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat)
amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha
Menyaksikan segala sesuatu.(Q.S. al-Mujadalah :6)
3. Yaumul Hasyr (Hari Berkumpul di padang Mahsyar).
Firman Allah dalam surat al-Anam ayat 22
Artinya :
Dan (ingatlah), hari yang di waktu itu Kami menghimpun mereka semuanya
kemudian Kami berkata kepada orang-orang musyrik: "Di manakah sembahansembahan kamu yang dahulu kamu katakan (sekutu-sekutu Kami)?". (Q.S. al
Anam :22)
4. Yaumul Hisb (Hari Perhitungan/Pemeriksaan)
Firman Allah dalam surat al-Insyiqq ayat 8
Artinya :
Maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah. (Q.S. al Insyiqaq :8)
5. Yaumul Mzan (Hari Pertimbangan Amal)
Firman Allah dalam surat al-Anbiya : 87
Artinya :
Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah,
lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya),
maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahwa tidak ada Tuhan
(yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku
adalah termasuk orang-orang yang zalim. (Q.S.al Anbiya : 87)
6. Yaumul Jaza (Hari Pembalasan)
Firman Allah dalam surat al-Mukmin : 17
Artinya :
Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak
ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya. (Q.S.
al Mukmin : 17)

F. Surga dan Neraka

1. Surga
Surga itu adalah tempat kehidupan di akhirat yang penuh dengan kenikmatan yang
hakiki dan abadi sebagai balasan bagi orang yang bertakwa, beriman dan beramal
saleh , yang telah dijanjikan oleh Allah swt. Surga itu sesuatu yang belum pernah
dialami selama di dunia oleh siapapun dan tidak dibayangkan keadaannya oleh
pikiran dan gambaran dalam hati.
Sebagaimana disebutkan dalam hadis qudsi sebagai berikut :


(
" : : :

( " )

Artinya :
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a Rasulullah saw bersabda : Allah Taala
berfirman Aku telah menyediakan untuk hambaku yang saleh sesuatu yang
belum pernah dilihat mata dan belum pernah didengar telinga serta belum pernah
tergoreskan dalam hati manusia (HR.Bukhari Muslim)
Surga itu tempat yang telah dijanjikan Allah untuk orang-orang yang bertakwa,
sebagaimana firmannya dalam surat ali Imrn ayat 133 :
Artinya :
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang
luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.
(Q.S. ali Imran :133)
Surga dijanjikan Allah untuk orang-orang beriman dan beramal saleh,
sebagaimana firmannya dalam surat al-Baqarah ayat 25
Artinya :
Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik,
bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di
dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu,
mereka mengatakan: " Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu". Mereka
diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang
suci dan mereka kekal di dalamnya.(Q.S. al Baqarah :25)
Adapun nama-nama surga disebutkan dalam al-Quran sebagai berikut :
a. Surga Adn (lihat Q.S. ar-Rad (13) : 22-24)
b. Surga Nam (lihat Q.S.al-Waqiah (56) : 12)
c. Surga Mawa (lihat Q.S.as-Sajdah (32) : 19 )
d. Surga Firdaus (lihat Q.S.al-Kahfi (18) : 107)
e. Drus-Salm (lihat Q.S.al-Anam (6) : 127)
f. Surga Drul Khulud (lihat Q.S.al-Qaf (50) : 34)
g. Drul Muqomah (lihat Q.S.al-Fatir (35) : 35)
h. Maqam Amn ((lihat Q.S.ad-Dukhan (44) : 51)

2. Neraka
Neraka adalah sesuatu tempat kehidupan di akhirat yang merupakan tempat
penyiksaan yang sangat hebat dan dahsyat, yang dijanjikan Allah bagi orangorang kafir (ingkar kepada Allah swt), orang-orang musyrik dan orang-orang
munafik.
Firman Allah surat al-Baqarah ayat 24 :
Artinya :
Maka jika kamu tidak dapat membuat (nya) dan pasti kamu tidak akan dapat
membuat (nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan
batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir. (Q.S. al Baqarah : 24)
Firman Allah surat al-Baqarah ayat 39 :
Artinya :
Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu
penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (Q.S. al Baqarah : 39)
Firman Allah surat al Bayyinah ayat 6:
Artinya :
Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan
masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah
seburuk-buruk makhluk. (Q.S. al Bayyinah :6)
Firman Allah surat an-Nisa ayat 145:
Artinya :
Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling
bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang
penolongpun bagi mereka. (Q.S. an-Nisa : 145)
Adapun nama-nama neraka disebutkan dalam al-Quran sebagai berikut :
a. Neraka Jahm (lihat Q.S. al-Infiar ayat 14 -16)
b. Neraka Jahannam (lihat Q.S. at-Takasur ayat 6)
c. Neraka Hawiyah (lihat Q.S. al-Qariah ayat 8-10)
d. Neraka Huamah (lihat Q.S. al-Humazah ayat 1-9)
e. Neraka Saqar (lihat Q.S. al-Mudatsir ayat 26-54)
f. Neraka Sar (lihat Q.S. al-Mulk ayat 7-11)
g. Neraka Laa (lihat Q.S. al-Lail ayat 12-16)
G. Fungsi Iman Kepada Hari Akhir
1. Menambah keyakinan bahwa perbuatan di dunia sebagai bekal kehidupan di
akhirat.
2. Meyakini bahwa Allah swt akan memberikan balasan kepada hambanya sesuai
dengan amal perbuatannya masing-masing.
3. Dengan meyakini adanya hari akhir, maka seseorang akan memiliki sifat
optimis dalam menjalani kehidupan di dunia ini untuk menyongsong kehidupan
yang hakiki dan abadi kelak di akhirat.

4. Menumbuhkan sifat ikhlas dalam beramal, istiqomah dalam pendirian dan


khusuk dalam beribadah.
5. Senantiasa melaksanakan amar maruf dan nahi munkar untuk mencapai ridha
Allah swt.
6. Meyakini bahwa segala perbuatan selama hidup di dunia ini yang baik maupun
yang buruk harus dipertanggung jawabkan dihadapan Allah swt kelak di akhirat.

Anda mungkin juga menyukai