Anda di halaman 1dari 2

Cara Mudah Menulis Artikel (Opini) bagi

Pemula
OPINI | 13 April 2011 | 07:01

Dibaca: 2562

Komentar: 20

3 bermanfaat

Tulisan ini terutama kupersembahkan bagi penulis pemula yang merasa kesulitan menuangkan
ide-ide/gagasan atau pemikirannya ke dalam bentuk tulisan artikel (opini). Kuharap dapat
membantu anda dalam menuangkan ekspresi sekaligus aspirasi sehingga layak disajikan untuk
dikonsumsi bersama.
Tanpa bermaksud menggurui dan terlepas dari tendensi apa pun kecuali rasa ingin berbagi atau
saling memberi - maka diriku perlu berkontribusi nyata. Ada pun cara menulis artikel dapat
diketahui sebagai berikut:

PEMBUKAAN:
Alinea pertama (menarik perhatian pembaca)
Mengemukakan hal-hal paling menonjol dari topik/kasus yang dikaji, dari segi kontroversi,
dampak, keunikan atau keistimewaan yang dapat dilihat atau dirasakan, baik saat ini atau masa
depan. Penggunaan bahasa sesuai nuansa yang dibangun.
Alinea kedua (penjelasan obyek kajian)
Mengurai singkat obyek kajian, pemaparan data obyektif, kalimat sederhana, mudah dipahami
duduk perkaranya. Kemudian memberi penjelasan rinci pada bagian yang menjadi fokus kajian.
Minimal menunjukkan: kapan kejadiannya, di mana dan melibatkan siapa. Untuk memperkuat
obyektivitas dapat mengutip informasi dari data dokumentasi, suratkabar, media lain atau hasil
observasi.
BAGIAN TENGAH:
Alinea ketiga (pemilihan obyek kajian)
Menjelaskan pokok pikiran, mengapa memilih topik kajian atau focus of interest dari masalah
yang dikaji. Kemukakan: apa dan siapa saja terkait masalah tersebut. Meyakinkan pembaca
bahwa kajian ini penting, terutama untuk kesejahteraan masyarakat yang perlu dibela. Yang
perlu dibela: rakyat kecil, konsumen yang tidak berdaya atau kebenaran hakiki. Pemaparan ini
menggunakan argumen rasional (teori, konsep atau konsep common sense), perlu juga
mengemukakan bukti empiris.
Alinea keempat (masalah yang dikemukakan)

Kemukakan masalah mendasar dari kajian. Masalah yang diangkat bukan sekadar permukaan,
tetapi akar masalah dan masalah ikutan yang berimplikasi pada masalah teknis untuk
memperkuat masalah yang dikemukakan. Pemaparan data empris yang menunjukkan adanya
kontradiksi, ketidak-konsistenan, ketidak-rasionalan dan kejanggalan atau kesalahan berpikir
(fallacy), baik menyangkut kebijakan maupun implementasi kebijakan.
BAGIAN AKHIR:
Alinea kelima (menjawab masalah)
Menguraikan analisis berupa pemaparan premis-premis yang memperkuat kontradiksi yang
diberikan. Premis dimaksud, berupa data empiris yang punya kaitan langsung atau tidak, bisa
juga mengemukakan argumen rasional. Sudahi dengan uraian singkat, jelas.
Alinea keenam (solusi/langkah kongkret yang perlu diambil)
Berikan solusi atas masalah yang dibangun. Solusi terhadap masalah yang dibahas tanpa
meninggalkan substansinya. Solusi ditujukan kepada siapa dan apa yang perlu dilakukan oleh
instansi atau organisasi atau individu. Kemukakan keuntungan bila melakukan solusi yang
ditawarkan.

Anda mungkin juga menyukai