Anda di halaman 1dari 15

BAB I

TINJAUAN PUSTAKA
1.1

Pendahuluan
Kandidiasis (kandidosis) adalah infeksi primer atau sekunder dari
genus candida, dimana yang penting disebabkan oleh candida albicans. (1,2)
Candida albicans adalah penyebab 70-80% dari infeksi candida. Infeksi
Candida pertama kali didapatkan di dalam mulut sebagai thrush yang
dilaporkan oleh Francois Vallei (1836).(3) Stuart Wilkinson (1849)
menemukan kandidiasis vaginal, dan Parot (1877) menemukan kandidiasis
sistemik. (3) BERHOUT (1923) memberi nama organisme tersebut sebagai
Candida.(4)
Kandidiasis juga dikenal sebagai kandidosis atau Moniliasis.
Candida Albicans merupakan penghuni umum dari saluran pencernaan
manusia dan traktus urinarius dan kulit. Dalam kondisi yang tepat, maka
dapat menjadi patogen, menyebabkan lesi kulit, kuku dan membran
mukosa. Daerah intertriginosa sering terpengaruh. Disini kehangatan,
kelembaban, dan maserasi kulit memungkinkan organisme untuk
berkembang. Daerah yang paling sering terlibat adalah lipatan perianal dan
inguinal, lipatan perut, lipatan inframammae, daerah interdigital dan
aksila.(5) Penyakit yang disebabkan oleh candida dapat mengenai mulut,
vagina, kulit, kuku, bronki atau paru, kadang kadang dapat menyebabkan
septikemia, endokarditis atau meningitis. (1,2,3,4)

1.2

Definisi
Kandidiasis adalah penyakit jamur yang bersifat akut atau subakut,
disebabkan oleh spesies Candida (terutama spesies Candida albicans) dan
dapat mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, bronkhi atau paru kadangkadang dapat menyebabkan septikemia, endokarditis atau meningitis.(4)

1.3

Sinonim
Kandidiasis juga dikenal dengan nama candidosis, moniliasis,
thrush. (3)

1.4

Epidemiologi
Penyakit ini terdapat diseluruh dunia, dapat menyerang semua
umur, baik laki laki maupun perempuan. Jamur penyebabnya terdapat
pada orang sehat sebagai saprofit. Gambaran klinis bermacam macam
sehingga tidak diketahui data penyebarannya dengan tepat.(4)
Bentuk jamur yang sering menular adalah candida balanitis yang
mana ditularkan kepada pasangan penderita sehingga timbullah candida
vaginitis. Secara umum kandidiasis tidak menular. Contoh yang pernah
ditemui adalah pada ibu yang mencucikan popok bayinya yang menderita
kandidiasis, ternyata ibu tersebut tidak tertular. (3)

1.5

Etiologi
Yang tersering sebagai penyebab adalah Candida albicans yang
dapat diisolasi dari kulit, mulut, selaput mukosa vagina dan feses orang
normal. Penyebab kandidiasis endokarditis adalah C. parapsilosis dan
penyebab kandidosis septikemia adalah C. tropicalis.(4) Candida hidup
sebagai saprofit dan merupakan flora normal tubuh.(5)

1.6

Klasifikasi
Berdasarkan tempat

yang terkena, Conant, dkk. (1971)

membaginya menjadi sebagai berikut: (4)


a) Kandidosis selaput lendir, terdiri atas: kandisosis oral (trush),
perleche, vulvovaginitis, balanitis atau balanospositis, kandidiasis
mukokutan kronis, kandidiasis bronkopulmonar dan paru.
b) Kandidosis kutis, terdiri atas: kandidosis intertriginosa, kandisosis
daerah perianal dan generalisata, paronikia dan onikomikosis,
kandidosis kutis granulomatosa.

c) Kandidosis

sistemik,

terdiri

atas:

endokarditis,

meningitis,

pielonefritis, septikemia.
d) Reaksi Id (kandidid)
1.7

Patogenesis
Infeksi candida merupakan infeksi oportunis yang dimungkinkan
karena menurunnya pertahanan tubuh pejamu.(1) Candida albicans sering
ditemukan sebagai saprofit dan berkoloni di selaput lendir pada binatang
berdarah hangat. Hampir 50% individu normal, terdapat kolonisasi
C.albicans di orofaring. Selain itu, C.albicans juga sebagai organisme
komensal di selaput lendir mukosa dimana 20-25% tidak menimbulkan
gejala atau asimptomatis pada wanita normal dan hampir 30% pada wanita
hamil. Yeast jarang dapat diisolasi dari kulit normal manusia kecuali pada
kasus tertentu dapat ditemukan di area intertriginosa.(5) Infeksi kandida
dapat terjadi, apabila ada faktor predisposisi baik endogen maupun
eksogen. (4)
Faktor endogen :
a) Perubahan Fisiologik
Kehamilan, karena perubahan pH dalam vagina
Kegemukan, karena banyak keringat.
Debilitas.
Iatrogenik.
Endokrinopati : gangguan gula darah kulit.
Penyakit kronik : tuberkulosis,

lupus

eritematosus dengan

keadaan umum yang buruk.


b) Umur : Orang tua dan bayi lebih mudah terkena infeksi karena status
imunologiknya tidak sempurna.
c) Imunologik : Penyakit genetik
Faktor eksogen :
a) Iklim, panas, dan kelembaban menyebabkan perspirasi meningkat.
3

b) Kebersihan kulit.
c) Kebiasaan berendam kaki dalam air yang terlalu lama menimbulkan
maserasi dan memudahkan masuknya jamur.
d) Kontak dengan penderita, misalnya pada thrush dan balanopostitis
1.8

Gejala Klinis
Kandidiasis kutis (Kandidiasis intertriginosa ) yang disebabkan
oleh C. albicans mungkin timbul antara lipatan kulit, aksilla,
inframammae, lipatan gluteal, lipatan kulit perut, dapat juga mengenai
daerah retroaurikular.(6) Selain itu juga mengenai daerah pelipatanpelipatan badan, umbilicus, pannikulus (lipatan lemak badan) dan dapat
meluas ke kulit badan (generalisata). Dapat mengenai skrotum dan penis.
Kulit nyeri dan inflamasi.(1,2) Lesi berupa bercak yang berbatas tegas,
bersisik, basah dan eritematosa serta dikelilingi oleh satelit. Satelit berupa
vesikel dan pustul kecil atau bula yang bila pecah meninggalkan daerah
yang erosif, dengan tepi yang kasar dan berkembang seperti lesi primer.(3)

Gambar Kandidiasis intertriginosa di pelipatan payudara (5)

Gambar . Kandidiasis Intertriginosa di lipatan paha(5)

1.9

Diagnosa(1)
a) Anamnesa dan gejala klinis yang khas (kelainan kulit berupa eritema,
adanya maserasi atau fisura, adana gambaran lesi satelit dengan
disertai rasa gatal dan rasa seperti terbakar)
b) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan langsung KOH 10 20 %.
Tampak budding yeast cells (2 spora seperti angka 8) dengan atau
tanpa pseudohifa atau hifa. Pseudohifa (gambaran seperti untaian
sosis)

atau

hifa

pada

infeksi

membrana

mukosa

adalah

patognomonis sedangkan pada kandidiasis tidak selalu ada.


Spesimen harus baru dan segera diperiksa.
Kultur
Kultur dilakukan untuk memastikan spesies penyebab. Spesimen
harus baru dan kultur dengan media :
Sabourauds Dextrose Agar ( SDA ) + Khloramphenicol +
Gentamisin
Mycobiotic / Mycosel (

SDA

Khloramphenicol

+Sikloheksamid ) Dalam 2 3 hari akan tumbuh


Histopatologi
5

Menggunakan pengecatan PAS ( Periodic Acid Schiff ) atau GMS (


Gomoris thenamic Silver ). Pilihan untuk kandida leukoplakia dan
bila diperlukan pada kandidiasis kutis atau bila diagnosis
meragukan.
Gula darah dan reduksi urine untuk melihat diabetes melitus.
Pemeriksaan no 1 dan atau / no 2 harus dilakukan dan apabila
hasilnya positif sudah dapat memastikan diagnosis. Namun hasil negatif
tidak menyingkirkan diagnosis apabila dari anamnesis dan klinis
menyokong.
1.10

Diagnosa Banding

1.10.1 Kandidiasis Intertriginosa


Definisi

: Penyakit jamur yang bersifat akut atau subakut,


disebabkan oleh spesies Candida (terutama spesies
Candida albicans) (4).

Etiologi

: Candida albicans

Predileksi

: Antara lipatan kulit, aksilla, inframammae, lipatan


gluteal, lipatan kulit perut, dapat juga mengenai daerah
retroaurikular.(5)

Gejala Klinis

: Kulit nyeri dan inflamasi.

(1)

Lesi berupa bercak yang

berbatas tegas, bersisik, basah dan eritematosa serta


dikelilingi oleh satelit. Satelit berupa vesikel dan pustul
kecil atau bula yang bila pecah meninggalkan daerah yang
erosif, dengan tepi yang kasar dan berkembang seperti lesi
primer.(4)
Diagnosis

: Anamnesa dan gejala klinis yang khas. Pemeriksaan


penunjang (KOH, Kultur, Histopatologi) (1)

1.10.2 Dermatofitosis
Definisi

: Penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk,


misalnya stratum korneum pada epidermis, rambut dan
kuku. (4)

Etiologi

: Jamur dermatofita (4)

Predileksi

: Tinea kruris : genito krural, sekitar anus, bokong dan


kadang-kadang sampai perut bagian bawah

Gejala Klinis

(3)

Tinea

korporis : muka, badan, lengan dan glutea (3)


: Gatal terutama saat berkeringat makula eritematous,
berbatas jelas, tepi polisiklis, aktif (meninggi, ada papul,

Diagnosis

vesikel, meluas), sembuh di tengah (central healing)(1)


: Anamnesis dan gejala klinis dan laboratorium
(pemeriksaan KOH, kultur dan pemeriksaan lampu wood)
(1)

1.10.3 Eritrasma
Definisi

: Penyakit bakteri kronik pada stratum korneum yang


disebabkan oleh coryne-bacterium miniotussimum
ditandai dengan adanya lesi berupa eritema dan skuama
halus terutama didaerah ketiak dan lipat paha (4)

Etiologi

: Organisme gram positif, corynebacterium


miniotussimum

Predileksi

(4)

: Didaerah ketiak dan lipat paha. Kadang kadang


berlokasi didaerah intertriginosa lain terutama pada

Gejala Klinis

penderita gemuk (4)


: Tidak menimbulkan keluhan subyektif, kecuali bila
terjadi ekzema oleh karena penderita berkeringat banyak
atau terjadi maserasi pada kulit.(3) Lesi kulit dapat
berukuran

sebesar

miliar

sampai

plakat.

Lesi

eritoskuamosa, berskuama halus kadang-kadang dapat


terlihat merah kecoklatan. Variasi ini tergantung pada area
lesi dan warna kulit penderitaPerluasan lesi terlihat pada
pinggir yang eritematosa dan serpiginosa. Lesi tidak

menimbul dan tidak terlihat vesikulasi. Skuama king yang


Diagnosis

halus menutupi lesi dan pada perabaan terasa berlemak (1)


: Anamnesis dan gejala klinis. Pemeriksaan penunjang
terdiri dari pemeriksaan langsung dan lampu wood. Pada
pemeriksaan lampu wood didapatkan lesi yang berwarna
merah membara (coral red) (3)

1.10.4 Dermatitis seboroika


Definisi

: Penyakit kulit dengan keradangan superfisial kronis yang


mengalami revisi dan eksaserbasi dengan area seboroik
sebagai tempat predileksi (1)

Etiologi

: Penyebab pasti belum diketahui, dihubungkan dengan


infeksi oleh bakteri atau pityrosporum ovale yang
merupakan flora normal kulit manusia (1)

Predileksi

: Bagian tubuh yang banyak terdapat kelenjar sebasea


(kelenjar minyak) yaitu : daerah kepala (kulit kepala,
telinga bagian luar, saluran telinga, kulit dibelakang
telinga), wajah (alis mata, kelopak mata, glabella, lipatan
nasolabial, dagu), badan bagian atas (daerah presternum,
daerah interscapula, areola mammae) dan daerah lipatan
(ketiak, lipatan dibawah mammae, umbilikus, lipatan
paha, daerah anogenital dan lipatan pantat)(1)

Gejala Klinis

: Umumnya gatal. Pada area seboroik berupa makula atau


plakat, folikular, perifolikular atau papulae, kemerahan
atau kekuningan dengan derajat ringan sampai berat,
inflamasi, skuama dan krusta tipis samapai tebal yang
kering, basah dan berminyak (1)

Diagnosis

: Anamnesis dan gejala klinis. Pemeriksaan penunjang


terdiri dari pemeriksaan langsung dan lampu wood. Pada
pemeriksaan lampu wood didapatkan lesi yang berwarna
merah membara (coral red) (3)

1.11

Penatalaksanaan.
8

a. Non medikamentosa
Mengatasi faktor resiko dan mengubah perilaku yang meningkatkan
resiko terjadinya Kandidiasis. (4)
b. Medikamentosa

Topikal:
Mikonazole krim, dioleskan sehari 2 kali selama 14 hari, dapat
lebih sampai 4 minggu, sebaiknya terapi dilanjutkan 1 2 minggu
sesudah sembuh/ KOH negatif.

Sistemik:
Obat oral : indikasi bila lesi luas, pada penderita imunokompromais
berat. Diberikan tablet ketokonazole 200 mg (1tablet) / hari 1 2
minggu. kapsul itrakonazole 100 - 200mg (1 2 kapsul)/ hari
selama 7 hari

1.12

Prognosis
Umumnya baik, tergantung pada berat ringannya faktor
predisposisi. (4)

DAFTAR PUSTAKA

Suyoso S, Ervianti E, Barakbah J. Kandidiasis Superfisialis. In : Pedoman


Diagnosis dan Terapi Bag/SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 3rded.
Surabaya: Fakultas Kedokteran UNAIR; 2005.p.72-78.

Murtiastutik D, Ervianti E, Agusni I,Suyoso S. Kandidiasis Superfisialis. In :


Atlas Penyakit Kulit dan Kelamin. Bag/SMF Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin. 2rded. Surabaya: Fakultas Kedokteran UNAIR; 2011.p.86-92.

Abdullah, Benny. Dermatologi-Pengetahuan dasar dan Kasus di Rumah Sakit.


Airlangga University Press, Surabaya. 2009. Hal108-112.

Kuswadji. Dalam : Adhi D, Mochtar H, Siti A, editor. Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin. Edisi keenam. Balai Penerbit FK UI, Jakarta. 2010. Hal 106 109

Arnold Harry L, odom Richard B, James William D. Candidiasis. In


Andrews Disease of The skin Clinical Dermatology. 10th ed. Philadelphia.
WB Saunders Company; 1990.p.297-301.

Matthew P.Janik, Michael P.Heffernan,. Yeast Infections : Candidiasis and


Tinea ( Pityriasis ) Versicolor. In Fitzpatricks Dermatology In General
Medicine. 7th ed. Mc Graw Hill; 2006. P 1822 1830.

BAB II
10

TINJAUAN KASUS
2.1

2.2

Identitas Penderita
Nama

: Tn. M Hidayat

Jenis Kelamin

: Pria

Umur

: 39 tahun

Agama

: Islam

Suku Bangsa

: Jawa

Pekerjaan

: Teknisi

Pendidikan terakhir

: SMA

Alamat

: Sekardangan indah blok B/26 Surabaya

Anamnesa
Keluhan Utama
Gatal dan bintil-bintil di lutut, selangkangan, dan tangan
Riwayat Penyakit Sekarang
Awal keluhan gatal dirasakan di lekukan lutut, sejak 1 bulan yang
lalu. Gatal terasa saat malam hari. Gatal merambat ke paha dan muncul
bintil-binti, awalnya kulit kemerahan, dan semakin lama semakin banyak
menjalar ke paha dan muncul bintil-bintil. Gatal hilang jika bintil-bintil di
daerah yang gatal terkelupas. Sudah pernah berobat ke dokter dan di beri
doksisiklin dan CTM tetapi tidak ada perubahan. Gatal dan bintil semakin
banyak menjalar ke skrotum dan muncul di tangan sampai lengan. Dulu
sempat masuk RS untuk operasi lambung dan pasien tidak berani mandi
sampai sekarang. Pasien merasa menjaga kebersihan tubuhnya dengan
baik. Selama ini pasien membersihkan diri dengan menyeka tubuh
menggunakan air dan larutan detol. Pasien biasa tidur sendiri, tidur di
tempat kerja dan menggunakan tempat tidur sendiri.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien baru pertama kali mengalami keluhan gatal-gatal seperti ini
11

DM (disangkal). Hasil tes gula darah 6 bulan yang lalu dikatakan normal
oleh dokter
Riwayat alergi disangkal, pasien menyangkal pernah merasa gatal saat
mengkonsumsi makanan tertentu, mengkonsumsi obat dan memiliki asma.
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat alergi dalam keluarga (+), bapak alergi terhadap telur
Ada anggota keluarga dengan keluhan sama dan kontak dengan pasien
kurang lebih 1 bulan yang lalu pasien sempat bermalam dan tidur di kasur
yang sama.
Riwayat Sosial
Pekerjaan teknisi mobil, tidur sendiri, sudah 6 bulan ini tidak mandi dan
hanya menyeka tubuh dengan air dan larutan detol.
2.3

Pemeriksaan Fisik
Status generalis
Keadaan umum

: Baik

Kesadaran

: Compos mentis

Kepala

: Dalam batas normal

Leher

: Lihat status dermatologis

Thorax

: Dalam batas normal

Abdomen

: Dalam batas normal

Ekstremitas atas

: Dalam batas normal

Ekstremitas bawah

: Dalam batas normal

Status Dermatologis
Pada regio manus dan patella terdapat makula eritematous berbatas tegas
dan vesikel
2.4

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan KOH 10 %
Hasil tidak jelas, tidak ditemukan jamur
12

2.5.1

Resume
Pria, 39 tahun , keluhan gatal dan bintil di lutut dan selangkangan,
dirasakan sudah 1 bulan yang lalu, sudah di obati dengan doksisiklin dan
CTM tetapi tidak ada perubahan, DM(-)
Status Dermatologis
Pada regio manus dan patella terdapat makula eritematous berbatas
tegas dan vesikel

2.6

Diagnosis
Candidiasis Cutis

2.7

Diagnosa Banding
-

2.8

Planning
a) Diagnosa
KOH, Kultur
13

b) Terapi
Topikal : Ketoconazole cream, oleskan 2x sehari setelah mandi
selama 14 hari
Oral: Ketoconazole 1x200 mg selama 14 hari
c) Monitoring
Keluhan dan gejala klinis
d) Edukasi
Memberitahukan kepada pasien mengenai penyakit yang diderita
pasien
Hindari menggaruk
Tetap jaga kebersihan badan
Segera ganti pakaian bila berkeringat
Hindari keadaan yang menyebabkan keringat berlebih (misalnya
gunakan kipas angin atau kipas bila terasa gerah/panas)
Minum obat teratur dan dihabiskan sesuai petunjuk
Kontrol ke dokter
2.8

Prognosa
Baik, selama pengobatan dijalankan teratur dan sesuai petunjuk dokter
serta terapi non medikamentosa dilaksanakan.

14

FOTO KASUS

15

Anda mungkin juga menyukai