Anda di halaman 1dari 7

Manajemen Keuangan Sektor Publik

Take Home Examination - Mid Semester


Dosen Pengampu: John Soeprihanto, M.I.M., Ph.D

Disusun Oleh:

MUHAMMAD FIKRI

13/359741/PEK/281240

PROGRAM PENDIDIKAN MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014

1. Contoh kegiatan masyarakat salah satunya adalah dengan berternak. Perternakan ayam
untuk jenis ayam broiller pedaging dapat mencapai berat sekitar 2 Kg 8 ons ketika
berumur kurang lebih 40 hari, dan siap untuk dipanen. Di peternakan yang dapat
menghasilkan 2.500 ekor ayam setiap panen ini dibutuhkan sedikitnya 8-9 ton pakan
ayam, dari masa pembesaran hingga masa panen (membutuhkan waktu sekitar 36-40
hari). Analisis value for money untuk kegiatan ini adalah ekonomis, efektif, dan efisien.
Ekonomis dari kegiatan ini adalah bahwa biaya untuk membuat kandang terdiri dari
bambu 10 batang, paku, plastik, lampu minyak/lilin, upah kerja dan lain-lain total sekitar
Rp.500.000. Bibit ayam untuk 50 x 4 = 200 ekor x RP 4.000 = Rp 800.000. Tiap
kandang diberi bubuk sekam padi sebagai alas, sekam harus diganti tiap minggu supaya
tidak bau. Biaya sekam untuk satu bulan, 1 karung Rp 25.000, Untuk makanan (air
gratis) dan vitamin, satu bulan keluar biaya sekitar 150.000. Total modal awal menjadi
Rp 800.000 + Rp 500.000 + Rp 25.000 + Rp 150.000 = Rp.1.475.000. Efisien, dengan
jumlah sumber daya yang dimiliki masyarakat tersebut, dapat menghasilkan panen sesuai
target dan apabila ada sosialisasi dari pihak yang dapat memberi arahan tentang
peternakan ayam dengan total keuntungan tiap bulan mencapai Rp 4.325.000, mungkin
dapat melebihi target yang awalnya diinginkan. Efektifitas, pencapaian hasil yang
ditargetkan dapat memberikan manfaat yang luas bagi daerah tersebut sebagai ayam
pedaging yang besar dan mensejahterakan masyarakat sehingga dapat terciptanya
masyarakat yang mandiri.

PROGRAM LOGIC: Pembuatan Kandang Ayam

INPUT

PROSES

OUTCOME

OUTPUT
Jangka Pendek

Rp.500rb

Diborongkan
ke pihak lain.

1 kandang
ayam.

Kapasitas
kandang dengan
jumlah bibit
ayam terbatas.

Jangka Menengah
Sulit mengantisipasi
kekurangan atau
keterbatasan
kapasitas kandang
jika jumlah bibit
ayam
meningkat/bertambah
pada periode
berikutntya.

SOCIAL IMPACT
Jangka Panjang
Mengembangkan
usaha peternakan
masyarakat dan
merespon
kebutuhan/permintaan
pasar terhadap daging
ayam.

Cendrung negatif. Tidak


akan tumbuh rasa
"memiliki" dari
masyarakat terhadap
usaha peternekan ayam
tersebut. Misalnya
menjaga kandang dari
maling atau kebakaran.

Rp.500rb

Digotongroyongkan.

2-3
Kandang
ayam.

Kapasitas
kandang dengan
jumlah bibit
ayam yang lebih
banyak.

Mengatasi
kekurangan atau
keterbatasan kandang
jika jumlah bibit
ayam
meningkat/bertambah
pada periode
berikutnya.

Mengembangkan
usaha peternakan
masyarakat dan
merespon
kebutuhan/permintaan
pasar terhadap daging
ayam serta dapat
menjadi pemasok
daging ayam terbesar
di daerah tersebut.

Menjadi daerah
penghasil ayam
pedaging yang besar
dan dapat
mensejahterakan
masyarakat sehingga
akan terciptanya
masyarakat yang
mandiri. (Tumbuh
Modal Sosial)

2. Ekstensifikasi pajak daerah adalah untuk menambah jumlah Wajib Pajak terdaftar,
terutama Wajib Pajak orang pribadi. Upaya memperluas subyek dan obyek pajak serta
penyesuaian tarif. Ekstensifikasi pajak antara lain dapat ditempuh melalui cara:
Perluasan wajib pajak
Penyempurnaan tairf pajak
Perluasan obyek pajak
Contohnya adalah dilakukan dengan pendekatan dilakukan kepada pemberi kerja seperti
perusahaan dan instansi untuk bekerja sama mendaftarkan karyawannya secara kolektif
ke Kantor Pelayanan Pajak tempat perusahaan atau instansi tersebut terdaftar.
Pendekatan lainnya adalah pendekatan properti. Pendekatan ini menggunakan data NJOP
PBB dengan nilai tertentu untuk melakukan pendataan dan sekaligus untuk mengecek
orang pribadi yang memiliki atau memanfaatkan tanah/bangunan tersebut sudah
memiliki NPWP atau belum. Pendekatan ini lebih kepada properti yang menjadi pusat
kegiatan ekonomi atau yang dimiliki oleh orang yang memiliki potensi ekonomi tinggi
seperti pusat-pusat perbelanjaan dan apartemen.
Intensifikasi pajak daerah adalah dilakukan dengan mengoptimalkan penerimaan pajak
dari Wajib Pajak yang telah terdaftar sebagai Wajib Pajak. peningkatan intensitas
pungutan terhadap suatu subyek dan obyek pajak yang potensial namun belum tergarap
atau terjaring pajak serta memperbaiki kinerja pemungutan agar dapat mengurangi
kebocoran-kebocoran yang ada. Upaya intensifikasi dapat ditempuh melalui dua cara
yaitu:
Penyempurnaan administrasi pajak
Peningkatan mutu pegawai atau petugas pemungut
Penyempurnaan Undang-Undang Pajak
Kalau dalam intensifikasi pajak, terdapat tiga istilah terkait intensifikasi ini yaitu
mapping atau pemetaan, profilling atau pembuatan profil dan benchmarking atau

pembandingan. Ketiga kegiatan ini didukung dengan kegiatan pengumpulan data baik
dari internal DJP maupun dari eksternal DJP.
Contohnya adalah orang atau badan yang telah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP) tentunya. Ya, kalau kita bandingkan dengan petani, kegiatan intensifikasi ini
adalah bagaimana mengoptimalkan produksi padi dengan lahan yang sudah ada. Caranya
misalnya mengoptimalkan pemupukan, pengairan dan pembasmian hama.
Ekstensifikasi retribusi adalah memperluas jumlah subyek atau obyek pemungut
masukan PAD daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang
khusus disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang
pribadi atau badan. Contohnya membuat terobosan pasar baru, pendataan ulang
mengenai lokasi parkir yang belum terdata, penetapan target berdasarkan potensi riil,
untuk

Dinas

Pariwisata

memberikan

sangsi

kepada

pedagang

yang

tidak

masuk/berdagang selama 3 hari berturut-turut, diganti dengan pedagang yang baru.


Intensifikasi retribusi adalah meningkatkan pungutan retribusi daerah terhadap subyek
dan obyek retribusi yang potensial namun belum tergarap atau terjaring serta
memperbaiki kinerja pungutan agar mengurangi kebocoran-kebocoran yang ada dalam
menggunakan layanan jasa atau perijinan yang disediakan atau diberikan dari Pemerintah
Daerah kepada orang pribadi atau badan.
Contohnya dari intensifikasi pemberian tarif, penyediaan sarana prasarana dan fasilitas
serta pelayanan, penyuluhan, pembinaan kualitas pegawai, pengawasan pelaksanaan
pemungutan, mempertahankan dan memastikan tidak ada pedagang liar.

3. Revitalisasi

BUMD

adalah

melalui

pembentukan

perusahaan

holding

yang

membawahinya. Perusahaan induk ini akan bertugas mengontrol BUMD yang dimiliki
Pemerintah Daerah. Supaya lebih efektif maka pengelolaan perusahaan holding BUMD
harus dipercayakan kepada profesional. Perusahaan holding bertanggung jawab mulai
dari penyiapan perencanaan bisnis ataupun target bisnis bagi seluruh BUMD,
mengembangkan BUMD serta potensi daerah yang ada, sampai tanggung jawab atas
pencapaian target bisnis yang telah dibuat. Dalam penyusunan perencanaan bisnis,
perusahaan holding BUMD harus mengajukan rencana kerja dan anggaran perusahaan
(RKAP) kepada Pemerintah Daerah sebagai pemegang saham, secara periodik
memberikan laporan pertanggung jawaban RKAP kepada Pemerintah Daerah. Dalam
mekanisme operasional selanjutnya, Pemerintah Daerah tetap harus mempunyai peranan
sentral dalam mekanisme pengawasan. Selain itu juga harus dibuat mekanisme kerja

yang tidak memungkinkan birokrat Pemerintah Daerah melakukan intervensi terhadap


manajemen. Contoh implementasi revitalisasi BUMD adalah adanya ketidak efesien
sehingga butuh revitalisasi guna mengoptimalkan perannya sebagai penyumbang
Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari bidang keuangan, manajemen, perundangan serta
ahli otonomi daerah untuk menentukan langkah dan penilaian terhadap kinerja sejumlah
perusahaan daerah yaitu menargetkan penyusunan materi penilaian kinerja usaha akhir
tahun dan menyiapkan langkah untuk kelanjutan perusahaan tersebut. Caranya adalah
dengan merevitalisasi perusahaan daerah yang direvitalisasi dengan suntikan anggaran,
review ulang, akuisisi hingga likuidasi.

4. Kas

atau

Cash

Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan (PP

nomor

24

tahun

2005), yang dimaksud dengan kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank
yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan. Sedangkan
manajemen kas adalah pengelolaan kas yang dimiliki oleh suatu entitas dengan
memperhatikan

upaya-upaya pengendalian

yang

baik sehingga dapat digunakan

secara efisien dan efektif dalam aktivitas operasional entitas tersebut.


manajemen kas

Yang

mana

merupakan bagian dari kegiatan yang lebih besar yaitu kebijakan

moneter dan fiskal, karena:


Terkait erat dengan manajemen hutang (debt management)
Diperlukan adanya suatu kerja sama yang baik dalam hal pertukaran informasi
antara pihak

yang

menerbitkan

hutang dan pihak yang mengetahui kondisi

keuangan negara.
Manajemen hutang/kas terkait erat dengan kebijakan moneter
Jumlah surat hutang yang diterbitkan oleh negara akan mempengaruhi pasar
uang. Oleh karenanya, penerbitan surat hutang pada saat dan jumlah yang tidak
tepat dapat mempengaruhi nilai tukar rupiah di pasar uang.
Secara umum ada beberapa tujuan utama manajemen kas pemerintah menurut beberapa
praktisi/akademisi, yaitu sebagai berikut:
Menghindari penyimpanan idle cash balances melalui keputusan pembayaran
dan penerimaan kas yang tepat waktu, serta kemampuan peramalan cashflow yang akurat.
Memaksimalkan keuntungan pada idle cash (jika terjadi kelebihan kas) dan
menghindari akumulasi simpanan pemerintah yang tidak mendapatkan imbal
balik (remunerasi) serta menekan seminimal mungkin biaya-biaya yang terkait

dengan penyimpanan saldo tersebut pada sistem perbankan baik di bank sentral
atau bank komersial.
Mampu mengendalikan berbagai risiko diantaranya risiko operasional, risiko
kredit dan risiko pasar yang terkait dengan kegiatan pemerintah dan pendanaan
kegiatan pemerintah.
Memastikan bahwa kas yang cukup tersedia untuk membayar pengeluaran saat
jatuh tempo dan meminjam hanya bila diperlukan dengan upaya meminimalkan
biaya pinjaman pemerintah dan mampu menyediakan pendanaan bagi
pengeluaran pemerintah atau pembayaran hutang pemerintah tepat waktu.

Meminimalisasi kas menganggur (idle cash) dengan cara setiap rupiah yang dimiliki oleh
negara harus dipergunakan sebaik mungkin. Pemerintah selaku pengelola uang negara
selayaknya menciptakan suatu system yang dapat meminimalkan terjadinya kas menganggur.
Hingga saat ini masih banyak uang negara yang menganggur. Bagi negara, hal ini jelas tidak
produktif. Uang tersebut tidak memberikan return yang memadai bahkan sebaliknya
menimbulkan cost yang tinggi. Melalui penciptaan manajemen kas yang baik, dana yang
tidak memberikan return maksimal tersebut dapat diinvestasikan dan dikelola secara
profesional sehingga memberikan keuntungan bagi negara.
Sesuai dengan UU. No.1 Tahun 2004 tetang Perbendaharaan Negara pada pasal 24
dinyatakan bahwa pemerintah berhak untuk mendapatkan bunga/jasa giro atas dana yang
disimpan pada bank umum maupun bank sentral, bunga/jasa giro yang diperoleh didasarkan
pada tingkat suku bunga yang berlaku.
Pemerintah juga dapat melakukan investasi jangka panjang untuk memperoleh manfaat
ekonomi, sosial dan/atau manfaat lainnya. Investasi tersebut dapat berupa saham, surat utang
dan investasi langsung (pasal 41, UU No.1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara).
Pembelian kembali (buy back) Surat Utang Negara (SUN). Pembelian kembali SUN akan
memberikan dampak positif terhadap pengurangan beban bunga yang harus dibayar oleh
pemerintah. Selain itu jika negara mempunyai manajemen kas yang baik negara dapat
melakukan penundaan penerbitan SUN dengan membiayai pengeluaran-pengeluaran dari kas
yang berasal dari pendapatan yang ada atau melakukan buy back SUN untuk mengurangi
pembayaran beban bunga. Contoh lain mengimplementasikan idle cash management dari
pendapatan lain-lain pemerintah adalah seperti hasil penjualan kekayaaan daerah, hasil
pemanfaatan kekayaan daerah, jasa giro untuk di investasikan ke sejumlah badan usaha milik
negara atau daerah. Hal tersebut dapat memproduktifitaskan dana yang menganggur untuk

menjadi tidak menganggur dan terhindar dari gerusan inflasi. Bahkan dengan adanya idle
cash tersebut dapat merevitalisasikan suatu badan usaha milik daerah untuk lebih profitable.

Anda mungkin juga menyukai