PENDAHULUAN
umum,
mencerdaskan
kehidupan
bangsa,
dan
ikut
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Sistem Kesehatan Nasional adalah Pengelolaan kesehatan yang
diselenggarakan oleh semua komponen bangsa Indonesia secara terpadu dan
saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya (Perpres 72/2012 Pasal 1 angka 2).
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah bentuk dan cara
penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang memadukan berbagai upaya
bangsa Indonesia dalam satu derap langkah guna menjamin tercapainya
tujuan pembangunan kesehatan dalam kerangka mewujudkan kesejahteraan
rakyat sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Dasar 1945 ( Depkes
RI, 2004).
Pengelolaan kesehatan adalah proses atau cara mencapai tujuan
pembangunan kesehatan melalui pengelolaan upaya kesehatan, penelitian
dan pengembangan kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia
kesehatan, sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan, manajemen,
informasi dan regulasi kesehatan serta pemberdayaan masyarakat.
Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua
komponen Bangsa
Indonesia
meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai
investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara
sosial dan ekonomis.
SKN perlu dilaksanakan dalam konteks pembangunan kesehatan
secara keseluruhan dengan mempertimbangkan determinan sosial, antara
lain kondisi kehidupan sehari-hari, tingkat pendidikan, pendapatan keluarga,
distribusi kewenangan, keamanan, sumber daya, kesadaran masyarakat,
serta kemampuan tenaga kesehatan dalam mengatasi masalah-masalah
tersebut.
SKN
disusun
dengan
memperhatikan
pendekatan
revitalisasi
masyarakat,
kepemimpinan,
serta
profesionalisme
dalam
pembangunan kesehatan.
2.2. Tujuan
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh
semua komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, dan lembaga swasta
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. ( Perpres 72, 2012).
2.3. Manfaat
Penyusunan SKN ini dimaksudkan untuk menyesuaikan SKN 2009
dengan berbagai perubahan dan tantangan eksternal dan internal, agar dapat
dipergunakan sebagai pedoman dalam pengelolaan kesehatan baik oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat termasuk badan
hukum, badan usaha, dan lembaga swasta.
Tersusunnya SKN ini mempertegas makna pembangunan kesehatan
dalam rangka pemenuhan hak asasi manusia, memperjelas penyelenggaraan
pembangunan kesehatan sesuai dengan visi dan misi Rencana Pembangunan
Jangka
Panjang
memantapkan
Bidang
kemitraan
Kesehatan
dan
Tahun
kepemimpinan
2005-2025
yang
(RPJP-K),
transformatif,
Kedudukan
SKN
terhadap
Penyelenggaraan
Pembangunan
merupakan
SKN.
bagian
integral
dari
Untuk
keberhasilan
kesehatan
yang
dilaksanakan
secara
Kinerja
sistem
kesehatan
telah
menunjukkan
akhir tahun 1997 menjadi sebesar 18,4% pada tahun 2007 (Riskesdas,
2007). Namun penurunan indikator kesehatan masyarakat tersebut
masih belum seperti yang diharapkan. Upaya percepatan pencapaian
indikator kesehatan dalam lingkungan strategis baru, harus terus
diupayakan dengan perbaikan Sistem Kesehatan Nasional.
1. Upaya Kesehatan
Akses
pada
pelayanan
kesehatan
secara
nasional
2,62,8%.
dari
Proporsi
pemerintah
pembiayaan
belum
kesehatan
mengutamakan
yang
upaya
pencegahan
dan
promosi
kesehatan.
Cakupan
jaminan
konsep
obat
esensial
generik
belum
sepenuhnya
diterapkan.
5. Manajemen dan Informasi Kesehatan
Perencanaan pembangunan kesehatan antara Pusat dan
Daerah belum sinkron. Begitu pula dengan perencanaan jangka
panjang/menengah masih belum menjadi acuan dalam menyusun
perencanaan jangka pendek. Demikian juga dengan banyak
kebijakan yang belum disusun berbasis bukti dan belum bersinergi
baik perencanaan di tingkat Pusat dan atau di tingkat Daerah.
belum
sepenuhnya
dapat
menyeleng-garakan
10
2.4.3
Undang-undang
Dasar
1945,
yaitu
untuk
tujuannya
apabila
terjadi
Koordinasi,
Integrasi,
kesehatan
harus
diselenggarakan
dengan
dan
mendayagunakan
masyarakat,
potensi
yang
termasuk
dimiliki
swasta
dengan
masing-masing.
11
kondisi
bagi
laki-laki
dan
perempuan
untuk
12
serta
kesamaan
dalam
memperoleh
manfaat
potensi
daerah
yang
secara
positif
dapat
2.4.4
2.
3.
2.4.5
13
2004 terdapat SKN 2004 sebagai pengganti SKN 1982. SKN 2004
ini kemudian diganti dengan SKN 2009 hingga akhirnya SKN
2009 ini dimutakhirkan menjadi SKN 2012. Penyusunan SKN
tersebut mengacu pada dasar-dasar hukum yang telah ditetapkan
oleh pemerintah. Dasar-dasar hukum tersebut antara lain:
1. SKN 1982
Dasar hukum SKN Tahun 1982 adalah KEPMENKES Nomor
99a/MENKES/SK/III/1982 tentang Berlakunya SKN.
2. SKN 2004
Dasar hukum SKN Tahun 2004 adalah KEPMENKES Nomor
131/MENKES/SK/II/2004 tentang Sistem Kesehatan Nasional
3. SKN 2009
Dasar hukum SKN Tahun 2009 adalah KEPMENKES RI
Nomor 374/MENKES/SK/V/2009, serta UU 36 tahun 2009
Pasal 167 (4) tentang Kesehatan
4. SKN 2012
Dasar hukum SKN Tahun 2012 adalah PERPRES Nomor 72
Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional
5. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N)
2005-2025
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan
Tahun 2005-2025 merupakan arah pembangunan kesehatan
yang berkesinambungan.
6. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (
RPJP-K) 2005-2025
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan
Tahun 2005-2025 dan SKN merupakan dokumen kebijakan
pembangunan kesehatan sebagai acuan dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan.
14
2.4.6
15
2.4.7
Yudikatif,
termasuk
kepolisian,
kejaksaan
dan
16
17
BAB III
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah bentuk dan cara
penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang memadukan berbagai
upaya bangsa Indonesia dalam satu derap langkah guna menjamin
tercapainya tujuan pembangunan kesehatan dalam kerangka mewujudkan
kesejahteraan rakyat sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Dasar
1945. Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh
semua komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, dan lembaga swasta
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
4.2. Saran
Diharapkan mahasiswa keperawatan mampu memahami Sistem
Kesehatan Nasional. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
mahasiswa.
18