Properties of Materials and Testing Page 011
Properties of Materials and Testing Page 011
hadisaputra@live.com
Page 1
Sifat Mekanik
Beberapa sifat mekanik yang penting :
1. Kekuatan (Strength)
Kemampuan bahan untuk menerima tegangan tanpa menyebabkan bahan menjadi patah.
Kekuatan ini tergantung pada jenis pembebannya, yaitu :
Kekuatan tarik akibat beban tarik
Kekuatan geser akibat beban geser
Kekuatan tekan akibat beban tekan
Kekuatan torsi akibat beban torsi
Kekuatan lengkung akibat beban bending
2. Kekerasan (hardness)
Kemampuan bahan untuk tahan terhadap penggoresan, pengikisan (abrasi), indentasi atau penetrasi.
Sifat ini berkaitan dengan sifat tahan aus (wear resistance).
Kekerasan juga berkorelasi dengan kekuatan.
3. Kekenyalan (elastisitas)
Kemampuan bahan untuk menerima tegangan tanpa menyebabkan terjadinya perubahan bentuk yang permanen setelah tegangan dihilangkan.
4. Kekakuan (stiffness)
Kemampuan bahan untuk menerima tegangan / beban tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk(deformasi/defleksi).
hadisaputra@live.com
Page 2
5. Plastisitas (plasticity)
Kemampuan bahan untuk mengalami sejumlah deformasi plastis tanpa mengakibatkan terjadinya kerusakan
6. Ketangguhan (toughness)
Kemampuan bahan untuk menyerap sejumlah energy tanpa mengakibatkan terjadinya kerusakan.
7. Kelelahan (fatique)
Kecenderungan dari logam untuk patah bila menerima beban yang berulang/dynamic yang besarnya masih jauh dibawah batas kekuatan
elastiknya.
8. Creep (merangkak)
Kecenderuangan suatu logam untuk mengalami deformasi plastic yang besarnya merupakan fungsi waktu.
Perilaku material seperti yang disebutkan diatas dapat terjadi sebagai akibat dari pembebanan static dan akibat pembebanan dinamik. Pembebanan static
merupakan pembebanan yang tetap atau relative konstan, sedangkan pembebanan dinamik merupakan pembebanan yang sifatinya bervariasi atau
merupakan beban impak/kejut.
hadisaputra@live.com
Page 3
STATIC PROPERTIES
Bila gaya yang bekerja pada material adalah konstan atau mendekati konstan maka hal ini dikatakan static. Pembebanan static banyak diamati pada
fenomena aplikasi engineering.
Sifat static suatu material dapat di tentukan dengan menggunakan pengujian2 :
a. Tensile Test
b. Compression test
c. Hardness test
Tensile Test
Uniaxial tensile test
Hasil dari tensile tests biasanya digunakan untuk pemilihan material untuk aplikasi engineering.
hadisaputra@live.com
Page 4
Spesimen yang dipergunakan untuk pengujian ini harus standar dan mesti mengikuti pengujian yang standar pula hal ini perlu
dilakukan agar diperoleh hasil pengujian yang standar dan bisa dipertanggungjawabkan. Standar yang bisa dipergunakan
contohnya adalah ASTM. JIS, NIST, dll.
hadisaputra@live.com
Page 5
hadisaputra@live.com
Page 6
Data yang diperoleh dari mesin tarik biasanya dinyatakan dengan grafik beban-pertambahan panjang (grapik P L). Grafik ini masih belum
banyak gunanya karena hanya menggambarkan kemampuan batang uji untuk menerima beban gaya. Untuk dapat digunakan menggambarkan
sifat bahan secara umum maka grafik (P- L) harus dijadikan grafik lain yaitu suatu diagram tegangan regangan (Stress-Strain diagram), di
sebut juga diagram tarik atau .
Pada saat batang uji menerima beban sebesar P kg maka batang uji akan bertambah panjang sebesar Lmm. Pada saat itu pada batang uji
bekerja tegangan yang besarnya :
. = P/Ao
Dimana Ao adalah luas penampang batang uji mula-mula
Juga pada saat itu pada batang uji terjada regangan yang besarnya :
. = L/Lo = (L Lo)/Lo
Dimana
hadisaputra@live.com
Page 7
Ductile materials
Low carbon steel umumnya memiliki hubungan yang linier hingga mencapai yield point (Gambar.2). Bagian linear dari kurva ini merupakan
elastic region dan gradiennya merupakan modulus of elasticity atau Young's Modulus. Setelah yield point, bentuk curve menurun mendadak
karena dislocations dari Cottrell atmospheres. Deformation kemudian meningkat kembali, peristiwa ini terjadi karena strain hardening hingga
mencapai ultimate strength. Sampai titik ini, luasan cross-sectional spesimen berkurang karena kontraksi poisson (akibat dari poisson ratio).
(Noted :The actual rupture point is in the same vertical line as the visual rupture point.).
Neck terbentuk ketika pengurangan luas penampang terjadi secara cepat. Seperti ditunjukkan dalam gambar.2, Pada engineering stressstrain
curve kondisi ini ditunjukkan dengan pengurangan apparent stress. Tetapi pada kurva true stress dan true strain, stress akan terus berlanjut naik
hingga failure. Ductile materials seperti aluminum dan medium hingga high carbon steels tidak memiliki yield point. Pada material ini, yield
strength ditentukan dengan "offset yield method", Dimana penentuan yield point dilakukan dengan menggambar garis pararel dengan bagian
linier elastic dari kurca, dan berpotongan dengan absis pada 0.2% (0.1%) Elastic region merupakan bagian dari kurva dimana material akan
kembali ke bentuk asalnya jika beban di hilangkan. Plastic region adalah bagian dimana deformasi permanen akan terjadi jika beban
dihilangkan.
hadisaputra@live.com
Page 8
Brittle materials
hadisaputra@live.com
Page 9
hadisaputra@live.com
Page 10
2. Keuletan (ductility)
Kemampuan untuk berdeformasi secara plastis tanpa menyebabkan patah.
Dapat diukur dengan besarnya regangan plastis yang terjadi setelah batang uji putus.
Keuletan biasanya dinyatakan dengan persentase perpanjangan (percentage elongation).
Do = (Lf Lo)/ 100%
Lf = gage length setelah putus
Contohnya :
25% pada gauge length 50 mm.
hadisaputra@live.com
Page 11
Secara grafis persentase perpanjangan dapat diukur langsung pada diagram , yaitu dengan menarik garis dari titik patah (B) sejajar
dengan garis elastis hingga memotong di absis (D). Panjang DC adalah regangan elastis, panjang OD adalah regangan plastis.
Keuletan menunjukkan seberapa banyak suatu logam dapat dideformasi tanpa menjadi patah/retak. Hal ini penting untuk menentukan
besar deformasi yg akan dilakukan pada proses rolling, extruding, forming, drawing. Dll.
Kerusakkan pada bahan yang ulet biasanya didahului oleh adanya deformasi, sehingga bila dijumpai adanya deformasi maka akan
dapat diambil tindakan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
hadisaputra@live.com
Page 12
3. Ketangguhan (toughness)
Kemampuan menyerap energi tanpa menyebabkan patah, dapat diukur dengan besarnya energi yang diperlukan untuk mematahkan.
Ketangguhan diukur dengan modulus ketangguhan.
Beberapa pendekatan mekanik untuk mengukur ketangguhan adalah sebagai berikut.
Pada bahan ductile
UT = .u = . (u + y )/2
Pada bahan britle
UT =2/3 .u
Besarnya ketangguhan merupakan area luasan dibawah kurva teg. reg. seperti berikut ini.
hadisaputra@live.com
Page 13