Anda di halaman 1dari 70

Iman teguh b

Kelompok 2
405070109

Ruang berbentuk piramid bersisi empat (superior, medial,


inferior, lateral) dengan basis dan apex.

Dibentuk dari 7 bagian tulang, yaitu os frontale, maxilla,


sphenoid, zygomaticum, ethmoid, dan palatina.

Batas anterior rongga orbita adalah septum orbitae


sebagai pemisah antara palpebra dan orbita.

Orbita berhubungan dengan sinus frontalis di atas, sinus


maksilaris di bawah, sinus ethmoidalis dan sphenoidalis di
medial.

Bola mata orang dewasa hampir mendekati bulat,


dengan diameter anteroposterior sekitar 24,5 mm.

Bola mata di bagian depan (kornea) mempunyai


kelengkungan yang lebih tajam sehingga terdapat

bentuk dengan 2 kelengkungan berbeda.

Lapisan fibrosa (lapisan luar)

Lapisan vaskular (lapisan tengah)

Terdiri dari sklera dan kornea

Terdiri dari choroid, corpus ciliaris, dan iris

Lapisan dalam

Terdiri dari retina yang mempunyai bagian optik


dan non-visual

Pembungkus jaringan penyambung padat yang terdiri dari


serat-serat kolagen dan sedikit elastin yang bersamaan
dengan tekanan intraokuler memelihara bentuk bola mata
membungkus 5/6 bagian posterior bola mata.

Bagian terdepan sklera disebut kornea yang bersifat

transparan yang memudahkan sinar masuk ke dalam bola


mata.

Jaringan ikat fibrosa sklera

Ciri-ciri

Episcleral (luar)

Jaringan ikat fibroelastik jarang


Vaskularisasi banyak
Dihubungkan dengan stroma
conjunctiva oleh capsula tenon.

Sclera propius (intermedia)

Jaringan ikat kolagen dengan sedikit


serat elastin

Lamina fusca/suprachoroid (dalam)

Mengandung sel pigmen


Banyak serat elastin

Sklera relatif tidak mengandung pembuluh darah.

Bagian transparan dari lapisan fibrosa.

Tidak mengandung pembuluh darah atau limfe.

Membungkus 1/6 bagian anterior bola mata.

Kornea disisipkan ke sklera di limbus, lekuk melingkar


pada persambungan ini disebut sulkus skleralis.

Lapisan Kornea

Ciri-ciri

Epitel kornea

Epitel berlapis gepeng, 4-5 lapis


Melekat pada membran basalis

Membran bowman

MC: homogen
Serat kolagen +++, elastin +

Stroma kornea

Tebal 90%
Jaringan ikat kolagen
Anyaman serat serat elastin halus
Wandering cell

Membran descemeti

Homogen, elastik
Diduga membentuk membran
basalis endotel

Corneal mesenchymal epithelium /


endotel

Sel gepeng melapisi permukaan


dalam membran descemeti

Lapisan berwarna coklat tua kemerahan di antara


sklera dan retina, terbentuk sebagian besar dari lapisan
vaskuler bola mata dan berbatasan dengan sklera.

Di sebelah depan, dilanjutkan menjadi corpus ciliaris.

Melekat erat dengan lapisan pigmen retina, tetapi


mudah dipisahkan dari sklera.

Merupakan lapisan yang sangat vaskular, dengan jaringan

ikat longgar di antara pembuluh darahnya, yang banyak


mengandung fibroblas, makrofag, limfosit, sel plasma, sel
mast, serat kolagen, dan serat elastin.

Banyak melanosit ciri warna hitam yang khas.

Lapisan dalam koroid lebih banyak mengandung pembuluh


darah kecil daripada lapisan luar lapisan koriokapiler

(untuk nutrisi retina).

Ke depan sampai ora serata terdiri dari:

Lamina suprachoroid

Transparan

Daerah dimana koroid terikat pada sclera

Jaringan ikat jarang, berlamella tipis

Tiap lamel disusun oleh membran yang


mengandung melanoblas +++, fibroblas +, serat
elastin +, PD -

Stratum vasculosum pembuluh darah, melanoblas,


dan melanosit

Luar: Hallers layer (A & V besar)

Dalam: Sattler layer (A & V sedang)

Lapisan choriocapillary

Menyuplai makanan & O2 ke lapisan luar retina

Stroma: fibroblas +, sel pigmen

Membran Bruch / Lamina Vitrea

Membran basalis non seluler

Memisahkan lapisan koriokapiler dari retina

Disusun oleh 2 lamella:


Luar jaringan ikat padat elastin
Dalam homogen, lebih tebal, dan berkutikula

Merupakan otot polos sirkuler dan radial yang dipersarafi

serabut parasimpatis dari ganglion ciliaris melalui


N.oculomotorius.

Menghubungkan koroid dengan sekeliling iris.

Tempat perlekatan lensa kontraksi dan relaksasi otot


polos korpus siliaris mengatur ketebalan lensa.

Lipatan pada permukaan dalam korpus siliaris (processus


ciliaris) mengeluarkan aqueous humor yang mengisi
camera oculi anterior dan posterior.

Merupakan bagian tertebal tunica uvea sebagai jaringan

fibromuskular.

Jaringan ikat longgar (yang kaya akan serat elastin, pembuluh


darah, dan melanosit) yang mengelilingi muskulus siliaris.

Terdiri dari:

Muskulus siliaris

Lapisan vaskular siliaris

Pars siliaris retinae

Suatu diafragma tipis yang kontraktil dengan lubang bulat


di tengahnya yaitu pupil yang merupakan tempat lewatnya
cahaya.

Terletak pada permukaan anterior lensa.

Ada 2 otot polos yang mengatur pupil:

M.sphinchter pupillae

M.dilator pupillae

Perluasan koroid yang menutupi sebagian lensa dan


menyisakan lubang bundar di pusat yaitu pupil.

Permukaan anterior iris tidak teratur dan kasar,

dengan rabung (ridge) dan alur (groove).

Permukaan posterior iris hitam seragam dan memiliki


alur yang dangkal.

Mesenchymal epithelium melanjut ke posterior

kornea

Stroma

Lapisan vaskulosa

Lapisan otot polos

Epitel permukaan posterior lapisan rangkap


epitel torak berpigmen

Lokasi : Iridocorneal junction

Terdapat ligamentum pectinatum iridis, bentuk seperti kipas.

Celah fontana humour aqueous dari COA ke canalis Schlemm

Canalis Schlemm:

Letak: corneoscleral junction

Dilapisi endotel

Dikelilingi jaringan ikat jarang

Merupakan bagian mata yang mengandung reseptor

yang menerima rangsangan cahaya.

Berbatasan dengan koroid dengan sel pigmen epitel


retina.

Terdiri atas 2 bagian fungsional:

Bagian optik (pars optica retinae) lapisan neural &


lapisan sel pigmen

Bagian non visual (pars ceca retinae)

Permukaan dalam pars optica retinae ini tampak homogen

kecuali 2 area di bagian posterior bola mata (fundus oculi)


optic disc dan macula lutea.

Vaskularisasi retina:

Mendapat darah dari A.centralis retinae, cabang dari


A.opthalmica, kecuali untuk kerucut dan batang pada
bagian luar lapisan neural mendapat makanan dari

kapiler lamina koroid atau choriocapillaris.

V.centralis retinae biasanya langsung masuk ke dalam


sinus cavernosus, tetapi bisa juga bersamaan dengan

dengan V.ophtalmica.

10 lapisan retina:
Epitel pigmen
Rod & conus
Membran limitans externa
Lapisan nuclear luar
Lapisan plexiform luar
Lapisan nuclear dalam
Lapisan plexiform dalam
Lapisan sel ganglion
Lapisan serat saraf optik
Membran limitans interna

Palpebra superior dan inferior adalah modifikasi lipatan kulit

yang dapat menutup dan melindungi bola mata bagian anterior.

Struktur palpebra:

Lapisan kulit

M.orbicularis occuli

Jaringan areolar

Tarsus

Konjungtiva palpebra

Di dalam tarsus terdapat glandula tarsales (Meibom)

modifikasi kelenjar sebaceae.

Pada bulu mata yang berada di tepi bebas palpebra ada


glandula ciliares (Moll) yang merupakan modifikasi
glandula sudoriferae (kelenjar keringat), dan

modifikasi glandula sebacea (Zeis) yang bermuara di


folikel rambut.

Palpebrae superior dan inferior bertemu di sudut mata dan


tiap mata mempunyai:

Angulus oculi medialis (canthus medialis/canthus

interna)

Angulus oculi lateralis (canthus lateralis/canthus


externa)

Di angulus oculi medialis: antara rima palpebrae dan bola


mata ada ruang sempit (lacus lacrimalis) berisi tonjolan
merah kekuningan (caruncula lacrimalis).

Sebelah lateral caruncula lacrimalis plica semilunaris


conjunctivae.

Di pinggir palpebrae superior dan inferior, lateral dari


caruncula lacrimalis terdapat suatu penonjolan (papilla

lacrimalis) punya lubang kecil (punctum lacrimale).

Dari sini air mata mengalir melalui canaliculus lacrimalis


saccus lacrimalis ductus nasolacrimalis meatus
nasi inferior

Struktur

Letak

Fungsi

Aqueous humor

Rongga anterior antara


kornea dan lensa,
mengandung zat gizi untuk
kornea dan lensa

Cairan encer jernih yang


terus menerus dibentuk

Korpus siliaris

Turunan khusus lapisan


koroid di sebelah anterior;
membentuk suatu cincin
mengelilingi tepi luar lensa

Membentuk aqueous
humor dan mengandung
otot siliaris

Bintik buta / diskus optikus Titik yang sedikit di luar


pusat di retina dan tidak
mengandung fotoreseptor

Rute untuk berjalannya


saraf optikus dan
pembuluh darah

Fovea

Tepat di bagian tengah


retina

Daerah dengan ketajaman


yang paling tinggi

Iris

Cincin otot yang berpigmen Mengubah-ubah ukuran


dan tampak di dalam
pupil dengan berkontraksi;
aqueous humor
menentukan warna mata

Struktur

Letak

Fungsi

Kornea

Lapisan paling luar mata


yang jernih di anterior

Berperan sangat penting


dalam kemampuan refraktif
mata

Koroid

Lapisan tengah mata

Berpigmen untuk
mencegah berhamburannya
berkas cahaya di mata;
mengandung pembuluh
darah yang memberi makan
retina; di bagian anterior
membentuk badan siliaris
dan iris

Lensa

Antara aqueous humor dan


vitreous humor; melekat ke
otot-otot siliaris melalui
ligamentum suspensorium

Menghasilkan kemampuan
refraktif yang bervariasi
selama akomodasi

Ligamentum suspensorium

Tergantung di antara otot


siliaris dan lensa

Penting dalam akomodasi

Makula lutea

Daerah tepat di sekitar


fovea

Memiliki ketajaman yang


tinggi karena mengandung
sel kerucut

Struktur

Letak

Fungsi

Neuron bipolar

Lapisan tengah sel-sel saraf


di retina

Penting dalam pengolahan


rangsang cahaya

Otot siliaris

Komponen otot sirkuler


dari badan siliaris; melekat
ke lensa melalui
ligamentum suspensorium

Penting untuk akomodasi

Pupil

Lubang bundar anterior di


bagian tengah iris

Memungkinkan jumlah
cahaya yang masuk mata
bervariasi

Retina

Lapisan mata yang paling


dalam

Mengandung fotoreseptor
(sel batang & sel kerucut)

Saraf optikus

Keluar dari setiap mata di


diskus optik (bintik buta)

Bagian pertama jalur


penglihatan ke otak

Sel batang

Fotoreseptor di lapisan
paling luar retina

Struktur

Letak

Fungsi

Sel ganglion

Lapisan bagian dalam


retina

Penting dalam pengolahan


rangsangan cahaya oleh
retina; membentuk saraf
optikus

Sel kerucut

Fotoreseptor di bagian
paling luar retina

Bertanggung jawab untuk


ketajaman penglihatan,
penglihatan warna, dan
penglihatan siang hari

Sklera

Lapisan luar mata yang


kuat

Lapisan jaringan ikat


protektif; membentuk
bagian putih mata yang
nampak; di bagian anterior
membentuk kornea

Vitreous humor

Antara lensa & retina

Zat semi-cair mirip gel yang


membantu
mempertahankan bentuk
mata yang bulat

Jumlah cahaya yang masuk mata dikontrol oleh iris

Cahaya banyak pupil mengecil

Cahaya sedikit pupil membesar

Membesar dan mengecilnya pupil diatur oleh otot


sirkuler dan radialis iris.

Pembelokan suatu berkas cahaya (refraksi)


terjadi ketika berkas berpindah dari satu
medium kepadatan tertentu ke kepadatan yang
berbeda.

Struktur yang berperan dalam kemampuan refraktif


mata :

Kornea :
Berperan paling besar karena perbedaan densitas

udara/kornea jauh lebih besar daripada antara lensa


dan cairan yang mengelilinginya.
Kelengkungan kornea tetap sehingga kemampuan

refraksi kornea tetap konstan

Lensa :
Dapat disesuaikan dengan mengubah

kelengkungannya (daya akomodasi)

Lensa konveks konvergensi


Lensa konkaf divergensi
Pada lensa, semakin besar kelengkungan, semakin
besar derajat pembiasan dan semakin kuat lensa

Korpus siliaris memiliki :

Otot siliaris adalah otot polos melingkar yang


melekat ke lensa melalui ligamentum suspensorium

Saraf simpatis relaksasi


otot siliaris
penglihatan jauh
Saraf parasimpatis
kontraksi otot
penglihatan dekat

Cahaya harus melewati beberapa


lapisan retina
Fotoreseptor :
- Segmen luar : mengandung
fotopigmen
- Segmen dalam : mengandung
perangkat metabolik sel
- Terminal sinaps : menyalurkan
sinyal

Sel Batang

Sel Kerucut

100 juta per retina

3 juta per retina

Penglihatan dalam rona abu2

Penglihatan warna

Kepekaan tinggi

Kepekaan rendah

Ketajaman rendah

Ketajaman tinggi

Banyak konvergensi di jalur


retina

Sedikit konvergensi di jalur


retina

Lebih banyak di perifer

Terkonsentrasi di fovea

Gelap

Respon Terhadap Keadaan Gelap

Konsentrasi GMP siklik tinggi


Saluran Na di segmen luar
terbuka
Depolarisasi membran
Membuka saluran Ca di
terminal sinaps
Pengeluaran zat
perantara inhibitorik
Neuron bipolar dihambat

Tidak terjadi perambatan


potensial aksi ke korteks
penglihatan
Tidak terjadi potensial
aksi di sel ganglion

Cahaya

Pengeluaran zat perantara


inhibitorik menurun

Fotopigmen (retinen : opsin)

Disosiasi retinen dan opsin

Neuron bipolar tidak


mengalami inhibisi
(eksitasi)

Penurunan GMP
siklik

Perubahan potensial
berjenjang di sel bipolar

Penutupan saluran
Na
Hiperpolarisasi
membran
Menutup saluran Ca di
terminal sinaps

Potensial aksi di sel


ganglion

Perambatan potensial aksi


ke lobus oksipitalis

Rangsang cahaya

N.opticus

Reseptor cahaya
(batang & kerucut)

Chiasma opticum

Tract opticus

Corpus genilatum laterale

Radiatio optica

Cortex visual di lobus


occipitale

Dibentuk dengan kecepatan sekitar 5 ml/hari oleh

jaringan kapiler di dalam korpus siliaris.

Memiliki komposisi ion anorganik yang serupa dengan


plasma tetapi kadar proteinnya kurang dari 0,1%

Melalui celah antara iris dan lensa mengalir ke lensa


mancapai camera oculi anterior ke sudut antara
kornea dan bagian basal iris menerobos limbus
dalam jalinan trabekula kanal Schlemm vena

Apabila kelebihan cairan tertimbun di


rongga anterior TIO meningkat
mendorong lensa ke belakang
menekan lapisan saraf dalam retina
kerusakan retina dan saraf optikus

kebutaan

MATA TENANG PENURUNAN VISUS PERLAHAN

Merupakan keadaan gangguan kekuatan


pembiasan mata dimana sinar sejajar jauh tidak
cukup dibiaskan sehingga titik fokusnya
terletak di belakang retina

Pada hipermetropia, sinar sejajar difokuskan di


belakang makula lutea

Jenis berdasarkan etiologi :

H. Aksial
: sumbu AP bola mata pendek
H. Kurvatur : kelengkungan lensa atau kornea
kurang
H. Refraktif : indeks bias kurang

H. TOTAL
H. MANIFES

H. ABSOLUT

H. FAKULTATIF

H. LATEN

Gejala :

Penglihatan dekat kabur


Sakit kepala
Silau
Rasa juling atau lihat ganda
Mata lelah dan sakit (karena astenopia akomodatif)
Ambliopia

Tatalaksana :

Lensa (+) terbesar yang masih memberikan tajam


penglihatan maksimal

Penyulit :

Esotropia
Glaukoma

MATA TENANG PENURUNAN VISUS MENDADAK

kelainan nervus optikus yang sering


ditemukan pada kelainan lintasan visual.
keadaan morfologi terakhir dari
berbagai penyakit yang menyebabkan
degenerasi akson pada jalur retinogenikulata.
bisa sangat ringan dengan gangguan visus dan
lapang pandang yang sangat ringan ( hidden
visualloss ) sampai hilangnya visus dan lapang
pandangan secara total

hilangnya akson sel-sel ganglion di retina


secaramenetap berupa pengempisan nervus
optikus.
klasifikasi:

atrofi optik primer


atrofi optik sekunder.

disebut juga atrofisimpleks yaitu hilangnya


serabut saraf optik dengan gliosis yang
minimal karena tidak didahului peradangan
diskus optikus atau papiledema.

papil yang pucat dan berbatas tegas


ekskavasio yang lebar dan dangkal
lamina kribrosa yang tampak pada dasar
ekskavasio.
Secara mikroskopik degenerasi akson-akson
saraf dan selubung myelin.
ditemukan sedikit proliferasi sel-sel glia
astrosit dan bertambahnya jaringan kolagen.

papil yang pucat dengan tepi papil yang kabur


laminakribrosa tidak tampak
peradangan akut atau lesi vaskuler saraf optic
yang terletak dekat dengan bola mata
menimbulkan reaksi aktif sel glia dan
mesenkimdekat papil
Degenerasi terisi oleh proliferasi astrosit,
jaringan ikat atrofi dan ditemukan pembuluh
darah yang menghilang

Anda mungkin juga menyukai