Budidaya jamur tiram adalah mengusahakan kondisi sehingga jamur tiram tersebut
dapat tumbuh dengan baik, untuk itu perlu adanya subtitusi subtraf dan lingkungan tempat
tumbuh yang sesuai dengan hakikat tumbuhnya dialam.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pembudidayaan jamur tiram ini sebagai
berikut :
A. Kondisi Lingkungan
1. Suhu inkubasi 22-28o C.
2. Kelembaban saat inkubasi 60% - 80%.
3. Suhu Pertumbuhan diruang produksi 16-22o C.
4. Kelembaban diruang pertumbuhan 80% - 90%.
5. Cahaya dan Sirkulasi udara cukup.
C. Pembuatan Bibit
Bibit adalah bagian tanaman (Exsplan) yang digunakan untuk perbanyakan tanaman.
Bibit terdiri dari :
1. Bibit murni.
2. Bibit Induk.
3. Bibit semai.
a.
1. Cangkul.
2. Skop.
3. Botol / Kayu ( Untuk memadatkan media tanam ).
4. Alat Sterilisasi ( Drum / Langseng besar / Stemer / Oven / Outo Clap ).
5. Cinci kayu ( Paralon ).
b.
1. Serbuk Gergaji.
2. Kapur (CaCo3) 2 % dari bobot gergaji.
3. Gipsum (CaCo4) 1 % dari bobot serbuk gergaji.
4. Bekatul / dedak halus 6 % dari bobot serbuk gergaji.
5. Kantong Plastik dengan ukuran 28 x 35 cm / 15 x 35 cm.
6. Kain potongan limbah / kertas koran pengganti kapas.
9. Setelah 1 minggu siap ditumbuhi hillus dan setelah 35 hari siap di jual jika akan dijual log
nya.
10. Setelah media berwarna putih semua maka pindahkan keruang produksi (Penanaman).
11. Penanaman dilakukan dengan cara membuka cincin/ plastik hingga setelah 2-3 hari akan
tumbuh buah jamur dan jamur siap dipanen.
Bahan : Abu matang / gabah yang dibakar 5 kg + air 1 ember (10 liter air).
2. Hama Kutu
Cara pengendalian :
CATATAN :
Tujuan pemberian gipsum adalah untuk mempertahankan nutrisi yang ada dalam log.
Pemeraman dalam pembuatan media tanam jangan terlalu lama karena akan banyak
nutrisi yang terbuang.
100 gram.
10 gram.
4 gram.
Kupas kentang, iris setebal 1 cm, kemudian rebus air sampai diperoleh air rebusan
yang kekuning-kuningan atau kentang mulai lunak ( 10 menit ), lalu diblender dan
disarinbg sampai 200 ml. Tambahkan campuran gula putih dan agar yang telah
direndam terlebih dahulu, kemudian dimasak sampai larut.
2. Tes dengan pH hingga mencapai 6,8 7 ( bila pH > 7 tambahkan cuka dan pH < 6,8
maka tambahkan kapur ).
3. Masukan larutan kedalam tabung reaksi 10 ml/tabung kemudian di sterilkan dengan
cara dikukus selama 2 jam.
4. Dinginkan sehingga beku dan disimpan dalam posisi miring.
II.
III.
Inokulasi
Adalah penanaman jamur pada media kultur murni dengan cara sebagai berikut :
1. Sterilkan semua peralatan (kotak inokulasi/ inkas, pisau, pinset) dengan alkohol 70 %.
2. Siapkan exsplant dengan mengambil spora bagian tanaman pada ketiak induk jamur
atau tengah-tengah daun jamur dengan menggunakan pinset se upil. Atau dengan cara
jamur disimpan pada kertas hitam setelah atau 1 jam spora akan menempel pada
kertas hitam tersebut dan ambil dengan menggunakan pinset.
3. Masukan exsplant kedalam media agar miring secara aseptik, kemudian ditutup
dengan kapas lalu biri label, selanjutnya diinkubasi pada suhu 26 oC selama 2-3 hari.
Amati.
4. Bila diawali tumbuh miselia jamur putih secara merata artinya pembuatan kultur
berhasil. Dan bila tumbuh mikroba lain ( jamur dan bakteri maka pembuatan kultur
murni tersebut tidak berhasil ).
5. Biakan murni yang sudah jadi siap digunakan untuk bibit induk.
6. Bial tidak langsung digunakan maka disimpan dengan baik dan dilakukan peremajaan
2-4 minggu sekali untuk stok.
F1
Bahan :
1. Biji-bijian 100%.
2. Kapur / Apu 3% dari bobot biji-bijian.
3. GIP 0.2% dari bobot biji-bijian.
4. Alkohol untuk mensterilkan alat-alat.
5. Tepung terigu 0,5% - 1 %.
6. Kapuk / Kapas
Alat :
1. Botol
2. Sendok Spatula / Pinset.
3. Ruangan / Kotak Inokulasi
Langkah kerja :
1. Biji-bijian direbus / dikukus setengah matang.
2. Angkat dan campurkan dengan kapur, Gip, Tepung terigu hingga merata.
3. Simpan selama 12 24 Jam (Fermentasi).
4. Masukan kedalam botol dan panaskan (Sterilisasi) selama 8 jam dengan menggunakan
suhu 100-105 0 C.
5. Kemudian angkat dan dinginkan selama 8 12 jam.
6. Masukan Miselium
7. Simpan pada suhu ruangan dengan suhu 28oC.
8. Kurang lebih 20 hari botol sudah penuh dengan miselium.
F2
( bibit sebar )
Bahan :
1. Serbuk kayu
2. Biji-bijian 30% dari bobot serbuk kayu.
3. Kapur / Apu 3% dari bobot serbuk kayu.
4. GIP 0.2% dari bobot serbuk kayu.
5. Dedak 10% dari bobot serbuk kayu.
6. Alkohol untuk mensterilkan alat-alat.
7. Tepung terigu 5% dari bobot serbuk kayu.
8. air
9. Kapas
Alat :
1. Botol.
2. Sendok Spatula / Pinset.
3. Cincin
Langkah kerja :
1. Serbuk kayu dijemur sampai kering.
2. Campurkan serbuk kayu, biji-bijian, gip, kapur dedak, tepung terigu.
3. Siram dengan air sebanyak 45-60%.
4. Simpan selama 12 24 Jam (Fermentasi).
5. Masukan kedalam botol.
6. Panaskan (kukus) selama 8 Jam.
7. Dinginkan selama 8-12 Jam.
8. Masukan Miselium dari F1
9. Tutup dengan kapuk/kapas + cincin.
10. Simpan pada suhu ruangan 28oC.
11. Kurang lebih 20-45 hari bag log sudah penuh dengan miselium.