Anda di halaman 1dari 4

Nama

NIM/NPM
Semester / Kelas
Program Studi
Mata Kuliah
Dosen Mata Kuliah

:
:
:
:
:
:

NUR SUCI ROMADHON


12.84.202.034
4 / A2
Pendidikan Matematika
Bimbingan Konseling
Susilawati, S.Psi

JAWABAN TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER

Pendekatan : Rational-Emotive Behavior Therapy (REBT)


Pada awal menanggapi permasalahan konseli, konselor harus bersikap terbuka,
membangun raport yang bertujuan agar konseli dapat lebih percaya dan lebih
mengakrabkan serta membuat konseli merasa bahwa dirinya tidak sendirian, sehingga
konseli dapat lebih tenang dan jauh dari pikiran ingin bunuh diri.
Kemudian gali kembali apa yang diinginkan oleh konseli dan menanyakan informasi
lebih lengkap mengenai pandangan konseli terhadap dirinya, serta lingkungan di
sekitarnya.
Analisis ABCDEFG :
A

= (activiting events in a persons life) atau kejadian yang mengaktifkan atau


mengakibatkan individu
Pengalaman konseli saat di SMP dan SMA yang dikecewakan, yaitu karena
kepintarannya konseli dimanfaatkan oleh teman-temannya namun tidak diajak
untuk mengikuti kegiatan di luar sekolah.

= (beliefs) atau keyakinan baik rasional maupun irasional


Memandang bahwa dirinya tidak berguna dan bermanfaat bagi orang lain.

(consequences) atau konsekuensi baik emosional maupun tingkah laku


Konseli merasa ingin bunuh diri.

@nursuciromadhon

= (disputing irrational belief) atau melakukan dispute pikiran irasional


Praktikan menentang keyakinan irasional konseli secara verbal, akan pemikiran
bahwa dirinya tidak berharga dan berguna bagi orang lain sehingga konseli ingin
bunuh diri.

= (effective new philosophy of life) atau mengembangkan filosofi hidup yang efektif
Setiap orang itu memiliki potensi di dalam dirinya masing-masing, setiap orang
membutuhkan orang lain dan itu berarti masing-masing orang juga dibutuhkan
bagi orang di sekitarnya. Dan berharga atau bergunanya seseorang bukan hanya
karena orang itu diajak orang lain dalam berbagai kegiatan tapi bagaimana kita
dapat membantu orang yang ada di sekitar kita serta bersikap terbuka. Jika kita
tidak bermanfaat untuk teman, setidaknya kita menjadi orang yang bermanfaat
dan berharga bagi keluarga kita.

= (further new philosophy of life) atau aksi yang akan dilakukan lebih lanjut dan
perasaan baru yang dikembangkan
Konseli perlu mengembangkan pemikiran positif terhadap dirinya sendiri dan
lebih terbuka kepada orang di sekitar.

= (goals) atau tujuan yang fundamental


Konseli percaya akan kemampuan yang ada pada dirinya serta kebermanfaatan
dan keberhargaan konseli bagi orang lain.

DIAGNOSA
Berdasarkan data yang didapat, praktikan mendiagnosa bahwa konseli memiliki
masalah pada pemikirannya, yaitu merasa rendah diri karena merasa tidak berharga dan
tidak berguna untuk orang lain akibat masa lalunya saat SMP dan SMA konseli merasa
dimanfaatkan oleh teman-temannya karena konseli pintar tetapi tidak pernah diajak teman
mengikuti kegiatan di luar sekolah dan saat SD konseli diejek dibilang jelek, hitam dan nilainilai sekolahnya tidak terlalu bagus. Padahal konseli saat ini merupakan anak yang pintar.

@nursuciromadhon

PROGNOSA
Kemungkinan keberhasilan konseling ini didukung oleh kesadaran konseli untuk
datang kepada orang lain untuk membantunya menyelesaikan masalahnya.
REKOMENDASI
Dalam proses konseling ini, praktikan menggunakan pendeketan Rational-Emotive
Behavior Therapy (REBT) dengan menggunakan teknik Dispute Kognitif. Dispute Kognitif
adalah usaha untuk mengubah keyakinan irasional konseli melalui philosophical
persuation, didactic persentation, soxratic dialogue, vicarious experiences dan berbagai
ekspresi verbal lainnya. Teknik untuk melakukan cognitive disputation adalah dengan
bertanya.
Proses pemberian bantuan kepada konseli dilakukan dengan menggunakan teknik
konseling Dispute Kognitif dalam pendekatan Rational-Emotive Behavior Therapy (REBT).
Teknik ini membantu konseli untuk meyakinkan dirinya bahwa dirinya memiliki potensi,
konseli pintar dan meyakinkan bahwa konseli itu berguna bagi orang lain.

TAHAPAN-TAHAPAN KONSELING
Tahap 1

: Mengklarifikasi masalah
Pada tahap ini konselor me-review dan memastikan kembali yang menjadi
inti masalah yang dihadapi oleh konseli, konseli merasa rendah diri dan
tidak berguna akibat masalah yang dihadapinya selama ini.

Tahap 2

: Menjelaskan aktivitas apa saja yang akan dilakukan


Konselor menjelaskan langkah-langkah, tujuan serta teknik Dispute Kognitif.
Konseli akan diberikan pertanyaan-pertanyaan yang menyerang pemikiran
irasionalnya dan konseli bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
konselor.

Tahap 3

Mengemukakan tujuan konseling


Pada tahap ini konselor menjelaskan tujuan dari teknik konseling yang

@nursuciromadhon

digunakan. Tujuannya, yaitu agar konseli dapat mengubah pandangannya


terhadap dirinya sendiri sehingga konseli tidak merasa rendah diri dan tidak
merasa tidak berguna bagi orang lain.
Tahap 4

: Memulai menerapkan teknik Dispute Kognitif


Konselor memberikan pertanyaan-pertanyaan yang menyerang pemikiran
irasional dari konseli, jika konseli menjawab dengan pemikiran irasional,
kembali konselor menanyakan hal yang membuat konseli berpikir rasional.

Tahap 5

: Eksplorasi perasaan konseli


Praktikan menanyakan kesan dan perasaan konseli setelah penggunaan
teknik

kemudian

praktikan

merefleksikan

perasaan

konseli

dan

mengevaluasi.
Tahap 6

: Menutup konseling
Membuat kesimpulan.

@nursuciromadhon

Anda mungkin juga menyukai