Anda di halaman 1dari 13

Analisis Aktivitas Investasi : Investasi Antarperusahaan

Sekuritas Investasi
Sekuritas adalah investasi yang bertujuan untuk menjaga likuiditas dan memperoleh
pendapatan. Perusahaan menginvestasikan aset dalam bentuk sekuritas investasi (marketable
securities). Sekuritas investasi sangat bervariasi dalam hal jenis surat berharga yang
diinvestasikan dan tujuan dari investasi. Beberapa investasi merupakan penyimpanan
sementara kelebihan kas dalam bentuk sekuritas yang diperdagangkan. Tujuannya yaitu agar
kas yang menganggur dapat digunakan secara produktif.
Sekuritas investasi dapat berupa utang atau ekuitas.
Sekuritas Utang
Sekuritas utang yaitu instrumen yang menunjukkan hubungan antara kreditor dengan suatu
perusahaan. Sekuritas utang meliputi sekuritas pemerintah, obligasi, utang yang dapat
dikonversikan (convertible debt), commercial paper, dll. Piutang dagang dan piutang
pinjaman bukan merupakan sekuritas utang karena tidak memenuhi definisi sekuritas.
Sekuritas utang dikelompokkan dalam kelompok diperdagangkan, dimiliki hingga jatuh
tempo, atau tersedia untuk dijual.
1. Sekuritas yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah sekuritas utang yang ingin dan mampu
dimiliki manajemen hingga jatuh tempo. Sekuritas ini dapat jatuh tempo dalam jangka waktu
pendek (aset lancar) dan jangka waktu panjang (aset tidak lancar). Perusahaan menghitung
sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo sebesar biaya yang diamortisasi, bukan pada nilai
wajarnya. Jika manajemen berniat memiliki sekuritas investasi tertentu sampai jatuh tempo
dan tidak mempunyai rencana untuk menjualnya, maka nilai wajar (harga jual) tidaklah
relevan untuk mengukur dan mengevaluasi arus kas yang berkaitan dengan sekuritas ini.
Karena sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo tidak sesuai dengan nilai wajar, maka
sekuritas ini tidak meningkatkan volatilitas laba yanng dilaporkan atau modal yang
dilaporkan seperti halnya sekuritas perdagangan dan sekuritas yang tersedia untuk dijual.
2. Sekuritas yang diperdagangkan yaitu utang yang dibeli dengan tujuan akan dikelola secara
aktif dan akan dijual untuk mendapat keuntungan dalam waktu dekat. Sekuritas
diperdagangkan adalah aset lancar. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi yang
berkaitan dengan perubahan nilai wajar sekuritas hutang yang tersedia yang dijual dicatat
dalam akun keuntungan dan kerugian kepemilikan yang belum direalisasi.
3. Sekuritas tersedia untuk dijual yaitu sekuritas utang yang tidak tergolong sekuritas
diperdagangkan atau dimiliki hingga jatuh tempo. Sekuritas ini dapat dikelompokkan sebagai
aset lancar atau tidak lancar, tergantung dari jangka waktu atau kapan manajemen berniat
menjual sekuritas tersebut. Sekuritas perdagangan dimiliki dengan maksud akan dijual dalam
periode waktu yang singkat. Perdagangan dalam konteks ini berarti pembelian dan penjualan
sering dilakukan, dan sekuritas perdagangan digunakan untuk menghasilkan laba dari selisih
harga jangka pendek. Periode kepemilikan atas sekuritas ini biasanya kurang dari tiga bulan

dan mungkin lebih sering diukur dalam hitungan hari atau jam. Sekuritas ini dilaporkan pada
nilai wajar, dengan keuntungan dan kerugian kepemilikan yang belum direalisasi dilaporkan
sebagai bagian dari laba bersih. Keuntungan atau kerugian kepemilkan adalah perubahan
bersih dalam nilai wajar sekuritas dari satu periode ke periode lainnya tidak termasuk
pendapatan dividen atau bunga yang telah diakui tetapi belum diterima.
4. Perubahan Kelompok Investasi
Umumnya, sekuritas utang yang dikelompokkan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo
tidak dapat dipindahkan menjadi kelompok lain kecuali pada keadaan luar biasa seperti
merger, akuisisi, divestasi, penurunan tajam perngkat kredit atau kejadian luar biasa lainnya.
Pemindahan dari kelompok tersedia untuk dijual meenjadi diperdagangkan biasanya juga
tidak diperbolehkan.
Namun, ketika pemindahan antarkelompok ini terjadi, sekuritas harus disesuaikan pada nilai
wajarnya.
Sekuritas Ekuitas
Sekuritas ekuitas yaitu sekuritas yang mewakili kepemilikan pada entitas lain. Sekuritas
ekuitas meliputi saham biasa dan saham preferen. Perusahaan dapat menggolongkan sekuritas
investasi menjadi aset lancar atau tidak lancar, tergantung dari jangka waktu investasi untuk
sekuritas tersebut. Sekuritas ekuitas dikalsifikasikan menjadi tiga.
Tidak memiliki pengaruh - kepemilikan kurang dari 20%.
Sekuritas ekuitas berbentuk saham preferen tanpa hak suara atau kurang dari 20% dari
seluruh saham hak suara perusahaan yng diinvestasi, sekuritas ini dianggap tidak
berpengaruh. Sekuritas ini dapat dikelompokkan sebagai sekuritas diperdagangkan atau
tersedia untuk dijual berdasarkan niat dan kemampuan manajemen.
Pengaruh signifikan kepemilikan antara 20%-50%
Perusahaan investor dapat memiliki hak kurang dari 50% dalam perusahaan investee dan
karenanya tidak memiliki kendali hukum. Tetapi, investasi dalam saham yang hak suara
kurang dari 50% masih dapat memberi investor kemampuan untuk menerapkan pengaruh
yang signifikan terhadap kebijakan operasi dan keuangan pembatalannya (investee).
Pengaruh yang signifikan dapat ditunjukkan dalam beberapa cara, contohnya adalah
perwakilan dalam dewan direksi, partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan, transaksi
antar perusahaan yang materiil, pertukaran personil manajerial, atau ketergantungan
teknologi. Invstor memperlakukan investasi inin dengan metode ekuitas. Metode ekuitas
mengharuskan investor untuk mencatat investasi awal sebesar biaya perolehan dan kemudian
menyesuaikan akun investasi dengan bagian proporsi investor pada laba (atau rugi)
perusahaan yang diinvestasii.
Pihak yang mengendalikan kepemilikan lebih dari 50%
Kepemilikan lebih dari 50% disebut juga pihak yang mengendalikan, di mana investor
disebut sebagai induk perusahaan dan perusahaan yang diinvestasi sebagai anak perusahaan.

Untuk kepemiikan lebih dari 50%, perusahaan harus menyiapkan laporan keuangan
konsolidasi.
Analisis Sekuritas Investasi
Analisis ssekuritas investasi memiliki dua tujuan yaitu, untuk memisakan kinerja operasi
dengan kinerja investasi dan untuk menganalisis distorsi akuntansi yang disebabkan aturan
akuntansi dan/atau manajemen laba yang terkait dengan sekuritas investasi.

Memisahkan Kinerja dan Aset operasi dari Kinerja dan Aset Investasi
Kienerja investasi dan operasi suatu perusahaan harus dianalisis secara terpisah, karena
kinerja investasi perusahaan dapat mendistorsi kinerja operasi yang sesuungguhnya. Saat
mengevaluasi kinerja operasi, penting bagi seorang analis untuk mengeluarkan semua
keuntungan yang terkait dengan aktivitas investasi - termasuk dividen, pendapatan bunga,
dan keuntungan dan kerugian telah dan belum direalisasi.
Menganalisis Distorsi Akuntansi dari Sekuritas
Peluang untuk mengakui penjualan keuntungan
Standar memberi kesempatan mengakui penjualan keuntungan bagi sekuritas tersedia untuk
dijual dan sekuritas yang dimiliki hingga jatuh tempo. Karena keuntungan dan kerugian
belum direalisasi pada sekuritas tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo tidak
dimasukkan sebagai bagian dari laba bersih, perusahaan dapat meningkatkan laba besih
dengan menjual sekuritas yang memiliki keuntungan belum direalisasidan menahan sekuritas
dengan kerugin belum direalisasi.
Kewajiban yang diakui sebagai biaya
Untuk beberapa perusahaan terutama institusi keuangan, posisi aset tidak dikelola secara
independen terhaadap p.osisi kewajiban. Sebagai hasilnya akuntansi dapat menghasilkan
volatilitas laba melebihi nilai ekonomis yang mendasarinya. Hal ini menyebabkan badan
pengatur tidak memasukkan kerugian/keuntungan kepemilikina yang belum direalisasi atas
sekuritas tersedia utuk dijual sebagai bagian dari laba, yanag akan mempengaruhi analisis
ataslaporan laba rugi tetapitidak mempengaruhi analisis neraca.
Definisi sekuritas ekuitas yang tidak konsisten
Ada kekhawatiran bahwa definisi sekuritas ekuitas arbitrer dan tidak konsisten. Misalnya
obligasi dapat dikonversi tidak dikelompokkan sebagai sekuritas ekuitas. Namun, obligasi
yang dapat dikonversi sering kali mendapat sebagian atau seluruh nilainya dari fitur
konversinya dan lebih dekat dengn sekuritas ekuitas dibandingkan dengan sekuritas utang.
Klasifikasi berdasarkan niat

Klasifikasi atas sekuritas investasi bergantung pada niat manajemen, yang mengacu pada
tujuan manajemen dalam kaitannya dengan disposi sekuritas. Peraturan dari tujuan ini dapat
membuat sekuritas utang yang sama diklasifikasikan secara terpisah dalam satu atau
kombinasi dari tiga kelompok sekuritas diperdagangkan, dimiliki hngga jatuh tempo, dan
terssedia untuk dijual. Ha ini membuat keraguan atas bagaimana perubahan nilai pasar
sekuritas untuk dihitung.

Punya cristha belum!!!

PENGGABUNGAN USAHA
Penggabungan Usaha (business combination) terjadi ketika satu perusahaan memperoleh
lebih dari 50% saham berhak suara perusahaan lain, tetap sekali hubungan induk anak
terbentuk, pembelian tambahan saham perusahaan anak bukanlah suatu penggabungan usaha.
Konsep akuntansi penggabungan usaha yang terdapat pada PSAK No. 22 secara jelas
meliputi penggabungan dengan satu atau lebih perusahaan menjadi perusahaan anak dari
suatu perusahaan induk. Suatu perusahaan menjadi perusahaan anak ketika perusahaan lain
(disebut perusahaan induk) memperoleh pengendali kepemilikan atas saham berhak suara
beredar.
Beberapa alasan ekonomis Penggabungan Usaha :
1. Untuk memperoleh sumber bahan baku, fasilitas produksi, teknologi, jaringan
pemasaran, atau pangsa pasar yang tidak ternilai.
2. Untuk menjamin sumber keuangan atau akses terhadap sumber keuangan.
3. Memperkuat manajemen
4. Meningkatkan efisiensi operasi
5. Mendorong diversifikasi
6. Mempercepat masuk ke pasar
7. Mencapai skala ekonomi
8. Memperoleh manfaat pajak

Akuntansi Penggabungan Usaha


Financial Accounting Standars Board baru-baru ini mengeluarkan dua standar penting yakni
SFAS 141 Business Combination dan SFAS 142 Goodwill and Other Intangible Assets
yang terkait dengan akuntansi dan pelaporan penggabungan usaha (berlaku efektif untuk
periode fiskal yg dimulai tanggal 15 Desember 2001 dan sesudahnya).
Standar ini mengharuskan penggunaan metode pembelian dalam akuntansi akuisisi dan tidak
diamortisasinya goodwill.
Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi melaporkan hasil operasi dan kondisi keuangan perusahaan
induk dan anak perusahaannya dalam satu perangkat laporan. Laporan keuangan perusahaan
induk membuktikan kepemilikan saham anak perusahaan melalui akun investasi.

Mekanisme Konsolidasi
Contoh :

Pada tanggal 31 Desember 2010, PT ABC membeli 100% saham PT Makmur dengan
menukarkan 10.000 lembar saham dengan nilai nominal $5 per lembar, harga pasar $70. PT
Makmur selanjutnya tetap berdiri sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh PT
ABC. Pada tanggal akuisisi, nilai buku PT Makmur adalah $600.000. PT ABC bersedia
membayar pada harga pasar sebesar $700.000 karena PT ABC merasa bahwa aset tetap PT
Makmur disajikan lebih rendah dari seharusnya (undervalued) sebesar $20.000, PT Makmur
memiliki merek dagang yang tidak tercatat senilai $25.000 dan manfaat tidak berwujud dari
penggabungan usaha (sinergi, posisi pasar dan sejenisnya) senilai $80.000. Harga beli
tersebut dialokasikan sebagai berikut :
Harga beli

$700.000

Nilai buku PT Makmur

$600.000

Selisih

$100.000

Selisih dialokasikan ke

Masa Manfaat Penyusutan/Amortisasi

Aset tetap yg

$20.000

10 tahun

$2.000

Merek dagang

$25.000

5 tahun

$5.000

Goodwill

$80.000

Tidak terbatas

Undervalued

$125.000

$7.000

Goodwill hanya bisa dicatat bila nilai pasar wajar seluruh aset berwujud (aset tetap) dan aset
tidak berwujud yang teridentifikasisi (merek dagang) yang diakuisisi diakui PT. ABC akan
mencatat akuisisi tersebut sebagai berikut:
Investasi pada PT Makmur

$700.000

Saham biasa

$50.000 (pada nilai nominal)

Tambahan nominal disetor

$650.000

Selama tahun 2011 PT Makmur menghasilkan $150.000 dan tidak membayar dividen.
Investasi yang dicatat dengan metode ekuitas, pada buku PT ABC per 31 Desember tahun
2011 bersaldo sebagai berikut:

Saldo awal (31 Desember 2010)

$700.000

Pendapatan Investasi

$125.000

Dividen

Amortisasi selisih (diatas)

($7.000)

0 )

Saldo akhir (31 Desember 2011)

$818.000

Penurunan nilai Goodwill


Goodwill yang dicatat dalam proses konsolidasi memiliki umur yang tak terbatas dan
karenanya tidak diamortisasi. Namun goodwill ditelaah setiap tahun untuk penurunan nilai
(impairment). Penelaahan ini merupakan proses yang terjadi atas dua langkah. Langkah
pertama, nilai wajar pasar PT Makmur dibandingkan dengan nilai bukunya dalam akun
investasi di buku PT ABC. Jika nilai pasar sekarang kurang dari saldo investasi , goodwill
dianggap turun nilainya dan kerugian penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi
konsolidasi.
Masalah-masalah dalam Penggabungan Usaha Pertimbangan Kontinjen
Dalam beberapa kombinasi usaha, pihak-pihak tidak menyetujui suatu harga. Hal ini disebut
dengan pertimbangan kontinjen, di mana disetujui bahwa penambahan uang akan dibayarkan
oleh pembeli kepada penjual jika target kinerja masa depannya tercapai oleh perusahaan yang
kombinasi. Dengan sistem akuntansi kini, pembayaran masa depan dengan pengembalian
tinggi, diakui sebagai tambahan biaya pembelian ketika uang sudah dibayarkan (biasanya
disebut kenaikan goodwill). FASB telah menawarkan perbaikan standar penggabungan usaha
yang memasukkan akuntansi terbaru bagi pertimbangan kontinjen. Dalam standar yang
ditawarkan, nilai wajar usaha yang diakuisisi harus ditentukan pada tanggal akuisisi.
Kewajiban pembeli untuk pembayaran kontinjen yang terkandung dalam penawaran harus
dinyatakan dalam nilai wajar. Jumlah tersebut termasuk dalam harga pembelian. Artinya,
perjanjian pembayaran masa depan harus dinyatakan dalam nilai wajar pada tanggal
pembelian dan dinilai ulang secara berkala setiap kuartal agar dapat merfleksikan kinerja
aktual. Sehingga akan diperoleh volatilitas laba ketika pertimbangan kontinjen dinilai ulang.
Alokasi Total Biaya
Seluruh aset yang dapat diidentifikasi yang diakuisisi dan kewajiban yang ditanggung dalam
penggabungan usaha menerima alokasi total biaya, yang umumnya sama dengan nilai Wajar
masing-masing pada tanggal akuisisi. Aset dapat diidentifikasikan meliputi aset tidak
berwujud dan aset berwujud. SFAS 141 mengharuskan perusahaan untuk mengidentifikasi
dan menilai kategori aset tak berwujud, meliputi :
1.
2.
3.
4.

Merek dagang dan aset lain yang terkait dengan pemasaran.


Kesepakatan untuk tidak bersaing
Daftar pelanggan, kontrak, dan aset lain yang terkait dengan pelanggan.
Aset tak berwujud yang terkait dengan seni artistik seperti tulisan atau lagu, video dan
bahan audiovisual, termasuk program televisi dan video musik.
5. Aset tidak berwujud yang terkait dengan hubungan kontraktual seperti lisensi, royalti,
iklan, dan kontrak manajemen, perjanjian sewa guna usaha atau waralaba, hak
penyiaran, kontrak kerja, dan sejenisnnya.

6. Paten, perangkat lunak komputer, basis data, rahasia dagang atau formula rahasia, dan
aset lain yang terkait dengan tekhnologi.
Setelah harga beli dialoksikan pada nilai pasar wajar seluruh aset berwujud dan tak berwujud
yang dapat diidentifikasi, dikurangi dengan nilai pasar seluruh kewajiban yang ditanggung,
harga beli dialokasikan pada goodwill. Alasannya adalah karena seluruh aset kecuali
goodwill memiliki masa manfaat yang dapat diidentifikasi sehingga menghasilkan beban
penyusutan dan beban amortisasi. Sedanngkan masa manfaat goodwill yang dianggap tak
terbatas sehingga tidak diamortisasi.
Penelitian dan Pengembangan dalam proses
Beberapa perusahaan menghapuskan sebagian biaya akuisisi sebagai penelitian dan
pengembangan (litbang). Dalam situasi penghapusan Penelitian dan Pengembangan dalam
Proses ( In Process Research and Development IPR&D ), Perusahaan menilai aset IPR&D
perusahaan yang diakuisisi sebelum menghapuskannya. Namun, tidak tersedia panduan
bagaimana menilai IPR&D stinggi mungkin untuk meningkatkan penghapusan dan
mengurangi atau menghilangkan, amortisasi goodwill. Penghapusan seperti itu menimbulkan
masalah kualitas laba jika IPR&D disajikan lebih tinggi (overstated) karena hal tersebut akan
merendahkan aset dan meninggikan pengembalian ekuitas.
Utang dalam Laporan Keuangan Konsolidasi
Kewajiban dalam laporan keuangan konsolidasi tidak beroperasi sebagai lawan aset. Dalam
hal gagal bayar, kreditor yang dijamin atau tidak dijamin hanya dapat mengklaim aset yang
dimiliki oleh perusahaan yang berutang.
Untuk menilai keamanan kewajiban, analisis kita harus mempelajari laporan keuangan
masing-masing anak perusahaan. Hukum tidak selalu menjadi ukuran kewajiban yang efektif.
Keuntungan dari Penawaran Perdana Saham Anak Perusahaan
Dalam pasar finansial, initial public offering ( IPO / penawaran umum perdana ) adalah
penjualan pertama saham umum sebuah perusahaan kepada investor umum. Menurut UU
No.8 Tahun 1995, penawaran umum ( emisi / go public / initial public offering ) adalah
kegiatan penawaran efek yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada masyarakat
berdasarkan tatacara yang diatur dalam undang-undang Pasar Modal dan peraturan
pelaksanaannya. Perusahaan tersebut akan menerbitkan hanya saham-saham pertama, namun
bisa juga menawarkan saham kedua. Biasanya perusahaan tersebut akan merekrut seorang
bankir investasi untuk menjamin penawaran tersebut dan seorang pengacara korporat untuk
membantu menulis prospektus.
Keuntungan dari penawaran umum, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Kemudahan meningkatkan modal di masa mendatang, untuk perusahaan yang tertutup
calon investor biasanya enggan untuk menanamkan modalnya disebabkan kurangnya
keterbukaan informasi keuangan antara pemilik dan investor. Sedang untuk

perusahaan yang sudah going public, informasi keuangan harus dilaporkan ke publik
secara reguler yang kelayakannya sudah diperiksa oleh akuntan publik.
2. Meningkatkan likuiditas bagi pemegang saham, untuk perusahaan yang masih tertutup
yang belum mempunyai pasar untuk sahamnya, pemegang saham akan lebih sulit
untuk menjual sahamnya dibandingkan jika perusahaan sudah going public.
3. Nilai pasar perusahaan diketahui, untuk alasan-alasan tertentu nilai pasar perusahaan
perlu untuk diketahui.
Penjualan dan Pendapatan sebelum akuisisi
Saat akuisisi anak perusahaan dilakukan di pertengahan tahun, perusahaan hanya melaporkan
ekuitas mereka dalam pendapatan dari anak perusahaan dari tanggal akuisisi ke depan.
Terdapat dua metode menurut GAAP ( accounting Research Bulletin 51) untuk mencapai hal
tersebut:
1. Perusahaan dapat menerbitkan laporan laba rugi konsolidasi dengan penjualan, beban,
dan laba anak perusahaan dari tanggal akuisisi ke depan.
2. Perusahaan dapat melaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasinya penjualan dan
beban anak perusahaan seluruh tahun dan menarik laba sebelum akusisi sehingga
hanya laba setelah akuisisi yang dimasukkan dalam laba bersih konsolidasi.
Dampak kedua metode dia atas terhadap laba bersih konsolidsi adalah sama, yaitu hanya laba
bersih setelah akuisisi yang dimasukkan dalam laba konsolidasi. Namun, pertumbuhan
penjualan dapat berbeda jauh bergantung pada tanggal akuisisi dan besarnya penjualan
perusahaan yang diakuisisi.Perusahaan yang pertumbuhannya berasal dari akuisisi dapat
menyulitkan analis.
Push-down accounting
Push Down Accounting sebagai basis akuntansi dan pelaporan baru untuk setiap entitas
dengan laporan keuangannya yang terpisah, yang berdasarkan pada transaksi pembelian
saham berhak suara,dan yang menghasilkan perubahan kepemilikan saham berhak suara yang
beredar. Ketika akuntansi push-down tidak digunakan dalam akuisisi, alokasi harga
pembelian pada aktiva bersih berwujud dan goodwill diselesaikan dalam kertas kerja
konsolidasi. Laporan keuangan konsolidasi menggambarkan alokasi pembelian. Apabila
perusahaan anak mencatat alokasi dalam lapopran keuangannya dengan akuntansi pushdown,maka dengan demikian proses konsolidasi telah disederhanakan. Akuntansi push-down
menjadi kontroversional dalam hal laporan perusahaan anak terpisah dikeluarkan untuk
kepentingan minoritas, kreditor dan pihak-pihak berkepentingan lainnya. Kritik atas
akuntansi push-down berpendapat bahwa pembelian antara perusahaan induk/ investor
dengan pemegang saham perusahaan anak terdahulu tidak sesuai dengan basis akuntansi yang
baru untuk aktova dan kewajiban perusahaan anak yang menggunakan prinsip harga
perolehan. Perusahaan anak bukanlah bagian dari transaksi ia tidakmenerima dana baru dan
tidak menjual aktiva. Pendapat ini disanggah dengan mengatakan bahwa harga yang dibayar
oleh pemilik yang baru merupakan dasar yang paling relevan untuk mengukur aktiva,

kewajiban dan hasil operasi anak. Akuntansi push-down tidak diterapkan secara konsisten di
antara pendukung konsep tersebut,meskipun pada praktiknya aktiva perusahaan anak
biasanya dinilai kembali secara proporsional.
Keterbatasan Tambahan dalam Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi merupakan penggambaran yang bermakna atas kondisi
keuangan dan hasil operasi induk dan anak perusahaan. Namun demikian, terdapat
keterbatasan tambahan selain yang telah dibahas sebelumnya :
1. Laporan keuangan masing-masing peerusahaan yang membentuk entintas yang lebih
besar tidak selalu dibuat berdasarkan basis yang dapat diperbandingkan. Perbedaan
prisip akuntansi, dasar penilaian, tingkat amortisasi, dan faktor lainnya dapat
mengurangi homogenitas dan mengurangi validiras analisis rasio, analisis tren, dan
analisis lainnya.
2. Laporan keuangan konsolidasi tidak mengungkapkan pembatasan penngunaan kas di
masing-masing perusahaan. Laporan juga tidak mengungkapkan arus kas
antarperusahaan atau pembatasan atas arus kas tersebut. Faktor ini mengaburkan
hubungan antara likuiditas aset dan kewajiban yang harus dipenuhi.
3. Perusahaan dengan kondisi keuangan yang buruk sering kali digabungkan dengan
perusahaan yang kondisi keuangannya kuat, sehingga mengaburkan analisis kita
karena aset satu perusahaan yang dikonsolidasikan tidak dapat digunakan untuk
membayar kewajiban perusahaan yang lain.
4. Tingkat transaksi antarperusahaan tidak dapat diketahui, kecuali prosedur yang
mendasari proses konsolidasi dilaporkan-laporan konsolidasi umumnya hanya
menyajikan hasil akhir.
5. Akuntansi untuk konsolidasi anak perusahaan keuangan dan asuransi menimbulkan
masalah khusus bagi analisis. Penggabungan anak perusahaan yang tidak sama dapat
mendistosi rasio dan hubungan lainnya.
Konsekuensi Akuntansi Goodwill
Goodwill merupakan salah satu aset tak berwujud yang timbul sebagai akibat dari merger
dan akuisisi. Goodwill adalah kelebihan harga beli untuk sebuah perusahaan di atas fair value
dari keseluruhan aset bersih yang diperoleh perusahaan penawar. Beberapa konsep tentang
goodwill :
1. Goodwill bukanlah sebuah aset yang independen seperti kas ataupun barang dagangan
yang dapat dijual ataupun dipertukarkan.
2. Goodwill hanya sebuah penilaian dari aset-aset yang undervalued ataupun yang tidak
tercatat.
3. Goodwill bukanlah aset yang berdiri sendiri namun hanya ada di dalam kombinasi bersama
aset lainnya.
Goodwill hanya akan timbul bila metode yang digunakan adalah metode purchase, dan tidak
akan terjadi bila metode akuntansi yang digunakan adalah pooling of interest.

BRANDS, MERK DAGANG, PATEN, DAN AKTIVA TAK BERWUJUD LAINNYA


Kapitalisasi dari nama brand menjadi persoalan khususnya di negara yang pendekatan pada
praktek akuntansinya lebih fleksible dan perlakuan terhadap goodwill telah mempengaruhi
baik pendapatan maupun modal. Alasan utama untuk mengkapitalisasi brand adalah akibat
kontroversi terhadap goodwill, khususnya praktek penghapusan segera, yang memiliki
konsekuensi menghapuskan dana pemegang saham. Masalah akuntansi untuk brand, merk
dagang, paten, lisensi dan lain-lain belum memiliki perlakuan standar Akuntansi
Internasional walaupun IASC sekarang sedang mengembangkannya.
RISET DAN PENGEMBANGAN
Timbul karena adanya keinginan yang tak pernah terpuaskan dan adanya pertumbuhan
informasi teknologi yang cepat. Perusahaan multinasional memainkan peran utama dalam
perkembangan riset dan pengembangan ini. Riset adalah penyelidikan orisinil dan
direncanakan akan dijalankan dengan kemungkinan memperoleh ilmu baru atau pemahanan
teknis. Dan pengembangan adalah terjemahan dari penelitian temuan atau pengetahuan lain
ke dalam rencana atau rancangan untuk menghasilkan material, alat, produk, proses, sistem
atau jasa yang baru atau yang dikembangkan secara substansial.
Persoalan utama dalam menghitung aktivitas ini adalah apakah biaya tersebut memenuhi
kriteria untuk diakui sebagai aset atau sebagai biaya pada saat terjadi. Karena tidak ada
kepastian bahwa keuntungan ekonomi dari aktivitas riset dan pengembangan di masa yang
akan datang, maka dalam keadaan tersebut diperlakukan sebagai biaya pada periode di saat
terjadi. Selisih lebih antara harga beli dan nilai pasar aset bersih yang dapat diidentifikasi
mencerminkan pembayaran untuk laba abnormal. Super laba merupakan hasil merek dagang
atau hal lain yang menawarkan posisi persaingan superior. Posisi persaingan superior dapat
berubah karena tekanan ekonomi dan lingkungan. Dengan usaha dan kesempatan, perusahaan
dapat mempertahankan posisi superiornya. Namun, goodwill tidaklah permanen.
Akuntansi Penyatuan untuk Penggabungan Usaha
Akuntansi penyatuan banyak digunakan dan akan terus berdampak pada laporan keuangan
tahun-tahun mendatang. Oleh karenanya, penting lagi analisis untuk memahami akuntansi
penggabungan usaha dengan metode ini. Bagian ini menguraikan mekanisme akuntansi
penyatuan yang dilanjutkan dengan pembahasan atas implikasinya pada analisis. Perbedaan
antara metode akuntansi penyatuan dan akuntansi pembelian terletak pada jumlah yang
dicatat sebagai investasi awal dalam perusahaan yang diakuisisi.dalam metode pembelian,
sebagaimana yang telah kita lihat, akun investasi didebit sebesar harga beli, yaitu nilai pasar
wajar perusahaan yang diakuisisi pada tanggal akuisisi. Dalam metode penyatuam, akun
investasi didebit sebesar nilai buku perusahaan yang diakuisisi. Aset tidak dinaikan nilainya
dari harga perolehan yang dilaporkan dalam neraca perusahaan yang diinvestasi, tidak
terdapat aset tak berwujud baru yang muncul dari akuisisi, dan tidak ada goodwill yang

dilaporkan. Tidak diakuisisinya goodwill ini merupakan daya tarik utama metode penyatuan
karena perusahaan menghindari amortisasi goodwill yang berakibat pada penurunan laba.

LAMPIRAN 5B ANALISIS PENGEMBALIAN INVESTASI

Penyesuaian padan laporan keuangan


Pada sekuritas diperdagangkan dan tersedia untuk dijual, didalam laporan keuangannya
terdapat pendapatan bunga, dividen, realisasi keuntungan/kerugian, dan keuntungan/kerugian
belum terealisasi. Sedangkan pada sekuritas dimiliki hingga jatuh tempo, di dalam laporan
keuangannya tidak mencakup keuntungan/kerugian belum terealisasi. Oleh karena itu,
keuntungan/kerugian belum terealisasi tersebut diungkapkan pada catatan atas laporan
keuangan.
Pada neraca, sekuritas untuk diperdagangkan dan tersedia untuk dijual disajikan sebesar nilai
wajar, sementara sekuritas dimiliki hingga jatuh tempo dilaporkan sebesar biayanya. Untuk
tujuan analisis, kita menginginkan semua sekuritas investasi (termasuk sekuritas dimiliki
hingga jatuh tempo) dilaporkan sebesar nilai wajar pada neraca. Oleh karenanya, kita akan
menyesuaikan sekuritas dimiliki hingga jatuh tempo ke dalam nilai wajarnya.
Evaluasi kinerja investasi
Kinerja perusahaan dapat dianalisis dengan berbagai cara. Pertumbuhan pendapatan, laba
bersih, dan asset merupakan ukuran kinerja yang biasa digunakan. Namun tidak satupun dari
ukuran-ukuran ini yang dapat digunakan secara terpisah sebagai ukuran kinerja perusahaan
yang komprehensif.
Hubungan antara laba dengan investasi modal, yang disebut pengembalian atas investasi
modal (return on invested capital ROIC) atau pengembalian atas investasi (return on
investment ROI) mungkin merupaan ukuran kinerja perusahaan yang dikenal luas. Ukuran
ini dapat:
-

Membandingkan keberhasilan perusahaan atas pengelolaan investasi modal.

Memungkinkan kita menilai pengembalian perusahaan relatif terhadap resiko


investasi modal

Membandingkan pengembalian atas investasi modal dengan pengemballian investasi


alternative.

Pengembalian atas investasi modal digunakan dalam berbagai area dalam analisis, termasuk:
1. Mengukur Efektivitas Manajerial
2. Mengukur Profitabilitas

3. Ukuran untuk Perencanaan dan Pengendalian


Pengembalian atas investasi modal (return on invested capital) dihitung sebagai berikut:
penghasilan investasi
(Nilai Wajar investasi awal+ Nilai wajar investasi akhir)/2

Anda mungkin juga menyukai