Anda di halaman 1dari 4

Jawaban Soal UTS

Assesmen dan Evaluasi Pembelajaran


Nama : I Wayan Hery Karistiana
NIM : 1113031034
1. Mengapa diperlukan kegiatan evaluasi dalam proses pengelolaan pembelajaran?
Jawab.
Perlunya kegiatan evaluasi dalam proses pengelolaan pembelajaran karena digunakan
oleh guru sebagai acuan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau
hasil belajar peserta didik yang mengikuti proses pebelajaran tertentu. Sehingga di
perlukan data sebagai informasi yang di andalkan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Keputusan dalam hal ini yaitu keputusan yang berhubungan dengan sudah atau belum
berhasilnya peserta didik dalam mencapai suatu kompetensi.
2. Bagaimanakah langkah-langkah dalam melaksanakan kegiatan evaluasi proses
pembelajaran?
Jawab.
Terdapat tiga tahap tahap pokok langkah-langkah dalam melaksanakan kegiatan evaluasi
proses pembelajaran yaitu 1) penentuan informasi yang diperlukan / identifikasi, 2)
pengumpulan informasi dan 3) melakukan pertimbangan. Penentuan informasi
merupakan

suatu tahap persiapan yang harus direncanakan dengan matang agar

diperoleh informasi yang tepat dan cermat. Tahap persiapan diawali dengan
mengidentifikasi keputusan apa yang akan dibuat, sebab penilaian dilakukan untuk
keputusan itu. Keputusan yang berbeda memerlukan informasi yang berbeda pula.
Langkah berikutnya yaitu menentukan informasi yang diperlukan. Bila informasi belum
tersedia maka alat ukur/ pengumpul informasi harus dibuat/disusun, bagaimana dan
kapan pengumpulan informasi dilakukan agar diperoleh informasi yang tepat dan cermat.
Setelah

informasi

terkumpul,

informasi

perlu

dianalisis.

Misalnya

informasi

dikumpulkan dengan tes kemudian memberi skor, menghitung rata-rata hasil belajar
kelompok siswa dan sebagainya. Pada tahap pertimbangan dilakukan penafsiran terhadap
informasi yang telah diperoleh, misalnya membandingkan skor setiap siswa pada suatu
kriteria tertentu (Criterion-referenced-interpretation / Penilaian Acuan Patokan / PAP)
atau dibandingkan dengan prestasi kelompoknya ( Norm-referenced-interptretation /
Penilaian Acuan Norma / PAN).

Mengidentifikasi keputusan
yang akan dibuat

Menentukan informasi
yang diperlukan

Memilih
informasi yang
telah tersedia

Menentukan kapan dan


bagaimana informasi
dikumpulkan

Menganalisis
informasi

Mengumpulkan informasi
yang diperlukan

Menyusun atau
memilih alat
pengumpul
informasi

Melakukan pertimbangan
Keterangan:
1. Tahap persiapan
2. Tahap pengumpulan
informasi
3. Tahap pertimbangan

Membuat keputusan

3. Bilamanakah penilaian acuan patokan (PAP) dan penilaian acuan normatif (PAN)
digunakan dalam melaksanakan penilaian. Jelaskan
Jawab.
Penilaian acuan patokan (PAP) digunakan dalam melaksanakan penilaian bila model
pendekatan penilaian yang mengacu kepada suatu kriteria pencapaian tujuan (TKP)
yang telah ditetapkan sebelumnya. PAP merupakan suatu cara menentukan kelulusan
siswa dengan menggunakan sejumlah patokan. Bilamana siswa telah memenuhi
patokan tersebut maka dinyatakan berhasil. Tetapi bila siswa belum memenuhi patokan
maka dikatakan gagal atau belum menguasai bahan pembelajaran tersebut. Nilai-nilai
yang diperoleh siswa dihubungkan dengan tingkat pencapaian penguasaan siswa tentang
materi pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Siswa yang telah
melampaui atau sama dengan kriteria atau patokan keberhasilan dinyatakan lulus atau
memenuhi persyaratan. Sedangkan penilaian acuan normatif (PAN) digunakan dalam
melaksanakan penilaian bila penilaian yang dilakukan dengan mengacu pada norma
kelompok atau nilai-nilai yang diperoleh siswa dibandingkan dengan nilai-nilai siswa
lain dalam kelompok tersebut. Dengan kata lain PAN merupakan sistem penilaian yang
didasarkan pada nilai sekelompok siswa dalam satu proses pembelajaran sesuai dengan

tingkat penguasaan pada kelompok tersebut. Artinya pemberian nilai mengacu pada
perolehan skor pada kelompok itu.
4. Evaluasi berkaitan dengan tujuan pembelajaran, dan tujuan pembelajaran berkaitan
dengan pencapaian peningkatan domain kognitif, afektif dan psikomotorik siswa.
Jelaskan instrumen yang digunakan untuk menilai ketiga domain tersebut.
Jawab.

Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berpikir, termasuk di dalamnya


kemampuan menghafal, memahami, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan
mengevaluasi. Sehingga alat evaluasi yang digunakan untuk ranah kognitif berupa
tes tulis, tes lisan, dan penugasan

Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi,
Sehingga alat evaluasi yang digunakan untuk ranah afektif dapat berupa observasi
langsung di lapangan. Penilaian diri, ini merupakan teknik penilaian dengan cara
meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya
dalam konteks pencapaian kompetensi. Penilaian antarpeserta didik, ini merupakan
teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait
dengan pencapaian kompetensi. Dan jurnal, merupakan catatan pendidik di dalam
dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan
kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.

Ranah psikomotor adalah ranah yang berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya
lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya. Sehingga alat evaluasi
yang digunakan untuk ranah psikomotor berupa kemampuan menggunakan alat dan
sikap kerja, kemampuan menganalisis suatu pekerjaan dan menyusun urut-urutan
pengerjaan, kecepatan mengerjakan tugas, kemampuan membaca gambar dan atau
simbol, keserasian bentuk dengan yang diharapkan dan atau ukuran yang telah
ditentukan

5. Apakah yang dimaksud dengan Tes. Jelaskan jenis/macam tes, kemudian jelaskan
tentang bentuk-bentuk tes?
Jawab.
Tes ialah kumpulan pertanyaan atau soal yang harus dijawab dengan menggunakan
pengetahuan dan kemampuan penalaran siswa.
Jenis tes ada dua yaitu tes yang telah distandarkan (standarized test) dan tes buatan
guru sendiri (teacher-made test). Tes yang telah distandarkan yaitu tes yang telah

mengalami proses standarisasi sehingga tes tersebut sudah valid dan reliable untuk
suatu tujuan dan suatu kelompok tertentu. Sedangkan tes buatan guru adalah tes hasil
belajar yang dipergunakan di sekolah. Tes yang dilakukan dapat berupa tes lisan ( oral
test) dan tes tertulis (written test).
Bentuk bentuk-bentuk test ada dua yaitu tes lisan dan tes tertulis. Tes tertulis dapat
dibagi menjadi dua yaitu tes esei dan tes obyektif. Tes esei/tes uraian ialah tes yang
berbentuk pertanyaan dimana jawaban pertanyaan tersebut berupa karangan (esei)
atau kalimat sesuai dengan kecakapan dan pengetahuan si penjawab. Contohnya
adalah tes esei terbatas dan tes esei terukur. Sedangkan Tes obyektif ialah tes yang
dibuat demikian rupa sehingga hasil tes dinilai secara obyektif oleh siapapun
pemeriksanya. Jawabannya pendek dan ringkas sehingga disebut juga short-answertest. Contohnya adalah tes melengkapi, benar-salah, mengisi, menjodohkan, pilihan
ganda.

Anda mungkin juga menyukai