Anda di halaman 1dari 10

TUGAS I

BAHASA INDONESIA
MKWU4108.305

NAMA: I WAYAN HERY KARISTIANA


NIM: 043088049
UPBJJ: DENPASAR

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
DENPASAR
Soal 1: Perkebangan Bahasa Indonesia berdasarkan kongres Bahasa Indonesia ke VII-XI

MIND MAPPING
KONGRES BAHASA INDONESIA KE VII-XI

Memperkukuh
Kedudukan
Bahasa dalam
Kongres
Kongres Bahasa
Bahasa Indonesia
Indonesia Era Globalisasi
XI
XI bertujuan
bertujuan untuk
Bulan Oktober
Bahasa Indonesia sedang untuk
menjayakan
menjayakan negara-bangsa
negara-bangsa ditetapkan sebagai
berjuang untuk Indonesia
Indonesia melalui
melalui bahasa
bahasa Bulan Bahasa
memantapkan perannya KONGRES
dan
dan sastra
sastra Indonesia
Indonesia KONGRES BAHASA
BAHASA
sebagai lambang identitas INDONESIA
INDONESIA VII
VII
bangsa di tengah
KONGRES BAHASA
penggunaan bahasa asing KONGRES
KONGRES BAHASA
BAHASA
INDONESIA XI Jakarta, 26-30
yang marak di ruang publik INDONESIA
INDONESIA VIII
VIII
Oktober 1998
TEMA: Menjayakan Agenda Bulan Bahasa adalah
Bahasa dan Sastra berlangsungnya seminar bahasa
Indonesia Jakarta, 28-31 Jakarta, 14-17
Oktober 2018 Oktober 2003 Indonesia di berbagai lembaga
BAHASA yang memperhatikan bahasa
INDONESIA Indonesia

Dicanangkan
Memantapkan
Memantapkan tahun 2008 sebagai
kedudukan Jakarta, 28-31 Tahun Bahasa
kedudukan dan
dan fungsi
fungsi Jakarta, 26 Oktober –
Oktober 2013
bahasa
bahasa Indonesia melalui
Indonesia melalui 1 November 2008
penerjemahan
penerjemahan dan
dan
KONGRES
KONGRES BAHASA
BAHASA Pembahasan
Pembahasan mengenai:
mengenai:
penerbitan
penerbitan KONGRES BAHASA
INDONESIA X INDONESIA
INDONESIA IX
IX Bahasa
Bahasa Indonesia
Indonesia
Perlu
Perlu meningkatkan
meningkatkan Bahasa
Bahasa Daerah
Daerah
pengawasan
pengawasan penggunaan
penggunaan Penggunaan
Penggunaan bahasa
bahasa asing
asing
Bahasa
Bahasa Indonesia
Indonesia perlu
perlu Pengajaran
bahasa
bahasa untuk
untuk Pengajaran bahasa dan
bahasa dan sastra
sastra
dioptimalkan
dioptimalkan sebagai
sebagai Bahasa
menciptakan
menciptakan tertib
tertib Bahasa media
media massa
massa
media
media pendidikan
pendidikan
berbahasa secara
berbahasa secara karakter.
karakter.
proporsional.
proporsional.
Mengoptimalkan Peran media massa sebagai
sarana pemartabatan bahasa dan sastra Indonesia
KPI perlu mengingatkan
Pemerintah Indonesia
di dan memberikan
harus teguran
mendukung secara
kancah internasional
agar lembaga
moral penyiaran
dan material menggunakan
pendirian bahasa
pusat studi/kajian
Indonesia
bahasa yang baik
Indonesia dannegeri.
di luar benar
Soal 2:

1. Masih perlukah bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia saat ini? Penjelasan Anda
harus disertai dengan alasan yang logis dan disertai contoh.

Jawab:

Bahasa Indonesia itu, bagaimanapun tetap dan akan selalu diperlukan dan bahkan
sangat penting. Karena bahasa Indonesia merupakan salah satu cara dalam upaya dan
cita-cita dalam menjaga keutuhan negara ini, baik secara politis maupun secara
teritorial. Bahasa Indonesia merupakan ibarat sebuah jembatan yang menghubungkan
keberagaman bangsa ini. Bahasa sejatinya bukan merupakan implikasi dari geopolitik,
melainkan lebih berupa buah dari tradisi kultural masyarakat untuk saling memahami
dalam perbedaan. Coba bayangkan, pada jaman dahulu di sebuah pasar misalnya, ada
seorang pedagang yang merupakan orang Padang datang dari pulau Sumatra untuk
menjual kain di pasar di Jakarta, tanpa bahasa Indonesia orang Padang tersebut tidak
akan bisa menawarkan kain dagangannya kepada orang Betawi (Jakarta). Begitu pula
orang Betawi tidak akan paham tentang apa yang dijual oleh orang dari Padang
tersebut. Bahasa isyarat memang ada, tetapi tentunya repot, bukan? Apalagi untuk
tawar menawar harga kain tersebut. Maka dari itu, sepatutnya kita bersyukur, dan
berterima kasih kepada para pemuda di bulan Oktober 1928 yang sudah berjasa
menahbiskan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan kita. Dan yang lebih penting,
tanpa bahasa Indonesia pendidikan di Negara ini tidak akan bisa berjalan. Karena
dengan pengantar buku pelajaran berbahasa Indonesia, anak-anak dari Sabang-
Merauke bisa belajar. Itulah mengapa penting dan sangat berharganya Bahasa
Indonesia bagi bangsa ini dikarenakan bangsa ini adalah bangsa yang majemuk dan di
setiap daerah memiliki bahasa dan budaya yang berbeda. Jadi harus ada yang
menjembatani untuk selalu bisa menjaga kesatuan dan persatuan bangsa ini, yaitu
Bahasa persatuan kita Bahasa Indonesia.
Soal 3
Jawablah pertanyaan berikut ini berdasarkan artikel Sisi Positif Parenting Budaya
Jepang.

1. Berdasarkan hasil survey (meninjau) Anda, topik/subtopik apa saja yang menurut


Anda penting?

Jawab.
Topik/subtopic yang penting menurut saya adalah sebagai berikut:
a. Parenting menjadi isu yang hangat dewasa ini.
b. Secara sederhana terdapat 4 jenis gaya parenting.

c. Hal positif dari cara mengasuh anak ala orang tua di Jepang.

d. Gaya parenting yang diterapkan orang tua di Jepang untuk mengasuh anak.

2. Tuliskan daftar pertanyaan (question) berkaitan dengan informasi yang Anda


perlukan pada bacaan tersebut.

Jawab.
Berikut adalah daftar pertanyaan yang saya perlukan berkaitan dengan informasi
pada bacaan diatas:
a. Mengapa parenting menjadi isu hangat belakangan ini?
b. Apa saja jenis dari gaya parenting dalam mengasuh anak?

c. Hal positif apa yang digunakan oleh orang tua di Jepang dalam mengasuh
anak?

d. Gaya parenting apa saja yang diterapkan oleh orang tua di Jepang dalam
mengasuh anak?

3. Berdasarkan hasil membaca (read) Anda, Informasi apa yang Anda peroleh dari
bacaan tersebut.

Jawab.
Informasi yang saya peroleh dari bacaan diatas adalah sebagai berikut:
a. Parenting menjadi isu hangat dewasa ini karena masyarakat semakin sadar
untuk lebih mempelajari bagaimana ilmu-ilmu parenting agar dapat
mengimplementasikan kepada putra-putrinya, atau juga sebagai bekal untuk
membina rumah tangga di kemudian hari.
b. Jenis –jenis dari gaya parenting ada 4 yaitu:
 Gaya asuh otoriter adalah gaya asuh di mana orangtua memaksakan
kehendaknya tanpa begitu memperhatikan atau mempedulikan
bagaimana perspektif sang anak.
 Gaya asuh orangtua berwibawa adalah gaya asuh di mana orangtua
menjadi panutan yang teladan, memberikan batasan yang cermat
untuk putra-putrinya, dan memberikan pujian untuk upaya yang telah
putra-putrinya lakukan.

 Gaya asuh permisif adalah gaya asuh di mana orangtua tidak


memberikan batasan kepada anak-anaknya, semisal tidak memberikan
garis yang jelas apa yang boleh dilakukan atau tidak.

 Gaya asuh overprotektif adalah gaya asuh di mana orangtua sangat


melindungi putra-putrinya dari segala hal buruk, rasa sakit,
pengalaman yang buruk, dan lain-lain.

c. Hal positif yang digunakan oleh orang tua di Jepang dalam mengasuh anak
yaitu:

1) Hubungan antara orangtua dan anak yang sangat dekat.


Hubungan orang tua dan anak sangatlah dekat setidaknya sampai usia 5
tahun anak tidur bersama orang tuanya. Seorang ibu tidak jarang
menggendong anaknya saat melakukan kegiatan rumah seperti menyapu,
memasak, berbelanja, dan lai-lainnya. Bahkan rela berhenti bekerja demi
fokus mendidik anak di rumah. Pada usia ini, anak di ajak untuk
bersosialisasi dengan keluarga dan kerabat sehingga dapat lebih mengenal
keluarga dan sosial.
2) Orang Tua adalah cerminan anak.
Disini orang tua memposisikan diri sebagai role model bagi anaknya.
Pada fase usia 5-15 tahun, anak boleh berekplorasi melakukan sesuatu,
serta diajari untuk melakukan kegiatan seperti membersihkan rumah,
belajar untuk disiplin, dan melakukan apa yangdilakukan oleh orang tua.
Fase ini orangtua memberikan batasan yang jelas mengenai hak dan
kewajiban, apa yang boleh dilakukan atau tidak. Kegiatan sekolah dan
rumah bersifat rutin, meskipun terkesan monoton merupakan cara Jepang
untuk menbuat anak-anak belajar untuk disiplin.
3) Orang tua dan anak adalah setara
Setelah anak berusia 15 tahun, orang tua mulai memberikan ruang untuk
anak dapat lebih mandiri dengan mengurangi batasan yang diterapkan
pada fase sebelumnya. Hubungan tidak lagi hanya sebagai orangtua dan
anak, tetapi juga sebagai teman dan setara. Fase ini untuk mempersiapkan
anak melakukan kegiatan keterampilan bagi dirinya sendiri dan keluarga
serta belajar bertingkah laku yang baik dan sopan (menurut adat Jepang).
4) Memperhatikan tentang perasaan dan emosi
Disini anak diberikan semangat untuk dapat memahami dan menghormati
perasaannya sendiri. Orang tua mengajarkan anaknya untuk melakukan
hal yang tidak mempermalukannya. Seperti contohnya adalah tidak
menegur atau menasehati anaknya di tempat umum ketika melakukan hal
yang dirasa kurang pantas.
d. Gaya parenting yang diterapkan oleh orang tua di Jepang dalam mengasuh
anak adalah perpaduan antara sedikit gaya permisif dan gaya berwibawa
(authoritative)
4. Ceritakan/jelaskan (recite) pengalaman membaca Anda berkaitan dengan
bacaan/wacana tersebut.

Jawab.

Parenting menjadi isu hangat belakangan ini, karena masyarakat mulai sadar akan
pentingnya ilmu-ilmu parenting yang nantinya akan diterapkan kepada anak-
anaknya serta pada saat berumah tangga nantinya. Pada ilmu parenting terdapat 4
jenis gaya parenting yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa,permisif dan overprotektif.

Seperti parenting yang dilakukan oleh orang tua di Jepang, dimana kita sering
melihat di media film dan kartun bahwa anak-anak di Jepang sangat disiplin dan
patuh terhadap orang tua. Hal terebut tidak terlepas dari peran parenting orang tua
di Jepang. Orang tua di Jepang sudah mendidik anak sejak usia dini, mulai dari
mebangun hubungan dekat antara orang tua dengan anak. Sebisa mungkin orang
tua di Jepang selalu menemani anaknya diamanapun anaknya berada bahkan ketika
melakukan pekerjaan sehari-hari. Pada usia antara 0-5 tahun orang tua memberikan
kebebasan terhadap anaknya untuk bereksplorasi dengan kegiatan yang iya
lakukan. Serta pada usia ini anak diajarkan untuk belajar bersosialisasi dimulai dari
keluarga dan kerabat dekat sehingga anak bisa mengenal lingkungan sosialnya.
Kemudian pada usia 5-15 tahun, anak didik untuk mulai melakukan kegiatan
seperti membersihkan rumah, belajar untuk disiplin dan juga memberi batasan
mengenai hak dan kebajiban anak serta apa yang boleh dilakukan dan yang tidak
boleh dilakukan. Selanjutnya setelah anak berusia 15 tahun, anak didik untuk
belajar mandiri, dapat berpikir dan menentukan pilihan serta bisa bersifat lebih
demokratis. Peran orang tua disini adalah cenderung bersikap sebagai teman. Anak
dianggap sudah resmi menjadi dewasa saat anak sudah berusia 20 tahun. Pada fase
ini, orang tua akan lebih memperhatikan tentang perasaan dan emosi sang anak,
serta menjaga perasaan anak tersebut. Seperti contohnya adalah saat memarahi
anak, orang tua tidak akan memarahi di depan umum tetapi memilih menunggui
situasi dan tempat yang lebih privasi agar sang anak tidak merasa dipermalukan.

Gaya asuhan anak seperti orang tua di Jepang ini merupakan perpaduan sedikit
gaya permisif dan gaya berwibawa (authoritative).

5. Berdasarkan langkah akhir dari SQ3R (review), apakah informasi yang Anda
perlukan sesuai daftar pertanyaan sudah cukup?

Jawab.

Informasi yang diperlukan dari daftar pertanyaan yang diajukan sudah cukup.
Ada beberapa catatan yang pembaca buat digunakan sebagai catatan pada bagian
yang penting untuk mendapat perhatian. Berikut catatan pembaca dari materi
bacaan tersebut:
a. Jenis –jenis dari gaya parenting: gaya asuh otoriter, berwibawa, permisif,
dan overprotektif.
b. Cara mengasuh anak ala orang tua Jepang:
 Hubungan antara orangtua dan anak yang sangat dekat,
 Orang tua adalah cerminan anak,

 Orangtua dan anak adalah setara,


 Memperhatikan tentang perasaan dan emosi.
Refrensi:

Santoso, Anang dkk. 2020. Buku Materi Pokok Bahasa Indonesia


MKWU4108/3sks/Modul 1-9. Tanggerang. Universitas Terbuka.

Badan Pengembang dan Pembinaan Bahasa. Kementerian Pendidikan dan


Kebudayaan RI. (di akses pada tangga 8 November 2021).
https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/berita/2755/kongres-
bahasa-indonesia-xi

Anda mungkin juga menyukai