Anda di halaman 1dari 3

KLASIFIKASI NYERI

1. Nyeri Spontan
Timbul tanpa adanya stimulus. Nyeri spontan jika digabung dengn nyeri
intens biasanya mengindikasikan penyakit pulpa atau periradikuler yang parah.
Nyeri ini adalah tanda pulpitis irreversibel.

2. Nyeri Tidak Spontan


Bersifat terus menerus dan bahkan intensitasnya meningkat setelah
stimulus hilang. Contohnya pasien mengeluhkan adanya nyeri berkepanjangan
setelah minum dingin dan mengunyah. Nyeri terus menerus akibat stimulus
termal biasanya menandakan adanya pulpitis irreversibel. Nyeri terus menerus
setelah tekanan mengindikasikan penyakit periradikuler.
3. Nyeri Cepat.
Dapat dirasakan 0,1 detik setelah adanya stimulus yang dihantarkan
oleh serat aferen A Alfa. Lokalisasi nyeri jelas dan kualitas nyeri tajam
menusuk dan elektrik. Nyeri ini timbul akibat adanya stimulus mekanis,
sayatan dan tusukan.
4. Nyeri Lambat
Dapat dirasakan 1 detik setelah adanya stimulus yang dihantarkan oleh
serat aferen C. Lokalisasi nyeri tidak jelas berupa seperti pegal dan terbakar.
Nyeri ini timbul akibat adanya stimulus mekanis, suhu, dan kimiawi yang
disampaikan oleh polimedal nosiseptor.
MEKANISME NYERI
Menurut IASP(International Association for the Study of Pain), nyeri adalah suat
pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan
kerusakan jaringan yang sudah atau berpotensi terjadi.

Adapun jenis stimulus yang dapat merangsang reseptor nyeri adalah;


Mekanik
Thermal
Polymodal yang meliputi elektik dan kimiawi

Ada 3 teori mengenai hipersensitivitas dentin, yaitu:


Teori persarafan langsung
Lesi di email
dentin
perpanjangan saraf di odontoblas
cornu
medula spinalis anterior
neuron motorik
gerak refleks & sensasi nyeri.

Teori Persarafan Odontoblas


Lesi di email
dentin
odontoblas
pulpa (menerima
A dan serabut tidak bermielin
spinalis
neuron motorik
Teori hidrodinamik
Lesi di email
dentin
pada odontoblas
pulpa
tipe C) neuron sensorik
nyeri.

serat tomes
sel saraf pada lapisan
kesan nyeri spesifik)
serabut bermielin tipe
tipe C)
neuron sensorik
cornu medula
sensasi nyeri.

cairan tubulus dentin begerak naik turun


sel saraf
serabut bermielin tipe A dan serabut tidak bermielin
cornu medula spinalis
neuron motorik
sensasi

Adapun teori nyeri adalah:


Teori Spesifitas
Teori ini diperkenalkan oleh Descrates yang menyatakan bahwa nyeri aberjalan dari
reseptor-reseptor nyeri spesifik melalui jalur neuroanatomik tertentu ke pusat nyeri di otak
dan bahwa hubungan antara stimulus dam respon nyeri bersifat langsung dan invariabel.
Teori Gate Control
Teori ini diperkenalkan oleh Melzack dan Wall yang menyatakan bahwa:
Baik serat sensorik bermielin besar yang membawa informasi mengenai rasa raba dan
propriosepsi dari perifer (Serat A- dan A-) maupun serat kecil yang membawa informasi
mengenai nyeri (Serat A- dan C) menyatu di kornu medulla spinalis.
Transmisi impuls saraf dari serat-serat aferen ke sel-sel transmisi medulla spinalis di
kornu dorsalis dimodifikasi oleh suatu mekanisme gerbang di sel-sel substansia gelatinosa.
Mekanisme gerbang spinal dipengaruhi oleh jumlah relative aktivitas di serat aferen
primer berdiameter besar dan kecil. Serat aferen berdiameter besarakan menutup gerbang
dan serat aferen berdiameter kecil akan membuka gerbang.
Mekanisme gerbang spinal akan dipengaruhi oleh impuls saraf yang turun dari otak.
Apabila keluaran dari sel-sel transmisi medulla spinalis melebihi suatu ambang kritis,
terjadi pengaktifan sistem aksi untuk perasaan dan respon nyeri.
Ada 4 proses dalam mekanisme nyeri, yaitu:
Transduksi
Proses rangsangan yang mengganggu sehingga menimbulkan aktivitas listrik di reseptor
nyeri.
Transmisi
Proses penyaluran impuls nyeri dari tempat transduksi melewati saraf perifer sampai ke
medula spinalis dan naik ke otak.
Modulasi
Melibatkan aktivitas saraf melalui jalur desenden dari otak yang dapat mempengaruhi
transmisi nyeri setinggi medula spinalis.

Persepsi

Pengalaman subjektif nyeri yang dihasilkan oleh aktivitas transmisi nyeri oleh saraf.
Adapun mekanisme nyeri gigi:
Stimulus email dentin rangsangan nyeri pada pulpa gigi

Pengeluaran mediator

inflamasi
merangsang reseptor nyeri Neuron Aferen(Serat A- dan serat C)
Ganglion Trigeminus Cornu dorsalis medulla spinalis melalui jalur trigeminotalamik
Thalamus
melalui jalur talamokortikal
Corteks Cerebri
Dipersepsi nyeri
( Walton, Richard E dan Mahmoud Torabinejad. Prinsip dan Praktek Ilmu Endodonsia. Ed.3.
Jakarta: EGC. 2008. P. 12-15, 36, 36-43,62-70.)

Anda mungkin juga menyukai