Anda di halaman 1dari 3

Untuk itu Livingston membuat kriteria dan membagi kejang demam atas 2 golongan, yaitu:

1. Kejang demam sederhana (Simple febril convulsion)


2. Epilepsi yang diprovokasi oleh demam (Epilepsi triggered off by fever)
Kriteria kejang demam menurut livingtone adalah:
1. Umur anak ketika kejang antara 6 bulan dan 4 tahun.
2. Kejang berlangsung hanya sebentar saja, tidak lebih dari 15 menit.
3. Kejang bersifat umum
4. Kejang timbul dalam 16 jam pertama setelah timbulnya demam.
5. Pemeriksaan saraf sebelum dan sesudah kejang normal.
6. Pemeriksaan EEG yang dibuat sedikitnya 1 minggu sesudah suhu normal tidak menunjukkan kelainan.
7. Frekuensi bangkitan kejang didalam 1 tahun tidak melebihi 4x.
Kejang demam yang tidak memenuhi salah satu atau lebih dari ketujuh kriteria modifikasi Livingston diatas digolongkan
pada epilepsi yang diprovokasi oleh demam. Kejang kelompok kedua ini mempunyai suatu dasar kelainan yang
menyebabkan timbulnya kejang, sedangkan demam hanya merupakan faktor pencetus saja.
Kriteria kejang demam menurut tesis Lumbang Tobing, adalah:
1. Adanya kejang dan demam.
2. Tak ada defisi neurologik lain sebelum dan sesudah serangan kejang.
3. Likuor normal.
Tanda dan gejala pada penyakit kejang demam biasanya didasarkan pada klasifikasi kejang itu sendiri. Unit Kerja
Koordinasi Neurologi IDAI membuat klasifikasi kejang demam pada anak menjadi :
1. Kejang Demam Sederhana (Simple Febrile Seizure)
o Berlangsung singkat
o Durasi kurang dari 15 menit.
o Kejang dapat umum, tonik, dan atau klonik.
o Umumnya akan berhenti sendiri.
o Tanpa gerakan fokal.
o Tidak berulang dalam 24 jam.
o Pemeriksaan EEG yang dibuat 10-14 hari setelah bebas panas tidak menunjukkan kelainan. 5% dari anak normal
mempunyai gambaran EEG yang abnormal.
2. Kejang Demam Kompleks (Complex Febrile Seizure)
o Demam tinggi.
o Kejang yang lama.
o Durasi lebih dari 15 menit.
o Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial.
o Berulang lebih dari 1 kali dalam 24 jam.
Penanganan secara umum
o Pakaian ketat dibuka
o Posisi kepala sebaiknya miring untuk mencegah aspirasi isi lambung
o Menjaga jalan nafas agar oksigenasi berjalan baik
o Jangan menahan kejang dengan paksaan
o Bila Suhu tinggi, berikan kompres dengan air biasa
o Berikan Oksigen Sungkup bila perlu
o Potong kejang dengan obat obatan
Prinsip penanganan kejang akut
1. Penghentian kejang fase akut
2. Mencari dan mengobati penyebab
3. Pengobatan profilaksis terhadap berulangnya kejang demam
Penghentian kejang fase akut
Bebaskan jalan nafas, Diazepam pilihan utama
Di Rumah
Dilakukan oleh orang tua yang telah terlatih menggunakan diazepam rektal .Dosis diazepam rektal :

5 mg untuk anak di bawah usia 3 tahun atau 7,5 mg untuk anak di atas usia 3 tahun, atau
5 mg untuk berat badan kurang dari 10 kg dan 10 mg untuk berat badan lebih dari 10 kg, atau
0,5 0,75 mg/kgBB/kali.
maksimum diberikan 2x berturutan dengan jarak 5 menit. Jika masih kejang bawa ke instansi kesehatan terdekat

Di Rumah Sakit
Dapat diulang diazepam rektal 1 kali, Diazepam juga dapat diberikan dengan suntikan intravena
0.2 0,5 mg/kgBB. Berikan perlahan 0,5 1 mg/menit
Bila kejang berhenti, hentikan penyuntikan. Dapat diberikan 2 kali dengan jarak 5 menit bila anak masih kejang.
Diazepam jangan diberikan secara intramuskular.
Bila tetap masih kejang: Sesuai bagan 1.
Bagan 1. Alur Pemotongan Kejang Akut

Mencari dan mengobati penyebab


Penyebab demam paling sering pada kejang demam adalah infeksi saluran nafas atas, otitis media dan viral syndrome
Pemeriksaan fisik lengkap untuk mencari sebab demam
Pemeriksaan LCS untuk menyingkirkan meningitis. terutama pasien kejang demam yang pertama.
Pungsi lumbal harus dilakukan pada bayi berumur kurang dari 6 bulan, dan dianjurkan pada pasien berumur kurang dari
18 bulan
Dietetik
Kenaikan suhu badan lebih dari 37oC memerlukan koreksi 12,5% cairan setiap kenaikan suhu 1oC.
Edukasi
Edukasi adalah salah satu faktor penting dalam penanganan kejang demam
Penjelasan yang diberikan kepada ibu penderita adalah :
Menjelaskan bahwa mungkin kejang masih dapat terjadi pada anak sehingga harus menyediakan obat penurun
panas dan anti kejang.
Menjelaskan jika anak panas segera turunkan panas dengan segera membuka pakaian anak ,kompres dingin
pada dahi dan ketiaknya serta berikan obat penurun panas dan anti kejang.
Bila terjadi kejang lagi segera beri diazepam rektal, bawa ke dokter, dan beri ganjal mulut agar lidah tidak
tergigit dan jangan berikan makanan dan minuman karena bahaya anak akan tersedak

Anda mungkin juga menyukai