Anda di halaman 1dari 20

Tugas mata kuliah anak dengan

asma
Di susun oleh
Kalis sri utami
Lia pamungkas
Nurhakim yudhi wibowo
Gusti muhammad syariansyah

DEFINISI

Penyakit kronis adalah suatu kondisi yang


mempengaruhi fungsi sehari- hari selama lebih
dari 3 bulan dalam setahun, yang menyebabkan
hospitalisasi lebih dari 1 bulan dalam setahun,
atau (pada saat diagnosis) cenderung melakukan
hospitalisasi (Marks, 1998).
Perrin (2002) mendefinisikan penyakit kronis pada
anak adalah kondisi kesehatan yang waktu
diagnosisnya diperkirakan lama lebih dari 3 bulan.
Asma adalah penyakit jalan nafas obstruktif
intermiten, reversibel dimana trakea dan bronchi
berspon dalam secaa hiperaktif terhadap stimuli
tertentu.
( Smeltzer, C . Suzanne, 2002, hal 611)

Asthma - an inflammatory
disease
Normal

INFLAMED

NORMAL

Normal

Chronic Asthma

DAMPAK TERHADAP PERKEMBANGAN INFANT


Tugas perkembangan utama pada infan adalah
pembentukan trust dan belajar mengenal
lingkungan melalui ekslorasi sensomotoris. Pada
infan dengan kondisi konginital kronis, tugas
perkembangan ini mungkin akan sulit dicapai
Infant yang mengalami perpanjangan masa
hospitalisasi berpotensial menemukan banyaknya
caregiver, perawatan yang tidak adekuat dan
peningkatan pemejanan pada pengalaman yang
menyakitkan. Semua ini dapat menghalangi
perkembangan hubungan saling percaya (Allen
dan Vessey, 1999).

DAMPAK TERHADAP
KELUARGA
shock, tidak percaya dan deniel
Adanya tekanan ekonomi
menolak untuk membicarakan hal tersebut.

DAMPAK TERHADAP HUBUNGAN


DENGAN SAUDARA
kemarahan, kekesalan, dan kecemburuan
saudaranya merasa terganggu

BEBERAPA PENYAKIT KRONIS


Allergi
Asthma
Bibir sumbing
Congenital adrenal hyperplasia (CAH)
Congenital Heart Disease (CHD)
Down Syndrome
Hydrocephalus
(Allen dan Vessey, 1999)

PROSES KEPERAWATAN
Pengkajian
pemeriksaan fisik
orangtua atau keluarga
Kaji koping keluarga
kebutuhan anak dan keluarga
(Marks, 1998).

Diagnosa Keparawatan

Perubahan pertumbuhan dan perkembangan bd


penyakit kronis dan ketidakmampuan, reaksi
orang tua, hospitalisasi berulang.
Perubahan proses keluarga bd krisis situasi
(anak dengan sakit kronis)
Cemas/takut bd tes, prosedur, dan hospitalisasi.
Gangguan interaksi sosial bd hospitalisasi,
pengurungan di rumah, sering sakit, intoleransi
aktivitas, keletihan.
(Wong, 2003)

Perencanaan
Perubahan pertumbuhan dan perkembangan bd
penyakit kronis dan ketidakmampuan, reaksi
orang tua, hospitalisasi berulang
Tujuan :Anak mampu mencapai
pertumbuhan dan perkembangan
potensial yang maksimum.
KH
:Anak mencapai perkembangan
fisik, psikososial, dan kognitif yang
sesuai dengan usia dan kemampuan

Intervensi

Anjurkan keberadaan orang tua selama


hospitalisasi dan pertisipasi dalam perawatan
Bantu orang tua mempelajari kebutuhan perawatan
khusus pada bayi agar mereka merasa kompeten.
Pajankan bayi pada pengalaman yang
menyenangkan melalui semua indra (sentuhan,
pendengaran, penglihatan, rasa dan gerakan)
Dorong pengembangan keterampilan sesuai usia
( misalnya; memegang botol, memegang makanan,
merangkak)
Anjurkan semua anggota keluarga untuk
berpartisipasi dalam perawatan.

Perubahan proses keluarga bd krisis situasi


(anak dengan sakit kronis)

Tujuan
:
Anak dan keluarga menunjukkan perilaku
penyesuaian yang positif terhadap
diagnosis
KH
:
Keluarga mendemonstrasikan
pemahaman tentang penyakit

Intervensi

Gali perasaan keluarga tentang anak dan kemampuan


mereka untuk menghadapi gangguan.
Kaji kemampuan koping keluarga, kemampuan dan
sumber-sumber yang ada sehinggga hal ini dapat diperkuat
Bantu keluarga untuk memahami gangguan, terapi dan
implikasinya.
Ulangi informasi sesering yang dibutuhkan untuk
menguatkan pemahaman keluarga.
Bertindak sebagai model peran berkaitan dengan sikap dan
perilaku terhadap anak.
Tekankan pada orang tua pentingnya memberikan
kehidupan senormal mungkin pada anak yang sakit.
Bantu keluarga meningkatkan perkembangan anak dengan
menstimulasi anak sesuai sasaran usia yang konsisten
dengan toleransi aktivitas.

Cemas/takut bd tes, prosedur, dan


hospitalisasi
Tujuan :
Anak dan keluarga menunjukkan
pemahaman tentang hospitalisasi,
prosedur,dll
KH:
Anak mampu menghadapi prosedur,
tes, dll

Intervensi

Kaji kekhawatiran dan perasaan takut


yang dialami anak dan keluarga.
Gali perasaan anak dan keluarga
mengenai terapi yang diberikan.
Ciptakan suasana yang kondusif

Gangguan interaksi sosial bd hospitalisasi,


pengurungan di rumah, sering sakit,
intoleransi aktivitas, keletihan.
Tujuan :
Anak mengalami hubungan interpersonal
yang positif
KH:
Anak mampu berhubungan dengan teman
sebaya dan keluarga

Intervensi

Atur untuk kontak interpersonal yang


kontinue ketika dirawat di rumah sakit
Beri kesempatan untuk berinteraksi
dengan orang lain khususnya sebaya
untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Hindari aktivitas yang meningkatkan isolasi
dari orang lain
(Marks, 1998

Anda mungkin juga menyukai