A. Pendahuluan
Penyakit kulit yang dibahas disini adalah penyakit kulit yang tidak berbahaya atau dalam kata
lain tidak akan menimbulkan dampak buruk terhadap kelangsungan hidup orang yang terkena
penyakit tersebut, namun cenderung lebih kepada rasa gatal-gatal yang dialami oleh si penderita
atau mungkin juga barakibat rasa malu atau kurang percaya diri. Salah satunya adalah
kudis/scabies.
Kudis/Scabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit/tungau yang gatal yaitu
Sarcoptes scabiei var hominis. Kudis lebih sering terjadi di daerah yang higienisnya buruk dan
menyerang orang yang kurang menjaga kebersihan tubuhnya. Gejala yang timbul antara lain :
timbul gatal yang hebat pada malam hari, gatal yang terjadi terutama di bagian sela-sela jari
tangan, di bawah ketiak, pinggang, alat kelamin, sekeliling siku, aerola (area sekeliling puting
susu), dan permukaan depan pergelangan. Penyakit ini mudah sekali menular ke orang lain
secara langsung, misalnya bersentuhan dengan penderita, atau tidak langsung misalnya melalui
handuk atau pakaian. Gangguan kudis disebabkan oleh kutu kudis (Coptes Scabei)
Di dalam kulit, kutu kudis akan membuat terowongan dengan tubuhnya yang bergerigi. Pada
malam hari, kutu ini bergerak hingga menimbulkan rasa gatal. Gejala-gejala yang muncul adalah
bintil, gatal dan cairan kuning keputihan.
B. Asuhan Keperawatan
Asuhan keperawatan (askep) pada klien gangguan integumen, seperti kusta, skabies, tinea
(jamur) umumnya belum ada rencana asuhan keperawatan khusus dan belum banyak ditemukan
pada buku ajar. Beberapa askep integumen yang sudah baku dan dapat kita temukan pada
beberapa literatur antara lain adalah askep luka bakar dan askep psoriasis. Sehingga askep kulit
tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun rencana keperawatan pada klien yang
mengalami gangguan integumen, tentunya disesuaikan dengan data yang ditemukan pada
pengkajian.
1. Pengkajian
Riwayat kesehatan dan observasi langsung memberikan infomasi mengenai persepsi klien
terhadap kelaianan kulit, bagaimana kelainan kulit dimulai, apa pemicunya, apa yang meredakan
atau mengurangi gejala, termasuk masalah fisik/emosional yang dialami klien.
2. Diagnosis Keperawatan
a.
Risiko
kerusakan
integritas
kulit
berhubungan
dengan
perubahan
fungsi
barier kulit.
b. Nyeri dan rasa gatal berhubungan dengan lesi kulit.
c. Gangguan pola tidur berhubungan dengan pruritus.
d. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak bagus.
e. Kurang pengetahuan tentang program terapi berhubungan dengan inadekuat informasi.
Lindungi kulit yang sehat dari kemungkinan maserasi (hidrasi stratum korneum yang
berlebihan) ketika memasang balutan basah.
Rasional: Maserasi pada kulit yang sehat dapat menyebabkan pecahnya kulit dan
perluasan kelainan primer.
2)
Rasional: Friksi dan maserasi memainkan peranan yang penting dalam proses terjadinya
sebagian penyakit kulit.
3)
Jaga agar terhindar dari cidera termal akibat penggunaan kompres hangat dengan suhu terlalu
tinggi & akibat cedera panas yg tidak terasa (bantalan pemanas, radiator).
Rasional: Penderita dermatosis dapat mengalami penurunan sensitivitas terhadap panas.
4)
Rasional: Banyak masalah kosmetik pada hakekatnya semua kelainan malignitas kulit dapat
dikaitkan dengan kerusakan kulit kronik.
Rasional: Setiap subtansi yang menghilangkan air, lipid, protein dari epidermis akan mengubah
fungsi barier kulit
10) Kompres hangat/dingin.
Rasional: Pengisapan air yang bertahap dari kasa akan menyejukkan kulit dan meredakan
pruritus.
11) Mengatasi kekeringan (serosis).
Rasional: Kulit yang kering meimbulkan dermatitis: gatal, melepuh, eksudat.
12) Mengoleskan lotion dan krim kulit segera setelah mandi.
Rasional: Hidrasi yang cukup pada stratum korneum mencegah gangguan lapisan barier kulit.
13) Menjaga agar kuku selalu pendek.
Rasional: Mengurangi kerusakan kulit akibat garukan
14) Menggunakan terapi topikal.
Rasional: Membantu meredakan gejala.
15) Membantu klien menerima terapi yang lama.
Rasional: Koping biasanya meningkatkan kenyamanan.
16) Nasihati klien untuk menghindari pemakaian salep /lotion yang dibeli tanpa resep
Dokter.
Rasional: Masalah klien dapat disebabkan oleh iritasi/sensitif karena pengobatan sendiri
c.
1) Nasihati klien untuk menjaga kamar tidur agar tetap memiliki ventilasi dan
kelembaban yang baik.
Rasional: Udara yang kering membuat kulit terasa gatal, lingkungan yang nyaman
meningkatkan relaksasi.
2) Menjaga agar kulit selalu lembab.
Rasional: Tindakan ini mencegah kehilangan air, kulit yang kering dan gatal biasanya tidak dapat
disembuhkan tetapi bisa dikendalikan.
3) Mandi hanya jika diperlukan, gunakan sabun lembut, oleskan krim setelah mandi.
Rasional: memelihara kelembaban kulit
4) Menjaga jadwal tidur yg teratur.
5) Menghindari minuman yang mengandung kafein menjelang tidur.
Rasional: kafein memiliki efek puncak 2-4 jam setelah dikonsumsi.
6) Melaksanakan gerak badan secara teratur.
Rasional: memberikan efek menguntungkan bila dilaksanakan di sore hari.
7) Mengerjakan hal ritual menjelang tidur.
Rasional: Memudahkan peralihan dari keadaan terjaga ke keadaan tertidur.
d. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak bagus.
1) Kaji adanya gangguan citra diri (menghindari kontak mata,ucapan merendahkan diri sendiri.
Rasional: Gangguan citra diri akan menyertai setiap penyakit/keadaan yang tampak nyata bagi
klien, kesan orang terhadap dirinya berpengaruh terhadap konsep diri.
2) Identifikasi stadium psikososial terhadap perkembangan.
Rasional: Terdapat hubungan antara stadium perkembangan, citra diri dan reaksi serta
pemahaman klien terhadap kondisi kulitnya.
3) Berikan kesempatan pengungkapan perasaan.
Rasional: klien membutuhkan pengalaman didengarkan dan dipahami.
4) Nilai rasa keprihatinan dan ketakutan klien, bantu klien yang cemas mengembangkan
kemampuan untuk menilai diri dan mengenali masalahnya.
Rasional: Memberikan kesempatan pada petugas untuk menetralkan kecemasan yang tidak perlu
terjadi dan memulihkan realitas situasi, ketakutan merusak adaptasi klien .
5) Dukung upaya klien untuk memperbaiki citra diri , spt merias, merapikan.
Rasional: membantu meningkatkan penerimaan diri dan sosialisasi.
6) Mendorong sosialisasi dengan orang lain.
Rasional: membantu meningkatkan penerimaan diri dan sosialisasi.
4) Nasihati klien agar kulit teap lembab dan fleksibel dengan tindakan hidrasi dan pengolesan krim
serta losion kulit.
Rasional: stratum korneum memerlukan air agar tetap fleksibel. Pengolesan krim/lotion akan
melembabkan kulit dan mencegah kulit tidak kering, kasar, retak dan bersisik.
5) Dorong klien untuk mendapatkan nutrisi yang sehat.
Rasional: penampakan kulit mencerminkan kesehatan umum seseorang, perubahan pada kulit
menandakan status nutrisi yang abnormal.