Anda di halaman 1dari 12

LAB TEKNIS ASURANSI NON LIFE

NAMA : RATNASARI DEWI SIRINGO RINGO


NPM : 1212210116

BAB 1 PENDAHULUAN
I.I

Latar Belakang
Risiko usaha merupakan fluktuasi yang terjadi karena adanya

ketidakpastian. Ada berbagai cara yang dapat digunakan untuk


mengurangi risiko usaha. Salah satu cara yang banyak dipakai untuk
mengurangi risiko ialah asuransi. Saat perusahaan membeli asuransi,
risiko usaha dipindahkan ke perusahaan asuransi dengan membayar
premi.

Asuransi

memiliki

beberapa

kelemahan

yang

perlu

dipertimbangkan. Tetapi didalam mengelola usaha kita juga harus


memikirkan risiko yang harus dihadapi walau pun ada beberapa
kelemahan asuransi yang harus dipertimbangkan. Oleh karena itu kita
juga harus memiliki asuransi untuk usaha kita. Sebagai Wirausahawan
yang baik sebelum berwirausaha harus memikirkan risiko yang
dihadapi dan tentunya memikirkan cara untuk menanggulangi resiko
tersebut.
Di zaman sekarang sudah banyak orang yang mengerti akan
dampak dari resiko usaha dan mereka membuat strategi agar resiko
yang dihadapi nanti tidak membuat kerugian yang sangat besar.
Sebagai Wirausahawan yang baik sebelum berwirausaha harus
memikirkan resiko yang dihadapi dan tentunya memikirkan cara
untuk menanggulangi resiko tersebut.

BAB II PENDAHULUAN
2.1

Pengertian Risiko Usaha

Pengertian risiko usaha menurut para ahli :


1) Arthur Williams dan Richard, M H
Resiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama
periode terentu
2) Abas Salim
Resiko adalah ketidaktentuan yang mungkin melahirkan peristiwa
kerugian
3) Soekarto
Resiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa
4) Herman Darmawi
Resiko adalah penyebaran penyimpangan hasil aktual dari hasil yang
diharapkan

Kesimpulannya :

Resiko adalah sesuatu yang selalu dikaitkan dengan kemungkinan


terjadinya keadaan yang merugikan dan tidak diduga sebelumnya
bahkan bagi kebanyakan orang tidak menginginkannya.
Ada 2 karakteristik risiko:
1. Ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa
2. Ketidakpastian yang bila terjadi akan menimbulkan kerugian

Ada beberapa penyebab kegagalan usaha :


~ Perencanaan yang kurang matang
~ Kurangnya modal
~ Bakat yang tidak cocok
~ Kurang pengalaman
~ Lemahnya pemasaran
~ Tidak mempunyai semangat berwirausaha
~ Tidak mempunyai etos kerja yang tinggi
A. Macam-macam risiko:
Menurut sifat, dibedakan :
Risiko Murni
Yaitu resiko yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian dan
terjadinya tanpa sengaja.
Misal: kebakaran. bencana alam, pencurian dan sebagainya
Risiko Spekulatif
Yaitu resiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar
memberikan keuntungan bagi pihak tertentu.
Misal: utang piutang, perdagangan berjangka, dan sebagainya
Risiko Fundamental
Yaitu risiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada
seseorang dan yang menderita cukup banyak.

Misal: banjir, angin topan, dan sebagainya.


2.2
1.

Risiko Yang Mungkin Akan Terjadi


Risiko bagi Usaha adalah risiko yang timbul dari menjalankan

usaha dan berdampak pada kelangsungan usaha itu sendiri. Risiko


usaha ini apabila timbul akan berakibat buruk bagi usaha yang sedang
dijalankan. Risiko bagi usaha biasa disebut dengan risiko usaha yang
berdampak bagi internal usaha. Risiko usaha internal diantaranya
adalah :
a. Kehilangan modal apabila piutang tidak terbayarkan oleh
konsumen
b. Kehilangan dan kerusakan perangkat keras-lunak (hard-software)
apabila memiliki karyawan yang tidak terampil dan kompeten
c. Kehilangan karyawan / personil yang handal apabila tidak dapat
menangani dengan baik dalam bidang upah, kesempatan berkarier,
fasilitas

kerja,

wewenang,

tanggung

jawab,

kebijakan,

kesalahpahaman manajeman internal.


d.

Kehilangan

kepercayaan

konsumen

karena

tidak

mampu

memberikan barang atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan


selera konsumen. Kepercayaan konsumen hilang akibat kesalahan
membuat produk pesanan, kesalahan jadwal pengiriman, kesalahan
jumlah penagihan, dan kesalahan pelayanan purna jual. Akibat

ditinggalkan oleh konsumen adalah kesulitan mencari konsumen baru


yang baik dan memiliki loyalitas terhadap produk, merek, dan
kualitas.
e. Kehilangan kepercayaan supliyer yaitu resiko usaha yang berakibat
ditinggalkan oleh pihak luar perusahaan yang menjadi pemasok
kebutuhan perusahaan. Kebutuhan itu diantaranya persediaan bahan
baku, alat kantor, tenaga kerja, dan lain-lain. Resiko ini bisa terjadi
karena keterlambatan melakukan pembayaran ke pihak supliyer dan
melanggar ketentuan perjanjian kerjasama. Akibat ditinggalkan oleh
supliyer adalah kesulitan mencari pemasok yang baik, cepat, jujur,
dan sesuai dengan kualitas perusahaan.
f. Risiko Penghentian Ijin Usaha yaitu resiko usaha yang diberikan
oleh

pemerintah

dengan

melakukan

pencabutan

ijin

usaha.

Pencabutan ijin usaha ini dikarenakan melanggar ketentuan ijin bisnis


yang ada di pemerintah, melakukan penipuan dengan memanipulasi
laporan keuangan dengan tujuan supaya tidak membayar pajak ke
pemerintah, merusak lingkungan hidup, menggangu keamanan dan
kenyamanan masyarakat di sekitarnya.
g. Risiko tidak diterima oleh masyarakat sekitar yaitu resiko usaha
yang terjadi akibat dari ketidakterimaan masyarakat dengan adanya
usaha yang dijalankan. Resiko usaha ini bisa terjadi karena merusak
tatanan

masyarakat,

menggangu

ketenangan

dan

keamanan

masyarakat, tidak memberikan dampak ekonomis bagi masyarakat


sekitar, dan lain-lain.
2.

Risiko bagi Lingkungan Usaha yang bersifat eksternal adalah


risiko yang timbul dari menjalankan usaha dan berdampak pada
kelangsungan bagi lingkungan luar usaha itu sendiri. Risiko bagi
usaha biasa disebut dengan risiko usaha yang berdampak bagi
eksternal usaha. Risiko usaha eksternal diantaranya adalah :
a. Risiko Pelestarian Lingkungan Hidup yaitu risiko usaha yang akan
dihadapi oleh wirausawan dalam rangka melestarikan lingkungan
hidup supaya terjaga lingkungan alam, ekosistem dan habitatnya.
Risiko ini timbul karena bahan baku dari usaha tersebut berhubungan
dengan kelestarian lingkungan hidup. Contoh usaha yang memiliki
risiko usaha yang berhubungan dengan lingkungan hidup adalah:
industri kertas, industri furniture, pertambangan, sumber energi, dan
lain-lain.
b. Risiko Sosial dan Budaya Masyarakat yaitu resiko yang terjadi atas
berdirinya sebuah usaha dan berdampak pada lingkungan sosial dan
budaya masyarakat. Wujud dari risiko ini adalah perubahan struktur
sosial masyarakat (semula satu suku menjadi beberapa suku),
perubahan budaya masyarakat (semula tidak ada pementasan
barongsai menjadi ada kegiatan pentas barongsai), perubahan cara
kerja masyarakat (semula waktu kerja hanya pagi-sore berubah

menjadi pagi-malam), perubahan gaya hidup masyarakat (gaya hidup


konsumtif yang meningkat).
c. Risiko Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yaitu risiko usaha yang
timbul sebagai bentuk kepedulian sosial perusahaan kepada
masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Bentuk kepedulian ini seperti
pemberian beasiswa, bantuan pembangunan sarana dan prasarana
umum (tempat ibadah, pembangkit listrik, pengelolaan sumber air,
jalan raya, irigasi), bantuan dana sosial untuk kegiatan keagamaan,
kegiatan budaya lokal maupun hari nasional,
d. Risiko Pengelolaan Limbah yaitu risiko bisnis yang timbul sebagai
akibat

dari

limbah

industri

yang

keluarkan

dalam

rangka

memproduksi sebuah barang atau jasa. Limbah dari produksi dapat


berupa limbah cair dan limbah padat. Limbah industri yang tidak
dikelola

dengan

baik

akan

memberikan

akibat

pencemaran

lingkungan seperti air, udara dan tanah. Supaya tidak menimbulkan


pencemaran maka setiap perusahaan diwajibkan oleh pemerintah dan
pencinta lingkungan untuk mengolah limbah industrinya dengan baik
sebelum dibuang ke luar pabrik.
e. Risiko Perekonomian Masyarakat dan Negara adalah risiko bisnis
yang terjadi karena sebuah kesalahan manajemen di internal
perusahaan dan menimbulkan dampak perubahan perekonomian
masyarakat dan negara. Akibat dari resiko ini adalah memburuknya

kondisi perekonomian akan mengakibatkan daya beli masyarakat


menurun. Kondisi ekonomi makro yang buruk akan berpengaruh
terhadap volume kegiatan usaha.
f. Risiko Perubahan Peraturan dan Kebijakan Pemerintah yaitu resiko
usaha yang timbul dan berakibat kepada perubahan dan kebijakan
pemerintah. Risiko ini terjadi karena kesalahan perusahaan dalam
melakukan operasinya yang mengakibatkan suhu politik (baik lokal,
nasional maupun internasional) dapat berakibat kurang baik.
Kesalahan perusahaan dalam operasional yang berakibat pada sebuah
bencana bagi masyarakat dan menuntut lahirnya sebuah peraturan dan
kebijakan pemerintah yang baru.
Jenis-jenis risiko yang umum di kenal dalam usaha asuransi
antara lain meliputi:
Risiko murni atau pure risk adalah ketidakpastian terjadinya suatu
kerugian atau dengan kata lain hanya ada suatu peluang merugi dan
bukan suatu peluang keuntungan. Risiko murni adalah suatu risiko
yang bilamana terjadi akan memberikan kerugian dan apabila tidak
terjadi maka tidak menimbulkan kerugan namun juga tidak
menimbulkan keuntungan. Risiko ini akibatnya hanya ada 2 macam:
rugi atau break event, contohnya adalah pencurian, kecelakaan atau
kebakaran.
Risiko spekulatif atau speculative risk adalah risiko yang berkaitan
dengan terjadinya dua kemungkinan, yaitu peluang mengalami

kerugian financial atau memperoleh keuntungan. Risiko ini akibatnya


ada 3 macam: rugi, untung atau break event, contohnya adalah
investasi saham di bursa efek, membeli undian dan sebagainya.
Risiko individu atau individual risk adalah kemungkinankemungkinan yang terjadi pada kehidupan sehari-hari. Misalnya
risiko yang akan tibul bila kita memiliki rumah, mobil, melakukan
investasi usaha, atau menyewa apartemen. Risiko ini di bagi ke dalam
tiga macam risiko, yaitu:
Risiko pribadi atau personal risk, adalah risiko yang mempengaruhi
kapasitas atau kemampuan seseorang dalam memperoleh keuntungan,
cotohnya adalah mati muda, uzur, cacat fisik, dan kehilangan
pekerjaan.
Risiko harta atau property risk adalah risiko terjadinya kerugian
keuangan apabila kita memiliki suatu benda atau harta. Yaitu adanya
peluang harta tersebut untuk hilang, di curi, atau rusak

2.3

Langkah Dasar Untuk Mengelola Resiko Usaha


Identifikasi (buat daftar) setiap risiko yang bisa terjadi
Lakukan analisis dan rangking atau urutkan sesuai dengan

besarnya dampak kerugian yang akan ditimbulkannya

Tentukan uapaya-upaya untuk mengatasinya sesuai dengan urutan


yang ada

Lakukan upaya tersebut sesuai pilihan scenario yang telah dibuat

Lakukan evaluasi

BAB III KESIMPULAN&SARAN


Setiap usaha yang akan dibuat pasti akan ada resiko usaha yang
dihadapi, semua itu akan terkendali jika seorang wirausahawan dapat
memahami bagaimana caranya menanggulangi resiko tersebut.
Langakah dasar untuk mengelola resiko usaha adalah :

Identifikasi (buat daftar) setiap risiko yang bisa terjadi


Lakukan analisis dan rangking atau urutkan sesuai dengan
besarnya dampak kerugian yang akan ditimbulkannya

Tentukan uapaya-upaya untuk mengatasinya sesuai dengan urutan


yang ada

Lakukan upaya tersebut sesuai pilihan scenario yang telah dibuat

Lakukan evaluasi

DAFTAR PUSTAKA
http://kolom.kontan.co.id/news/143
http://id.wikipedia.org/wiki/Risiko
http://ammarawirausaha.blogspot.com/2009/10/pengertian-resikousaha.html

Anda mungkin juga menyukai