PENGARUH SALINITAS LETHAL DAN SUBLETHAL PADA IKAN NILA
Osmoregulasi adalah pengontrolan kadar air dan garam mineral di dalam darah. Ini merupakan mekanisme homeostatik. Regulasi dari konsentrasi Na+ pada plasma hampir sama konsentrasinya dengan ekskresi regulasi Na+ yang berhubungan dengan sensor dan efektor yang berbeda-beda (penerima volum) yang berasal dari keseimbangan air dan osmoregulasi (vitamins-guide 2004.) dan ditambahkan pula oleh Fujaya (1999) bahwa osmoregulasi adalah upaya mengontrol keseimbangan air dan ion ion antara tubuh dan lingkungannya atau suatu proses pengaturan tekanan osmose. Ikan air tawar cenderung untuk menyerap air dari lingkungannya dengan cara osmosis, terjadi sebagai akibat dari kadar garam dalam tubuh ikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan lingkungannya. Insang ikan air tawar secara aktif memasukkan garam dari lingkungan ke dalam tubuh. Ginjal akan memompa keluar kelebihan air sebagai air seni. Ikan air tawar harus selalu menjaga dirinya agar garam tidak melarut dan lolos ke dalam air. Dalam osmoregulasi terdapat dua istilah yaitu eurihalin dan stenohalin. Eurihalin adalah kemampuan suatu organisme terhadap keadaan perubahan salinitas yang tinggi. Ikan yang tergolong dalam eurihalin adalah salah satunya ikan nila. Stenohalin adalah tingkat adaptasi yang sempit terhadap salinitas yang tinggi. Contoh organisme yang bersifat stenohalin salah satunya adalah ikan nilam.