Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari nabi dan rasul Allah?
2. Siapa saja nama-nama nabi dan rasul yang harus diketahui?
3. Bagaimana sejarah setiap nabi dan rasul Allah?
4. Apa saja dalil beriman kepada nabi dan rasul Allah?
5. Siapa saja rasul ulul azmi?
6. Apa tugas-tugas nabi dan rasul Allah SWT?
7. Bagaimana sifat-sifat nabi dan rasul Allah SWT?
8. Bagaimana cara menumbuhkan iman kepada nabi dan rasul?
9. Apa hikmah beriman kepada nai dan rasul Allah SWT?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian nabi dan rasul Allah
2. Untuk mengetahui nama-nama, tugas-tugas, serta sifat-sifat nabi dan rasul
3. Untuk mengetahui cara menumbuhkan iman kepada nabi dan rasul
4. Untuk mengetahui hikmah yang didapat apabila beriman kepada nabi dan rasul Allah

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Nabi dan Rasul Allah
Nabi dalam bahasa Arab berasal dari kata naba. Nabi adalah seseorang yang
mendapatkan wahyu namun tidak diperintahkan untuk menyampaikan melainkan untuk
dirinya sendiri. Akan tetapi, walaupun tidak diperintahkan untuk menyampaikan bukan
berarti nabi tidak boleh menyampaikan wahyu.
Sedangkan, rasul berasal dari bahasa Arab yang artinya utusan. Rasul Allah berarti
utusan Allah. Menurut bahasa, rasul adalah orang yang mengikuti berita-berita orang yang
mengutusnya. Rasul juga berarti nama bagi risalah atau bagi yang diutus. Menurut istilah,
rasul adalah seorang laki-laki merdeka yang diberi wahyu oleh Allah SWT dengan membawa
syariat dan diperintahkan untuk menyampaikannya kepada umatnya, baik orang yang
dikenal atau tidak, maupun orang yang memusuhinya.
2.2 Nama-Nama Nabi dan Rasul yang Harus Diketahui
Para nabi dan rasul itu sangat banyak jumlahnya, tidak ada seorang pun yang
mengetahui jumlahnya melainkan Allah SWT. Sebagian nama dan kisah mereka dicantumkan
di dalam Al-Quran tetapi sebagian tidak tertera didalamnya.

Allah SWT berfirman: Dan sesungguhnya telah kami utus beberapa orang Rasul
sebelum kamu, diantara mereka ada yang kami ceritakan kepadamu diantara mereka
ada pula yang tidak kami ceritakan kepadamu. (Q.S Al-Mumin : 78).

Dalam sebuah hadits, ketika sahabat Abu Dzar Al-Ghiffari bertanya kepada
Rasulullah SAW tentang jumlah nabi dan rasul, maka Rasulullah SAW menjawab:
(Jumlah Nabi dan Rasul) adalah 120.000 orang dan para rasul sebagian dari mereka
berjumlah 313 orang.(H.R. Al-Bukhari dan Muslim).

Dari jumlah nabi dan rasul itu, di dalam Al-Quran diterangkan jumlah mereka sebanyak 25
orang. Delapan belas diantara mereka disebutkan dalam Surah Al-Anam/6:83-86 dan
selebihnya disebutkan dalam surah yang lain. Nama-nama nabi dan rasul, antara lain:

1. Adam AS 6. Ibrahim AS

11. Yusuf AS

16. Harun AS

21. Yunus AS

2. Idris AS

7. Luth AS

12. Ayyub AS

17. Daud AS

22. Zakaria AS

3. Nuh AS

8. Ismail AS

13. Syuaib AS

18. Sulaiman AS 23. Yahya AS

4. Hud AS

9. Ishaq AS

14. Zulkifli AS

19. Ilyas AS

24. Isa AS

15. Musa AS

20. Ilyasa AS

25. Muhammad SAW

5. Saleh AS 10. Yakun AS

2.3 Sejarah Setiap Nabi dan Rasul Allah


2.4 Dalil yang Mewajibkan Beriman Kepada Nabi dan Rasul
Dalil- Dalil Naqli (al-Quran dan al-Hadits)
1. Diantara kabar yang berasal dari Allah SWT tentang rasul-Nya dan tentang penetapan
mereka menjadi rasul dan risalah-risalah (misi) yang mereka bawa terdapat dalam ayatayat berikut, Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan), Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thagut itu... (QS. an-Nahl:36)
2. Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah
memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah
memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yaqub dan anak cucunya, Isa,
Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud. Dan (Kami
telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh Kami kisahkan tentang mereka kepadamu
dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah
telah berbicara kepada Musa dengan langsung. (Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul
pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak alasan bagi
manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. An-Nisa:163-165)
3. Berita dari Rasulullah tentang dirinya dan tentang saudara-saudaranya para rasul dan para
nabi, hal tersebut tercantum dalam hadits-hadits yang sangat banyak di antaranya:
Ketika Rasulullah ditanya oleh Abu Dzar tentang jumlah para nabi dan rasul, beliau
menjawab, Seratus dua puluh ribu nabi, dan yang menjadi rasul di antara mereka
sebanyak tiga ratus tiga belas (rasul). (HR. Ibnu Hibban).
Sabda beliau, Allah tiada mengutus seorang nabi melainkan ia telah memberikan
peringatan kaumnya akan si buta sebelah matanya lagi pendusta, yaitu al-Masih
Dajjal. (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalil-Dalil Aqli

1. Rububiyyah Allah SWT dan rahmat-Nya memastikan pengangkatan rasul-Nya untuk


segenap umat manusia agar memperkenalkan (Rabb) kepada mereka dan membimbing
mereka menuju jalan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
2. Allah SWT menciptakan manusia supaya beribadah kepada-Nya, Allah berfirman: Dan
Aku tidak sekali-kali menciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka beribadah
kepadaKu. (Adz-Dzariyat: 56). Maka hal ini menuntut adanya pemilihan manusia
sebagai rasul agar mengajarkan kepada manusia bagaimana seharusnya beribadah kepada
Allah SWT. Demikian itulah tugas dan tujuan penciptaan manusia.
3. Adanya pahala dan hukuman yang berkaitan dengan pengaruh ketaatan dan kemaksiatan
pada jiwa hingga menjadi bersih atau kotor merupakan perkara yang memastikan
pengutusan para rasul dan pengangkatan manusia menjadi nabi. Di hari kiamat, tidak ada
manusia yang mengatakan, Sesungguhnya kami ya Rabb kami tidak mengetahui cara
patuh kepada Engkau, sehingga kami bisa mematuhiMu, dan kami pun tidak mengetahui
sisi kedurhakaan kepadaMu sehingga kami menjauhinya; Dan pada hari ini tidak ada
kezhaliman di sisiMu, maka janganlah Engkau menyiksa kami. Allah SWT menegaskan
dalam firmanNya, artinya, (Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita
gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah
Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana. (QS. An-Nisaa:165)
2.5 Rasul Ulul Azmi
Ulul Azmi berarti orang-orang yang mempunyai kemauan yang kuat dan teguh.
Rasul-rasul yang termasuk kelompok ulul azmi adalah rasul yang terkenal kesabaran serta
ketabahannya dalam menjalankan tugas sehingga mendapatkan pujian Allah SWT. dan
dijadikan contoh kesabaran yang baik. Diantara 25 nabi dan rasul, ada rasul yang diberi
gelar ulul azmi, yaitu :
1. Nabi Nuh AS
2. Ibrahim AS
3. Nabi Musa AS
4. Nabi Isa AS
5. Nabi Muhammad SAW
2.6 Tugas Para Nabi dan Rasul

Tugas pokok para nabi dan rasul Allah ialah menyampaikan wahyu yang mereka
terima dari Allah swt. kepada umatnya. Tugas tersebut sangat berat, tidak jarang mereka
mendapatkan tantangan, penghinaan, bahkan siksaan dari umat manusia. Karena begitu berat
tugas mereka, maka Allah swt. memberikan keistimewaan yang luar biasa yaitu berupa
mukjizat.
Mukjizat ialah suatu keadaan atau kejadian luar biasa yang dimiliki para nabi atau
rasul atas izin Allah swt. untuk membuktikan kebenaran kenabian dan kerasulannya, dan
sebagai senjata untuk menghadapi musuh-musuh yang menentang atau tidak mau menerima
ajaran yang dibawakannya. Adapun tugas para nabi dan rasul adalah sebagai berikut:
1. Mengajarkan aqidah tauhid, yaitu menanamkan keyakinan kepada umat manusia
bahwa Allah adalah Maha Kuasa dan satu-satunya dzat yang harus disembah (tauhid
ubudiyah), Allah adalah Maha Pencipta, pencipta alam dan segala isinya serta
mengurusi, mengawasi dan mengaturnya (tauhid rububiyah), Allah adalah zat yang
pantas dijadikan Tuhan, sembahan manusia (tauhid uluhiyah), dan Allah mempunyai
sifat-sifat yang berbeda dengan makhluk-Nya (tauhid sifatiyah).
2. Mengajarkan kepada umat manusia bagaimana cara menyembah atau beribadah kepada
Allah swt. Ibadah kepada Allah swt. sudah dicontohkan dengan pasti oleh para rasul,
tidak boleh direkayasa. Ibadah dalam hal ini adalah ibadah mahdhah seperti salat, puasa
dan sebagainya. Menambah, merekayasa atau menyimpang dari apa yang telah
dicontohkan oleh rasul termasuk kategori bidah, dan bidah adalah kesesatan.
3. Menjelaskan hukum-hukum dan batasan-batasan bagi umatnya, mana hal-hal yang
dilarang dan mana yang harus dikerjakan menurut perintah Allah swt.
4. Memberikan contoh kepada umatnya bagaimana cara menghiasi diri dengan sifat-sifat
yang utama seperti berkata benar, dapat dipercaya, menepati janji, sopan kepada
sesama, santun kepada yang lemah, dan sebagainya.
5. Menyampaikan kepada umatnya tentang berita-berita gaib sesuai dengan ketentuan
yang digariskan Allah swt.
6. Memberikan kabar gembira bagi siapa saja di antara umatnya yang patuh dan taat
kepada perintah Allah swt. dan rasul-Nya bahwa mereka akan mendapatkan balasan
surga, sebagai puncak kenikmatan yang luar biasa. Sebaliknya mereka membawa kabar
derita bagi umat manusia yang berbuat zalim (aniaya) baik terhadap Allah swt, terhadap
manusia atau terhadap makhluq lain, bahwa mereka akan dibalas dengan neraka, suatu
puncak

penderitaan

yang

tak

terhingga.(Q.S.

al

Bayyinah:

6-8)

Tugas-tugas rasul di atas, ditegaskan secara singkat oleh nabi Muhammad saw.dalam
sabdanya sebagai berikut:

: :


() (
Artinya : Dari Abi Hurairah r.a. ia berkata: Rasulullah saw. pernah bersabda: Sesungguhnya
aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. (H.R. Ahmad bin Hanbal)
2.7 Sifat-Sifat Nabi dan Rasul Allah
Pada umumnya, nabi dan rasul mempunyai sifat-sifat yang istimewa dibandingkan
dengan manusia. Sifat-sifat tersebut dibedakan menjad empat, antara lain:
a. Siddiq (benar)
Seorang rasul wajib mempunyai sifat siddiq yaitu benar. Para rasul selalu benar
perkataannya dan mereka tidak pernah berbohong. Apabila tidak memiliki sifat siddiq,
maka umat-umatnya akan sesat. Seorang rasul mustahil bohong (kizib).
b. Amanah (terpercaya)
Seorang rasul dalam mengemban titah Allah wajib mempunyai sifat amanah supaya
sukses dalam menyampaikan ajaran-Nya. Seorang rasul mustahil bersifat khianat.
c. Fatanah (cerdas)
Para rasul sebagai manusia pilihan wajib memiliki kecerdasan, supaya bisa
membimbing umatnya dan mengatasi seluruh persoalan yang terjadi, terutama
masalah keagamaan. Seorang rasul mustahil bodoh (baladah).
d. Tablig (menyampaikan)
Segala perintah Allah dan larangan-Nya wajib disampaikan kepada umatnya, supaya
terbimbing ke jalan yang benar. Seorang rasul mustahil menyembunyikan (kitman)
firman-firman Allah untuk umatnya.
2.8 Cara Menumbuhkan Iman Kepada Rasul
2.9 Hikmah Beriman Kepada Rasul Allah

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nabi dan rasul merupakan utusan dari Allah SWT untuk memberi petunjuk dan
mengarahkan manusia untuk beriman kepada Allah serta berbuat baik Jumlah nabi dan rasul
yang wajib kita ketahui serta diimani ada 25 orang. Nabi dan rasul tersebut memiliki tugas
yang berat dimana seorang nabi atau rasul ditugaskan untuk menyampaikan amanat dari
Allah untuk menegakkan kebenaran serta menjauhkan manusia dari kesesatan, sehingga
Allah SWT memberikan mukjizat kepada para nabi dan rasul. Nabi dan rasul juga harus
memiliki sifat wajib, yaitu siddiq, amanah, tabligh, dan fatanah.
3.2 Kritik dan Saran

DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Junaidi, Margiono, Latifah. 2007. Pendidikan Agama Islam 2. Jakarta: Yudhistira.
Referensi Online
http://wikipedia.org

Anda mungkin juga menyukai