Anda di halaman 1dari 6

Tanda Kiamat: Dajjal, Yajuj dan Majuz,

Turunnya Nabi Isa


July 11, 2011 // Kisah Masa Depan, Kisah Nyata // 9 Comments

Dari Nawas bin Saman, dia berkata, Pada suatu pagi, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
berbicara mengenai Dajjal. Kadang-kadang beliau merendahkan suaranya, kadang-kadang
meninggikannya, sehingga kami merasa seolah-olah berada dalam sekelompok lebah. Pada
petang hari, kami mendatangi beliau dan beliau sudah mengetahui persoalan kami.
Beliau bertanya, Apa kabar kalian? Kami menjawab, Wahai Rasulullah, tadi pagi Anda
berbicara mengenai Dajjal. Kadang-kadang Anda merendahkan suara dan kadang-kadang
meninggikannya, sehingga kami seolah-olah berada dalam sekerumunan lebah.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Bukan Dajjal yang mengkhawatirkanku
terhadap kalian semua. Jika ia muncul dan aku masih berada di antara kamu, tentu aku akan
membelamu atasnya. Dan jika ia muncul, sedangkan aku sudah tidak ada di sampingmu, maka
setiap manusia akan menjadi pembela atas dirinya sendiri, dan Allah Subhanahu wa Taala
menggantikanku menjadi pembela atas setiap orang muslim. Dajjal adalah pemuda berambut
keriting, matanya picek dan aku lebih cenderung mengumpamakannya seperti Abdul Uzza bin
Qathan. Barangsiapa di antara kamu yang bertemu dengannya, bacakan kepadanya permulaan
surat Al-Kahfi. Dia akan muncul di suatu tempat sunyi antara Syam dan Iraq, lalu dia merusak ke
kanan dan ke kiri. Wahai hamba Allah, karena itu teguhkan pendirianmu!
Kami bertanya, Wahai Rasulullah, berapa lama dia tinggal di bumi? Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam menjawab, 40 hari. Satu hari seperti setahun, satu hari seperti sebulan, satu
hari seperti sepekan, dan selebihnya seperti hari-hari kamu sekarang.
Kami bertanya, Wahai Rasulullah, ketika sehari seperti setahun, cukuplah bagi kami kalau
shalat hanya sehari? Beliau menjawab, Tidak, tetapi hitunglah bagaimana pantasnya.
Kami bertanya, Wahai Rasulullah, berapa kecepatan berjalan di bumi? Beliau menjawab,
Seperti hujan ditiup angin. Dia mendatangi suatu kaum, maka diajaknya kaum itu supaya
beriman kepadanya, lalu mereka beriman dan mematuhi segala perintahnya. Dia memerintahkan
langit supaya hujan, maka tumbuhlah tumbuh-tumbuhan di muka bumi. Bila hari telah petang,
ternak mereka pulang ke kandang dalam keadaan lebih gemuk dan dengan susu yang lebih besar
karena cukup makan.
Kemudian dia mendatangi kaum yang lain dan mengajak mereka supaya beriman kepadanya,
tetapi mereka menolak ajakannya. Maka dia berlalu dari mereka. Besok pagi negeri mereka akan
kering kerontang dan kekayaan mereka habis ludes. Kemudian dia lewat di suatu negeri yang

telah rusak binasa. Dia berkata, Keluarkan perbendaharaanmu! Maka keluarlah seluruh
kekayaan negeri itu dan pergi mengikuti Dajjal seperti pemimpin lebah diikuti rakyatnya.
Kemudian dia memanggil seorang remaja muda. Dia (Dajjal, ed) lalu memukulnya dengan
pedang sehingga anak muda itu terbelah dua dan belahannya terlempar sejauh anak panah yang
dilepaskan dari busurnya. Dajjal memanggil tubuh yang telah terbelah itu kembali, kemudian dia
datang seutuhnya dan dengan wajah berseri-seri sambil tertawa.
Sementara Dajjal asyik dengan perbuatan-perbuatannya yang merusak. Allah Subhanahu wa
Taala membangkitkan Isa Al-Masih Ibnu Maryam. Dia diturunkan Allah dekat menara putih di
sebelah timur Damaskus, memakai dua pakaian berwarna, berpegang pada sayap dua malaikat.
Apabila menundukkan kepala, hujan pun turun, dan apabila ia menengadahkan kepala,
berjatuhan darinya biji-biji perak bagaikan mutiara.
Setiap orang kafir yang mencium baunya langsung mati. Bau napasnya tercium sejauh mata
memandang. Maka dicarinya Dajjal dan bertemu olehnya di pintu gerbang kota Lud (sebuah kota
dekat Baitul Maqdis), lalu dia membunuh Dajjal. Kemudian Isa bin Maryam mendatangi kaum
yang dipelihara Allah dari kejahatan Dajjal. Maka dia mengusap wajah mereka dan mengabarkan
kepada mereka tentang kedudukannya di surga. Pada saat seperti itu, Allah mewahyukan kepada
Isa, Sungguh, Aku mengeluarkan hamba-hamba-Ku yang tidak terkalahkan oleh siapa pun.
Karena itu, selamatkanlah hamba-hamba-Ku (yang shalih) ke bukit Thur.
Lalu, Allah Subhanahu wa Taala membangkitkan Yajuj dan Majuj. Mereka turun melandai
dari tampat yang tinggi. Gelombang pertama melewati Danau Thabariyah, lalu mereka
meminum habis air telaga tersebut. Kemudian, lewat pula rombongan yang lain. Mereka berkata,
Sesungguhnya dahulu di sini ada air. Kemudian Nabi Isa dan para sahabat beliau terkepung
sehingga sebuah kepala sapi lebih berharga bagi mereka daripada seratus dinar bagi seseorang
pada hari itu (karena kekurangan makanan).
Nabi Isa bin Maryam dan para sahabatnya berdoa, kemudian Allah mengirim kepada mereka
penyakit hidung seperti yang menimpa hewan-hewan, sehingga pagi harinya mereka semua mati.
Kemudian, Nabi Isa dan para sahabatnya turun ke bumi. Tetapi tidak sejengkal tanah pun
didapatinya melainkan penuh dengan bangkai-bangkai busuk. Kemudian, Nabiyullah Isa dan
para sahabatnya berdoa, semoga Allah berkenan menyingkirkan bangkai-bangkai busuk itu.
Maka, Allah mengutus burung-burung sebesar unta yang mengangkat bangkai-bangkai tersebut
dan melemparkannya ke tempat yang dikehendaki Allah. Kemudian Allah menurunkan hujan,
sehingga bersihlah bumi dari rumah tanah liat dan rumah-rumah bulu. Sehingga, bumi kelihatan
bersih seperti kaca.
Kemudian Allah memerintahkan kepada bumi, Tumbuhkanlah tumbuh-tumbuhanmu dan
kembalikan keberkatanmu! Seketika itu, sekelompok keluarga kenyang memakan sebuah
delima dan mereka dapat berteduh di bawah kulitnya. Rezeki mereka sangat berkah, sehingga
susu seekor unta cukup untuk orang sekampung, susu seekor sapi cukup untuk orang sekabilah,
susu seekor biri-biri cukup untuk sekelompok keluarga dekat.

Ketika mereka sedang berada dalam keridhaan Allah yang demikian, tiba-tiba Allah mengirim
angin sejuk lewat ketiak mereka, maka tercabutlah ruh setiap orang mukmin dan orang muslim.
Maka, tinggallah orang-orang jahat belaka, mereka bercampur-baur seperti keledai. Maka, ketika
itu terjadilah kiamat.
http://kisahmuslim.com/tanda-kiamat-dajjal-yajuj-dan-majuz-turunnya-nabi-isa/

Mengulas Misteri Tembok Yajuj dan Majuj Secara Tuntas

Posted by Damar Dwiyadi Pratama on 27 April 2010 67 Komentar


Mereka berkata; Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya-juj dan Ma-juj itu orang-orang yang
membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran
kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka ?
QS. Al-Anbiya: 96 Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya-juj dan Ma-juj, dan mereka turun
dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar
(Hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata);
Aduhai celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami
adalah orang-orang yang zhalim.
Ya-juj dan Ma-juj dalam Hadits Dari Zainab Binti Jahsh -isteri Nabi SAW, berkata; Nabi SAW
bangun dari tidurnya dengan wajah memerah, kemudian bersabda; Tiada Tuhan selain Allah,
celakalah bagi Arab dari kejahatan yang telah dekat pada hari kiamat, (yaitu) Telah dibukanya
penutup Ya-juj dan Ma-juj seperti ini ! beliau melingkarkan jari tangannya. (Dalam riwayat lain
tangannya membentuk isyarat 70 atau 90), Aku bertanya; Ya Rasulullah SAW, apakah kita
akan dihancurkan walaupun ada orang-orang shalih ? Beliau menjawab; Ya, Jika banyak
kejelekan. (HR. Ahmad, Al-Bukhari dan Muslim)
Jenis dan Asal Usul Ya-juj dan Ma-juj dalam QS. Al-Kahfi : 94 Ya-juj dan Ma-juj menurut ahli
lughah ada yang menyebut isim musytaq (memiliki akar kata dari bhs. Arab) berasal dari AJAJA
AN-NAR artinya jilatan api. Atau dari AL-AJJAH (bercampur/sangat panas), al-Ajju (cepat
bermusuhan), Al-Ijajah (air yang memancar keras) dengan wazan MAFUL dan YAFUL /
FAUL. Menurut Abu Hatim, Ma-juj berasal dari MAJA yaitu kekacauan. Ma-juj berasal dari
Mu-juj yaitu Malaja. Namun, menurut pendapat yang shahih, Ya-juj dan Ma-juj bukan isim
musytaq tapi merupakan isim Ajam dan Laqab (julukan). Para ulama sepakat, bahwa Ya-juj dan
Ma-juj termasuk spesies manusia.

Mereka berbeda dalam menentukan siapa nenek moyangnya. Ada yang menyebutkan dari sulbi
Adam AS dan Hawa atau dari Adam AS saja. Ada pula yang menyebut dari sulbi Nabi Nuh AS
dari keturunan Syis/At-Turk menurut hadits Ibnu Katsir. Sebagaimana dijelaskan dalam tarikh,
Nabi Nuh AS mempunyai tiga anak, Sam, Ham, Syis/At-Turk. Ada lagi yang menyebut
keturunan dari Yafuts Bin Nuh. Menurut Al-Maraghi, Ya-juj dan Ma-juj berasal dari satu ayah
yaitu Turk, Ya-juj adalah At-Tatar (Tartar) dan Ma-juj adalah Al-Maghul (Mongol), namun
keterangan ini tidak kuat. Mereka tinggal di Asia bagian Timur dan menguasai dari Tibet, China
sampai Turkistan Barat dan Tamujin. Mereka dikenal sebagai Jengis Khan (berarti Raja Dunia)
pada abad ke-7 H di Asia Tengah dan menaklukan Cina Timur. Ditaklukan oleh Quthbuddin Bin
Armilan dari Raja Khuwarizmi yang diteruskan oleh anaknya Aqthay. Batu anak saudaranya
menukar dengan negara Rusia tahun 723 H dan menghancurkan Babilon dan Hongaria.
Kemudian digantikan Jaluk dan dijajah Romawi dengan menggantikan anak saudaranya Manju,
diganti saudaranya Kilay yang menaklukan Cina.
Saudaranya Hulako menundukan negara Islam dan menjatuhkan Bagdad pada masa daulah
Abasia ketika dipimpin Khalifah Al-Mutashim Billah pertengahan abad ke-7 H / 656 H. Ya-juj
dan Ma-juj adalah kaum yang banyak keturunannya.Menurut mitos, mereka tidak mati sebelum
melihat seribu anak lelakinya membawa senjata. Mereka taat pada peraturan masyarakat, adab
dan pemimpinnya. Ada yang menyebut mereka berperawakan sangat tinggi sampai beberapa
meter dan ada yang sangat pendek sampai beberapa centimeter. Konon, telinga mereka panjang,
tapi ini tidak berdasar. Pada QS. Al-Kahfi:94, Ya-juj dan Ma-juj adalah kaum yang kasar dan
biadab.
Jika mereka melewati perkampungan, membabad semua yang menghalangi dan merusak atau
bila perlu membunuh penduduk. Karenya, ketika Dzulkarnain datang, mereka minta dibuatkan
benteng agar mereka tidak dapat menembus dan mengusik ketenangan penduduk. Siapakah
Dzulkarnain ? Menurut versi Barat, Dzulkarnain adalah Iskandar Bin Philips Al-Maqduny AlYunany (orang Mecedonia, Yunani). Ia berkuasa selama 330 tahun. Membangun Iskandariah dan
murid Aristoteles. Memerangi Persia dan menikahi puterinya. Mengadakan ekspansi ke India
dan menaklukan Mesir.
Menurut Asy-Syaukany, pendapat di atas sulit diterima, karena hal ini mengisyaratkan ia seorang
kafir dan filosof. Sedangkan al-Quran menyebutkan; Kami (Allah) mengokohkannya di bumi
dan Kami memberikan kepadanya sebab segala sesuatu. Menurut sejarawan muslim
Dzulkarnain adalah julukan Abu Karb Al-Himyari atau Abu Bakar Bin Ifraiqisy dari daulah AlJumairiyah (115 SM 552 M.).
Kerajaannya disebut At-Tababiah. Dijuluki Dzulkarnain (Pemilik dua tanduk), karena
kekuasaannya yang sangat luas, mulai ujung tanduk matahari di Barat sampai Timur. Menurut
Ibnu Abbas, ia adalah seorang raja yang shalih.
Ia seorang pengembara dan ketika sampai di antara dua gunung antara Armenia dan Azzarbaijan.
Atas permintaan penduduk, Dzulkarnain membangun benteng. Para arkeolog menemukan
benteng tersebut pada awal abad ke-15 M, di belakang Jeihun dalam ekspedisi Balkh dan disebut
sebagai Babul Hadid (Pintu Besi) di dekat Tarmidz. Timurleng pernah melewatinya, juga Syah
Rukh dan ilmuwan German Slade Verger. Arkeolog Spanyol Klapigeo pada tahun 1403 H.

Pernah diutus oleh Raja Qisythalah di Andalus ke sana dan bertamu pada Timurleng. Babul
Hadid adalah jalan penghubung antara Samarqindi dan India.
BENARKAH TEMBOK CINA ADALAH TEMBOK Zulkarnain ?
Banyak orang menyangka itulah tembok yang dibuat oleh Zulkarnain dalam surat Al Kahfi. Dan
yang disebut Yajuj dan Majuj adalah bangsa Mongol dari Utara yang merusak dan
menghancurkan negeri-negeri yang mereka taklukkan. Mari kita cermati kelanjutan surat Al
Kahfi ayat 95-98 tentang itu.
Zulkarnain memenuhi permintaan penduduk setempat untuk membuatkan tembok pembatas. Dia
meminta bijih besi dicurahkan ke lembah antara dua bukit. Lalu minta api dinyalakan sampai
besi mencair. Maka jadilah tembok logam yang licin tidak bisa dipanjat.
Ada tiga hal yang berbeda antara Tembok Cina dan Tembok Zulkarnain. Pertama, tembok Cina
terbuat dari batu-batu besar yang disusun, bukan dari besi. Kedua, tembok itu dibangun bertahap
selama ratusan tahun oleh raja-raja Dinasti Han, Ming, dst. Sambung-menyambung. Ketiga,
dalam Al Kahfi ayat 86, ketika bertemu dengan suatu kaum di Barat, Allah berfirman,
Wahai Zulkarnain, terserah padamu apakah akan engkau siksa kaum itu atau engkau berikan
kebaikan pada mereka. Artinya, Zulkarnain mendapat wahyu langsung dari Tuhan, sedangkan
raja-raja Cina itu tidak. Maka jelaslah bahwa tembok Cina bukan yang dimaksud dalam surat Al
Kahfi. Jadi di manakan tembok Zulkarnain?
BEBERAPA PENELITIAN TEMBOK YAJUJ
Abdullah Yusuf Ali dalam tafsir The Holy Quran menulis bahwa di distrik Hissar, Uzbekistan,
240 km di sebelah tenggara Bukhara, ada celah sempit di antara gunung-gunung batu. Letaknya
di jalur utama antara Turkestan ke India dengan ordinat 38oN dan 67oE. Tempat itu kini
bernama buzghol-khana dalam bahasa Turki, tetapi dulu nama Arabnya adalah bab al hadid.
Orang Persia menyebutnya dar-i-ahani. Orang Cina menamakannya tie-men-kuan. Semuanya
bermakna pintu gerbang besi.
Hiouen Tsiang, seorang pengembara Cina pernah melewati pintu berlapis besi itu dalam
perjalanannya ke India di abad ke-7. Tidak jauh dari sana ada danau yang dinamakan Iskandar
Kul. Di tahun 842 Khalifah Bani Abbasiyah, al-Watsiq, mengutus sebuah tim ekspedisi ke
gerbang besi tadi. Mereka masih mendapati gerbang di antara gunung selebar 137 m dengan
kolom besar di kiri kanan terbuat dari balok-balok besi yang dicor dengan cairan tembaga,
tempat bergantung daun pintu raksasa. Persis seperti bunyi surat Al Kahfi. Pada Perang Dunia II,
konon Winston Churchill, pemimpin Inggris, mengenali gerbang besi itu.
http://artikelmenarik.wordpress.com/2010/04/27/mengulas-misteri-tembok-yajuj-dan-majuj-secaratuntas/

Anda mungkin juga menyukai