Berawal dari bangku sekolah, dimana setiap harinya berkutat
dengan mata pelajaran, sebetulnya dulu cita-cita saya ingin menjadi
designer dengan seringnya saya melukis ataupun mendesain bajubaju alakadarnya. Saya memang bisa dibilang anak yang giat di bidang studi, sampai-sampai kerap kali saya sering mengabaikan kesehatan dan waktu luang saya hanya untuk berkutat dengan pelajaran, bahkan makanpun sering kali diingatkan dengan orang tua. Tapi memang saya menyukai hal-hal yang berhubungan dengan pelajaran, sehingga Alhamdulillah saya selalu mendapat peringkat yang baik di sekolah, sampailah saya masuk ke SMA. Hal pertama yang saya pikirkan adalah seperti apa ya SMA, lalu gmana ya teman-teman SMA ? , karena saya sudah nyaman dengan temanteman di SMP yang sepaham dengan saya. Ketika hari pertama saya masuk SMA ternyata saya merasa lega karena tidak jauh berbeda dengan SMP, hanya saja perlu sedikit beradaptasi dengan teman baru di SMA, namanya juga sekolah baru. Duduk di bangku SMA kelas satu adalah hal yang menyenangkan, bagaimana tidak strata sekolahku sudah naik ke jenjang yang lebih tinggi, dan saya bersyukur bisa lanjut sekolah oleh karena itu saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini, disamping masih banyak temanteman diluar sana yang kurang beruntung untuk bisa melanjutkan sekolah nya. Hal kedua yang saya rencanakan adalah bagaimana membuat kedua orang tua saya bangga terhadap saya, dengan biaya yang telah mereka keluarkan baik untuk sekolah maupun sehari-hari maka saya terpacu untuk selalu memberikan yang terbaik untuk mereka, untuk saat ini tentu bukan materilah yang mampu saya berikan, hanya prestasi dan kelakuan baik yang bisa saya persembahkan untuk kedua orang tua aku tercinta. Berdoa dan berusaha selalu saya lakukan sehari-hari untuk menunjang karir saya di bidang studi, namun perjalanan saya di SMA tentu tidak selalu mulus, ada kalanya tugas yang diberikan belum saya pahami, ada kalanya ulangan atau kuis dadakan diadakan di sekolah yang sebelumnya belum pernah aku alami di bangku SMP, lagi-lagi ini menjadi motifasi baru buat saya dimana saya harus lebih giat agar sewaktu-waktu ada ulangan dadakan lagi saya sudah selalu siap. Orang tua saya termasuk orang yang berdisiplin tinggi terhadap hal studi, mau menjadi apapun, atau sudah menjadi apapun pendidikan harus menjadi nomer satu, dan ternyata nasihat itu tidak meleset sedikitpun dan akan selalu saya ingat dan saya amalkan. Hari-demi hari aku jalankan di bangku SMA, mata pelajaran juga terasa semakin sulit dengan banyak materi baru yang lebih spesifik dibandingkan dengan SMP, namun saya tidak gentar, itu sebuah cambuk baru untuk membuat saya maju, Alhamdulillah orang tua saya juga memperhatikan saya, dengan memanggil guru les untuk datang kerumah, dengan tujuan saya bisa ikutin terus jalannya mata pelajaran di sekolah dan tidak ketinggalan mata pelajaran dengan alasan apapun. Dengan adanya kegiatan saya yang semakin padat maka semakin saya melupakan hal kecil seperti istirahat dan menjaga pola hidup, sehingga saya sering kali merasa tidak enak
badan, karena memang manajemen waktu saya yang kurang baik
dikarenakan saya harus melakukan yang terbaik dengan orang tua saya. Kelas satu saya jalani dengan baik, masuk ke kelas 2 kembali saya bertemu dengan teman-teman baru karena kelas di acak, jujur sampai dengan kelas dua ini saya belum terfikirkan akan kemana terlebih masalah universitas dan jurusan, namun di dalam hati saya apapun nanti jurusanya saya harus masuk ke Universitas Indonesia, kampus idaman semua murid-murid lulusan SMA, sudah terbayang bagaimana sulitnya masuk UI dengan seleksi yang berlapis-lapis. Tapi itu saya fikir nanti dulu, yang terpenting saya harus lulus SMA dengan nilai yang memuaskan sehingga orang tua saya dapat merasa bangga terhadap saya. Duduk di kelas dua SMA lagi-lagi mata pelajaran semakin sulit, dan saya bisa lebih bersosialisasi secara luas, sedikit demi sedikit saya bisa melihat mana teman yang benar-benar ingin belajar dan mana yang tidak, untuk menunjang karir saya di sekolah saya harus pandai-pandai memilih kawan agar saya bisa maju dan sukses untuk kedepannya. Mulai kelas dua pertengahan akhir semester pertama saya kembali berfikir akan mengambil jurusan apa nantinya yang terpenting harus di UI. Setelah akhir semester dua dan akan penjurusan di kelas 3 akhirnya aku masuk jurusan IPA di kelas 3 SMA. Sudah terbayang mata kuliah yang berat , tidak bisa santai-santai, berhubungan dengan hitungan, namun semua itu saya kerjakan dengan rasa senang karena memang saya sangat menyukai bidang matematika dan fisika. Menurut saya menghitung itu menyenangkan , ilmu eksak dan pasti tidak menebak-nebak. Saya belajar dengan sungguh-sungguh di kelas 3 karena bukan akan bermain namun akan menghadapi UN ujian akhir yang banyak di takuti teman-temanku. Di kelas tiga ini orang tua ku semakin tegas dengan memotifasi saya dengan disuruhnya ikut les diluar rumah, jadi saya menjalani dua les, dirumah dan diluar rumah disebuah institut penyedia belajar intensif untuk menuju UN. Haru-hari saya semakin tidak bisa bersantai, di sisi lain teman-teman sebayaku yang sedang asik-asik nya menikmati waktu remaja mereka dengan teman-teman, namun aku ga boleh tergoda, karena tujuan saya cuma satu, membuat orang tua saya merasa bangga dan menjadi anak yang sukses dimudian hari. Waktu semakin mendekati UN dan akupun semakin berfikir akan mengambil jurusan apa, setelah lama saya berfikir akhirnya terbayang saya akan masuk jurusan teknik, namun belum tau akan mengambil teknik apa karena pada saat itu saya hanya tau teknik UI, Alhamdulillah orang tua sangat setuju bahkan mendukung seratus persen akan keputusan yang telah saya ambil. Disamping belajar saya juga terus mencari informasi mengenai teknik apa yang akan saya ambil nantinya, sehingga setelah saya berdiskusi dengan teman-teman beserta orang tua dan saudara yang lebih dulu terjun ke dunia pekerjaan dan kuliah tentunya mereka lebih tau mana yang terbaik untuk saya, mereka hanya memberi pengarahan namun pada akhirnya akulah yang memutuskan akan mengambil jurusan apa. Setelah berfikir masak-
masak akhirnya aku bertekad untuk masuk teknik lingkungan UI,
apapun itu caranya selama dengan cara yang baik aku akan tempuh, UN semakin dekat , dan saya harus bersiap dengan matang dalam menyambut UN, bagaimana tidak ini adalah now or never untuk cita-cita saya ke teknik lingkungan ui, Alasan saya mengapa mengambil teknik lingkungan karena awal mulanya saya gemar mendesain, menata ruang, dan selalu hidup Go Green, lalu dengan fikiran saya yang masih anak SMA, semua kriteria itu bukankah sesuai dengan jurusan yang akan saya ambil yaitu lingkungan. UN pun mulai berlangsung saya hanya bisa berdoa setelah upaya keras yang selama ini sudah saya lakukan dengan sangat amat maksimal. Setelah selesai UN saya pun menggali lebih dalam mengenai teknik lingkungan sambil menunggu hasil ujian akhir. Dan ternyata setelah mendapat informasi ternyata saya semakin tertarik untuk masuk teknik lingkungan walau banyak yang bilang jurusan teknik itu berat namun hal itu tidak sama sekali membuat aku surut untuk mengambil jurusan tersebut. Nilai ujian pun sudah keluar dan Alhamdulillah aku mendapat nilai dari beberapa anak yang terbaik, aku bersyukur bahwa ini akan mempermudah aku untuk masuk ke jurusan yang selalu aku idam-idamkan yaitu teknik lingkungan ui.