Anda di halaman 1dari 3

Bos yang berhati besar

Pada tahun 1998 indonesia sedang dilanda krisis moneter besar besaran, hal ini
mengakibatkan banyak perusahaan melakukan taktik jitu untuk mengurangi pengeluaran
perusahaan tersebut. Taktik taktik tersebut diantaranya dengan mengurangi karyawan (PHK),
mengurangi gaji karyawan, tidak memberikan THR, dan mengurangi fasilitas yang layak untuk
karyawannya. Salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang bernama Stark Inc. mengurangi
pengeluaran perusaahnnya dengan cara mengurangi gaji karyawannya. Hal ini menyebabkan
karyawan melakukan aksi mogok kerja dan demo besar besaran.
Demo besar besaran ini menyebabkan jalan utama macet total dan menghambat
distributor distributor untuk mengirim barang barang siap pakai.
Gerry

: Ayo saudara saudara kita harus memperjuangkan nasib kita, jangan sampai
kita diperkerjakan dengan tidak layak. Apa kita mau hidup terus begini, hidup
dengan tidak berkecukupan. Kita terus bekerja tapi kita tidak bisa memenuhi
kebutuhan anak dan istri kita.

Karyawan

: Tidaaak kami tidak mauu !!!

Hannisa

: Jadi ayo saudara saudara satukan suara anda untuk mendapatkan kehidupan
yang lebih laik.

Karyawan

: Yaa !!! (merekapun berserok dengan penuh semangat)

Fita

: Kami berharap gaji semua karyawan di naikkan ! Jika tidak ada keputusan dari
perusahaan maka kami akan melanjutkan aksi mogok kerja dan kami akan tetap
menuntut kenaikan gaji !

Karyawan

: Ya benar ! Naikkan gaji kami ! Naikkan Gaji kami !

Setelah para karyawan berdemo di depan perusahaan Stark Inc. selama kurang lebih 1
setengah jam. Akhirnya bos dari perusahaan tersebur keluar ditemani dengan pengawalnya, dia
pun menyuruh pengawalnya untuk membawa masuk perwakilan karyawan. Untuk bernegosiasi
dengannya agar perusahaan tersebut tidak mengalami kerugian besar karena terhentinya
kegiatan produksi. Wakil karyawan pun masuk ke kantor, dan berbincang bincang dengan bos
Stark Inc. agar masalah ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
(Wakil karyawan masuk ke kantor)

John

: Selamat pagi, mas !

Bos

: Selamat pagi. Silahkan duduk !

John

: Terima kasih

Bos

: Siapa nama anda ? dan kenapa kalian melakukan aksi mogok kerja ?

John

: Nama saya John dan teman saya ini nama teman saya ini namanya
Christopper, kami merupakan perwakilan dari teman teman kami yang
sedang menunggu di luar. Kami melakukan aksi mogok kerja, karena kami
ingin meminta anda untuk menaikkan gaji kami. Karena seperti yang anda
tahu di zaman yang serba susah seperti ini, harga sembako naik dan kami
tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup kami.

Bos

: Memangnya anda minta naikkan menjadi berapa ?

John

: Seperti yang anda tahu, bahwa UMP adalah Rp3.500.000,- tetapi anda
hanya memberi Rp2.500.000,- saja.

Christopper

: Jadi apakah anda bisa menaikkan upah kami sesuai dengan UMP yang
telah ditentukan ?

Bos

: Aduh, tidak bisa pak. Negara kita kan sedang mengalami krisis moneter
jadi hal itu sangat sulit dilakukan. Harga listrik, air, dan kebutuhan kantor
pun sedang naik.

Christopper

: Tapi apakah bapak tidak bisa menaikkan upah kami sedikit saja, paling
tidak menjadikannya Rp3.000.000,-

Bos

: Tidak bisa mas, dalam kondisi saat ini kami hanya bisa menaikkannya
menjadi Rp2.700.000,-

Christopper

: Bapak ini dasar tukang korupsi, naikkan sedikit saja tidak bisa (sambil
memukul meja dengan keras)

(Karena kondisi di ruangan itu semakin memanas, petugas pun mengeluarkan Wakil karyawan 2
ruangan tersebut)
John

: Maaf pak, teman saya terbawa suasana yang sedang panas ini.

Bos

: Ya, tidak apa apa.

John

: Jadi, Pak bagaimana ???

Bos

: Baiklah, jika memang begitu gaji kalian saya naikkan menjadi


Rp3.000.000,- tetapi dengan syarat kalian harus bekerja dengan giat.

John

: Terima kasih pak atas pengertian bapak.

Bos

: Ya sama sama

Mereka pun bersalaman, dan wakil karyawan tersebut keluar dari ruangan
tersebut untuk menenangkan massa. Wakil karyawan tersebut menceritakan kesepakatannya
dengan rekan rekannya. Dan di hari berikutnya mereka pun kembali bekerja seperti biasa,
karena kesepakatan mereka telah dipenuhi.

Anda mungkin juga menyukai