transformasi pada tanaman arabidopsis mempunyai dua cara yang sampai saat ini masih dipakai
dalam penelitian bioteknologi tanaman, yaitu: floral dip dan spray.
Metode ini mempermudah transformasi arabidopsis agar dapat tumbuh dalam rumah kaca. Dari hasil infiltrasi vakum benih transgenik kurang terwakili pada biji terutama jika menggunakan metode kultur jaringan. Kultur jaringan membutuhkan teknik aseptik dan membutuhkan kondisi yang steril sedangkan benih transgenik didapat dari rumah kaca yang umumnya terkontaminasi oleh tanah yang mengandung jamur dan bakteri. Pada akhirnya metode ini akan memakan biaya banyak sehingga tidak efisien. Dalam mengatasi hal ini digunakan seleksi BASTA yang dapat digunakan walupun kondisi ruangan tidak steril. Penyemprotan herbisida sebaiknya dilakukan pada tanaman yang tumbuh pada rumah kaca atau diberikan pada benih yang sedang berkecambah. Kedua metode ini memiliki keefektifan yang sama dalam menyeleksi transforman. Bagaimnapun juga metode spray tidak praktis dan penseleksian yang terjadi di tanah itu sulit dikarenakan bibit mudah kering dan mati. Sejauh ini metode yang digunakan terbatas pada beberapa agen. Digunakannya rumah kaca agar efisien dan sebagai alternatif dalam penyeleksian. Untuk menguji coba digunakan spesies lain selain arabidopsis yaitu tembakau pada kanamisin Hasil : pemiihan benih arabidopsis dalam pasir efektif untuk seleksi ketahanan BASTA, namun kapasitas pasir untuk menahan air rendah, sehingga rentan terhadap dehidrasi. Substrat yang digunakan adalah perlite yang sering digunakan pada penlitian tanaman. Jika hanya substrat perlite saja yang digunakan tidak akan dapat mempengaruhi arabidopsis tumbuh dengan baik. Penggabungan antara substrat dan pasir menghasilkan lapisan yang cocok. Setelah dilihat kembali ternyata lapisan pasir dapat meningkatkan perkecambahan dan pertumbuhan bibit sedangkan perlite dapat menghambat hilangnya air dengan cepat. Sulfonamide sulfadiazine agen yang murah dan yang efektif menseleksi. Seleksi transformasi arabidopsis dengan kanamisin, hygromyan dan BASTA bekerja dengan baik pada grodan hasilnya konsentrasi ketahanan lebih tinggi tanppa cacat tumbuh