ALKOHOL II. REAKSI CHAP.

16
16.11 Analisis alkohol. Karakterisasi. lodoform uji
Alkohol larut dalam asam sulfat pekat dingin. Properti ini mereka berbagi
dengan alkena, amina, hampir semua senyawa yang mengandung oksigen, dan mudah
senyawa tersulfonasi. (Alkohol, seperti senyawa yang mengandung oksigen lainnya,
membentuk garam oksonium, yang larut dalam asam sulfat yang sangat polar.)
Alkohol tidak teroksidasi oleh dingin, encer, permanganat netral (meskipun
alkohol primer dan sekunder, tentu saja, dioksidasi oleh permanganat bawah
kondisi yang lebih kuat). Namun, seperti telah kita lihat (Bag. 6.30), alkohol sering
mengandung kotoran yang teroksidasi di bawah kondisi ini, sehingga permanganat
yang
tes harus ditafsirkan dengan hati-hati.
Alkohol tidak dekolorisasi bromin dalam karbon tetraklorida. Properti ini
berfungsi untuk membedakan mereka dari alkena dan alkuna.
Alkohol lebih lanjut dibedakan dari alkena dan alkuna dan, memang,
dari hampir setiap jenis lain senyawa melalui oksidasi mereka dengan kromat
anhidrida,
CrO3, dalam asam sulfat encer: dalam waktu dua detik, oranye jelas
solusi berubah biru-hijau dan menjadi buram.
ROH + HCrO4- buram, biru-hijau
1 or 2

Jelas, Oranye

Alkohol tersier tidak memberikan tes ini. Aldehida lakukan, namun mudah dibedakan
dengan cara lain (Bag. 19,17).
Reaksi alkohol dengan logam natrium, dengan evolusi hidrogen
gas, adalah beberapa digunakan dalam karakterisasi, senyawa basah apapun, tentu
saja,
akan melakukan hal yang sama, sampai air habis.
Kehadiran kelompok OH dalam molekul sering ditunjukkan dengan pembentukan
dari ester pada pengobatan dengan asam klorida atau anhidrida (Bag. 18.16).
Beberapa ester yang harum, yang lainnya adalah padatan dengan titik leleh yang
tajam, dan
bisa derivatif dalam identifikasi. (Jika rumus molekul dari bahan awal
dan produk ditentukan, adalah mungkin untuk menghitung berapa banyak kelompok
yang OH
hadir).
Soal 16.10 Buatlah tabel untuk menunjukkan respon masing-masing jenis senyawa

kita telah mempelajari sejauh terhadap reagen berikut: (a) dingin terkonsentrasi
H2SO4;
(B) dingin, encer, KMnO4 netral, (c) Br, di CC14, (d) CrO3 dalam H2SO4, (e) dingin
marah
asam sulfat, (f) CHC13 dan A1C13, (g) logam natrium.
Apakah sebuah alkohol primer, sekunder, atau tersier ditunjukkan oleh Lucas
tes, yang didasarkan pada perbedaan reaktivitas dari tiga kelas menuju
hidrogen halida (Bag. 16.4). Alkohol (tidak lebih dari enam karbon) yang larut
dalam reagen Lucas, campuran asam klorida pekat dan seng klorida.
(Mengapa mereka lebih mudah larut dalam hal ini daripada di air?) Yang sesuai alkil
klorida larut. Pembentukan klorida dari alkohol ditunjukkan oleh
kekeruhan yang muncul saat klorida memisahkan dari solusi, maka,
waktu yang dibutuhkan untuk kekeruhan muncul adalah ukuran reaktivitas alkohol.
Alkohol tersier segera bereaksi dengan reagen Lucas, dan sekunder
alkohol bereaksi dalam waktu lima menit, sebuah alkohol primer tidak bereaksi
lumayan
pada suhu kamar. Sebagaimana telah kita lihat, benzil alkohol dan alil alkohol
bereaksi seperti
cepat karena alkohol tersier dengan reagen Lucas, alil klorida, bagaimanapun, adalah
larut dalam reagen. (Mengapa?)
Apakah atau tidak alkohol berisi satu unit struktural tertentu ditampilkan
dengan uji iodoform. Alkohol diobati dengan yodium dan natrium hidroksida
(Natrium hypoiodite, Naoi), alkohol struktur
H
R

C
OH

CHJ dimana R adalah H atau alkyl atau kelompok aril

menghasilkan endapan kuning iodoform (CHI3, mp 119). Sebagai contoh:

Memberikan positif
tes iodoform
H
CH3

OH

Memberikan negatif
tes iodoform
lainnya alkohol primer
CH3
CH3 C CH3
OH

H
CH3 C CH3
R-C-CI? + NaOH -> RCOQ-Na * + CHT3
II Yellow U endapan
Seperti yang diharapkan dari persamaan, suatu senyawa struktur
R-C-CH3
II dimana R adalah H atau alkil atau aril kelompok O
juga memberikan tes positif (Bag. 19,17).
538 ALKOHOL II. REAKSI CHAP. 16
Dalam kasus khusus tertentu reaksi ini digunakan kerusuhan sebagai ujian, tetapi untuk
mensintesis
asam karboksilat, RCOOH. Di sini, hipobromit atau hipoklorit murah
mungkin akan digunakan.