Anda di halaman 1dari 7

Gigitiruan Sebagian Lepasan

- Definisi
Gigitiruan sebagian lepasan (GTSL) adalah gigitiruan yang menggantikan
satu atau beberapa gigi yang hilang pada rahang atas atau rahang bawah dan dapat dibuka pasang
oleh pasien.1 Perawatan dengan gigitiruan sebagian lepasan adalah
perawatan yang dapat dipilih untuk merestorasi kehilangan gigi oleh sebagian besar pasien yang
kehilangan gigi sebagian karena biayanya yang lebih terjangkau.3,25
Beberapa akibat kehilangan gigi sebagian yang tidak digantikan adalah
migrasi dan rotasi gigi asli yang masih ada, erupsi berlebih, penurunan efisiensi
kunyah, gangguan pada sendi temporomandibular, beban berlebih pada jaringan
pendukung, gangguan bicara, estetis yang buruk, terganggunya kebersihan mulut,
atrisi, dan efek yang tidak diinginkan pada jaringan lunak. Fungsi gigitiruan sebagian
lepasan antara lain memperbaiki fungsi pengunyahan, memulihkan fungsi estetik,
meningkatkan fungsi fonetik, serta mempertahankan jaringan mulut yang masih ada agar tetap
sehat.
KLASIFIKASI GTSL
Berdasarkan bahan yang dipakai untuk membuat
a.vulcanite denture -dibuat dari vulkanit
b.acrylic denture-dibuat dari akrilik
c.frame denture-dibuat dari logam
Keuntungan pemakaian bahan logam baja tahan karat (stainless steel) sebagai
rangka gigi tiruan dibandingkan dengan bahan akrilik (metil metakrilat) adalah
karena bahan logam baja tahan karat lebih kuat sehingga dapat dibuat lebih tipis dan
sempit tapi tetap bersifat kaku. Kerugian yang ada secara umum masih dapat diatasi
dengan beberapa cara.
2.1 Keuntungan Pemakaian Bahan Logam Baja Tahan Karat Sebagai
Rangka (Frame) Gigi Tiruan

-bagian gigi tiruan dapat dibuat maksimal ideal


-gaya yang timbul akibat pengunyahan dapat disalurkan lebih baik

2.2 Kerugian Pemakaian Bahan Logam Baja Tahan Karat Sebagai Rangka
(Frame) Gigi Tiruan
estetik bila logam terlihat
Dilepas/tidak dapat dilepas
a.removable partil denture= GTS Lepasan
b.fixed denture/bridge= GTC
Saat pemasangan
a.convesional-dipasang setelah gigi hilang
b.immediete-dipasang segera setelah gigi hilang / dicabut
Jaringan pendukung

a.tooth borne-didukung oleh gigi


b.mucosa / tissue borne-didukung mukosa
c.mucosa and tooth-didukung gigi&mukosa
Letak daerah tak bergigi / sadel
a.anterior tooth suported case
b.all tooth suported case
c.free and supotred case
Memakai wing bagian bukal/labial atau tidak
A.open face:GTS yg dibuat tanpa gusi tiruan labial, gigi tiruan tsb dibuat apabila
1.keadaan prosessus aleolaris masih baik
2.biasa pada gigi anterior
3.pasien mempunyai lebar mulut terlalu lebar
B.close face:GTS yg dibuat gusi tiruan bagian labial, gigi tiruan tsb dibuat apabila
1.prosessus alveolaris telah mengalami absorbsi
2.perbaikan profil
Pembagian GTSL berdasarkan jaringan pendukungnya
3.3.3.1 Menurut Osborne
1.GTS Paradental (Tooth Borne Denture)
Suatu GTSL yang beban kunyahnya sebagian atau seluruhnya diteruskan ke gigi penjangkaran
dan jaringan periodonsiumnya,serta diteruskan ke gigi tetangganya melalui titik kontak
pendukung utamanya: gigi asliIndikasi GTSL Paradental:
a.Gigi penjangkaran sehat, kuat, bentuk anatomis cembung
b.Gigi hilang sedikit -> sadel pendek, beban kunyah kecil
c.Kesehatan umum baik
2.GTS Gingival (Tissue Borne Denture)
Suatu GTSL yang beban kunyahnya sebagian besar atauseluruhnya diterima oleh mukosa dan
tulang alveolar di bawahmukosa.Pendukung utamanya: mukosaIndikasi GTSL Kombinasi:
a.Gigi penjangkaran kurang kuat untuk satu sisi rahang,sedangkan pada sisi lainnya cukup kuat
b.Gigi yang hilang pada satu sisi rahang agak banyak (free-end saddle), sedangkan pada posisi
lainnya sedikit(bounded saddle)
c.Kesehatan umum baik
3.GTS Kombinasi Paradental dan Gingival (Tooh and TissueBorne Denture)
Suatu GTSL yang beban kunyahnya diterima oleh gigi asli danmukosa.
Indikasi GTSL Gingival:
a.Gigi penjangkaran kurang kuat, misalnya: punya akar satu,goyang derajat satu atau dua
b.Gigi yang hilang banyak (free-end saddle)
c.Kesehatan umum baik atau kurang baik (ada penyakit sistemik)
- Keuntungan dan Kerugian
Rehabilitasi keadaan rongga mulut dengan gigitiruan, baik cekat maupun
lepasan, memiliki peranan yang penting untuk menjaga kesehatan rongga mulut dan
sistemik pasien yang mengalami kehilangan gigi. Keuntungan perawatan gigitiruan

sebagian lepasan dibandingkan dengan gigitiruan cekat adalah biaya yang lebih terjangkau dan
prosedur pemeliharaan kebersihan yang lebih mudah dilakukan karena gigitiruan jenis ini dapat
dibuka pasang. Salah satu kerugian pemakaian gigitiruan sebagian lepasan yaitu dapat merusak
jaringan mulut yang tersisa. Desain kerangka gigitiruan sebagian lepasan
meningkatkan penumpukan sisa makanan pada bagian yang berkontak dengan
permukaan gigi asli, yang mengganggu aksi self-cleansing oleh lidah dan bukal selama proses
pengunyahan. Desain kerangka gigitiruan sebagian lepasan juga berperan dalam perkembangan
bakteri pada rongga mulut dan pembentukan plak. Plak gigitiruan mengakibatkan dampak yang
tidak diinginkan terhadap gigi penyangga yang sangat penting perannya terhadap perawatan
gigitiruan sebagian lepasan. Penumpukan plak pada gigi penyangga lebih banyak daripada gigi
asli yang lain. Hal ini disebabkan terhambatnya aksi self-cleansing oleh cangkolan yang terdapat
pada gigitiruan sebagian lepasan. Gigitiruan sebagian lepasan harus didesain untuk dapat
mengurangi penumpukan sisa makanan serta plak pada gigi dan tepi gingiva dari gigi penyangga.
Faktor faktor yang perlu diperhatikan menentukan disain GTSL adalah sebagai berikut
:
1. Retensi
Daya perlawanan terhadap lepasnya protesa atau gigi tiruan ke arah oklusal. Faktor pemberi
retensi antara lain kualitas klamer, oclusal rest , contour, landasan denture, oklusi, adhesi,
tekanan atmosfer, dan surface tension.
2. Stabilisasi
Perlawanan atas ketahanan terhadap perpindahan tempat GTSL dalam arah horizontal dalam
keadaan berfungsi. Stagnasi ditentukan oleh tiga titik sandaran yang harus meliputi luas
permukaan yang sebesar besarnya agar beban yang diterima protesa setiap unit bisa sekecil
mungkin. Dalam hal ini semua bagian cengkeram berfungsi kecuali bagian terminal/ ujung
lengan retentive. Gigi yang mempunyai stabilisasi pasti mempunyai retensi, sedangkan gigi yang
mempunyai retensi belum tentu mempunyai stabilisasi.
3. Estetika
Dalam prostodonsia, yang berhubungan dengan permukaan GTSL adalah :
a. Penempatan klamer harus sedemikian rupa sehingga tidak terlihat dalam
posisi
bagaimanapun.
b. Gigi tiruan harus tampak asli dan pantas untuk tiap tiap pasien meliputi warna dan inklinasi/
posisi gigi.
c. Gambaran counturing harus sesuai dengan keadaan pasien.
d. Perlekatan gigi diatas ridge.
Syarat syarat pemilihan gigi abutmen yang digunakan sebagai pegangan klamer adalah :
1. Gigi pilar harus cukup kuat.
a. Akarnya panjang
b. Masuk kedalam prosesus alveolaris dalam dan tidak longgar
c. Makin banyak akar makin kuat
d. Gigi pilar tidak boleh goyang
e. Tidak ada kelainan jaringan periodontal pada gigi penyangga.

2. Bentuk mahkota sedapat mungkin sesuai dengan macam klamer yang digunakan.
3. Kedudukan gigi tersebut hendaknya tegak lurus dengan prosesus alveolaris, gigi yang letaknya
rotasi atau berputar tidak baik untuk pilar.
4. Gigi tersebut masih vital atau tidak mengalami perawatan.
5. Bila memerlukan dua klamer atau lebih maka hendaknya dipilihkan gigi yang letaknya sejajar.
Untuk mendapatkan GTSL yang baik dalam memenuhi fungsinya maka pengetahuan yang
dimiliki operator harus memadai disamping itu perlu kerjasama yang baik dengan pasien. Jika
pasien sadar akan arti pentingnya GTSL maka hal ini akan sangat mendukung keberhasilan dari
perawatan tersebut.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan GTSL adalah :
1. harus tahan lama
2. dapat mempertahankan dan melindungi gigi yang masih ada dan jaringan sekitarnya.
3. tidak merugikan pasien
4. mempunyai konstruksi dan desain yang harmonis
Pada akhirnya pembuatan GTSL sangat tergantung pada peran serta pasien untuk mau dan dapat
beradaptasi dalam pemakaiannya.
KOMPONEN GIGI TIRUAN
- Penahan (retainer)
Penahan (retainer) merupakan bagian geligi tiruan sebagian lepasan yang berfungsi memberi
retensi dan karenanya mampu menahan protesa tetap pada tempatnya. Penahan dapat dibagi
menjadi dua kelompok.

Pertama, penahan langsung (direct retainer) yang berkontak langsung dengan permukaan gigi
penyangga dan dapat berupa cengkeram atau kaitan presisi (Suryatenggara et al., 1991).
Kedua, penahan tak langsung (indirect retainer) yang memberikan retensi untuk melawan gaya
yang cenderung melepas protesa ke arah oklusal dan bekerja pada basis. Retensi tak langsung ini
diperoleh dengan cara memberikan retensi pada sisi berlawanan dari garis fulkrum dimana gaya
tadi bekerja. Macam-macam bentuk penahan tak langsung antara lain; sandaran oklusal,
dukungan rugae, perluasan basis/plat (Suryatenggara et al., 1991).
Salah satu contoh penahan adalah cengkeram, yang juga dikenal dengan istilah cangkolan,
klammer, clasp atau crib.
suatu retainer pada gigi sandaran dapat berfungsi :
1. Memberi dukungan periodontal terhadap tekanan kunyah yang mengenai gigi tiruan.
Sehubungan dengan tidak ada gigi sandaran dengan jaringan periodontalnya
yang mendukung bagian posterior sadel, sedangkan bagian anterior sadel masih
dapat didukung jaringan periodontal dari gigi sandaran, menyebabkan terjadinya
perbedaan kompresibilitas jaringan pendukung sadel/landasan gigi tiruan, sehingga
pada saat pengunyahan bagian sadel akan mengungkit, dan selanjutnya keseluruhan
gigi tiruan juga akan mengungkit/tidak stabil. Kompresibilitas jaringan periodontal
lebih kecil dibandingkan dengan kompresibilitas jaringan mukosa.
2. Memberi retensi gerong dari gigi sandaran

Ujung tangan retentif yang ditempatkan di daerah gerong gigi sandaran akan
memberi retensi gigi tiruan. Hal ini akan dapat mencegah terangkatnya bagian
posterior sadel ujung bebas pada saat pengunyahan akibat jenis makanan yang
lengket.
3. Mencegah pergeseran sadel/gigi tiruan ke medio-lateral, maupun ke posterior
Tangan retentif yang berada di bagian bukal dan lingual/palatinal gigi
sandaran akan mencegah sadel/gigi tiruan bergeser baik ke arah lateral maupun ke
arah medial. Adanya gigi kodrat yang terletak sebelah distal sadel akan mencegah
sadel bergeser ke arah posterior.
Cengkeram dapat digolongkan berdasarkan beberapa pertimbangan berikut ini (Gunadi dkk.,
1995):
a. Menurut konstruksinya:
- Cengkeram tuang atau cor (cast clasp)
- Cengkeram kawat (wrought wire clasp)
- Cengkeram kombinasi (combination clasp)
b. Menurut desainnya:
- Cengkeram sirkumferensial (circumferential clasp atau circumferential type clasp)
- Cengkeram batang (bar arm atau bar type clasp)
c. Menurut arah datang lengannya:
- Cengkeram oklusal (occlusally approaching clasp)
- Cengkeram gingival (gingivally approaching clasp)
Fungsi cengkeram:
Untuk retensi
Untuk stabilisasi
Untuk meneruskan beban kunyah ke gigi penjangkaran
Bagian-bagian cengkeram kawat :

Lengan, yaitu bagian dari cengkeram kawat yang terletak/melingkari bagian bukal/lingual
gigi penjangkaran. Sifat agak lentur, berfungsi untuk retensi dan stabilisasi

Jari, yaitu bagian dari lengan yang terletak di bawah lingkaran terbesar gigi. Sifat
lentur/fleksibel dan berfungsi untuk retensi

Bahu, yaitu bagian dari lengan yang terletak di atas lingkaran terbesar dari gigi. Sifat kaku
dan berfungsi untuk stabilisasi yaitu menahan gaya-gaya bucco-lingual

Badan/body, yaitu cengekaram kawat yang terletak di atas titik kontak gigi di daerah
aproksimal. Sifat kaku, dan berfungsi untuk stabilisasi yaitu menahan gaya-gaya antero-posterior

Oklusal rest, yaitu bagian dari cengekaram kawat yang terletak di bagian oklusal gigi. Sifat
kaku, panjang 1/3 lebar mesio-distal gigi. Berfungsi untuk meneruskan beban kunyah ke gigi
penjangkaran
Retensi dalam akrilik, yaitu bagian dari cengkeram kawat yang tertanam dalam basis akrilik
Syarat-syarat cengkeram kawat yang melingkari gigi:
Harus kontak garis
Tidak boleh menekan/harus pasif
Ujung jari tidak boleh menyinggung gigi tetangga dan tidak boleh tajam/harus dibulatkan
Tidak ada lekukan bekas tang(luka)pada lengan cengkeram
Bagian cengkeram yang melalui oklusal gigi tidak boleh mengganggu oklusi/artikulasi

Jarak bagian jari ke servikal gigi: cengkeram paradental:1/2-1 mm cengekeram gingival:1 2 mm


Bagian retensi dalam akrilik harus dibengkokkan
- Sandaran (rest)
Sandaran merupakan bagian geligi tiruan yang bersandar pada permukaan gigi penyangga dan
dibuat dengan tujuan memberikan dukungan vertikal pada protesa. Sandaran dapat ditempatkan
pada permukaan oklusal gigi posterior atau pada permukaan lingual gigi anterior (Suryatenggara
et al., 1991).
Supaya bisa efektif, sandaran harus diletakkan pada permukaan gigi yang sengaja dipreparasi
untuk itu. Preparasi tempat sandaran ini disebut rest seat or recess. Sandaran dapat ditempatkan
pada gigi anterior maupun posterior. Sandaran untuk gigi posterior dapat berupa sandaran
oklusal, sandaran internal, sandaran onlay dan sandaran kail, sedangkan untuk gigi anterior dapat
berupa sandaran singulum, sandaran insisal, sandaran restorasi, dan bahu lingual sirkumferensial
Gunadi dkk., 1995).
- Konektor (connector)
Konektor pada tiap rahang dapat dibagi menjadi konektor utama (major connector) dan konektor
minor (minor connector), sesuai dengan fungsinya masing-masing (Suryatenggara et al., 1991).
1. Konektor Utama
Merupakan bagian geligi tiruan sebagian lepasan yang menghubungkan bagian protesa yang
terletak pada salah satu sisi rahang dengan yang ada pada sisi lainnya.
Supaya dapat berfungsi dengan baik, bagian ini harus memenuhi persyaratan sebagai berikut ini.
Pertama, konektor harus tegar (rigid), sehingga gaya-gaya yang bekerja pada protesa dapat
disalurkan ke seluruh bagian atau daerah pendukung. Karena ketegarannya, konektor utama
dapat mengimbangi gaya torsional yang akan disalurkan kepada gigi penyangga sbagai gaya
ungkit.
Kedua, lokasinya diatur sedemikian sehingga tidak mengganggu pergerakan jaringan dan tidak
menyebabkan tergesernya mukosa dan gingival. Tonjolan tulang dan jaringan lunak juga tidak
terganggu pada saat geligi tiruan keluar dan masuk mulut.
Ketiga, bagian perifer konektor utama harus terletak cukup jauh dari tepi gingival, sehingga tidak
menekan atau menggeser jaringan ini. Tepi batang lingual paling sedikit harus terpisah 3 mm
dari tepi gingival
Keempat, kontur bagian perifer konektor harus dibentuk membulat dan tidak tajam, sehingga
tidak mengganggu lidah atau pipi.
2. Konektor Minor
Merupakan bagian geligi tiruan sebagian lepasan yang menghubungkan konektor utama, dengan
bagian lain, misalnya suatu penahan langsung atau sandaran oklusal dihubungkan dengan
konektor utama melalui suatu konektor minor. Fungsi konektor minor adalah menyalurkan
tekanan fungsional atau kunyah ke gigi penyangga. Gaya oklusal atau kunyah yang diterima
protesa diteruskan ke basis melalui sandaran oklusal, lalu kemudian ke gigi penyangga. Selain
itu, konektor minor juga berfungsi untuk menyalurkan efek penahan, sandaran dan bagian
pengimbangan kepada sandaran. Efek ini disalurkan ke sandaran oleh konektor minor, kemudian
ke seluruh lengkung gigi.

- Elemen Gigi Tiruan (Anasir Gigi)


Elemen gigi merupakan bagian geligi tiruan sebagian lepasan yang berfungsi menggantikan gigi
asli yang hilang. Seleksi gigi tiruan kadang-kadang merupakan tahap yang cukup sulit dalam
proses pembuatan protesa, kecuali pada kasus masih ada gigi asli yang bisa dijadikan panduan
atau mungkin sudah dilakukan rekaman pra ekstraksi gigi (pre-extraction record). Walaupun
demikian, seleksi ukuran dan bentuk sering pula menjadi sulit karena ruangan yang tersedia
sudah tak sesuai lagi, misalnya karena migrasi atau rotasi gigi tetangga. Dalam seleksi elemen
ada metode untuk pemilihan gigi anterior dan posterior serta faktor-faktor yang harus
diperhatikan yaitu ukuran, bentuk, tekstur permukaan, warna dan bahan elemen (Suryatenggara
et al., 1991).
- Basis Geligi Tiruan (Saddle)
Basis geligi tiruan sering disebut juga dasar atau sadel, merupakan bagian yang menggantikan
tulang alveolar yang sudah hilang dan berfungsi mendukung gigi (elemen) tiruan. Basis geligi
tiruan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu; (1) basis dukungan gigi atau basis tertutup
(bounded saddle) dan (2) basis dukungan jaringan atau kombinasi atau berujung bebas (free end)
(Suryatenggara et al., 1991).
Adapun fungsi basis geligi tiruan :
1. Mendukung gigi (elemen) tiruan.
2. Menyalurkan tekanan oklusal ke jaringan pendukung, gigi penyangga, atau lingir sisa.
3. Memenuhi faktor kosmetik
4. Memberikan stimulasi pada jaringan berada di bawah dasar geligi tiruan, yang sering juga
disebut sebagai jaringan sub basal. Pada saat berfungsi , yaitu pemakaian protesa dukungan gigi
maupun jaringan akan terjadi pergerakan vertical karena adanya pergerakan fisiologik gigi
penyangga dan jaringan. Gerakan-gerakan seperti ini menyebabkan jaringan yang berada di
bawah protesa seolah-olah dipijat-pijat.
5. Memberikan retensi dan stabilisasi kepada geligi tiruan

Anda mungkin juga menyukai