Anda di halaman 1dari 24

Gangguan makan

Thomas Laga Boro

Anoreksia nervosa
Pengertian

Anoreksia nervosa adalah suatu kelainan yg


ditandai dgn secara sengaja membatasi
asupan makan karena ketakutan yang luar
biasa akan kegemukan,
Ketakutan yang kuat mengalami kenaikan
berat badan atau menjadi gemuk, walaupun
sesungguhnya memiliki berat badan kurang.

Takut gemuk atau merasa terlalu gemuk,


menurunkan berat badannya antara 25
50 % dari berat badan sebenarnya
90 % penderita anoreksia nervosa
perempuan (remaja putri)

ETIOLOGI
1.
2.
o
o

Penyebab pasti belum diketahui.


Faktor-faktor yang diduga berperan
Faktor psikologis; depresi
Faktor social; mereka dlm masyarakat
yang menekankan kekurusan dan
latihan, Kelaparan yang diciptakan
sendiri (self starvation) mungkin
merupakan usaha untuk meraih
pengakuan sebgai orang yang unik dan
khusus

Gejala
o ketakutan yang sangat akan kenaikan berat
badan, sampai terjadi phobia terhadap
makanan, disertai dengan penyalahartian dari
body image.
o perilaku yang aneh ttg makanan, seperti
menyembunyikan makanan, membawa
makanan dalam kantong, saat makan mereka
membuang makanan, memotong makanan
menjadi potongan kecil-kecil.
o Gangguan tidur dan gangguan depresi.
o Muntah yang dipaksakan
o program olah raga yang berlebihan

Asuhan keperawatan
Pengkajian:
Menolak makan, Olahraga berlebihan
Dampak fisik; penderita kehilangan selera
makan, lemah tidak bertenaga, sulit
berkonsentrasi dan terjadi gangguan mentruasi.
Dampak psikis; mempunyai perasaan tidak
berharga, sensitiv mudah tersinggung atau
marah, mudah merasa bersalah, kehilangan
minat untuk berinteraksi dengan orang lain, tidak
percaya diri, cenderung berbohong untuk
menutupi perilaku makannya, minta perhatian
orang lain, dan depresi.

Diagnosa keperawatan:
Perubahan nutrisi; kurang dari kebutuhan
tubuh
Ketidakefektifan koping individu
Gangguan konsep diri; harga diri.
Perubahan proses keluarga

Perubahan nutrisi; kurang dari kebutuhan


tubuh
Data yg mendukung:
Menolak makan, tampak kurus.
BB kurang dari normal
Olahraga berlebihan
Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit

Tujuan:
A. Tujuan umum: Klien mempertahankan
asupan nutrisi yg adekuat dan
menambah BB yg diperlukan utk
mencapai BB sesuai normal.
B. Tujuan khusus:
1. Klien mendiskusikan ketakutan dan
perasaannya tentang pertambahan BB

Intervensi:
Berikan dukungan emosional dan empati
saat klien mendikusikan ketakutan dan
kekhawatirannya akan pertambahan BB
Dorong klien untuk mendapat umpan balik
positip dari orang lain tentang perilaku dan
persepsinya.
Diskusikan kekhawatiran klien terhadap
penolakan jika BB normal dipertahankan
Ajari klien ttg keseriusan masalah karena
menolak makan.

2. Klien menetapkan pola perilaku makan yg normal


dan mendapat pertambahan BB 1 kg perminggu

Intervensi:
Berkolaborasi dgn tim gizi.
Buat kontrak perilaku utk membantu klien mencapai
pertambahan BB yg bertahap dan realistis
Timbang BB klien secara berkala
Kaji perilaku yg menciptakan ilusi pertambahan BB
seperti membawa sesuatu dikantong, minum banyak
sebelum pengukuran BB atau tdk berkemih
sampai timbang badan dilakukan
Temani klien untuk memberikan dukungan saat
makan.

Lanjutan..
Observasi klien pada saat jam makan utk
mengetahui adanya penimbunan,
penyembunyian dan pembuangan makan.

Jika penurunan BB terjadi, periksa ulang


dengan tim kesehatan mungkin perlu
penggunaan suplemen nutrisi, pemberian
makan melalui NGT atau pemberian
cairan infus yg mengandung zat bergizi
tinggi.
Monitor tanda-tanda vital dan hasil
laboratorium; eletrilit, kesimbangan asam
basa dan kadar ensim hati.

Bulimia nervosa
Pengertian
Bulimia Nervosa adalah suatu kelainan yg
ditandai dgn: episode berulang dari binge
(makan dalam jumlah yang banyak),
yang diikuti dengan memuntahkannya
(baik dirangsang oleh penderita sendiri
maupun dengan obat pencahar, diuretik
(peluruh kemih) atau keduanya)
Sebagian besar penderita adalah wanita.

PENYEBAB
Penyebab pastinya tidak diketahui, tetapi
faktor-faktor yang diduga berperan dalam
terjadinya bulimia nervosa adalah:
- masalah psikologis mis: ansietas/depresi,
ggn kepribadian, penyalahgunaan
- budaya yang terlalu menitikberatkan
kepada penampilan fisik.

GEJALA
mengkonsumsi sejumlah besar makanan
dengan cepat, seringkali diikuti dengan muntah
sangat khawatir akan penambahan berat badan
dan berat badanya turun-naik dalam kisaran
yang luas
pemakaian obat pencahar secara berlebihan
merangsang muntah semua makanan dgn
sengaja, menggunakan eneme, laksatif, atau
diuretik.

Seseorang dikatakan menderita bulimia


jika melakukan binge (makan berlebihan)
dan muntah minimal 2 kali/minggu.
Klien dapat mengkonsumsi makanan yg
jumlahnya jauh lebih banyak dari org lain,
lalu.

Perangsangan muntah (dengan


memasukkan tangan/benda ke dalam
tenggorokan)
Mereka juga cenderung memiliki perilaku
impulsif, menyalahgunakan alkohol atau
obat-obatan serta jelas-jelas mengalami
depresi.

PENGOBATAN
Terdapat 2 pendekatan yang dilakukan
untuk mengobati bulimia:
Terapi psikis (psikoterapi)
Obat-obatan.
Obat anti-depresi seringkali bisa
membantu mengendalikan bulimia,
meskipun penderita tidak tampak depresi.
Tetapi bulimia akan kambuh kembali jika
pemakaian obat dihentikan.

Asuhan keperawatan
Diagnosa Keperatan yg biasa ditemukan:
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
Ketidak berdayaan

DP: Ketidak berdayaan


Data yg biasa ditemukan:
Mengatakan kegagalan dan kehilangan
kontrol
Sulit membuat keputusan
Perilaku nonasertif
Kurang hubungan dengan teman sebaya

Tujuan:
A. Tujuan umum: klien mengembangkan
sebuah rencana utk mengatasi situasi
kehidupan yg penuh stres dan terlibat
dlm perilaku koping yg adaptif
B. Tujuan khusus:
1. Klien menyatakan keinginan utk
meningkatkan kontrol atas situasi
kehidupan yg penuh stres.

Intervensi:
Bantu klien mengidentifikasi keyakinan
pribadi, nilai-nilai dan strategi koping yg
digunakan dlm mengatsi peristiwa yg
penuh stres
Diskusikan metode koping saat ini dan
akibatnya serta perkenalkan pilihan
lainnya
Minta klien mengidentifikasi situasi yg dpt
menciptakan perasaan tdk berdaya

2. Klien belajar dan memprkatekan


keterampilan penyelesaian masalah
Intervensi
Ajari klien tentang keterampilanketrampilan penyelesaian masalah
Bantu klien mengidentifikasi beberapa
sumber komunikasi, mis: terapi kelompopk
dan kelompok pendukung
Bersama klien berupaya membuat tujuan
yg realistis

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai