Anda di halaman 1dari 2

Bilirubin and Biliverdin

Katabolisme Heme dan Pembentukan Bilirubin


8

Dalam kondisi fisiologis 1-2 x 10 eritrosit hancur setiap jamnya. RBS tersebut didegradasikan oleh RES yang
berasal dari liver dan spleen. Ketika hemoglobin RBC hancur, hasilnya akan berupa globin dan heme. Globin
didegradasi menjadi konstituen untuk pembentukan asam amino. Sedangkan heme dikatalisasi oleh heme
oxygenase menjadi bentuk ferric, yang disebut hemin. Selanjutnya hemin akan diubah kembali menjadi heme
dengan bantuan NADPH. Dengan penambahan NADPH, oxygen pada -methyne bridge dari porphyrines,
Ferous heme diubah lagi menjadi ferric form. Penambahan O 2 selanjutnya, menyebabkan pelepasan ferric iron
dan CO, dan menghasilkan biliverdin hasil dari splitting tetra phyrole ring. Biliverdin yang terbentuk akan
diubah lagi menjadi bilirubin dengan bantuan enzim biliverdin reductase.
1gr hemoglobin diperkurakan dapat menghasilkan 35mg bilirubin. Pada orang dewasa normal, daily bilirubin
yand dihasilkan sekitar 250-350mg. Bilirubin yang terbentuk di jaringan akan ditransport ke liver akan
berikatan dengan plasma albumin. Proses metabolisme bilirubin selanjutnya, dapat dibagi menjadi 3 tahap:
1.

2.

3.

Uptake of Bilirubin by Liver Parenchymal Cell


Bilirubin normalnya hanya soluble dalam air, tetapi solubilitasnya didalam plasma dapat meningkat
dengan berikatan kovalen dengan plasma albumin. Hal inilah yang dapat menyebabkan transport
bilirubin ke liver. Didalam liver, bilirubin akan dilepaskan dari albumin dan memasuki permukaan
sinusoidal dari hepatocyte. selanjutnya bilirubin berikatan dengan protein ligandin dan protein Y, untuk
membantu dalam proses konjugasi dan juga untuk mencegah efflux bilirubin keluar ke darah.
Conjugation of Bilirubin with Glucoronic Acid
Bilirubin yang pada awalnya bersifat nonpolar, akan diubah menjadi polar didalam hepatocyte, dengan
bentuk polar, bilirubin siap untuk diekskresikan setelah proses konjugasi. Pada proses konjugasi, bilirubin
dikatalisasi oleh glucoronyltransferase, yaistu suatu enzim yang terdapat pada retikulum endoplasma
heaptocyte. Proses konjugasi ini menggunakan 2 UDP-glucoronic acid sebagai glucoronosyl donor. Hasil
akhir proses konjugasi ini menghasilkan bilirubin diglucoronide.
Bilirubin Secreted into Bile
Bilirubin yang sudah terkonjugasi (bilirubin diglucoronide) akan disekresikan menuju bile dengan
transport aktif melawan gradien konsentrasi dari bile canaliculi menuju bile. Proses ini merupakan
energy-dependent, hal ini menyebabkan adanya kemungkinan rate-limiting untuk keseluruhan proses
hepatic bilirubin metabolism ketika adanya kerusakan pada liver.

Dari bile, bilirubin diglucoronide akan dibawa ke duodenum, lalu menuju ileum. Disini , bilirubin diglucoronide
dihidrolisis dan glucoronides dibuang oleh spesific bacterial enzyme (-glucuronidase). Proses ini dilakukan
oleh bakteri yang ada di ileum, akhir proses ini mengahasilkan urobilinogen, suatu colorless compound.
Sebagian besar urobilinogen akan dioksidasi oleh intestinal bacteria menjadi stercobilin (utamanya di colon).
Stercobilin akan memberikan karakteristik warna coklat pada feces.
Sebagian kecil urobilinogen akan direabsorbsi dan direekskresi ke liver untuk membentuk enterohepatic
urobilinogen cycle. Urobilinogen sisanya akan ditransport oleh darah menuju ginjal. Di ginjal urobilinogen akn
dikonversi menjadi urobilin yang memberikan warna kuning pada urine.

Anda mungkin juga menyukai

  • Agd
    Agd
    Dokumen5 halaman
    Agd
    Natanael Parningotan Agung Efruan
    Belum ada peringkat
  • Wert Keracunan Narkotika
    Wert Keracunan Narkotika
    Dokumen26 halaman
    Wert Keracunan Narkotika
    Natanael Parningotan Agung Efruan
    Belum ada peringkat
  • Kegawatdaruratan Napza
    Kegawatdaruratan Napza
    Dokumen38 halaman
    Kegawatdaruratan Napza
    Sandi Aulia
    Belum ada peringkat
  • CAer TI
    CAer TI
    Dokumen13 halaman
    CAer TI
    Natanael Parningotan Agung Efruan
    Belum ada peringkat
  • NEW - Konsensus Pengelolaan & Pencegahan DM Tipe 2 Di INDONESIA - Edisi 2015
    NEW - Konsensus Pengelolaan & Pencegahan DM Tipe 2 Di INDONESIA - Edisi 2015
    Dokumen93 halaman
    NEW - Konsensus Pengelolaan & Pencegahan DM Tipe 2 Di INDONESIA - Edisi 2015
    familyman80
    100% (3)
  • Sap TBC
    Sap TBC
    Dokumen10 halaman
    Sap TBC
    Rizki Ameilia Zuraida
    Belum ada peringkat
  • Sap TBC
    Sap TBC
    Dokumen10 halaman
    Sap TBC
    Rizki Ameilia Zuraida
    Belum ada peringkat
  • CRS Tifoid Sorbabat
    CRS Tifoid Sorbabat
    Dokumen17 halaman
    CRS Tifoid Sorbabat
    Natanael Parningotan Agung Efruan
    Belum ada peringkat
  • Sap TBC
    Sap TBC
    Dokumen10 halaman
    Sap TBC
    Rizki Ameilia Zuraida
    Belum ada peringkat
  • Sap TBC
    Sap TBC
    Dokumen10 halaman
    Sap TBC
    Rizki Ameilia Zuraida
    Belum ada peringkat
  • Crs Tonsilitis
    Crs Tonsilitis
    Dokumen17 halaman
    Crs Tonsilitis
    Natanael Parningotan Agung Efruan
    Belum ada peringkat
  • CRS Demam Tifoid Soreang (Tapi Di Cibabat)
    CRS Demam Tifoid Soreang (Tapi Di Cibabat)
    Dokumen11 halaman
    CRS Demam Tifoid Soreang (Tapi Di Cibabat)
    Natanael Parningotan Agung Efruan
    Belum ada peringkat
  • Crs Css Omsk 24014
    Crs Css Omsk 24014
    Dokumen7 halaman
    Crs Css Omsk 24014
    Natanael Parningotan Agung Efruan
    Belum ada peringkat
  • Case Report Session Itp
    Case Report Session Itp
    Dokumen5 halaman
    Case Report Session Itp
    Natanael Parningotan Agung Efruan
    Belum ada peringkat
  • CRS Sinusitis
    CRS Sinusitis
    Dokumen18 halaman
    CRS Sinusitis
    Natanael Parningotan Agung Efruan
    Belum ada peringkat
  • Hipertensi
    Hipertensi
    Dokumen20 halaman
    Hipertensi
    Natanael Parningotan Agung Efruan
    Belum ada peringkat
  • Daft A RRRRRRR
    Daft A RRRRRRR
    Dokumen14 halaman
    Daft A RRRRRRR
    Natanael Parningotan Agung Efruan
    Belum ada peringkat
  • Flour Albus
    Flour Albus
    Dokumen21 halaman
    Flour Albus
    Natanael Parningotan Agung Efruan
    Belum ada peringkat
  • Daft A RRRRRRR
    Daft A RRRRRRR
    Dokumen14 halaman
    Daft A RRRRRRR
    Natanael Parningotan Agung Efruan
    Belum ada peringkat
  • Sirosis Hepar
    Sirosis Hepar
    Dokumen23 halaman
    Sirosis Hepar
    Natanael Parningotan Agung Efruan
    Belum ada peringkat
  • Daft A RRRRRRR
    Daft A RRRRRRR
    Dokumen14 halaman
    Daft A RRRRRRR
    Natanael Parningotan Agung Efruan
    Belum ada peringkat
  • BST Abortus Imminens
    BST Abortus Imminens
    Dokumen4 halaman
    BST Abortus Imminens
    Natanael Parningotan Agung Efruan
    Belum ada peringkat
  • Css Gmo Nael
    Css Gmo Nael
    Dokumen35 halaman
    Css Gmo Nael
    Natanael Parningotan Agung Efruan
    Belum ada peringkat
  • Abses Paru
    Abses Paru
    Dokumen10 halaman
    Abses Paru
    Natanael Parningotan Agung Efruan
    Belum ada peringkat
  • Complication of Sexual Transmitted Infecton in Maternal
    Complication of Sexual Transmitted Infecton in Maternal
    Dokumen6 halaman
    Complication of Sexual Transmitted Infecton in Maternal
    Natanael Parningotan Agung Efruan
    Belum ada peringkat
  • Tonsilitis
    Tonsilitis
    Dokumen17 halaman
    Tonsilitis
    Natanael Parningotan Agung Efruan
    Belum ada peringkat
  • Kelainan Refraksi
    Kelainan Refraksi
    Dokumen32 halaman
    Kelainan Refraksi
    natanael_efruan
    Belum ada peringkat
  • Crs Tonsilitis
    Crs Tonsilitis
    Dokumen17 halaman
    Crs Tonsilitis
    Natanael Parningotan Agung Efruan
    Belum ada peringkat
  • Crs Sinusitis
    Crs Sinusitis
    Dokumen18 halaman
    Crs Sinusitis
    Natanael Parningotan Agung Efruan
    Belum ada peringkat