Anda di halaman 1dari 6

d.

Mengenal Tari Sumatera Selatan


(pemateri : Intan Sari)
1. TariGendingSriwijaya
GendingSriwijayamerupakansalahsatutariantradisionalkhas
Palembang,
Sumatera
Selatan.Sebenarnyainitidakhanyasekedartariantetapijugamerupakansebuahlagu.MelodilaguGe
ndingSriwijayadigunakansebagaipengiringuntukmengiringitarianGendingSriwijaya.Sesuaide
ngannamanya,
tariandanlaguinimenggambarkankejayaan,
keagungan,
dankeluhurankerajaanSriwijaya
yang
pernahmengalamikejayaanselamabertahuntahundanberhasilmempersatukanwilayah Barat Nusantara
Tarianinibiasanyaditampilkansecarakhusussebagaitarianuntukmenyambuttamutamukehormatanseperti Duta Besar, Presiden, dantamu-tamuagung yang lain. Sekilas,
tarianinimiripdenganTariTanggai.Bedanyaterletakpadaperlengkapanbusanapenaridanjumlahp
enarinya.Dalamsebuahpementasan, penariGendingSriwijaya total berjumlah 13 orang.Dari 13
orang tersebutterdapatsatu orang sebagaipenariutama.Penariinimembawatepak, kapur,
dansirih.Sisanya 6 orang sebagaipenaripendamping, dua orang pembawatombak,
duapenaripembawaperidonatauperlengkapantepak, satu orang pembawapayung, dansatu
orang
penyanyi.Pembawapayungkebesarandanpembawatombakadalahpriasedangkansisanyaadalahp
erempuan.
TariGendingSriwijayadanjugalagupengiringtarianinidibuatpadatahun
1944.Tarianinidibuatuntukmengingatkankitaparapemudabahwanenekmoyangkitamerupakanb
angsa yang besardanmenghormatipersaudaraanantarmanusiadantetaptaqwakepada Yang
Kuasa.Tarianinimenggambarkankegembiraanparagadis
Palembang
ketikamenerimatamukehormatan yang berkunjungke Palembang.Dalammenyambuttamutamuagungtersebut,
digelarpertunjukkantariantradisional
Palembang
yang
salahsatunyaadalahtarianGendingSriwijaya.TariiniberasaldarikejayaanmasalaluKerajaanSriwi
jaya
yang
dulunyaberdiri
di
Palembang.Dulu,
kerajaaninimemangsebuahkerajaanmaritimbesar
yang
berhasilmenakhlukanbanyakwilayah.Ditampilkannyatarianiniinginmenunjukkansikaptuanrum
ah yang gembira, ramah, terbuka, dantulusterhadaptamuagung yang datang.
DalampertunjukkantarianGendingSriwijaya,
ada
9
penarimuda
yang
cantikcantikmenunjukkankepiawaiannya.Penari-penaritersebutmengenakanbusanaAdatAesanGede,
Dodot, Tanggai, paksangkong, danSelendangMantri.Merekaadalahpenariinti yang
didampingiolehpenari-penari lain yang membawakantombakdanpayung.Di bagian paling
belakangadapenyanyi
yang
membawakanliriklaguGendingSriwijaya.Sayangnya,
peranpenyanyisaatinisudahmulaitidakdigunakan.Saatinisuarapengiringtersebutkebanyakantel
ahdigantikandengantepa recorder.Sementaraitu, bentukaslimusikpengiringtarianiniadalah
gong
dan
gamelan.Selainpenyanyi,
peranpengawalkadangkadangjugatidakdigunakansehinggahanyamenampilkanpenari-penariperempuansaja,
khususnyajikatarianinidipentaskan di dalampanggungtertutupataudalamgedung.
Penariutamaberada di posisi yang paling depan. Penariinimembawatepaksebagaikapursirih
yang ingindipersembahkanpadatamuagung yang datang.Penariinidiiringiolehduapenari yang
membawakanpridon
yang
terbuatdaribahankuningan.Konon,
persembahansekapursirihversiaslinyahanyabolehdilakukanolehkalangantertentusepertiputri
sultan,
putri
raja,
atauputribangsawan.Sementaraitu,
pembawapridonjugabiasanyamerupakansahabatdekatatauinangpengasuhputri.Dengandemikia

n,
dapatdisimpulkanbahwatariinidulunyahanyabolehdilakukan
di
lingkungankerajaandantermasuktarian
yang
sakral.Buktinya,
sampaisaatinitariantersebutjugahanyadipentaskanpadaacara-acaratertentuketika Palembang
kedatangantamukehormatan.Terlepasdariitu, tariGendingSriwijayainimerupakanbudayakhas
Indonesia
yang
harustetapdilestarikan
agar
budayainitidaktermakanolehkemajuanjamandanmodernisasi.

Lirik Lagu Gending Sriwijaya


Di kala ku merindukan keluhuran dulu kala
Kutembangkan nyanyi dari lagu Gending Sriwijaya
Dalam seni kunikmatkan lagi zaman bahagia
Kuciptakan kembali dari kandungan Maha Kala
Sriwijaya dengan Asrama Agung Sang Maha Guru
Tutur sabda Dharmapala Sakyakhirti Dharmakhirti
Berkumandang dari puncaknya Siguntang Maha Meru
Menaburkan tuntunan suci Gautama Buddha shanti.
Borobudur candi pusaka di zaman Sriwijaya
Saksi luhur berdiri tegak kukuh sepanjang masa
Memasyurkan Indonesia di benua Asia
Melambangkan keagungan sejarah Nusa dan Bangsa
Taman Sari berjenjang emas perlak Shri Ksytra
Dengan kolam pualam bagai di Surga Indralaya
Taman Putri turunan Maharaja Syailendra
Mendendangkan nyanyi irama lagu Gending Sriwijaya.
2. TariTanggai
Tari tanggai adalah sebuah tarian yang disajikan untuk menyambut tamu yang telah
memenuhi undangan.Tari tanggai biasanya dipertontonkan dalam acara pernikahan adat
daerah Palembang.Tari tanggai menggambarkan keramahan, dan rasa hormat masyarakat
Palembang atas kehadiran sang tamu dan dalam tari ini tersirat sebuah makna ucapan selamat
datang dari orang yang mempunyai acara kepada para tamu.
Tari tanggai memiliki persamaan dengan tari Gending Sriwijaya.Perbedaannya adalah Tari
tanggai dibawakan oleh 5 orang sedangkan tari Gending Sriwijaya dibawakan oleh 9 orang
dan perlengkapan penari Gending Sriwijaya lebih lengkap dibandingkan dengan Tari
tanggai.Penari tari Tanggai menggunakan pakaian khas daerah seperti kain songket, dodot,
pending, kalung, sanggul malang, kembang urat atau ramai, tajuk cempako, kembang goyang
dan tanggai yang berbentuk kuku terbuat dari lempengan tembaga dan kerana tanggai yang
dipakai penari, maka tari ini dinamakan tari tanggai.
Tari ini merupakan perpaduan antara gerak yang gemulai dengan busana khas daerah
sehingga penari kelihatan lebih anggun. Kelenturan gerak dan lentiknya jemari penari
menunjukan betapa tulusnya tuan rumah memberikan penghormatan kepada tamu. Perpaduan
gerak gemulai penari dengan harmoni lagu pengiring yang berjudul enam bersaudara
melambangkan keharmonisan hidup masyarakat Palembang.

Pada zaman sekarang, tari tanggai selain dipertontonkan dalam acara pernikahan masyarakat
Palembang,tari ini juga dipertontonkan dalam acara-acara resmi organisasi dan pergelaran
seni di sekolah-sekolah. Sanggar-sanggar seni di kota Palembang banyak yang menyediakan
jasa pergelaran tarian tanggai ini, lengkap dengan kemewahan pakaian adat Sumatra Selatan.[
Musik pengiring di dalam tari tanggai merupakan sebuah musik yang menggabungkan
sebuah instrumental yang digarap oleh komponis dan sekaligus di iringi oleh beberapa
gendang dan satu buah gong yang berperan sebagai ritem/ritme.
Iringan instrumental di dalam tari tanggai sendiri, menggambarkan nuansa melayu dan tidak
meninggalkan warna atau rasa dari musik daerah Palembang.Adapun alat musik yang
dipergunakan untuk mengiringi tari tanggai adalah :
Accordion
Biola
Gendang
Gong.
Judul dari lagu pengiring tari tanggai adalah Enam Bersaudara, sedangkan untuk
penciptanya tidak diketahui dengan jelas siapa penciptanya. ] Pada masa ini, di dalam
penyajian musik tari tanggai, seseorang yang akan mengadakan acara melihat situasi dan
kondisi tempat dari pemilik acara, sehingga nantinya lagu Enam Bersaudara" bisa diiringi
oleh organ tunggal, band, atau juga dapat menggunakan alat musik tradisional khas daerah.
TariansumateraselatanlainnyasepertiTariKebagh, TariMadik, tarianMejengBasuko,
tarianrodatcempako, tariantenunsongket, tariputriBekhusek
Tariandari Sumatera Selatan yang ada di MUSI ITB
1. TariGendingSriwijaya
2. TAriTanggai
3. TariGadesSumsel
4. TariKelindan
5. Tari Nanas Dayung
6. TariKipas
7. TariSampunSaek
Untukmendukungtarian yang akanditampilkandiperlukanjugapengetahuantentang
make up dankostumkarenamerupakansatukesatuandengantariantersebut yang
akandiberikansecarapraktikterhadappeserta.
f. Mengenal Musik Sumatera Selatan

(pemateri : M Ariq Dewantara)


Sumatera Selatan terutama Kota Palembang dahulu merupakan
pusat perdagangan dan pertemuan antar berbagai macam bangsa
sehingga budaya dan seni yang ada di Sumatera Selatan turut
dipengaruhi oleh kehadiran bangsa-bangsa tersebut. Begitu pula dengan
seni musik yang ada di Sumsel. Musik tradisi Sumatera Selatan dapat
dibagi menjadi beberapa kelompok menurut dari kiblat musiknya, yaitu
sebagai berikut:
Arab
Musik arab merupakan induk dari berbagai macam aliran musik lainnya
yang ada sekarang, contohnya seperti musik troubador di Perancis
mempunyai kesamaan dengan yang ada di Arab. Misal lain, sistem tangga
nada do, re, mi, fa, sol, la, si juga ada kesamaan dengan sistim Arab:
Durr-i-Mufassal - dal, ra, mim, fa, sad, la. Musik arab juga menjadi induk
dari musik melayu yang ada sekarang.
Musik tradisi yang berkiblat pada bangsa arab dapat dilihat dari tangga
nada yang minor, banyak memakai perkusi yang saling mengisi dengan
pola pukulan 2 atau 4 bar, tempo yang tidak konstan, dan penggunaan
tamborin sebagai pelengkap setelah tempo naik secara tiba-tiba.
Cina
Musik tradisi yang berkiblat pada bangsa cina dapat dilihat dari intro
(bagian pembuka) yang digunakan biasanya menggunakan alat musik
guzheng (kecapi cina) atau alat musik petik/gesek lainnya yang dimainkan
pada nada tinggi, lagunya sendiri biasanya menggambarkan perasaan
bahagia dan suka cita.
Melayu Modern
Musik melayu modern biasanya membahas tentang kisah percintaan,
terkadang menggunakan tangga nada minor, irama yang mendayu-dayu,
dan penggunaan perkusi arab seperti rebana sebagai perkusi utama. Yang
membedakannya dengan musik arab dan dangdut adalah penggunaan
biola dan akordion yang cukup intens. Ciri khas lainnya adalah lagu yang
berbait-bait seperti pantun dan banyak menggunakan perandaian.
Beberapa Musik Tradisional Sumatera Selatan:

Cuk mak ilang


Pempek lenjer
Dek Sangke
Kabile-Bile

Tari Tanggai
Tari Gending Sriwijaya
Tari Gades Sumsel
Rima Kemambang
Ya Saman
Ribu lah ribu
Dll.

Alat-alat musik:

Gitar
Bass
Akordion
Biola
Marawis + simbal
Jimbe
Gendang
Tempo + kenong
Vocal
Sound system: 3 ampli + 1-2 mic

g. Mengenal Dul Muluk


(pemateri : M Adi Nalendra)
Dul Muluk merupakan salah satu seni tradisional di Sumatera
Selatan. Teater Abdul Muluk pertama kali terinspirasi dari seorang
pedagang keturunan arab yang bernama Wan Bakar. Dia datang ke
Palembang pada abad ke-20 lalu menggelar pembacaan kisah
petualangan Abdul Muluk Jauhari, anak Sultan Abdul Hamid Syah yang
bertakhta di negeri Berbari di sekitar rumahnya di Tangga Takat, 16 Ulu.
Acara itu menarik minat masyarakat sehingga datang berkerumun.
Sejak itu Wan Bakar sering diundang untuk membacakan kisahkisah tentang Abdul Muluk pada berbagai perhelatan, seperti acara
perkawinan, khitanan atau syukuran saat pertama mencukur rambut bayi.
Bersama murid-muridnya, antara lain Kamaludin dan Pasirah
Nuhasan, Wan Bakar lalu memasukkan unsur musik gambus dan
terbangan (sejenis musik rebana) sebagai pengiring. Bentuk pertunjukan
pun diperkaya. Jika semula Wan Bakar menjadi wakil semua tokoh,
kemudian para muridnya dilibatkan membaca sesuai tokoh perannya.
Pada tahun 1919, tercatat pertama kali pembacaan teks dibawakan
dalam bentuk dialog disertai gerak tubuh sesuai peran masing-masing.
Pertunjukan pun sudah di lapangan terbuka. Dalam perkembangan

berikutnya, pelaku peran dilengkapi kostum khusus, sudah merias diri,


dan menggunakan properti pertunjukan seadanya. Perangkat musik pun
ditambah biola, gendang, tetawak (gong), dan jidur alias gendang ukuran
besar.
Pertunjukan Dulmuluk sempat berada di puncak kejayaannya pada
era 1960-an dan 1970-an. Ketika itu ada puluhan grup teater tradisi
Dulmuluk. Dibeberapa tempat teater tradisi ini dikenal juga sebagai
pertunjukan Johori. Istilah Johori berasal dari nama belakang tokoh
utamanya, yang bernama lengkap Abdul Muluk Jauhari.
Inti dan ciri khas pada dul muluk:

Berasal dari kumpulan surat-surat Abdul Muluk


Diiringi oleh musik melayu
Biasanya dilakukan spontan, namun tetap menjaga alur cerita
Ada lawak
Terkadang penokohan dibagi menjadi 3, yaitu protagonis, antagonis,
dan tokoh humoris

Anda mungkin juga menyukai