Anda di halaman 1dari 36

SERI #9 • SERI ANALISIS

Indonesian Center for Environmental Law


21 Februari 2021 ICEL

Memahami Struktur
Peraturan Pemerintah
Turunan Undang-Undang
Cipta Kerja
MEMAHAMI STRUKTUR PERATURAN PEMERINTAH TURUNAN UNDANG-UNDANG CIPTA KERJA

Pada 21 Februari 2021, Pemerintah mengunggah seluruh Peraturan Pemerintah turunan Undang-Undang Cipta Kerja melalui laman Jaringan
Dokumentasi dan Informasi Hukum Kementrian Sekretariat Negara (https://jdih.setneg.go.id/Terbaru). Terdapat 49 (empat puluh sembilan)
peraturan yang di unggah, dan terdiri dari 45 (empat puluh lima) Peraturan Pemerintah dan 4 (empat) Peraturan Presiden. Adapun
berdasarkan amanat Pasal 185 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 tentang Cipta Kerja, seluruh peraturan pelaksanaan Undang-Undang
Cipta Kerja wajib ditetapkan paling lama 3 (tiga) bulan setelah Undang-Undang tersebut disahkan. Mengacu dari pasal tersebut, Pemerintah
tepat waktu dalam merampungkan seluruh peraturan pemerintah yang dimaksud, mengingat apabila melihat dari Peraturan Pemerintah yang
diunggah, hampir seluruhnya diundangkan pada 2 Februari 2021. Fenomena ini tentunya merupakan hal yang tidak biasa dari proses legislasi
di Indonesia, dimana Pemerintah merampungkan 49 peraturan secara bersamaan dalam waktu yang sangat singkat, yakni 3 bulan.

Sekalipun begitu, Indonesian Center for Environmental Law (ICEL) melihat dari waktu pengundangan, pada 2 Februari 2021, hingga waktu
publikasi peraturan, pada 21 Februari 2021, memakan waktu yang cukup lama. Tidak hanya itu, berdasarkan penelusuran ICEL pada laman
Portal Resmi UU Cipta Kerja (https://uu-ciptakerja.go.id/category/draft-rpp/), pada tanggal 3 Februari 2021 dan seterusnya terdapat
berbagai rancangan PP versi terbaru yang dipublikasikan. Namun, rancangan peraturan yang di unggah pada 3 Februari 2021, yang notabene
setelah tanggal pengundangan, justru memiliki jumlah pasal yang berbeda dengan PP yang dipublikasikan pada 21 Februari 2021. 1 Tentunya,
proses ini sangat membingungkan masyarakat.

Berangkat dari hal tersebut, ICEL mencoba untuk memetakan struktur peraturan pemerintah turunan Undang-Undang Cipta Kerja, beserta
melihat peraturan apa saja yang saat ini berlaku yang terdampak dari Peraturan Pemerintah ini. ICEL melihat, Pemerintah juga menggunakan
metode Omnibus dalam penyusunan peraturan pemerintah ini. Pada akhirnya, satu Peraturan Pemerintah kemudian berdampak terhadap
revisi maupun pencabutan dari beberapa peraturan pemerintah yang saat ini berlaku. Dalam tulisan ini, ICEL akan memfokuskan pada 4
(empat) peraturan pemerintah, yakni:

1 Sebagai contoh Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang diunggah pada 3 Februari 2021 pada laman
Portal Resmi UU Cipta Kerja memiliki 548 Pasal (draf ke-18). Sementara itu, pada saat dipublikasikan PP tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
berjumlah 534 Pasal. Contoh lainnya adalah Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Penyelenggaraan Kehutanan yang diunggah pada 3 Februari 2021 pada laman Portal Resmi
UU Cipta Kerja memiliki 300 pasal (draf ke-22), padahal pada saat dipublikasikan PP tentang Penyelenggaraan Kehutanan memiliki 302 pasal. Hal ini tentu membingungkan karena
kedua PP tersebut diundangkan pada 2 Februari 2021. Hal ini berarti RPP yang diunggah pada 3 Februari 2021 (yang notabene setelah tanggal pengundangan) nyatanya bukanlah
rancangan yang paling terbaru.

1
1. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kehutanan; dan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2021 tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif dan Tata Cara Penerimaan Negara Bukan
Pajak yang Berasal dari Denda Administratif di Bidang Kehutanan

Berikut adalah detail lengkapnya:

(1) Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang

PP No. 21 Tahun 2021 Peraturan Existing di tingkat


tentang Penyelenggaraan Peraturan Pemerintah yang Struktur Peraturan
Penataan Ruang Terdampak

Bab I – Ketentuan Umum

Pasal 1 - Pasal 4
Halaman 2 – Halaman 10

Bab II – Perencanaan Tata PP No. 15 Tahun 2010 tentang ● Bagian Kesatu: Umum (Pasal 5 – Pasal 8), halaman 10 – 14
Ruang Penyelenggaraan Penataan Ruang ● Bagian Kedua: Penyusunan Rencana Umum Tata Ruang
(Pasal 9 – 96)
Pasal 5 - Pasal 96 PP No. 13 Tahun 2017 tentang Perubahan o Paragraf 1: Umum (Pasal 9), halaman 14
Halaman 10 - halaman 85 atas PP No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional

2
PP No. 21 Tahun 2021 Peraturan Existing di tingkat
tentang Penyelenggaraan Peraturan Pemerintah yang Struktur Peraturan
Penataan Ruang Terdampak

o Paragraf 2: Penyusunan Rencana Tata Ruang


PP No. 32 Tahun 2019 tentang Rencana Tata Wilayah Nasional (Pasal 10 – Pasal 12), halaman 14 -
Ruang Laut 19
o Paragraf 3: Penyusunan Rencana Tata Ruang
PP No. 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Wilayah Provinsi (Pasal 13 – Pasal 16), halaman 19 -
Rencana Tata Ruang halaman 24
o Paragraf 4: Penyusunan Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten (Pasal 17 – Pasal 19), halaman 24
– halaman 28
o Paragraf 5: Penyusunan Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota (Pasal 20 – Pasal 23), halaman 28 –
halaman 33
● Bagian Ketiga: Penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang
(Pasal 24 – Pasal 59)
o Paragraf 1: Umum (Pasal 24), halaman 33 – halaman 34
o Paragraf 2: Penyusunan Rencana Tata Ruang Pulau
/ Kepulauan (Pasal 25 – Pasal 27), halaman 34 –
halaman 38
o Paragraf 3: Penyusunan Rencana Tata Ruang
Kawasan Strategis Nasional (Pasal 28 – Pasal 36),
halaman 38 – halaman 46
o Paragraf 4: Penyusunan Rencana Zonasi Kawasan
Antarwilayah (Pasal 37 – Pasal 42), halaman 46 –
halaman 51

3
PP No. 21 Tahun 2021 Peraturan Existing di tingkat
tentang Penyelenggaraan Peraturan Pemerintah yang Struktur Peraturan
Penataan Ruang Terdampak

o Paragraf 5: Penyusunan Rencana Zonasi Kawasan


Strategis Nasional Tertentu (Pasal 43 – Pasal 48),
halaman 51 – halaman 57
o Paragraf 6: Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
Kawasan Perbatasan Negara (Pasal 49 – Pasal 53),
halaman 57 – halaman 60
o Paragraf 7: Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
Kabupaten/Kota (Pasal 54 - Pasal 59), halaman 61 -
halaman 64
● Bagian Keempat: Penetapan Rencana Umum Tata Ruang
(Pasal 60 - Pasal 82 )
o Paragraf 1 : Umum (Pasal 60), halaman 65
o Paragraf 2 : Penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (Pasal 61), halaman 65
o Paragraf 3 : Penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi (Pasal 62 - Pasal 68), halaman 65 - halaman 70
o Paragraf 4 : Penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten (Pasal 69 - Pasal 75), halaman 70 - 74
o Paragraf 5 : Penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah
Kota (Pasal 76 - Pasal 82), halaman 75 - 79
● Bagian Kelima: Penetapan Rencana Rinci Tata Ruang
o Paragraf 1 : Umum (Pasal 83), halaman 79 - 80
o Paragraf 2 : Penetapan Rencana Rinci yang Menjadi
Kewenangan Pemerintah Pusat (Pasal 84), halaman
80

4
PP No. 21 Tahun 2021 Peraturan Existing di tingkat
tentang Penyelenggaraan Peraturan Pemerintah yang Struktur Peraturan
Penataan Ruang Terdampak

o Paragraf 3 : Penetapan Rencana Detail Tata Ruang


Kabupaten/Kota (Pasal 85 - Pasal 91), halaman 80 -
halaman 83
● Bagian Keenam: Peninjauan Kembali dan Revisi Rencana
Tata Ruang (Pasal 92-Pasal 96), halaman 83 - 85

Bab III – Pemanfaatan PP No. 15 Tahun 2010 tentang ● Bagian Kesatu: Umum (Pasal 97), halaman 86
Ruang Penyelenggaraan Penataan Ruang ● Bagian Kedua: Pelaksanaan Kesesuaian Kegiatan
Pemanfaatan Ruang (Pasal 98 – Pasal 146)
Pasal 97 - Pasal 146 PP No. 13 Tahun 2017 tentang Perubahan o Paragraf 1: Umum (Pasal 98-Pasal 99), halaman 86 - 88
Halaman 86 - 116 atas PP No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana o Paragraf 2: Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang
Tata Ruang Wilayah Nasional untuk Kegiatan Berusaha (Pasal 100 – Pasal 115,
halaman 88 – halaman 98
PP No. 62 Tahun 2010 tentang Pemanfaatan o Paragraf 3: Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang
Pulau-Pulau Kecil Terluar untuk Kegiatan Non berusaha (Pasal 116 – Pasal 135),
halaman 98 – halaman 109
o Paragraf 4: Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang
Untuk Kegiatan Yang Bersifat Strategis Nasional
(Pasal 136 – Pasal 143), halaman 109 – halaman 114

● Bagian Ketiga: Pelaksanaan Sinkronisasi Program


Pemanfaatan Ruang (Pasal 144 – Pasal 146), halaman 114 –
halaman 116

5
PP No. 21 Tahun 2021 Peraturan Existing di tingkat
tentang Penyelenggaraan Peraturan Pemerintah yang Struktur Peraturan
Penataan Ruang Terdampak

Bab IV – Pengendalian PP No. 15 Tahun 2010 tentang ● Bagian Kesatu: Umum (Pasal 147 – Pasal 148), halaman 116
Pemanfaatan Ruang Penyelenggaraan Penataan Ruang – halaman 117
● Bagian Kedua: Penilaian Pelaksanaan Kesesuaian
Pasal 147 - Pasal 208 PP No. 32 Tahun 2019 tentang Rencana Tata Kegiatan Pemanfaatan Ruang (Pasal 149 – Pasal 154),
Halaman 116 - 144 Ruang Laut halaman 117 - halaman 120
● Bagian Ketiga: Penilaian Perwujudan Rencana Tata Ruang
(Pasal 155 - Pasal 162), halaman 120 - 123
● Bagian Keempat: Pemberian Insentif dan Disinsentif (Pasal
163 – Pasal 187)
o Paragraf 1: Umum (Pasal 163 – Pasal 164), halaman
123 – halaman 124
o Paragraf 2: Bentuk dan Tata Cara Pemberian
Insentif (Pasal 165 – Pasal 178), halaman 124 – halaman
131
o Paragraf 3: Bentuk dan Tata Cara Pemberian
Disinsentif (Pasal 179 – Pasal 187), halaman 131 –
halaman 134
● Bagian Kelima: Pengenaan Sanksi (Pasal 188 – Pasal 205)
o Paragraf 1: Umum (Pasal 188 – Pasal 194), halaman
135 – halaman 138
o Paragraf 2: Kriteria dan Tata Cara Pengenaan Sanksi
Administratif (Pasal 195 – Pasal 205), halaman 138 –
halaman 143
● Bagian Keenam: Sengketa Penataan Ruang (Pasal 206 –
Pasal 208), halaman 143 - halaman 144

6
PP No. 21 Tahun 2021 Peraturan Existing di tingkat
tentang Penyelenggaraan Peraturan Pemerintah yang Struktur Peraturan
Penataan Ruang Terdampak

Bab V – Pengawasan PP No. 15 Tahun 2010 tentang ● Bagian Kesatu: Umum (Pasal 209 – Pasal 211), halaman 144
Penataan Ruang Penyelenggaraan Penataan Ruang – halaman 145
● Bagian Kedua: Lingkup Pengawasan Penataan Ruang
Pasal 209 - Pasal 222 PP No. 32 Tahun 2019 tentang Rencana Tata (Pasal 212 – Pasal 219), halaman 145 – halaman 150
Halaman 144 - Halaman Ruang Laut ● Bagian Ketiga: Tata Cara Pengawasan Khusus Penataan
151 Ruang (Pasal 220 - Pasal 222 ), halaman 150 - halaman 151
PP No. 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan
Tata Cara Peran Masyarakat Dalam Penataan
Ruang

Bab VI - Pembinaan PP No. 15 Tahun 2010 tentang  Bagian Kesatu: Umum (Pasal 223 - Pasal 225), halaman 152
Penataan Ruang Penyelenggaraan Penataan Ruang – 153
 Bagian Kedua: Bentuk dan Tata Cara Pembinaan
Pasal 223 - Pasal 236 Penataan Ruang (Pasal 226 -234) halaman 153 - halaman
Halaman 152 - 160 158
 Bagian Ketiga: Pengembangan Profesi Perencana Tata
Ruang (Pasal 235 - Pasal 236), halaman 159 - 160

Bab VII - Kelembagaan PP No. 15 Tahun 2010 tentang Pasal 237 - Pasal 239, halaman 160 - halaman 161
Penataan Ruang Penyelenggaraan Penataan Ruang

Pasal 237 - Pasal 239

7
PP No. 21 Tahun 2021 Peraturan Existing di tingkat
tentang Penyelenggaraan Peraturan Pemerintah yang Struktur Peraturan
Penataan Ruang Terdampak

halaman 160 - halaman 161

Bab VIII – Ketentuan Lain- Pasal 240 - Pasal 244, halaman 161 - halaman 164
lain

Pasal 240 - Pasal 244


halaman 161 - halaman 164

Bab IX – Ketentuan Pasal 245 - Pasal 250. halaman 164 - 170


Peralihan

Pasal 245 - Pasal 250


halaman 164 - 170

Bab X – Ketentuan Pasal 251 - 255, halaman 170 - 172:


Penutup ● Mencabut PP No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang
Pasal 251 - 255 ● Mencabut Pasal 4 PP No. 62 Tahun 2010 tentang Pemanfaatan
Halaman 170 - 172 Pulau-Pulau Kecil Terluar
● Mencabut PP No. 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta
Rencana Tata Ruang
● PP No. 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional dan PP No. 32 Tahun 2019 tentang Rencana Tata
Ruang Laut masih tetap berlaku.

8
PP No. 21 Tahun 2021 Peraturan Existing di tingkat
tentang Penyelenggaraan Peraturan Pemerintah yang Struktur Peraturan
Penataan Ruang Terdampak

● Rencana Tata Ruang Laut berdasarkan PP No. 32 Tahun 2019


tentang Rencana Tata Ruang Laut diintegrasikan ke dalam
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional sebagaimana telah
diubah dengan PP No. 13 Tahun 2017 tentang Perubahan atas
PP No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional.

9
(2) Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

PP No. 22 Tahun 2021


tentang Penyelenggaraan
Peraturan Existing di tingkat Peraturan
Perlindungan dan Struktur Peraturan
Pemerintah yang Terdampak
Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Bab I - Ketentuan Umum

Pasal 1 - Pasal 2
Halaman 2 - 14
Bab II - Persetujuan PP No. 27 tahun 2012 tentang Izin  Bagian Kesatu - Umum
Lingkungan Lingkungan (Pasal 3 - Pasal 20), halaman 14 - 26
 Bagian Kedua: Penyusunan Dokumen Amdal dan Uji
Pasal 3 - Pasal 106 PP No. 24 tahun 2018 tentang Pelayanan Kelayakan Amdal
Halaman 14 - 90 Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara (Pasal 21 - Pasal 51), halaman 26 - 51
Elektronik  Bagian Ketiga: Penyusunan dan Pemeriksaan Formulir
UKL-UPL
(Pasal 52 - Pasal 64), halaman 51 - 62
 Bagian Keempat - Pengisian SPPL (Surat Pernyataan
Kesanggupan pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Hidup) (Pasal 65 – Pasal 66), halaman 62 – 63
 Bagian Kelima - Penyusun Amdal (Pasal 67 – Pasal 75),
halaman 63 – 69
 Bagian Keenam - Pembentukan Lembaga Uji Kelayakan
Lingkungan Hidup dan Tim Uji Kelayakan Lingkungan
Hidup (Pasal 76 – Pasal 83), halaman 70 – 75
 Bagian Ketujuh - Ahli Bersertifikat Tim Uji Kelayakan
Lingkungan Hidup (Pasal 84 - Pasal 85), halaman 75 – 76
10
PP No. 22 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan
Peraturan Existing di tingkat Peraturan
Perlindungan dan Struktur Peraturan
Pemerintah yang Terdampak
Pengelolaan Lingkungan
Hidup
 Bagian Kedelapan - Dokumen Evaluasi Lingkungan
Hidup dan Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup
(Pasal 86 – Pasal 88), halaman 76 – 78
 Bagian Kesembilan - Perubahan Persetujuan Lingkungan
(Pasal 89 – Pasal 101), halaman 78 – 88
 Bagian Kesepuluh - Bantuan Pemerintah Terhadap
Usaha Mikro dan Kecil (Pasal 102), halaman 88
 Bagian Kesebelas - Pendanaan Persetujuan Lingkungan
(Pasal 103 – Pasal 106), halaman 88 - 90
Bab III PP No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan  Bagian Kesatu - Ketentuan Umum (Pasal 107), halaman 90
Perlindungan dan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran  Bagian Kedua - Perencanaan (Pasal 108 – Pasal 124)
Pengelolaan Mutu Air Air ○ Paragraf 1: Inventarisasi Badan Air (Pasal 109 - 112),
halaman 91 - 93
Pasal 107 - Pasal 162 ○ Paragraf 2: Penyusunan dan Penetapan Baku Mutu
Halaman 90 – 124 Air (Pasal 113 - 115), halaman 93 - 94
○ Paragraf 3: Perhitungan dan Penetapan Alokasi
Badan Pencemar Air (Pasal 116), halaman 95 - 96
○ Paragraf 4: Penyusunan dan Penetapan Rencana
Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air (Pasal 117 -
124), halaman 96 - 100
 Bagian Ketiga - Pemanfaatan (Pasal 125 – Pasal 126),
halaman 99 – 100
 Bagian Keempat - Pengendalian
(Pasal 127 – Pasal 155)
11
PP No. 22 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan
Peraturan Existing di tingkat Peraturan
Perlindungan dan Struktur Peraturan
Pemerintah yang Terdampak
Pengelolaan Lingkungan
Hidup
○ Paragraf 1: Umum (Pasal 127), halaman 101
○ Paragraf 2: Pencegahan Pencemaran Air, (Pasal 128 -
150), halaman 101 - 117
○ Paragraf 3: Penanggulangan (Pasal 151 - 152), halaman
118 - 119
○ Paragraf 4: Pemulihan Mutu Air (Pasal 153 - 155),
halaman 119 – 120
 Bagian Kelima - Pemeliharaan (Pasal 156), halaman 120 –
121
 Bagian Keenam - Hak, Kewajiban dan Larangan (Pasal
157 – Pasal 159), halaman 121 – 122
 Bagian Ketujuh - Peran Serta Masyarakat (Pasal 160 –
Pasal 162), halaman 122 – 124
Bab IV PP No. 41 tahun 1999 tentang Pengendalian  Bagian Kesatu - Umum (Pasal 163), halaman 124
Perlindungan dan Pencemaran Udara  Bagian Kedua - Perencanaan (Pasal 164 – Pasal 185)
Pengelolaan Mutu Udara ○ Paragraf 1: Umum (Pasal 164), halaman 125
○ Paragraf 2: Inventarisasi Udara (Pasal 165 - 173),
Pasal 163 – Pasal 219 halaman 121 - 128
Halaman 124 – 153 ○ Paragraf 3: Penyusunan dan Penetapan Baku Mutu
Udara Ambien (Pasal 174, halaman 128 - 129
○ Paragraf 4: Penyusunan dan Penetapan Wilayah
Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Udara (Pasal
175-176)
halaman 129 - 130
12
PP No. 22 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan
Peraturan Existing di tingkat Peraturan
Perlindungan dan Struktur Peraturan
Pemerintah yang Terdampak
Pengelolaan Lingkungan
Hidup
○ Paragraf 5: Penyusunan dan Penetapan Rencana
Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Udara (Pasal 177
- 185)
halaman 125 - 133
 Bagian Ketiga - Pemanfaatan
(Pasal 186 – Pasal 187), halaman 133 – 134
 Bagian Keempat - Pengendalian
(Pasal 188 – Pasal 219)
○ Paragraf 1: Umum (Pasal 188), halaman 134
○ Paragraf 2: Pencegahan (Pasal 189-212), halaman 134 -
149
○ Paragraf 3: Penanggulangan (Pasal 213 - 215), halaman
150 - 151
 Paragraf 4: Pemulihan Dampak Pencemaran Udara (Pasal
216-219) halaman 151 - 153
Bab V PP No. 19 tahun 1999 tentang Pengendalian  Bagian Kesatu - Umum (Pasal 220 – Pasal 222), halaman
Perlindungan dan Pencemaran dan/atau Perusakan Laut 153 – 154
Pengelolaan Mutu Laut  Bagian Kedua - Perencanaan (Pasal 223 – Pasal 239)
○ Paragraf 1:Umum (Pasal 223), halaman 154 - 155
Pasal 220-Pasal 271 ○ Paragraf 2: Inventarisasi Mutu Laut (Pasal 224 - 228),
Halaman 153 – 183 halaman 155 - 158
○ Paragraf 3: Penetapan Baku Mutu Air Laut (Pasal 229 -
230 ), halaman 158 - 159

13
PP No. 22 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan
Peraturan Existing di tingkat Peraturan
Perlindungan dan Struktur Peraturan
Pemerintah yang Terdampak
Pengelolaan Lingkungan
Hidup
○ Paragraf 4: Penetapan Kriteria Baku Kerusakan
Ekosistem Laut (Pasal 231 - 234), halaman 159 - 161
○ Paragraf 5: Penetapan Status Mutu Laut (Pasal 235 -
236), halaman 161 - 162
○ Paragraf 6: Penyusunan dan Penetapan Rencana
Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Laut (Pasal 237 -
239), halaman 162 - 163
 Bagian Ketiga - Pemanfaatan (Pasal 240), halaman 163 –
164
 Bagian Keempat - Pengendalian
(Pasal 241 – Pasal 270)
○ Paragraf 1: Umum, (Pasal 241), halaman 164
○ Paragraf 2: Pencegahan (Pasal 242-262) halaman 165 -
178
○ Paragraf 3: Penanggulangan (Pasal 263 - 265) halaman
178 - 180
○ Paragraf 4: Pemulihan (Pasal 266 - 269), halaman 180 –
181
 Bagian Kelima - Pemeliharaan (Pasal 270 - Pasal 271 ),
halaman 182 - 183
Bab VI PP No. 150 tahun 2000 tentang Pasal 272 – Pasal 273
Pengendalian Kerusakan Pengendalian Kerusakan Lahan untuk Halaman 183 - 185
Lingkungan Hidup Produksi Biomassa

14
PP No. 22 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan
Peraturan Existing di tingkat Peraturan
Perlindungan dan Struktur Peraturan
Pemerintah yang Terdampak
Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Pasal 272 – Pasal 273 PP No. 04 tahun 2001 tentang Pengendalian
Halaman 183 – 185 Kerusakan dan/atau Pencemaran
Lingkungan Hidup yang Berkaitan dengan
Kebakaran Hutan dan/atau Lahan
Bab VII PP No. 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan  Bagian Kesatu - Umum (Pasal 274), halaman 185
Pengelolaan Limbah Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun  Bagian Kedua - Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
Bahan Berbahaya dan dan Beracun (Pasal 274 – Pasal 448)
Beracun dan ○ Paragraf 1: Umum, (Pasal 274), halaman 185 - 186
Pengelolaan Limbah Non ○ Paragraf 2: Penetapan Limbah B3, (Pasal 276 - Pasal
Bahan Berbahaya dan 282), halaman 186 - 191
Beracun ○ Paragraf 3: Pengurangan Limbah B3, (Pasal 283 - Pasal
284), halaman 191 - 192
Pasal 274 – Pasal 469 ○ Paragraf 4: Penyimpanan Limbah B3, (pasal 285 - Pasal
Halaman 185- 332 297)halaman 192 - 199
○ Paragraf 5: Pengumpulan Limbah B3,(Pasal 298 - Pasal
309), halaman 199 - 208
○ Paragraf 6: Pengangkutan Limbah B3, (Pasal 310 -
Pasal 314), halaman 209 - 212
○ Paragraf 7: Pemanfaatan Limbah B3, (Pasal 315 - Pasal
341) halaman 212 - 239
○ Paragraf 8: Pengolahan Limbah B3,(Pasal 342 - Pasal
365) halaman 240 - 264
○ Paragraf 9: Penimbunan Limbah B3, (Pasal 366 - Pasal
389) halaman 265 - 287

15
PP No. 22 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan
Peraturan Existing di tingkat Peraturan
Perlindungan dan Struktur Peraturan
Pemerintah yang Terdampak
Pengelolaan Lingkungan
Hidup
○ Paragraf 10: Dumping (Pembuangan) Limbah
B3,(Pasal 390 - Pasal 402) halaman 287 - 296
○ Paragraf 11: Pengecualian Limbah B3,(Pasal 403 -
Pasal 407) halaman 296 - 299
○ Paragraf 12: Perpindahan Lintas Batas Limbah B3,
(Pasal 408 - Pasal 409), halaman 299 - 301
○ Paragraf 13: Penanggulangan Pencemaran
Lingkungan Hidup dan/atau Kerusakan Lingkungan
Hidup dan Pemulihan Fungsi Lingkungan Hidup,
(Pasal 410 - Pasal 427) halaman 301 - 311
○ Paragraf 14: Sistem Tanggap Darurat dalam
Pengelolaan Limbah B3, (Pasal 428 - Pasal 447),
halaman 311 - 319
○ Paragraf 15: Pembiayaan, (Pasal 448 - Pasal 449)
halaman 320- 322
 Bagian Ketiga - Pengelolaan Limbah NonB3 (Pasal 450 –
490)
○ Paragraf 1: Umum, (Pasal 450 - Pasal 453) halaman 322
- 324
○ Paragraf 2: Pengurangan Limbah nonB3, (Pasal 454)
halaman 324 - 325
○ Paragraf 3: Penyimpanan Limbah nonB3, (Pasal 455 -
Pasal 458) halaman 325 - 326

16
PP No. 22 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan
Peraturan Existing di tingkat Peraturan
Perlindungan dan Struktur Peraturan
Pemerintah yang Terdampak
Pengelolaan Lingkungan
Hidup
○ Paragraf 4: Pemanfaatan Limbah nonB3, (Pasal 459 -
Pasal 464) halaman 327 - 329
○ Paragraf 5: Penimbunan Limbah nonB3, (Pasal 465 -
Pasal 466) halaman 330 - 331
○ Paragraf 6: Perpindahan Lintas Batas Limbah non B3,
(Pasal 467) halaman 331
○ Paragraf 7: Penanggulangan Pencemaran LH
dan/atau Kerusakan LH dan Pemulihan Fungsi LH,
(Pasal 468) halaman 331
 Paragraf 8: Pelaporan (Pasal 469), halaman 332

Bab VIII PP No. 46 tahun 2017 tentang Instrumen Pasal 471 – Pasal 479
Dana Jaminan Untuk Ekonomi Lingkungan Hidup Halaman 333 - 338
Pemulihan Fungsi
Lingkungan Hidup

Pasal 471 – Pasal 479


Halaman 333 – 338
Bab IX Pasal 480 – Pasal 489
Sistem Informasi Halaman 338 - 345
Lingkungan Hidup

Pasal 480 – Pasal 489


Halaman 338 - 345

17
PP No. 22 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan
Peraturan Existing di tingkat Peraturan
Perlindungan dan Struktur Peraturan
Pemerintah yang Terdampak
Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Bab X  Bagian Kesatu - Pembinaan (Pasal 490 – Pasal 491),
Pembinaan dan halaman 345 – 348
Pengawasan  Bagian Kedua - Pengawasan (Pasal 492 – 494), halaman
348 – 350
Pasal 490 – Pasal 504  Bagian Ketiga - Wewenang Pejabat Pengawas
Halaman 345 - 358 Lingkungan Hidup (Pasal 495), halaman 350 – 351
 Bagian Keempat - Pelaksanaan Pengawasan (Pasal 496 –
Pasal 501), halaman 351 – 356
 Bagian Kelima - Pengawasan Lapis Kedua (Pasal 502 –
Pasal 504), halaman 356 - 358
Bab XI Terkait dengan Sanksi Administrasi  Bagian Kesatu - Wewenang Penerapan Sanksi
Tata Cara Penerapan terdapat dalam level Peraturan Menteri, Administratif (Pasal 505 – Pasal 507), halaman 358 – 359
Sanksi Administratif yakni Permen LHK No. 02 tahun 2013  Bagian Kedua - Penerapan Sanksi Administratif
Perizinan Berusaha atau tentang Pedoman Penerapan Sanksi ○ Paragraf 1: Umum (Pasal 508 - Pasal 509), halaman 360
Persetujuan Pemerintah Administratif Bidang Perlindungan dan - 361
Pengelolaan Lingkungan Hidup ○ Paragraf 2: Teguran Tertulis (Pasal 510) halaman 361
Pasal 505 – Pasal 526 ○ Paragraf 3: Paksaan Pemerintah (Pasal 511 - 513),
Halaman 358 - Halaman 369 halaman 361 - 363
○ Paragraf 4: Denda Administratif (Pasal 514 - Pasal 520)
halaman 361 - 366
○ Paragraf 5: Pembekuan Perizinan Berusaha (Pasal
521), halaman 367
○ Paragraf 6: Pencabutan Perizinan Berusaha (Pasal
522), halaman 367
18
PP No. 22 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan
Peraturan Existing di tingkat Peraturan
Perlindungan dan Struktur Peraturan
Pemerintah yang Terdampak
Pengelolaan Lingkungan
Hidup
○ Paragraf 7: Penerapan Sanksi Administratif Lapis
Kedua (Pasal 523), halaman 368
○ Paragraf 8: Pengawasan Pelaksanaan Sanksi
Administratif (Pasal 524), halaman 368 – 369
○ Paragraf 9: Pencabutan Keputusan Sanksi
Administratif, (Pasal 525 - 526), halaman 369
Bab XII
Ketentuan Peralihan

Pasal 527
Halaman 369 - 370
Bab XIII PP No. 22 Tahun 2021 ini mencabut:
Ketentuan Penutup a) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran dan/atau Perusakan Laut
Pasal 528 - 534 b) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Halaman 370 - 374 Pengendalian Pencemaran Udara
c) Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Mutu Air dan Pengendalian Pencemaran Air
d) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan
e) Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

19
PP No. 22 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan
Peraturan Existing di tingkat Peraturan
Perlindungan dan Struktur Peraturan
Pemerintah yang Terdampak
Pengelolaan Lingkungan
Hidup
f) Ketentuan Pasal 21 - Pasal 25 terkait dengan dana jaminan
pemulihan lingkungan hidup dalam PP No. 46 Tahun 2017
tentang Instrumen Ekonomi

20
(3) Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kehutanan

PP No. 23 Tahun 2021


Peraturan Existing di tingkat Peraturan
tentang Penyelenggaraan Struktur Peraturan
Pemerintah yang Terdampak
Kehutanan
Bab I – Ketentuan Umum Pasal 1 definisi dan ketentuan umum
Pasal 2 materi muatan yang diatur dalam Bab II-IX (hlm. 12)

Bab II – Perencanaan PP No. 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan  Bagian Kesatu: Umum, Pasal 3 (hlm. 12)
Kehutanan Kehutanan  Bagian Kedua: Inventarisasi Hutan
o Paragraf 1: Umum, Pasal 4 (hlm. 12)
o Paragraf 2: Inventarisasi Hutan Tingkat Nasional, Pasal
5-6 (hlm. 13-14)
o Paragraf 3: Inventarisasi Hutan Tingkat Wilayah
Provinsi, Pasal 7-8 (hlm. 14)
o Paragraf 4: Inventarisasi Hutan Tingkat Daerah Aliran
Sungai, Pasal 9 (hlm. 15)
o Paragraf 5: Inventarisasi Hutan Tingkat Unit
Pengelolaan, Pasal 10-13 (hlm. 15-17)
 Bagian Ketiga: Pengukuhan Kawasan Hutan
o Paragraf 1: Umum, Pasal 14-16 (hlm. 17-18)
o Paragraf 2: Penunjukan Kawasan Hutan, Pasal 17-18
(hlm. 19)
o Paragraf 3: Penataan Batas Kawasan Hutan, Pasal 19-20
(hlm. 20-21)
o Paragraf 4: Pemetaan Kawasan Hutan, Pasal 21 (hlm. 22)
o Paragraf 5: Penetapan Kawasan Hutan, Pasal 22 (hlm.
23)

21
PP No. 23 Tahun 2021
Peraturan Existing di tingkat Peraturan
tentang Penyelenggaraan Struktur Peraturan
Pemerintah yang Terdampak
Kehutanan
o Paragraf 6: Penataan Kawasan Hutan dalam rangka
Pengukuhan Kawasan Hutan, Pasal 23-29 (hlm. 23-29)
 Bagian Keempat: Penatagunaan Kawasan Hutan
o Paragraf 1: Umum, Pasal 30 (hlm. 29)
o Paragraf 2: Penetapan Fungsi Kawasan Hutan, Pasal 31
(hlm. 30-32)
o Paragraf 3: Penggunaan Kawasan Hutan, Pasal 32 (hlm.
32)
 Bagian Kelima: Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan
o Paragraf 1: Umum, Pasal 33 (hlm. 32)
o Paragraf 2: Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan
Tingkat Provinsi, Pasal 34 (hlm. 33)
o Paragraf 3: Pembentukan Unit Pengelolaan Hutan, Pasal
35 (hlm. 33)
 Bagian Keenam: Prosedur Pembentukan Kesatuan
Pengelolaan Hutan Konservasi, Kesatuan Pengelolaan
Hutan Lindung, dan Kesatuan Pengelolaan Hutan produksi,
Pasal 36-40 (hlm. 34-36)
 Bagian Ketujuh: Kecukupan Luas Kawasan Hutan, Pasal 41
(hlm. 36-38)
 Bagian Kedelapan: Penyusunan Rencana Kehutanan
o Paragraf 1: Umum, Pasal 42 (hlm. 38)
o Paragraf 2: Jenis Rencana Kehutanan, Pasal 43-48 (hlm.
38-40)
o Paragraf 3: Tata Cara Proses dan Koordinasi
Penyusunan Rencana Kehutanan, Pasal 49 (hlm. 40)
22
PP No. 23 Tahun 2021
Peraturan Existing di tingkat Peraturan
tentang Penyelenggaraan Struktur Peraturan
Pemerintah yang Terdampak
Kehutanan
o Paragraf 4: Sistem Perencanaan Kehutanan, Pasal 50
(hlm. 41)
o Paragraf 5: Evaluasi dan Pengendalian Pelaksanaan
Rencana Kehutanan, Pasal 51-52 (hlm. 41-42)
Bab III – Perubahan PP No. 104 Tahun 2015 tentang Tata Cara  Bagian Kesatu: Umum, Pasal 53 (hlm. 42)
Peruntukan dan Fungsi Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan  Bagian Kedua: Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan
Kawasan Hutan Hutan o Paragraf 1: Umum, Pasal 54 (hlm. 42)
o Paragraf 2: Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan
secara Parsial, Pasal 55-70 (hlm. 42-48)
o Paragraf 3: Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan
untuk Wilayah Provinsi, Pasal 71-74 (hlm. 48-49)
 Bagian Ketiga: Perubahan Fungsi Kawasan Hutan
o Paragraf 1: Umum, Pasal 75 (hlm. 50)
o Paragraf 2: Perubahan Fungsi Kawasan Hutan secara
Parsial, Pasal 76-85 (hlm. 50-54)
o Paragraf 3: Perubahan Fungsi Kawasan Hutan untuk
Wilayah Provinsi, Pasal 86-88 (hlm. 54-55)
Bab IV – Penggunaan PP No. 24 Tahun 2010 tentang Penggunaan  Bagian Kesatu: Umum, Pasal 89-90 (hlm. 55)
Kawasan Hutan Kawasan Hutan  Bagian Kedua: Tata Cara Penggunaan Kawasan Hutan, Pasal
91-107 (hlm. 56-66)
 Bagian Ketiga: Kawasan Hutan dengan Tujuan Tertentu
o Paragraf 1: Umum, Pasal 108 (hlm. 66)
o Paragraf 2: Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus
(KHDTK), Pasal 109-111 (hlm. 67-69)
o Paragraf 3: Kawasan Hutan dengan Pengelolaan Khusus
(KHDPK), Pasal 112-113 (hlm. 70-71)
23
PP No. 23 Tahun 2021
Peraturan Existing di tingkat Peraturan
tentang Penyelenggaraan Struktur Peraturan
Pemerintah yang Terdampak
Kehutanan
o Paragraf 4: Kawasan Hutan untuk Ketahanan Pangan
(KHKP), Pasal 114-116 (hlm. 71-73)
Bab V – Tata Hutan dan Substansi tersebar dalam beberapa  Bagian Kesatu: Tata Hutan, Pasal 117-118 (hlm. 74-75)
Penyusunan Rencana peraturan:  Bagian Kedua: Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan,
Pengelolaan Hutan serta PP No. 6 Tahun 2007 jo. PP No. 3 Tahun Pasal 119-125 (hlm. 75-80)
Pemanfaatan Hutan 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan  Bagian Ketiga: Pemanfaatan Hutan
Rencana Pengelolaan Hutan serta o Paragraf 1: Umum, Pasal 126-127 (hlm. 80-81)
Pemanfaatan Hutan o Paragraf 2: Pemanfaatan Hutan pada Hutan Lindung,
PP No. 35 Tahun 2002 jo. PP No. 58 Tahun Pasal 128-140 (hlm. 81-88)
2007 tentang Dana Reboisasi o Paragraf 3: Pemanfaatan Hutan pada Hutan produksi,
PP No. 51 Tahun 1999 tentang Provinsi Pasal 141-158 (hlm. 88-99)
Sumber Daya Hutan o Paragraf 4: Perpanjangan, Perubahan Luas, dan
Hapusnya Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan,
Pasal 159-161 (hlm. 99-101)
o Paragraf 5: Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan,
Pasal 162-174 (hlm. 101-110)
o Paragraf 6: Penatausahaan Hasil Hutan, Pasal 175-179
(hlm. 111-112)
o Paragraf 7: Penerimaan Negara Bukan Pajak
Pemanfaatan Hutan, Pasal 179-202 (hlm. 112-121)
Bab VI – Pengelolaan Substansi tersebar dalam beberapa  Bagian Kesatu: Umum, Pasal 203-213 (hlm. 122-127)
Perhutanan Sosial peraturan:  Bagian Kedua: Hutan Desa, Pasal 214-219 (hlm. 127-129)
PP No. 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan  Bagian Ketiga: Hutan Kemasyarakatan, Pasal 220-225
Kehutanan (hlm.129-131)
 Bagian Keempat: Hutan Tanaman Rakyat, Pasal 226-232
(hlm. 131-133)
24
PP No. 23 Tahun 2021
Peraturan Existing di tingkat Peraturan
tentang Penyelenggaraan Struktur Peraturan
Pemerintah yang Terdampak
Kehutanan
Terkait dengan Perhutanan Sosial terdapat  Bagian Kelima: Hutan Adat, Pasal 233-243 (hlm. 133-137)
dalam level Peraturan Menteri, yakni  Bagian Keenam: Kemitraan Kehutanan, Pasal 244 (hlm. 137-
Permen LHK No. 83 Tahun 2016 tentang 138)
Perhutanan Sosial  Bagian Ketujuh: Percepatan Pengelolaan Perhutanan
Sosial, Pasal 245 (hlm. 138)
 Bagian Kedelapan: Pembiayaan Pengelolaan Perhutanan
Sosial, Pasal 246-247 (hlm. 138-139)
Bab VII – Perlindungan PP No. 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Pasal 248-265 (hlm. 139-149)
Hutan Hutan
Bab VIII – Pengawasan Pasal 266-272 (hlm. 149-153)

Bab IX – Sanksi  Bagian Kesatu: Penerapan Sanksi Administratif, Pasal 273


Administratif (hlm. 153)
 Bagian Kedua: Sanksi Administratif Perubahan
Peruntukan Kawasan Hutan, Pasal 274-276 (hlm. 154)
 Bagian Ketiga: Sanksi Administratif Penggunaan Kawasan
hutan, Pasal 277-280 (hlm. 155-157)
 Bagian Keempat: Sanksi Administratif Pemanfaatan Hutan,
Pasal 281-286 (hlm. 157-162)
 Bagian Kelima: Sanksi Administratif Pengolahan Hasil
Hutan, Pasal 287 (hlm. 162-165)
 Bagian Keenam: Sanksi Administratif Pengelolaan
Perhutanan Sosial, Pasal 288 (hlm. 165-166)
 Bagian Ketujuh: Sanksi Administratif Perlindungan Hutan,
Pasal 289-290 (hlm. 166)

25
PP No. 23 Tahun 2021
Peraturan Existing di tingkat Peraturan
tentang Penyelenggaraan Struktur Peraturan
Pemerintah yang Terdampak
Kehutanan
Bab X – Ketentuan Lain- Pasal 291, dalam hal PP PNBP Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan
Lain Kawasan Hutan belum ditetapkan maka pengenaan PNBP digunakan
nilai yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Pasal 292, evaluasi oleh Pemerintah Pusat atas pelaksanaan PP
Pasal 293, menteri dapat melakukan diskresi jika PP tidak mengatur
Bab XI – Ketentuan Bagian Kesatu: Perencanaan Kehutanan, Pasal 294 (hlm. 167-168)
Peralihan Bagian Kedua: Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan
Hutan, Pasal 295 (hlm. 168-169)
Bagian Ketiga: Penggunaan Kawasan Hutan, Pasal 296 (hlm. 170-
171)
Bagian Keempat: Pemanfaatan Hutan, Pasal 297 (hlm. 172)
Bagian Kelima: Perhutanan Sosial, Pasal 298 (hlm. 172-173)
Bab XII – Ketentuan Pasal 299, ketentuan untuk Dana Reboisasi
Penutup Pasal 300, peraturan pelaksanaan dari peraturan turunan berikut:
 PP 44/2004 tentang Perencanaan Kehutanan
 PP 104/2015 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan
Fungsi Kawasan Hutan
 PP 24/2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan
 PP 6/2007 jo. PP 3/2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan
 PP 45/2004 tentang Perlindungan Hutan
 PP 35/2002 jo. PP 58/2007 tentang Dana Reboisasi
 PP 51/1999 tentang Provinsi Sumber Daya Hutan
 PP 72/2010 tentang Perusahaan Umum (Perum) Kehutanan
Negara
dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan PP ini
26
PP No. 23 Tahun 2021
Peraturan Existing di tingkat Peraturan
tentang Penyelenggaraan Struktur Peraturan
Pemerintah yang Terdampak
Kehutanan

Pasal 301, ketentuan yang dicabut dan dinyatakan tidak berlaku:


 PP 44/2004 tentang Perencanaan Kehutanan
 PP 104/2015 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan
Fungsi Kawasan Hutan
 PP 24/2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan
 PP 6/2007 jo. PP 3/2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan
 Pasal 2, Pasal 3, Pasal 6, Pasal 7, Pasal 8, Pasal 10, Pasa1 14,
Pasal 19, Pasal 24, Pasal 26, Pasal 28, Pasal 29, Pasal 30, Pasal
34, Pasal 36, dan Pasal 41 PP 45/2004 tentang Perlindungan
Hutan
 PP 35/2002 jo. PP 58/2007 tentang Dana Reboisasi
 PP 51/1999 tentang Provinsi Sumber Daya Hutan
 Pasal 3 ayat (1), ayat (2), ayat (4), dan ayat (6) PP 72/2010
tentang Perusahaan Umum (Perum) Kehutanan Negara

27
(4) PP Nomor 24 Tahun 2021 tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif dan Tata Cara Penerimaan Negara Bukan Pajak yang
Berasal dari Denda Administratif di Bidang Kehutanan

PP Nomor 24 Tahun 2021


tentang Tata Cara
Pengenaan Sanksi
Peraturan Existing di tingkat
Administratif dan Tata
Peraturan Pemerintah yang Struktur Peraturan
Cara Penerimaan Negara
Terdampak
Bukan Pajak yang Berasal
dari Denda Administratif di
Bidang Kehutanan

Bab I – Ketentuan Umum PP No. 104 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pasal 1-Pasal 5, halaman 2-halaman 9.
Pasal 1-Pasal 5 Perubahan Peruntukan dan Fungsi
halaman 2-halaman 9 Kawasan Hutan

Bab II – Inventarisasi Data  Bagian Kesatu: Umum (Pasal 6) halaman 9


dan Informasi Kegiatan  Bagian Kedua: Inventarisasi Data dan Informasi Kegiatan
Usaha yang Telah Usaha Perkebunan Kelapa Sawit yang Telah Terbangun di
Terbangun Di Dalam dalam Kawasan Hutan yang Telah Memiliki Izin Lokasi
Kawasan Hutan yang Tidak dan/atau Izin Usaha di Bidang Perkebunan yang Tidak
Memiliki Perizinan di Memiliki Perizinan di Bidang Kehutanan
Bidang Kehutanan o Paragraf 1: Umum (Pasal 7) halaman 10
o Paragraf 2: Inventarisasi Data dan Informasi Kegiatan
Pasal 6- Pasal 17 Usaha Perkebunan Kelapa Sawit yang Telah Terbangun
Halaman 9-halaman 16 di dalam Kawasan Hutan yang Sesuai Rencana Tata
Ruang (Pasal 8-Pasal 9) halaman 10-halaman 11

28
PP Nomor 24 Tahun 2021
tentang Tata Cara
Pengenaan Sanksi
Peraturan Existing di tingkat
Administratif dan Tata
Peraturan Pemerintah yang Struktur Peraturan
Cara Penerimaan Negara
Terdampak
Bukan Pajak yang Berasal
dari Denda Administratif di
Bidang Kehutanan

o Paragraf 3: Inventarisasi Data dan Informasi Kegiatan


Usaha Perkebunan Kelapa Sawit yang Telah Terbangun
di dalam Kawasan Hutan yang Tidak Sesuai Rencana
Tata Ruang (Pasal 10-Pasal 11) halaman 11
o Paragraf 4: Tata Cara Inventarisasi Data dan Informasi
(Pasal 12) halaman 12
 Bagian Ketiga: Inventarisasi Data dan Informasi Kegiatan
Usaha Pertambangan, Perkebunan, dan/atau Kegiatan
Lain di dalam Kawasan Hutan yang Tidak Memiliki
Perizinan di Bidang Kehutanan
o Paragraf 1:Umum (Pasal 13) halaman 12
o Paragraf 2: Inventarisasi Data dan Informasi Kegiatan
Usaha Pertambangan, Perkebunan dan/atau Kegiatan
Lain (Pasal 14) halaman 13
o Paragraf 3: Tata Cara Inventarisasi Data dan Informasi
(Pasal 15) halaman 13
 Bagian Keempat: Penetapan Data dan Informasi Kegiatan
Usaha yang Tidak Memiliki Perizinan di Bidang
Kehutanan di dalam Kawasan Hutan

29
PP Nomor 24 Tahun 2021
tentang Tata Cara
Pengenaan Sanksi
Peraturan Existing di tingkat
Administratif dan Tata
Peraturan Pemerintah yang Struktur Peraturan
Cara Penerimaan Negara
Terdampak
Bukan Pajak yang Berasal
dari Denda Administratif di
Bidang Kehutanan

o Paragraf 1: Klasifikasi Data dan Informasi Kegiatan


Usaha yang Tidak Memiliki Perizinan di Bidang
Kehutanan di dalam Kawasan Hutan (pasal 16) halaman
14-halaman 16
o Paragraf 2: Penetapan Data dan Informasi Kegiatan
Usaha di dalam Kawasan Hutan yang Tidak Memiliki
Perizinan di Bidang Kehutanan (Pasal 17) halaman 16

Bab III – Tata Cara  Bagian Kesatu: Umum (Pasal 18) halaman 17
Penyelesaian Terhadap  Bagian Kedua: Pemberitahuan Pemenuhan Persyaratan
Kegiatan Usaha Perizinan di Bidang Kehutanan (Pasal 19) halaman 17-
Perkebunan Kelapa Sawit halaman 18
yang Telah Terbangun Di  Bagian Ketiga: Pengajuan Permohonan Penyelesaian
Dalam Kawasan Hutan Persyaratan Perizinan di Bidang Kehutanan (Pasal 20)
yang Memiliki Izin Lokasi halaman 18-halaman 19
dan/atau Izin Usaha di  Bagian Keempat: Verifikasi Permohonan (Pasal 21-Pasal
Bidang Perkebunan yang 23) halaman 19-halaman 22
Tidak Memiliki Perizinan
Di Bidang Kehutanan

30
PP Nomor 24 Tahun 2021
tentang Tata Cara
Pengenaan Sanksi
Peraturan Existing di tingkat
Administratif dan Tata
Peraturan Pemerintah yang Struktur Peraturan
Cara Penerimaan Negara
Terdampak
Bukan Pajak yang Berasal
dari Denda Administratif di
Bidang Kehutanan

 Bagian Kelima: Penerbitan Surat Perintah Tagihan


Pasal 18-Pasal 32 Pelunasan Provisi Sumber Daya Hutan dan Dana Reboisasi
Halaman 18-halaman 27 (Pasal 24) halaman 22
 Bagian Keenam: Pelunasan Provisi Sumber Daya Hutan
dan Dana Reboisasi (Pasal 25) halaman 23
 Bagian Ketujuh: Penerbitan (Pasal 26-Pasal 28) halaman 23-
halaman 24
o Paragraf 1: Penerbitan Persetujuan Kegiatan Usaha yang
Tidak Tumpang Tindih dengan Perizinan di Bidang
Kehutanan (Pasal 26) halaman 23-halaman 24
o Paragraf 2: Penerbitan Persetujuan Kegiatan Usaha yang
Tumpang-Tindih dengan Perizinan di Bidang Kehutanan
(Pasal 27-Pasal 28) halaman 24-halaman 25
 Bagian Kedelapan: Pengenaan Sanksi Administratif
o Paragraf 1:Umum (Pasal 29) halaman 25-26
o Paragraf 2: Pengenaan Denda Administratif Bagi Setiap
Orang yang Tidak Menyelesaikan Persyaratan Perizinan di
Bidang Kehutanan (Pasal 30-Pasal 32) halaman 26-
halaman 27

31
PP Nomor 24 Tahun 2021
tentang Tata Cara
Pengenaan Sanksi
Peraturan Existing di tingkat
Administratif dan Tata
Peraturan Pemerintah yang Struktur Peraturan
Cara Penerimaan Negara
Terdampak
Bukan Pajak yang Berasal
dari Denda Administratif di
Bidang Kehutanan

Bab IV – Tata Cara  Bagian Kesatu: Umum (Pasal 33) halaman 27-halaman 28
Pengenaan Sanksi  Bagian Kedua: Verifikasi dan Validasi Data dan Informasi
Administratif Terhadap Kegiatan Usaha di dalam Kawasan Hutan yang Tidak
Kegiatan Usaha di dalam Memiliki Perizinan di Bidang Kehutanan (Pasal 34-Pasal
Kawasan Hutan yang Tidak 35) halaman 28- halaman 30
Memiliki Perizinan Di  Bagian Ketiga: Tata Cara Penyelesaian (Pasal 36-Pasal 42)
Bidang Kehutanan halaman 29-halaman 33
o Paragraf 1: Umum (Pasal 36-Pasal 38) halaman 30-
Pasal 33-Pasal 42 halaman 31
Halaman 27-halaman 34 o Paragraf 2: Tata Cara Penyelesaian Terhadap Kegiatan
Strategis dan Kepentingan Umum (Pasal 39-Pasal 40)
halaman 31-halaman 33
o Paragraf 3: Tata Cara Penyelesaian Kegiatan Usaha
Masyarakat yang Bertempat Tinggal di dalam dan/atau
di Sekitar Kawasan Hutan (Pasal 41-Pasal 42) halaman
33-halaman 34

Bab V Pasal 43, Halaman 35

32
PP Nomor 24 Tahun 2021
tentang Tata Cara
Pengenaan Sanksi
Peraturan Existing di tingkat
Administratif dan Tata
Peraturan Pemerintah yang Struktur Peraturan
Cara Penerimaan Negara
Terdampak
Bukan Pajak yang Berasal
dari Denda Administratif di
Bidang Kehutanan

Tata Cara Perhitungan


Denda Administratif
Pasal 43 Halaman 35

Bab VI – Penerimaan Pasal 44 - Pasal 45, Halaman 36


Negara Bukan Pajak yang
Berasal Dari Denda
Administratif

Pasal 44 - Pasal 45
Halaman 36

Bab VII – Paksaan  Bagian Kesatu : Umum (Pasal 46), halaman 36


Pemerintah  Bagian Kedua: Pemblokiran (Pasal 47), halaman 37
 Bagian Ketiga: Pencegahan ke Luar Negeri (Pasal 48),
Pasal 46-Pasal 60 halaman 37
 Bagian Keempat: Penyitaan Aset (Pasal 49 - Pasal 58),
halaman 38 - halaman 39
 Bagian Kelima: Paksa Badan (Pasal 58 - Pasal 60) halaman
42 - 44

33
PP Nomor 24 Tahun 2021
tentang Tata Cara
Pengenaan Sanksi
Peraturan Existing di tingkat
Administratif dan Tata
Peraturan Pemerintah yang Struktur Peraturan
Cara Penerimaan Negara
Terdampak
Bukan Pajak yang Berasal
dari Denda Administratif di
Bidang Kehutanan

Bab VIII–Ketentuan Pasal 61, halaman 44-45


Penutup

34
Narahubung
Raynaldo G. Sembiring Grita Anindarini
(Direktur Eksekutif) (Deputi Direktur Bidang Program)
raynaldosembiring@icel.or.id anindagrita@icel.or.id

Indonesian Center for Environmental Law


ICEL @ICEL_indo Indonesian Center for Environmental Law
@icel_indo Multimedia ICEL Indonesia www.icel.or.id

Anda mungkin juga menyukai