PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Plastik telah dikenal luas dalam kehidupan manusia. Berbagai barang
lingkungan.
Polimer-polimer
ini
terbiodegradasi sempurna
menjadi
karbondioksida dan air setelah beberapa bulan penguburan dalam tanah (Yu dkk,
1998).
Berbagai mikroorganisme seperti Alcaligenes, Azotobacter, Bacillus,
Nocardia, Pseudomonas, dan Rhizobium mengakumulasi polihidroksialkanoat
sebagai material cadangan energi (Jogdand, 2000). Masing-masing mikroorganisme
menghasilkan komposisi polimer PHA yang berbeda. Jenis sumber karbon yang
dikonsumsi oleh mikroorganisme juga menentukan jenis PHA yang dihasilkan.
Polihidroksialkanoat telah diproduksi secara komersil dengan proses biosintesa
menggunakan bahan baku glukosa. Tetapi produksi PHA ini mengalami kendala
terutama dari segi biaya produksi yang tinggi yang disebabkan oleh biaya bahan
baku, yaitu glukosa dan biaya pengolahan (pengambilan PHA dari sel
mikroorganisme).
Bebrapa industri yang sudah memproduksi plastik biodegradable seperti
PHA ialah Industri Metabolix (USA), Biocycle (Brazil), Tianan Biologic Material
(Cina), Biomer dan Bio-on. (www.wikipedia.org/wiki/polyhydroxyalkanoate).
PHA telah dikomersialkan dengan harga yang lebih mahal jika dibandingkan
dengan plastik konvensial yang terbuat dari petrokimia. Namun melihat petrokimia
adalah bahan baku yang tidak bisa diperbaharui dan plastik yang dihasilkan dapat
menyebabkan pencemaran lingkungan, industri PHA terus berkembang. Zeneca Bio
Products (Billingham, UK) telah memproduksi 1.000 ton pertahun copolimer PHB/V
dan dijual dengan nama dagang BIOPOL dengan harga US $16/kg.
Jika dibadingkan dengan harga plastik petrokimia seperti polietilen dan
polipropilen yang harganya US $ 1/kg, PHA mungkin terlalu mahal. Namun
perbandingan harga tidak menjadi masalah terhadap plastik non-biodegradable.
Untuk itu perbandingan PHA yang sesuai ialah terhadap plastic biodegradable
lainnya yang harganya berkisar US $ 5 US $ 16 /kg.
1.2
Perumusan Masalah
Mengingat kebutuhan manusia akan plastik cukup besar untuk keperluan
1.3
Tujuan Perancangan
Secara umum, tujuan pra rancangan pabrik pembuatan Polihidroksibutirat
(PHB) ini adalah menerapkan disiplin ilmu Teknik Kimia khususnya di bidang
perancangan, proses, dan operasi teknik kimia sehingga dapat memberikan gambaran
kelayakan Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Polihidroksibutirat (PHB).
Secara khusus, tujuan pra rancangan pabrik pembuatan Polihidroksibutirat
(PHB) ini adalah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri akan plastik
biodegradable sehingga dapat mengurangi pencemaran yang ditimbulkan oleh
plastik non-biodegradable.
1.4
Manfaat Perancangan
Manfaat pra perancangan pabrik pembuatan Polihidroksibutirat (PHB) adalah
memberikan gambaran kelayakan dari segi rancangan dan ekonomi pabrik sehingga
akan mendukung pertumbuhan industri plastik di Indonesia. Hal ini, diharapkan akan
dapat memenuhi kebutuhan PHB di Indonesia.
Manfaat lain yang ingin dicapai adalah dapat meningkatkan devisa negara dan
dapat membantu pemerintah untuk menanggulangi masalah pengangguran di
Indonesia yaitu dengan menciptakan lapangan kerja baru.