Anda di halaman 1dari 2

Nama

: Muhammad Akbar

NPM

: 1116031079

Jurusan

: Ilmu Komunikasi

Mata Kuliah

: Komunikasi Massa

TEORI PELURU ( BULLET THEORY )


Di dalam teori ini dijelaskan bahwa sebuah media massa memiliki kekuatan dan
pengaruh yang sangat besar dalam hal kehidupan masyarakat. Teori ini juga dikenal dengan
nama Teori Jarum Hypodermic atau Teori Jarum Suntik. Dalam teori ini digambarkan atau
dianalogikan bahwa bila seseorang telah disuntikkan obat bius maka orang itu tidak akan
berdaya. Teori ini menyatakan keadaan khalayak yang pasif sehingga sangat mudah
dipengaruhi. Dalam sejarah terjadi efek media massa yang sangat menggambarkan teori ini.
Adalah di Tahun 1938, kala itu terjadi di Amerika Serikat, sebuah radio yang bernama Orson
Welles menanyangkan memutarkan sebuah drama radio tentang serangan (invasi) makhluk
luar angkasa ke bumi. Semua orang menjadi panik bahkan mereka memutuskan untuk
mengungsi ke tempat yang lebih aman padahal itu hanyalah sebuah drama radio. Selain itu,
saya juga sering mendengar di Tv sebuah berita yang menginformasikan bahwa seseorang
melakukan tindak kejahatan (pemerkosaan) karena habis menonton film porno. Dalam ilmu
komunikasi massa, ada teori yang dinamakan "teori peluru" atau "jarum suntik". Teori ini
menggambarkan kedahsyatan media massa yang segera dapat memberikan efek langsung
kepada khalayak pendengar, pembaca, ataupun pemirsa. Pernah terjadi di Amerika Serikat
pada tahun 1938, sebuah stasiun radio Orson Welles menyiarkan tentang invasi dari makhluk
Mars. Efek dari siaran tersebut membuat ratusan ribu orang panik. Pada tahun 1940-an Hitler
dan Goebbels menggiring jutaan orang untuk turut dalam perjuangan mereka di Jerman Nazi
hanya melalui siaran radio dan film. Kita tahu, sejarah telah mencatat seorang Hitler mampu
membakar semangat prajuritnya serta mengguncang dunia melalui media massa. Terutama
produk penyiaran yang potensial mengontaminasi moral dan budaya bangsa, seperti iklan-iklan
porno, penerbitan yang mengeksploitasi pornografi, VCD porno, dan selera rendah lainnya. Di
sisi lain, juga dituntut komitmen dan integritas moral yang tinggi dari semua stakeholders
(pihak-pihak yang berkaitan) di bidang media massa. Sudah seharusnya kita dapat memilah
dan memilih informasi yang akan disampaikan kepada publik secara luas. Jangan pertaruhkan
masa depan republik ini dengan informasi-informasi dan iklan-iklan murahan. Contoh penelitian
menggunakan teori peluru : Kehadiran televisi dalam industri audio visual sebagai sarana
informasi sekaligus hiburan memberikan dampak yang bermacam-macam. Saat ini juga muncul
banyak sekali film-film televisi, termasuk film kartun anak-anak yang menyajikan adegan
kekerasan. Adegan-adegan ini diduga memberikan dampak yang negatif bagi perilaku anakanak, termasuk tindakan agresi. Film Dragon Ball merupakan salah satu film yang sangat
digemari oleh anak-anak yang didalamnya menyajikan banyak sekali adegan kekerasan, baik
secara fisik, penyerangan terhadap benda mati dan binatang, menyerang secara verbal
(dengan menggunakan kata-kata) maupun perampasan terhadap hak milik orang lain. Tanpa
mereka sadari perilaku para tokoh dalam film yang mengarah pada kekerasan tersebut
seringkali mereka contoh atau ditiru.
Selain conton-contoh di atas penerapan teori peluru ini bisa di lihat pada iklan-iklan
produk kecantikan yang di tayangkan di TV, orang yang memasang iklan banyak menyajikan
keunggulan-keunggulan yang ada di dalam produk tersebut untuk menarik perhatian penonton,

walaupun sebenar nya pesan keunggulan tersebut hanya berdampak pada jenis kulit yang
cocok. Nah dari sinilah iklan meluncurkan propanganda atau peluru berupa pesan keunggulan
produknya dan diterima penonton yang mungkin sebagian dari mereka terkena pengaruhnya
dengan cara membeli produk kecantikan mereka.

Sumber:
http://duniaku--duniamu.blogspot.com/2010/09/teori-komunikasi-masa-teori-peluru.html
http://tutorialterkini.blogspot.com/2013/07/teori-peluru-atau-jarum-hipodermik.html

Anda mungkin juga menyukai