Anda di halaman 1dari 12

Tanggapan Terhadap Kerangka Acuan Kerja, Personil, dan

Fasilitas Pendukung

I.1.

Tanggapan Terhadap Latar Belakang

I.2.

Tanggapan Terhadap Maksud dan Tujuan

I.3.

Tanggapan Terhadap Sasaran Kegiatan

I.4.

Tanggapan Terhadap Ruang Lingkup Kegiatan

I.5.

Tanggapan Terhadap Lokasi Kegiatan

I.6.

Tanggapan Terhadap Jadwal Kegiatan

I.7.

Tanggapan Terhadap Laporan Kegiatan

I.8.

Tanggapan Terhadap Personil

I.9.

Tanggapan Terhadap Fasilitas Pendukung

Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK), Konsep,


Metodologi, dan Rencana Kerja

I.

Pendahuluan
Harga jual komoditas mineral di Indonesia memiliki perbedaan antara
komoditas sumber daya mineral satu dengan lainnya. Pada komoditas
sumber daya mineral yang samapun memiliki rentang harga yang
bervariasi, tergantung dari biaya produksi, lokasi, atau negosiasi dengan
pihak buyer atau pembeli.
Usaha kegiatan pertambangan di Indonesia tentunya memberikan
kontribusi bagi pendapatan negara, maka dari itu Kajian Formula Harga
Patokan Mineral Komoditas Bijih Besi, Pasir Besi, dan Mangan perlu
dilakukan untuk patokan parameter pendapatan negara. Sehingga, dengan
variasi harga yang beraneka ragam, pemerintah dan pengusaha
pertambangan di Indonesia juga memiliki patokan harga komoditas sumber
daya mineralnya, khususnya bijih besi, pasir besi, dan mangan.
Dengan diketahuinya patokan harga komoditas bijih besi, pasir besi, dan
mangan, diharapkan penerimaan negara dapat diprediksi serta pengawasan
produksi dan penjualan mineral dalam rangka melaksanakan optimalisasi
penerimaan negara dapat berjalan efektif dan efisien.

II.

Dasar Hukum

Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral


dab Batubara.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 23 Tahun 2010 tentang


Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
(Lembaran Negara RI Tahun 2010 Nomor 29, Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 5111).

Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 17 Tahun


2010 tentang Tata Cara Penentuan Harga Patokan Mineral dan
Batubara.

Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 18 Tahun


2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral.

Permendag No. 33 Tahun 2013 tentang Tata Cara Penetapan Harga


Patokan Ekspor atas Produk Pertambangan yang Dikenakan Bea
Keluar.

III.

Konsep

IV.

Metodologi Pelaksanaan Kerja


Untuk menyusun formula harga patokan suatu komoditas (bijih besi, pasir
besi, dan mangan) dapat digunakan metode peramalan untuk harga
komoditas pada waktu tertentu di masa depan. Pada metode peramalan
terdapat 2 jenis, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif
digunakan ketika data historis tidak tersedia. Metode peramalan kualitatif
adalah metode subyektif (intuitif). Metode ini didasarkan pada informasi
kualitatif. Dasar informasi ini dapat memprediksi kejadian-kejadian di
masa yang akan datang. Keakuratan dari metode ini sangat subjektif
(Materi Statistika, UGM).
Dalam metode peramalan kuantitatif Model kuantitatif intrinsik sering
disebut sebagai model-model deret waktu (Time Series model). Model
deret waktu yang populer dan umum diterapkan dalam peramalan
permintaan adalah rata-rata bergerak (Moving Averages), pemulusan
eksponensial (Exponential Smoothing), dan proyeksi kecenderungan
(Trend Projection). Model kuantitatif ekstrinsik sering disebut juga sebagai
model kausal, dan yang umum digunakan adalah model regresi
(Regression Causal model) (Gaspersz, 1998).
IV.1. Dasar Teori
Dalam penelitian ini akan digunakan metode kuantitatif berdasarkan data
masa lalu. Kemudian menggunakan model Tren (T). Tren merupakan
kecenderungan jangka panjang suatu peubah deret waktu. Secara grafis,
tren digambarkan sebagai garis atau kurva halus yang menunjukkan
kecenderungan umum (naik atau turun) peubah deret waktu (Juanda dan

Junaidi, 2012). Terdapat beberapa jenis trend yang dapat digunakan untuk
meramalkan pergerakan keadaan pada masa yang akan datang, yaitu:
1. Linier
Sering kali data deret waktu jika digambarkan ke dalam plot mendekati
garis luruus. Deret waktu seperti inilah yang termasuk dalam trend
linier. Persamaan trend linier adalah sebagai berikut:

Yt = a + bt
Dengan nilai a dan b diperoleh dari formula:

Yt = Nilai trend pada waktu tertentu.


Y = Data aktual.
t

= Variabel waktu.

n = Jumlah data.
Dimana Yt menunjukan nilai taksiran Y pada nilai t tertentu.
Sedangkan a adalah nilai intercept dari Y, artinya nilai Yt akan sama
dengan a jika nilai t = 0. Kemudian b adalah nilai slope, artinya besar
kenaikan nilai Yt pada setiap nilai t. Dan nilai t sendiri adalah nilai
tertentu yang menunjukan periode waktu.
2. Polinomial
Polinomial cocok digunakan apabila data bersifat fluktuatif atau tidak
bersifat linier. Garis yang dihasilkan dapat lebih mengikuti pola data,
bila orde yang digunakan 2 akan menghasilkan pola trendline parabola.
Jumlah orde dapat ditingkatkan sesuai keperluan. Bentuk-bentuk
fungsinya adalah sebagai berikut.
Y = a + bX + cX2 (fungsi kuadratik).
Y = a + bX + cX2 + bX3 (fungsikubik)
Y = a + bX + cX2 + dX3 + eX4 (fungsikuartik),
Y = a + bX + cX2 + dX3 + eX4 + fX5 (fungsi kuinik), dan seterusnya.

Untuk fungsi kuadratik, koefisien a, b, dan c diperoleh dengan:

3. Eksponensial
Merupakan prosedur perbaikan terus-menerus pada peramalan terhadap
objek pengamatan terbaru. Ia menitik-beratkan pada penurunan
prioritas secara eksponensial pada objek pengamatan yang lebih tua.
Dengan kata lain, observasi terbaru akan diberikan prioritas lebih tinggi
bagi peramalan daripada observasi yang lebih lama.
Digunakan pada peramalan jangka pendek, biasanya hanya 1 bulan ke
depan. Model mengasumsikan bahwa data berfluktuasi di sekitar nilai
mean yang tetap, tanpa trend atau pola pertumbuhan konsisten. Rumus
untuk eksponensial adalah sebagai berikut:
(
St

= Peramalan untuk periode t.


(

St-1

) = Nilai aktual time series.


= Peramalan pada waktu t-1 (waktu sebelumnya).
= Konstanta perataan antara nol dan 1.

4. Moving Average
Metode Moving Average (MA) menggunakan rata-rata beberapa data
terakhir sebagai data prakiraan masa berikutnya. Metode ini sangat
sederhana karena berusaha merata-ratakan beberapa data terakhir.
Metode ini berusaha memuluskan perubahan data yang sangat tinggi
atau sangat rendah.

St 1

X t X t -1 ... X t -n 1
n

St+1 = Forecast untuk periode ke t + 1


Xt

= Data periode t

= Jangka waktu moving averages.

5. Weighted Moving Average


Metode Weighted Moving Average (WMA) berusaha untuk memforecast dengan beberapa data terakhir dengan memberikan bobot yang
berbeda-beda. Hal ini bisa didasarkan jika pengaruh data yang lebih
baru adalah lebih besar dari data yang lebih lama terhadap keadaan di
masa datang.
(

)(

Karakteristik metode WMA adalah:


Cocok untuk produk yang mature, tanpa trend, dan hanya diguakan
untuk forecast jangka pendek.
Tidak cocok untuk memproyeksi fluktuasi seasonal dan trend.
Jumlah data historis yang dibutuhkan tergantung dengan WMA
yang digunakan.
Sebagai acuan harga komoditas hanya digunakan satu jenis trendline saja.
Sedangkan, untuk menentukan jenis trend yang mana yang akan
digunakan dapat di cek dari nilai R2 yang paling mendekati satu, bahwa
trendline tersebut hampir identik dengan data yang ada. Kemudian dilihat
pula nilai error masing-masing trendline menggunakan metode:
1. MSE (Mean Squarred Error)
MSE adalah jumlah kuadrat error dibagi dengan jumlah periode.
Semakin kecil MSE semakin baik, karena berarti penyimpangannya
semakin kecil.
MSE

(Actual - Forecast)
n

(Error)
n

2. MAD (Mean Absolut Deviation)


MAD merupakan salah satu alat analisa akurasi yang populer,
sederhana, dan mudah dipakai. MAD adalah rata-rata antara hasil
forecast dan data aktual.
MAD

| Actual - Forecast | | Error |


n

3. MAPE (Mean Absolut Percentage Error)


Salah satu kriteria untuk menilai teknik forecasting adalah perhitungan
akurasi. MAPE merupakan salah satunya, yaitu dihitung dengan
membagi total absolut selisih hasil forecasting dan data aktual dengan
total data aktual.

M APE

| Actual - Forecast|
*100%
Actual
n

Ketika telah didapat trendline dengan angka error terkecil maka trendline
tersebut paling baik diantara lainnya untuk meramalkan harga komoditas
ke depannya.
IV.2. Metode Pengumpulan Data
Untuk menyelesaikan seluruh Kajian Penyusunan Formula Harga Patokan
Mineral Komoditas Bijih Besi, Pasir Besi, dan Mangan dibutuhkan datadata penunjang. Agar lebih efisien dan efektif dalam hal waktu dan biaya
maka perlu diidentifikasi terlebih dahulu data yang diperlukan dan
disesuaikan dengan analisis yang dilakukan, kemudian dapat diidentifikasi
potensi sumber data tersebut.
Dari dasar teori yang telah diuraikan di atas, maka data-data yang
dibutuhkan serta potensi sumbernya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Jenis data yang dibutuhkan dan Potensi Sumbernya
No
1

Jenis Data
Harga Penjualan masing-masing komoditas
(bijih besi, pasir besi, dan mangan) pada

Potensi Sumber
Kantor Lapangan
Perusahaan.

masing-masing provinsi.

Kantor Bea Cukai.


Dinas Perdagangan.
Pelabuhan Muat.

Harga internasional masing-masing


komoditas tersebut (bijih besi, pasir besi,
dan mangan).

Website
Jurnal Ilmiah

Setelah semua data didapat, langkah selanjutnya adalah mengolah data


tersebut sesuai dengan dasar teori yang telah diuraikan di atas. Kemudian
dari hasil pengolahan tersebut dapat dianalisis hasilnya kemudian
disesuaikan dengan kebutuhan penelitian.
IV.3. Metode Analisis Data
Data yang telah diolah kemudian dianalisis dengan parameter-parameter
yang telah diuraikan pada sub-bab dasar teori. Data yang diolah dengan
metode yang memiliki tingkat error paling kecil merupakan metode yang
akan digunakan untuk Kajian Penyusunan Formula Harga Patokan Mineral
Komoditas Bijih Besi, Pasir Besi, dan Mangan.
V.

Rencana Pelaksanaan Kegiatan


Untuk mencapai apa yang menjadi maksud dan tujuan kegiatan proyek
Kajian Penyusunan Formula Harga Patokan Mineral Komoditas Bijih Besi,
Pasir Besi, dan Mangan seperti yang diuraikan pada bab sebelumnya, maka
perlu dipersiapkan hal-hal sebagai berikut :
V.1.

Lingkup Kegiatan

Ruang lingkup kegiatan proyek Kajian Penyusunan Formula Harga


Patokan Mineral Komoditas Bijih Besi, Pasir Besi, dan Mangan adalah
sebagai berikut :

Persiapan.

Studi Literatur.

Koordiasi dengan instansi terkait.

Rapat internal.

Penyusunan draft.

Kunjungan lapangan.

Penyusunan laporan.

Presentasi.

Laporan final.

V.2.

Keluaran

Keluaran atau hasil kerja dari kegiatan proyek Kajian Penyusunan Formula
Harga Patokan Mineral Komoditas Bijih Besi, Pasir Besi, dan Mangan
terdiri dari :

Laporan kegiatan proyek Kajian Penyusunan Formula Harga


Patokan Mineral Komoditas Bijih Besi, Pasir Besi, dan Mangan
yang terdiri dari Laporan Pendahuluan, Laporan Antara, Laporan
Akhir, dan Executive Summary.

Draft Kajian Penyusunan Formula Harga Patokan Mineral


Komoditas Bijih Besi, Pasir Besi, dan Mangan.

V.3.

Jangka Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan Kajian Penyusunan


Formula Harga Patokan Mineral Komoditas Bijih Besi, Pasir Besi, dan
Mangan ini adalah 5 (lima) bulan. Agar setiap tahap pelaksanaan dapat
berjalan lancar, maka disusun jadwal kegiatan sebagai berikut :
Tabel 5.1 Rencana Jadwal Kegiatan
No
1
2
3
4
5
6

V.4.

Kegiatan
Persiapan (Identifikasi
data, koordinasi awal)
Koordinasi dengan
Instansi terkait
Pengumpulan data
Pengolahan data
Diskusi dan
Pembahasan
Penyusunan laporan

Laporan

Bulan
3

Dalam kegiatan proyek Kajian Penyusunan Formula Harga Patokan


Mineral Komoditas Bijih Besi, Pasir Besi, dan Mangan terdapat 4 tahapan
laporan, yaitu :
1.

Laporan Pendahuluan
Pada laporan ini memuat tentang pemahaman dari Kerangka Acuan
Kerja (KAK), metodologi umum, rencana kerja, jadwal pelaksanaan
dan struktur organisasi pelaksana kegiatan. Laporan pendahuluan
harus disertakan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak SPMK
diterbitkan sebanyak 5 (lima) laporan.

2.

Laporan Antara
Laporan ini memuat tentang pemahaman dari Kerangka Acuan Kerja
(KAK), metodologi umum, rencana kerja, jadwal pelaksanaan dan
struktur organisasi pelaksana kegiatan dan hasil analisa harga.
Laporan antara harus disertakan selambat-lambatnya 60 (enam puluh)
hari sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) laporan.

3.

Laporan Akhir
Laporan akhir memuat hasil akhir tentang kegiatan Kajian
Penyusunan Formula Harga Patokan Mineral Komoditas Bijih Besi,
Pasir Besi, dan Mangan. Laporan akhir harus disertakan selambatlambatnya 120 (seratus dua puluh) hari sejak SPMK diterbitkan
sebanyak 10 (sepuluh) laporan beserta CD laporan.

4.

Executive Summary
Executive summary memuat tentang ringkasan kegiatan Kajian
Penyusunan Formula Harga Patokan Mineral Komoditas Bijih Besi,
Pasir Besi, dan Mangan. Executive summary harus disertakan 120
(seratus dua puluh) hari sejak SPMK diterbitkan sebanyak 20 (dua
puluh) buku laporan.

V.5.

Personil
Agar kegiatan Kajian Penyusunan Formula Harga Patokan Mineral
Komoditas Bijih Besi, Pasir Besi, dan Mangan ini berjalan lancar dan
sesuai dengan yang diharapkan, maka dibutuhkan beberapa personil yang
sudah berpengalaman dan berkompeten dibidangnya masing-masing. Agar

tidak terjadi tumpang tindih (overlapping) dalam mengerjakan tugas, maka


konsultan mendeskripsikan tugas bagi masing-masing tenaga ahli maupun
tenaga penunjang Berikut tenaga ahli dan tenaga penunjang yang
digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini :

Tenaga Ahli
1.

Ketua Tim
Disyaratkan seorang magister atau sarjana strata 2 teknik
pertambangan/metalurgi/manajemen dengan pengalaman minimal
4 tahun. Bertugas memimpin, mengarahkan, dan menetapkan arah
proyek/pekerjaan agar berjalan sesuai dengan tujuan akhir serta
menetapkan standar-standar teknis pelaksanaan proyek yang baik.

2.

Ahli Pertambangan
Disyaratkan seorang sarjana strata 1 jurusan teknik pertambangan
yang berpengalaman minimal 3 tahun. Bertugas mengumpulkan
data di lapangan.

3.

Ahli Metalurgi
Disyaratkan seorang sarjana strata 1 jurusan teknik metalurgi
yang berpengalaman minimal 3 tahun. Bertugas bersama ahli
pertambangan dalam pengumpulan data di lapangan.

4.

Ahli Ekonomi
Disyaratkan seorang sarjana strata 1 jurusan ekonomi akuntansi
atau manajemen yang berpengalaman minimal 3 tahun. Bertugas
membuat analisis dan perencanaan mengenai rencana anggaran
dan belanja tentang komponen yang akan diperlukan untuk
pelaksanaan proyek di lapangan.

5.

Ahli Statistik
Disyaratkan seorang sarjana strata 1 jurusan statistika atau
matematika. Bertugas mengolah data yang didapat oleh ahli
pertambangan dan ahli metalurgi sesuai dengan metodologi,
sehingga akan dicapai hasil akhir yang sesuai dengan tujuan.

Tenaga Penunjang
1.

Sekretaris

Disyaratkan seorang lulusan D3, bertugas membantu tim tenaga


ahli dalam membuat laporan, surat menyurat, dokumentasi tim
menjalankan tugas dan fungsinya serta mendukung supaya
berjalan sesuai dengan tujuan akhir.
2.

Administrasi
Disyaratkan seorang lulusan D3 yang bertugas membantu dan
mendukung

kegiatan

utama

tim

tenaga

ahli

dalam

pengadministrasian dan penyusunan laporan, serta terlibat dalam


penyusunan data awal dan input data.

Anda mungkin juga menyukai