BAB - A
DATA ORGANISASI PERUSAHAAN
PT. ARENCO
CENTRA.
Kinerja konsultan terhadap visi, misi serta tujuan konsultan telah diterapkan di dunia nyata
dalam lingkungan jasa konsultansi. Pengukuran kinerja konsultan dapat dilihat pada
pengalaman konsultan selama ini.
Selain memberikan keahlian yang dimiliki, konsultan juga selalu berorientasi untuk maju
dan berkembang dengan melakukan kerjasama terhadap konsultan asing dan domestik,
maupun lembaga-lembaga akademis untuk dapat
bermakna.
2. Manajemen Proyek
Bekerja sama dengan pihak lain dalam pelaksanaan pelatihan dan pendidikan
masyarakat, sesuai dengan bidang yang ditangani
Perencanaan,
perancangan
dan
pengawasan
Gedung,
Perumahan
Permukiman.
8. Pariwisata
dan
Pengembangan Infrastruktur
Pengembangan Transmigrasi
11. Telematika
Pelatihan
Pengukuran Level
GIS
14. Bantuan Teknis Sektor Ekonomi & Teknis Dalam Pemberdayaan Masyarakat
Direktur Utama
Direktur Operasi
Kepala Divisi
Teknik
Ka. Sub. Div.
Perencanaan Dan
Sistem Informasi
Ka. Sub Div. Design &
Supervisi
Kepala
Divisi
Kepala Divisi
Administrasi
Pengembangan
Dan Keuangan
Ka. Sub. Div.
Administrasi Proyek.
Ka. Sub. Div.
Keuangan
& Humas
Ka. Sub. Div. Riset Dan
Pemgemb.
Ka. Sub. Div.Hubungan
Masyarakat
BAB - B
Pengalaman Perusahaan Dalam 10 (sepuluh) Tahun
Terakhir
Dalam perjalanan waktu selama kurang-lebih 10 tahun terakhir, berbagai macam pekerjaan
telah ditangani perusahaan dengan mengerahkan segala kemampuan dan komitmen
profesional. Jenis-jenis pekerjaan yang ditangani meliputi survei lapangan, perencanaan dan
perancangan teknis, serta supervisi.
BAB - C
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10
(SEPULUH) TAHUN TERAKHIR
10 | D o k u m e n U s u l a n T e k n i s P T . A r e n c o C e n t r a 2 0 1 4
11 | D o k u m e n U s u l a n T e k n i s P T . A r e n c o C e n t r a 2 0 1 4
BAB - E
PENDEKATAN, METODOLOGI DAN
PROGRAM KERJA
A. PENDAHULUAN
Bagi Indonesia, keberadaan sektor pertambangan masih strategis dan bagi
daerah yang kaya sumberdaya pertambangannya merupakan tulang punggung
pendapatan daerah. Kegiatan industri pertambangan telah mendorong pertumbuhan
ekonomi bagi sebagian masyarakat dengan meningkatnya pendapatan sehingga
mendapatkan kesempatan yang lebih besar terhadap pendidikan dan peningkatan
standar kehidupan yang lebih baik. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara mengandung pokok-pokok pikiran sebagai
berikut:
1. Mineral dan batubara sebagai sumber daya yang tak terbarukan dikuasai oleh
negara
dan
pengembangan
derta
pendayagunaannya
dilaksanakan
oleh
mineral
dan
batubara
dilaksanakan
berdasarkan
12 | D o k u m e n U s u l a n T e k n i s P T . A r e n c o C e n t r a 2 0 1 4
prinsip
rangka
terciptanya
pembangunan
berkelanjutan,
kegiatan
usaha
mendorong
pengembangan
industri
manufaktur
dalam
negeri,
meningkatkan daya saing produk hilirisasi tambang di pasar regional dan global atau
secara umum meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara dan masyarakat merupakan
nilai positif dari peningkatan nilai tambah. Disisi lain, kewajiban pengolahan dan/atau
pemurnian mineral logam tersebut juga akan memberikan dampak negatif baik yang
bersifat sementara atau jangka panjang bagi kegiatan pengusahaan pertambangan di
Indonesia terutama dari sektor penerimaan negara dan daerah, investasi, hukum,
lingkungan dan dampak sosial terhadap masyarakat pertambangan.
B. DASAR HUKUM
Undang Undang No. 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara.
Peraturan Menteri ESDM No. 7 Tahun 2012 juncto Permen ESDM No.11/2012
juncto Permen ESDM No.20/2013 tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral
dengan Pengolahan dan Pemurnian Mineral.
Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 18 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
C. PENDEKATAN KEGIATAN
C.1 Kontribusi Sumber Daya Alam dan Mineral Indonesia
Berdasarkan data yang dimiliki Indonesia Mining Asosiation (IMA), Indonesia
menduduki peringkat ke-6 terbesar untuk negara-negara yang kaya akan sumber daya
14 | D o k u m e n U s u l a n T e k n i s P T . A r e n c o C e n t r a 2 0 1 4
16 | D o k u m e n U s u l a n T e k n i s P T . A r e n c o C e n t r a 2 0 1 4
17 | D o k u m e n U s u l a n T e k n i s P T . A r e n c o C e n t r a 2 0 1 4
Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa Hukum SDA merupakan bagian dari Hukum
Lingkungan.
Hukum
Lingkungan
menyangkut
penetapan
nilai-nilai
progam
hilirisasi
industri
secara
substansial
dan
didukung oleh adanya industri dasar yang efisien. Apalagi hilirisasasi industri yang
diarahkan menghendaki tercapainyai tujuan strategis, antara Iain mengurangi
ketergantungan impor dan penguatan struktur industri. Lalu secara ideal progam hilirisasi
industri hanya akan terwujud dalam jangka panjang bilamana pemerintah dapat
18 | D o k u m e n U s u l a n T e k n i s P T . A r e n c o C e n t r a 2 0 1 4
20 | D o k u m e n U s u l a n T e k n i s P T . A r e n c o C e n t r a 2 0 1 4
industri
dapat
terlihat
dari
ekspor
bijih
tembaga,
di
mana
jika menjual bijih tembaga, maka jumlah tenaga kerja yang diperlukan serta pendapatan
pajak yang diperoleh hanya sedikit saja, namun jika menjual tembaga yang sudah
diproses, maka jumlah tenaga kerja yang terserap dan pendapatan pajak akan jauh lebih
tinggi. Selisih nilai tambah tersebut akan gagal ikut bersirkulasi dalam sistem ekonomi
kita, jika masih mengandalkan struktur ekonomi tradisional yakni hanya mengekspor
bahan mentah. Jika program hilirisasi industri berhasil diberlakukan, maka secara
jangka menengah dan panjang dampak positifnya tidak hanya meningkatkan
21 | D o k u m e n U s u l a n T e k n i s P T . A r e n c o C e n t r a 2 0 1 4
uraian
di
atas
sebelumnya,
maka
secara
garis
besar
dampak
dari
24 | D o k u m e n U s u l a n T e k n i s P T . A r e n c o C e n t r a 2 0 1 4
Amang (middling) harus diproses lebih lanjut untuk menangkap sisasisa mineral berharga yang masih dikandungnya.
b.
Biaya
yang
dikeluarkan
untuk
kegiatan
pembuangan
pengolahan/pemurnian
26 | D o k u m e n U s u l a n T e k n i s P T . A r e n c o C e n t r a 2 0 1 4
limbah
27 | D o k u m e n U s u l a n T e k n i s P T . A r e n c o C e n t r a 2 0 1 4
pertambangan mineral komoditas bauksit, nikel, dan zirkon disusun untuk mengetahui
secara seksama akibat dan efek yang paling dominan terjadi dari berlakunya aturan
hilirisasi sektor pertambangan. Kajian ini lebih banyak bersifat desk study yang
dikombinasikan dengan data kunjungan lapangan, sehingga data analisis ini bersifat
kualitatif dan kuantitatif. Adapun tahapan-tahapan dalam menyusun analisis adalah :
a. Studi literatur
Mengumpulkan berbagai informasi yang relevan dari berbagai sumber literatur,
mempelajari regulasi yang terkait serta berbagai data referensi yang mendukung
kajian sehingga diperoleh informasi secara mendalam terhadap topik analisis yang
dilakukan. Tahapan ini penting untuk mendapatkan pemahaman awal secara
mendalam sebelum melakukan kunjungan lapangan.
b. Observasi Lapangan
Observasi dilakukan untuk mendapatkan data-data yang relevan di masing-masing
daerah, khususnya di Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi
Sulawesi Tenggara, dan Provinsi Kalimantan Tengah terkait dampak nyata dari
diberlakukannya kebijakan hilirisasi komoditi tambang.
28 | D o k u m e n U s u l a n T e k n i s P T . A r e n c o C e n t r a 2 0 1 4
29 | D o k u m e n U s u l a n T e k n i s P T . A r e n c o C e n t r a 2 0 1 4
Tidak langsung, yaitu melalui studi literature/pustaka dan studi terkait lainnya.
Langsung,
yaitu
melalui
kunjungan
ke
perusahaan
yang
sudah
Menyusun laporan akhir berdasar semua hasil Kegiatan Analisa Dampak (Positif
dan Negatif) Kebijakan Hilirisasi Sektor Pertambangan Mineral Komoditas Bauksit,
Nikel dan Zirkon.
30 | D o k u m e n U s u l a n T e k n i s P T . A r e n c o C e n t r a 2 0 1 4
b.
Melakukan pengkajian data kuantitatif dan kualitatif dari IUP Tahap Operasi
Produksi mineral logam komoditas bauksit, nikel dan zirkon.
c.
Kunjungan ke lapangan.
d.
e.
Pembuatan laporan.
D.2 KELUARAN
Keluaran dari kegiatan ini adalah tersedianya laporan Kegiatan Analisa Dampak (Positif
dan Negatif) Kebijakan Hilirisasi Sektor Pertambangan Mineral Komoditas Bauksit,
Nikel dan Zirkon di dalam negeri.
31 | D o k u m e n U s u l a n T e k n i s P T . A r e n c o C e n t r a 2 0 1 4
JenisDampak
Metode Pengumpulan
dan Dibutuhkan
Data
Untuk Prakiraan
Untuk Prakiraan
Geofisik-Kimia
1
a. Curah hujan
VisitasidanInventarisasi
PerkiraanJumlahPolutan yang
hujan asam
b. Tipe Iklim
c. Temperatur
danpotensiterjadihujanasamda
d. Kelembaban nisbi
nkontribusiterhadap Gas
e. RencanaPenggunaan BBM
RumahKaca
f. RencanaPembakaran Batubara
Penurunan kualitas
a. Panjangdaerahtujuan (s)
VisitasidanInventarisasi
Membandingkanbesarnyadamp
udara
b. Kecepatanangin (u)
akterhadapnilaibakumutudanro
c. Tinggipencampuran (z)
naawal
d. Konsumsibahanbakar (Ci)
Dan
e. Faktoremisi CO2
akibatdaribesarnyadampak
Q.s
u. z
daribahanjenis i (EFi)
f. Data rata-rata konsumsi BBM
menurutjeniskendaraan.
g. Diameter partikel (dp)
32 | D o k u m e n U s u l a n T e k n i s P T . A r e n c o C e n t r a 2 0 1 4
h. Percepatangravitasi (g)
i. Densitaspartikel (1)
j. Densitasudara ()
k. Viskositasudara ()
l. RencanaPenggunaan BBM
m. RencanaPembakaran Batubara
d p .(1 )
2
vt
3
Peningkatan
kebisingan
18
Digunakan
P2 P2
P2
L p total 12 22 n2
P0
P0 P0
VisitasidanInventarisasi
lokassi.
r2
r1
Hidrologi
(r1)
e. Jarak 2 dari sumber kebisingan
(r2)
LP1 10 log
r2
r
a.
Curah hujan
Q =C.I.A
b.
Q=(Cp-Cb).I. A
c.
d.
Inventarisasi data
sarana-prasarana)
daripemegang IUP
33 | D o k u m e n U s u l a n T e k n i s P T . A r e n c o C e n t r a 2 0 1 4
Metode matematis
a.
b.
a.
VisitasidanInventaris
a. Metode RUSLE
asi data
b. Kemudian menganalisis
c.
daripemegang IUP
d.
b.
Studi pustaka
cara membandingkan
e.
Kemiringan (s)
c.
Perhitungan.
f.
g.
h.
Bahaya Erosi.
bulanan
i.
j.
k.
Data tanah
l.
Peta/data topografi
a.
TSS
c.
b.TDS
si data daripemegang
d.
Temperatur
IUP
e.
d.pH
b. Studi pustaka
f.
e.DO
c. Perhitungan.
pemurnia.
g.
BOD
34 | D o k u m e n U s u l a n T e k n i s P T . A r e n c o C e n t r a 2 0 1 4
a. VisitasidanInventarisa
a.
b.
dengan membandingkan
membuat perencanaan
h.
COD
pengelolaan air
i.
Ammoniak
j.
Fosfat
limbah
k.
Nitrat
l.
Nitrit
Cm
(C a x Q a ) (C b x Q b )
Qa Q b
m. Sulfat
n.
Sulfida
o.
Klorida
p.
Fluorida
q.
Sianida
r.
Mangaan
s.
Besi total
t.
Krom heksavalen
u.
Cadmium
v.
Timbal
w. Seng
x.
Tembaga
y.
Deterjen
z.
Fenol
aa. Arsen
bb. Boron
cc. Minyak dan lemak
dd. Merkuri
Kualitas Air Tanah
a.
TSS
c.
TDS
35 | D o k u m e n U s u l a n T e k n i s P T . A r e n c o C e n t r a 2 0 1 4
a. VisitasidanInventaris
asi data
a. dengan membandingkan
kualitas air tanah sebelum
d.
Temperatur
e.
pH
b. Studi pustaka
f.
DO
c. Perhitungan.
g.
BOD
h.
COD
terkena limbah
i.
Ammoniak
j.
Fosfat
k.
Nitrat
l.
Nitrit
m. Sulfat
n.
Sulfida
o.
Klorida
p.
Fluorida
q.
Sianida
r.
Mangaan
s.
Besi total
t.
Krom heksavalen
u.
Cadmium
v.
Timbal
w. Seng
x.
Tembaga
y.
Deterjen
z.
Fenol
aa. Arsen
bb. Boron
36 | D o k u m e n U s u l a n T e k n i s P T . A r e n c o C e n t r a 2 0 1 4
daripemegang IUP
Penurunan
kesuburan tanah
a.Kedalaman solum
menggunakan metode:
menggunakan metode
b. Tekstur
c. Struktur
d. Porositas
e. Bobot isi
f. Permeabilitas.
g. Konsistensi
h. Batuan di permukaan
Sifat kimia tanah yang merupakan
hasil tes di laboratoium.
a. Pengamatan
b. Analisis laboratorium
dan pengamatan.
c. Sedangkan untuk sifat
kimia tanah
menggunakan metode:
d. Oksidasi.
e. Analisis laboratorium
f. Perhitungan
analisis:
a. Boring
b. Pemipetan dan deskriptif
c. Deskriptif
d. Gravimetrik
e. Dihitung
f. Penjenuhan. Sedangkan
untuk sifat kimia tanah
menggunakan metode analisis:
a. Walkey & Black
b. Kjeldhl
c.Spektrofotometrik
membanding-kan data hasil uji
kualitas tanah terhadap Tabel
Kriteria Sifat Kimia Tanah dari
Pusat Penelitian Bogor.
Biologi
1
Gangguan vegetasi
Metode reconnaissance
dari kegiatan
kegiatan
Penting (INP)
pembangunan sarana
mengetahui
37 | D o k u m e n U s u l a n T e k n i s P T . A r e n c o C e n t r a 2 0 1 4
keanekaragaman jenis,
sampling vegetasi
pertumbuhannya serta
Dominansinya.
dari kegiatan
b. Jumlah individu
kegiatan
pembangunan sarana
dan prasarana
pohon, suara.
a.
b.
c.
Metode
inventarisasi.
Pengamatan secara
kualitatif.
Wawancara dengan
masyarakat.
ditemukannya.
Gangguan biota
Pengambilan sampel di
perairan dari
kegiatan
tersedia di perusahaan
pembuangan air
hampir serupa.
limbah hasil
pengolahan
Sosial
38 | D o k u m e n U s u l a n T e k n i s P T . A r e n c o C e n t r a 2 0 1 4
Peningkatan
pendapatan
masyarakat sekitar
a. Demografi penduduk
a. Metode inventarisasi.
Membandingkan/komparasi
b. Pengamatan secara
masyarakat
kualitatif.
c. Wawancara dengan
masyarakat.
Peningkatan
kesempatan kerja
a. Potensipembukaanlapangankerj
abaru
VisitasidanInventarisasi
Membandingkan/komparasi
b. Klasifikasitenagakerja yang
dibutuhkan
Coorporate Sosial
Responsibility
a. Metode inventarisasi.
Membandingkan/komparasi
b. Pengamatan secara
kualitatif.
c. Wawancara dengan
masyarakat.
Peningkatan
Pendapatan Asli
masyarakat sekitar
b. Demografi penduduk
a. Metode inventarisasi.
Membandingkan/komparasi
b. Pengamatan secara
Daerah
kualitatif.
c. Wawancara dengan
masyarakat.
Kesehatan
Masyarakat
1
Gangguan kesehatan
masyarakat
a. Observasi
b. Interview
kesehatan lingkungan.
39 | D o k u m e n U s u l a n T e k n i s P T . A r e n c o C e n t r a 2 0 1 4
Terganggunya K3
Observasi di lapangan,
dari kegiatan
pengupasan tanah
data sekunder
pelaksanaan K3.
lapisan tanah
penutup
40 | D o k u m e n U s u l a n T e k n i s P T . A r e n c o C e n t r a 2 0 1 4
41 | D o k u m e n U s u l a n T e k n i s P T . A r e n c o C e n t r a 2 0 1 4
E. PROGRAM KERJA
Uraian Kegiatan
Bulan
2
3
1
1
Kunjungan ke lapangan
Pembuatan Laporan
X
X
.
X
X
43 | D o k u m e n U s u l a n T e k n i s P T . A r e n c o C e n t r a 2 0 1 4
E.2 Laporan
Dalam Kegiatan Analisa Dampak (Positif dan Negatif) Kebijakan Hilirisasi
Sektor Pertambangan Mineral Komoditas Bauksit, Nikel, dan Zirkon ini, konsultan akan
melakukan pelaporan hasil kegiatan secara berkala yang meliputi :
a. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan Kegiatan Analisa Dampak (Positif dan Negatif) Kebijakan
Hilirisasi Sektor Pertambangan Mineral Komoditas Bauksit, Nikel, dan Zirkon
memuat tentang pemahaman dari Kerangka Acuan Kerja (KAK), metodologi umum,
rencana kerja, jadwal pelaksanaan dan struktur organisasi pelaksana kegiatan.
Laporan Pendahuluan harus disertakan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak
SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) laporan.
b. Laporan Antara
Laporan Antara Kegiatan Analisa Dampak (Positif dan Negatif) Kebijakan Hilirisasi
Sektor Pertambangan Mineral Komoditas Bauksit, Nikel, dan Zirkon memuat tentang
pemahaman dari Kerangka Acuan Kerja (KAK), metodologi umum, rencana kerja,
jadwal pelaksanaan dan struktur organisasi pelaksana kegiatan. Laporan Antara harus
disertakan selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari sejak SPMK diterbitkan
sebanyak 5 (lima) laporan.
c. Laporan Akhir
Laporan Akhir memuat hasil akhir Analisa Dampak (Positif dan Negatif) Kebijakan
Hilirisasi Sektor Pertambangan Mineral Komoditas Bauksit, Nikel, dan Zirkon.
Laporan Akhir harus disertakan selambat-lambatnya 120 (seratus dua puluh) hari
sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh) laporan beserta CD laporan.
44 | D o k u m e n U s u l a n T e k n i s P T . A r e n c o C e n t r a 2 0 1 4
KUALIFIKASI
JUMLAH
ORANG
BULAN
TenagaAhli
Ketua Tim
S2 Tambang/Metalurgi/Ekonomi
pengalaman 4 Tahun
Ahli Metalurgi
Ahli Tambang
Ahli Statistik
Ahli Ekonomi
Ahli Geologi
Ahli Matematika
Tenaga Pendukung
Sekretaris
Diploma (D3)
Administrasi
Diploma (D3)
45 | D o k u m e n U s u l a n T e k n i s P T . A r e n c o C e n t r a 2 0 1 4
a. 1 (satu) orang Ketua Tim Ketua tim yang disyaratkan seorang Magister Teknik
Strata
(S2)
Jurusan
Teknik
Pertambangan/Metalurgi/Ekonomi
yang
46 | D o k u m e n U s u l a n T e k n i s P T . A r e n c o C e n t r a 2 0 1 4
Tenaga penunjang sebagai sekretaris dan administrasi disyaratkan lulusan D3. Tenaga
penunjang yang dibutuhkan sebanyak 4 (empat) orang. Tugasnya membantu tenaga
ahli dalam kegiatan yang sifatnya administrasi.
47 | D o k u m e n U s u l a n T e k n i s P T . A r e n c o C e n t r a 2 0 1 4
BAB - F
Jadwal pelaksanaan pekerjaan disusun berdasarkan rincian kegiatan yang diuraikan pada
bab sebelumnya dan merupakan hasil penjabaran metodologi pekerjaan ke dalam bentuk
kegiatan operasional pelaksanaan pekerjaan. Alokasi waktu pekerjaan sudah disebutkan
dalam KAK yaitu 4 (empat) bulan kalender sejak ditandatangani kontrak pekerjaan.
Adapun rincian jadwal pelaksanaan Kegiatan Analisa Dampak (Positif dan Negatif)
Kebijakan Hilirisasi Sektor Pertambangan Mineral Komoditas Bauksit, Nikel, dan Zirkon
yaitu sebagaimana pada tabel berikut:
Tabel Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
No
Uraian Kegiatan
Bulan
1
Kunjungan ke lapangan
Pembuatan Laporan
X
X
48 | D o k u m e n U s u l a n T e k n i s P T . A r e n c o C e n t r a 2 0 1 4
BAB-G
KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN
Agar Kegiatan Analisa Dampak (Positif dan Negatif) Kebijakan Hilirisasi Sektor
Pertambangan Mineral Komoditas Bauksit, Nikel, dan Zirkon ini berjalan lancar, maka
dibutuhkan personil, maka Konsultan menyediakan Tenaga Ahli yang sudah berpengalaman
dalam pengkerjaan kegiatan ini agar hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. Berikut Tenaga
ahli dan Tenaga Pendukung yang diusulkan adalah sebagai berikut :
Perusahaan
Personil
Tenaga
Lingkup
Ahli
Keahlian
Posisi Diusulkan
Uraian Pekerjaan
Jml
Org
Lokal/
Bulan
Asing
Tedy Agung
Ahli
Ketua Tim
bertugas sebagai
koordinator
pelaksana kegiatan,
yang bertanggung
jawab pada
terlaksananya
kegiatan ini.
4 OB
Cahyadi, ST,
CENTRA
Tambang
Toar Arianto
Ahli
Ahli Metalurgi
Bertugas mengkaji
dari aspek teknik
tentang kebijakan
hilirisasi sektor
pertambangan
mineral komoditas
bauksit, nikel, dan
zirkon
bertugas mengkaji
dari aspek teknik
tentang kebijakan
hilirisasi sektor
pertambangan
mineral komoditas
bauksit, nikel, dan
zirkon.
bertugas mengkaji
data kuantitaif dan
kualitatif dampak
(positif dan negatif)
kebijakan hilirisasi
sektor pertambangan
4 OB
Soewarno,
CENTRA
Metalurgi
Radyan
Ahli
Ahli
Prasetyo, ST
CENTRA
Pertambang
Pertambangan
MT
ST
an
Ida
Ahli
Pusparini,
CENTRA
Statistik
S.Si
Ahli Statistik
49 | D o k u m e n U s u l a n T e k n i s P T . A r e n c o C e n t r a 2 0 1 4
4 OB
4 OB
Pupung
Ahli
Purnamasari,
CENTRA
Ekonomi
Wisnu Ardi
Ahli
Nugraha, SE
CENTRA
Ekonomi
Herry
Ahli
Riswandi,
CENTRA
Geologi
Bayu Fajar
Ahli
Saputro, S.Si
CENTRA
Matematika
Ahli Ekonomi
SE, M.Si
Ahli Ekonomi
Ahli Geologi
ST, MT
Ahli Matematika
mineral komoditas
bauksit, nikel, dan
zirkon.
bertugas mengkaji
dari aspek ekonomi
tentang dampak
(positif dan negatif)
kebijakan hilirisasi
sektor pertambangan
mineral komoditas
bauksit, nikel, dan
zirkon.
bertugas mengkaji
dari aspek ekonomi
tentang dampak
(positif dan negatif)
kebijakan hilirisasi
sektor pertambangan
mineral komoditas
bauksit, nikel, dan
zirkon.
bertugas mengkaji
dari aspek teknik
tentang kebijakan
hilirisasi sektor
pertambangan
mineral komoditas
bauksit, nikel, dan
zirkon.
Bertugas mengkaji
data kuantitaif dan
kualitatif dampak
(positif dan negatif)
kebijakan hilirisasi
sektor pertambangan
mineral komoditas
bauksit bauksit, nikel,
dan zirkon.
4 OB
4 OB
4 OB
4 OB
Tenaga Pendukung
PT. ARENCO Lokal
CENTRA
PT. ARENCO Lokal
CENTRA
PT. ARENCO Lokal
Kesekretaria
tan
Sekretaris
Kesekretaria
tan
Sekretaris
Administrasi
Adminis trasi
Administrasi
Adminis trasi
CENTRA
PT. ARENCO Lokal
CENTRA
bertugas sebagai
petugas pengolah
data.
bertugas sebagai
petugas pelaksana
dalam hal
administrasi kegiatan
bertugas sebagai
petugas pelaksana
dalam hal
administrasi kegiatan
bertugas sebagai
petugas pelaksana
dalam hal
administrasi kegiatan
50 | D o k u m e n U s u l a n T e k n i s P T . A r e n c o C e n t r a 2 0 1 4
4OB
4OB
4OB
4OB
51 | D o k u m e n U s u l a n T e k n i s P T . A r e n c o C e n t r a 2 0 1 4
BAB-H
JADWAL PENUGASAN PERSONIL
Tabel 8.1. Jadwal Penugasan Personil
No
Bulan ke2
3
Orang
Bulan
Nasional
1
2
3
4
2
6
7
8
4,00
4,00
Radyan Prasetyo, ST
4,00
4,00
4,00
4,00
4,00
4,00
4,00
10
4,00
11
4,00
12
4,00
Sub Total
48,00
Asing
1
0,00
0,00
Sub Total
0,00
Total
48,00
Masukan Paruh
Waktu
52 | D o k u m e n U s u l a n T e k n i s P T . A r e n c o C e n t r a 2 0 1 4