PREMEDIKASI
Nomor Dokumen
No. Revisi
Halaman
1/OK/07/2010
00
1/
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
Ditetapkan,
DIREKSI
RUMAH SAKIT PHC SURABAYA
DIREKTUR UTAMA
.
Dr. Nunung Nugroho Sp.KFR, MARS
PENGERTIAN :
TUJUAN
KEBIJAKAN
PETUGAS
PROSEDUR
UNIT TERKAIT :
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
Ditetapkan,
DIREKSI
RUMAH SAKIT PHC SURABAYA
DIREKTUR UTAMA
.
Dr. Nunung Nugroho Sp.KFR, MARS
PENGERTIAN :
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT :
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
00
Halaman
1/
Ditetapkan,
DIREKSI
RUMAH SAKIT PHC SURABAYA
DIREKTUR UTAMA
.
Dr. Nunung Nugroho Sp.KFR, MARS
PENGERTIAN :
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT :
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
Ditetapkan,
DIREKSI
RUMAH SAKIT PHC SURABAYA
DIREKTUR UTAMA
.
Dr. Nunung Nugroho Sp.KFR, MARS
PENGERTIAN :
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT :
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
Ditetapkan,
DIREKSI
RUMAH SAKIT PHC SURABAYA
DIREKTUR UTAMA
.
Dr. Nunung Nugroho Sp.KFR, MARS
PENGERTIAN :
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT :
RUMATAN ANESTESI
No. Revisi
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
00
Halaman
1/
Ditetapkan,
DIREKSI
RUMAH SAKIT PHC SURABAYA
DIREKTUR UTAMA
.
Dr. Nunung Nugroho Sp.KFR, MARS
PENGERTIAN :
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
RUMATAN ANESTESI
Nomer Dokumen
002/Jang.Med.2/07/2010
No. Revisi
00
Halaman
2/2
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
00
Halaman
1/
Ditetapkan,
DIREKSI
RUMAH SAKIT PHC SURABAYA
DIREKTUR UTAMA
.
Dr. Nunung Nugroho Sp.KFR, MARS
PENGERTIAN :
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT :
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
00
Halaman
1/
Ditetapkan,
DIREKSI
RUMAH SAKIT PHC SURABAYA
DIREKTUR UTAMA
.
Dr. Nunung Nugroho Sp.KFR, MARS
PENGERTIAN :
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT :
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
00
Halaman
1/
Ditetapkan,
DIREKSI
RUMAH SAKIT PHC SURABAYA
DIREKTUR UTAMA
.
Dr. Nunung Nugroho Sp.KFR, MARS
PENGERTIAN :
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT :
Semua Unit
10
CHIN LIFT
No. Revisi
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
00
Halaman
1/
Ditetapkan,
DIREKSI
RUMAH SAKIT PHC SURABAYA
DIREKTUR UTAMA
.
Dr. Nunung Nugroho Sp.KFR, MARS
PENGERTIAN :
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Chin Lift
Pasien terlentang
Gunakan jari telunjuk dan tengah menahan tulang dagu
pasien, tahan dan sedikit ankat ke depan
Pertahankan posisi muka pasien menghadap ke depan netral
Cek apakah jalan nafas sudah bebas
UNIT TERKAIT :
11
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
00
Halaman
1/
Ditetapkan,
DIREKSI
RUMAH SAKIT PHC SURABAYA
DIREKTUR UTAMA
.
Dr. Nunung Nugroho Sp.KFR, MARS
PENGERTIAN :
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT :
12
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
Ditetapkan,
DIREKSI
RUMAH SAKIT PHC SURABAYA
DIREKTUR UTAMA
.
Dr. Nunung Nugroho Sp.KFR, MARS
PENGERTIAN :
TUJUAN
KEBIJAKAN
PETUGAS
PROSEDUR
UNIT TERKAIT :
13
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
Ditetapkan,
DIREKSI
RUMAH SAKIT PHC SURABAYA
DIREKTUR UTAMA
.
Dr. Nunung Nugroho Sp.KFR, MARS
PENGERTIAN :
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
14
PROSEDUR TETAP
.
2. Bila kondisi belum membaik, lakukan pertolongan
sebagai berikut:
a. Segera penolong berdiri di belakang korban satu
kaki penolong letakkan di antara kedua kaki
korban. Rangkul korban dari belakang.
Sering dalam kondisi itu korban sempoyongan
b. Letakkan genggaman (kedua telapak penolong
saling menggenggam) pada titik hentak yaitu
titik yang terletak di tengah-tengah antara pusar
dan ulu hati korban
c. Lakukan hentakan 5 kali denan cara menarik
mendadak lengan penolong yang merangkul
pinggang korban, ke arah titik hentak
(abdominal thrust)
d. Lakukan bergantian back blow dan abdominal
thrust hingga berhasil atau tidak berhasil dan
korban jatuh tidak sadar
3. Lakukan pertolongan dengan posisi korban terlentang,
Korban terlentang
Penolong di sampin atau di atas korban (seolah-olah
menunggang punggung kuda)
Lakukan abdominal thrust 5 kali dengan cara
mendoronkan hentakan mendadak pada titik hentak
Segera penolong pindah ke samping korban:
o Periksa apakah jalan nafas telah bebas
o Lakukan head tilt dan chin lift, lihat dalam mulut
o Tiupkan nafas mulut ke mulut
o Bila dada korban menembang, artinya jalan
nafas telah terbuka
o Sebaliknya bila dada korban tidak mengembang
artinya jalan nafas masih tersumbat total, segera
lakukan abdominal thrust
o Dst
o Sementara ada yang berusaha memanggil
bantuan/ ambulans
15
PROSEDUR TETAP
PERHATIAN:
Bila korban jatuh tidak sadar, pikirkan, siapkan
laksanakan resusitasi
Korban gemuk atau wanita hamil tidak dilakukan abdominal
thrust melainkan chest thrust. Dalam hal ini titik hentak
terletak pada pertengahan tulang dada
Anak
Tanda-tanda:
o Kesulitan nafas dan bicara, sering berkaitan dengan
makan
o Korban menunjukkan sikap tercekik memegangi leher dan
berusaha bicara
o Muka, leher sembab
o Kulit terlihat abu-abu biru
Tindakan:
1. Berikan 5 kali pukulan mendadak pada punggung (back
blow/ back slaps)
o Posisi korban sedikit condong ke depan
o Berikan hentakan pukulan 5 kali pada titik silang garis
imajinasi tulang belakang dan garis antar belika
o Cek dalam mulut. Bila ada benda asing bersihkan/
ambil dengan cara dibawah penglihatan langsung
(jangan membuta)
2. bila back blow / back slaps gagal, segera berdiri di
belakang atau jongkok di belakang korban
o Lakukan chest thrust 5 kali
Hentakkan pada titik hentak pada pertengahan tulang
dada korban
o Lakukan hentakan tiap tiga detik
3. Cek dalam mulut korban
4. Cek ulang dalam mulut korban.
Bila sumbatan tetap, lakukan back blow / back slaps atau
chest thrust lagi 5 kali dst.
Sementara panggil bantuan, ambulan
16
PROSEDUR TETAP
UNIT TERKAIT :
PERHATIAN:
o Mengambil benda asing dari dalam mulut korban tidak
boleh membuta, harus dibawah penglihatan langsung
o Bila korban tidak sadar pikirkan, siapkan, laksanakan
resusitasi
Bayi
Tanda tanda:
o Kesulitan bernafas
o Memerah (flushing) di muka leher
o Tidak dapat menngis, tidak dapat bersuara
o Ada suara-suara aneh, merintih
Tindakan:
1. Lakukan back blow/ back slaps 5 kali
o Telunkupkan korban pada lenan penolong. Kepala
korban lebih rendah
o Back slaps 5 kali
o Terlentangkan di atas lengan penolong
2. Cek dalam mulut bayi
Lihat dan ambil benda asing, jangan sampai menyentuh
tenggorokan
3. Bila sumbatan tetap, lakukan chest thrust
o Letakkan ujung jari tengah dan telunjuk di atas tulang
dada 1 jari di bawah garis imajinasi antar puting susu
o Lakukan chest thrust 5 kali
4. Cek lagi dalam mulut
5. Ulangi tindak pertolonan seperti di atas
Bila sumbatan tetap, sambil melakukan pertolongan
memangil bantuan / ambulan
Perhatian:
o Mengambil benda asing dari dalam mulut bayi harus
dibawah penglihatan langsung jangan membuta
o Pada bayi tidak dilakukan abdominal thrust melainkan
back blow dan ches thrust
o Bila sumbatan tetap pikirkan, siapkan, laksanakan
resusitasi
Petugas kamar operasi
17
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
00
Halaman
1/
Ditetapkan,
DIREKSI
RUMAH SAKIT PHC SURABAYA
DIREKTUR UTAMA
.
Dr. Nunung Nugroho Sp.KFR, MARS
PENGERTIAN :
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT :
18
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
00
Halaman
1/
Ditetapkan,
DIREKSI
RUMAH SAKIT PHC SURABAYA
DIREKTUR UTAMA
.
Dr. Nunung Nugroho Sp.KFR, MARS
PENGERTIAN :
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT :
19
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
00
Halaman
1/
Ditetapkan,
DIREKSI
RUMAH SAKIT PHC SURABAYA
DIREKTUR UTAMA
.
Dr. Nunung Nugroho Sp.KFR, MARS
PENGERTIAN :
TUJUAN
KEBIJAKAN
PETUGAS
PROSEDUR
20
No. Revisi
00
Halaman
3/3
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
21
INTUBASI ENDOTRACHEA
No. Revisi
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
00
Halaman
1/
Ditetapkan,
DIREKSI
RUMAH SAKIT PHC SURABAYA
DIREKTUR UTAMA
.
Dr. Nunung Nugroho Sp.KFR, MARS
PENGERTIAN :
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Intubasi endotrakea
Pasien terlentang
(bila dimungkinkan ditidurkan dengan obat pelumpuh otot yang
sesuai)
Alat intubasi:
o Penghisap + konektor yang sesuai
o Dingklik (kursi pendek)
o Masker, berbalon, sumber oksigen
o Laryngoskop dengan blade (blade /yang sesuai lampu
menyala terang dan putih
o Pipa ett yang sesuai 1 nomor di atas dan 1 nomor di
bawah ukuran yang dipilih
o Stylet yang sesuai
o Semprit peniup balon
o Tang magil
o Pipa oro faring
o Plester, guntin
o Bantal bagi pasien tidak ada kecurigaan cedera tulang
leher
o Bidai leher atau petugas yang mempertahankan kondisi
leher in-line stabilisation
Buka blade pegang tangkai laryngoskop dengan tenang
Buka mulut pasien
Masukkan blade pelan-plelan menyusur dasar lidah ujung
blade sudah sampai di pangkal lidah geser lidah pelan-pelan
ke arah kiri
22
INTUBASI ENDOTRACHEA
Nomer Dokumen
002/Jang.Med.2/07/2010
No. Revisi
00
Halaman
3/3
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
23
MELAKUKAN KRIKOTIROTOMI
No. Revisi
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
00
Halaman
1/
Ditetapkan,
DIREKSI
RUMAH SAKIT PHC SURABAYA
DIREKTUR UTAMA
.
Dr. Nunung Nugroho Sp.KFR, MARS
PENGERTIAN :
TUJUAN
KEBIJAKAN
PETUGAS
PROSEDUR
Melakukan krikotirotomi
Alat dan obat
o Jarum infus nomer 14 16
o Pisau kecil
o Klem arteri
o Konektor
o Alat dan obat desinfeksi
Pasien terlentang
Tentukan celah krikotiroid
Tusukkan jarum infus menembus membrane krikotiroid ke
arah distal
Cabut mandirim jarum
Berikan oksigen
o Atau dengan cara:
o Pasien terlentang
o Tentukan celah krikotiroid
o Tusukkan ujung pisau kecil irisan kecil
o Perlebar irisan, masukkan pipa
o Berikan oksien
o Segera siapkan trakeostomi
UNIT TERKAIT :
24
INTUBASI ENDOTRACHEA
Nomer Dokumen
002/Jang.Med.2/07/2010
No. Revisi
00
Halaman
3/3
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
PENGERTIAN :
TUJUAN
KEBIJAKAN
PETUGAS
PROSEDUR
Memasang trakeostomi
Alat dan obat
o Suction + kateter
o Semprit + obat anestesi lokal
o Alat desinfeksi + desinfektor
o Kain penutup + sarung tangan steril
o Pinset dan pisau kecil
o Klem arteri
o Pengkait bergigi tajam dan tumpul
o Spekulum trakeostomi
o Pipa trakeostomi
o Jarum dan benang jahit
o Pita pengikat pipa trakeostomi
o Kasa penutup luka
Cara melakukan
o Pasien terlentang
o Tentukan land mark
o Desinfeksi
o Tutup dengan kain steril
o Anestesi lokal
o Insisi
o Perdarahan, preparasi dengan klem secara simpul
hingga trakea terlihat
25
INTUBASI ENDOTRACHEA
Nomer Dokumen
002/Jang.Med.2/07/2010
No. Revisi
00
Halaman
3/3
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
26
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
00
Halaman
1/
Ditetapkan,
DIREKSI
RUMAH SAKIT PHC SURABAYA
DIREKTUR UTAMA
.
Dr. Nunung Nugroho Sp.KFR, MARS
PENGERTIAN :
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT :
27
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
00
Halaman
1/
Ditetapkan,
DIREKSI
RUMAH SAKIT PHC SURABAYA
DIREKTUR UTAMA
.
Dr. Nunung Nugroho Sp.KFR, MARS
PENGERTIAN :
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT :
28
No. Revisi
00
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
Halaman
1/
Ditetapkan,
DIREKSI
RUMAH SAKIT PHC SURABAYA
DIREKTUR UTAMA
.
Dr. Nunung Nugroho Sp.KFR, MARS
PENGERTIAN :
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT :
agar
terhndar
dari
kondisi
29
No. Revisi
00
Halaman
3/3
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
PENGERTIAN :
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
30
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
00
Halaman
1/
Ditetapkan,
DIREKSI
RUMAH SAKIT PHC SURABAYA
DIREKTUR UTAMA
.
Dr. Nunung Nugroho Sp.KFR, MARS
UNIT TERKAIT :
31
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
00
Halaman
1/
Ditetapkan,
DIREKSI
RUMAH SAKIT PHC SURABAYA
DIREKTUR UTAMA
.
Dr. Nunung Nugroho Sp.KFR, MARS
PENGERTIAN :
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT :
32
MELEPAS HELM
No. Revisi
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
00
Halaman
1/
Ditetapkan,
DIREKSI
RUMAH SAKIT PHC SURABAYA
DIREKTUR UTAMA
.
Dr. Nunung Nugroho Sp.KFR, MARS
PENGERTIAN :
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Melepas helm
Bila pasien sadar, lakukan segera saja jelaskan siapa anda dan
mau melakukan apa
Pasien terlentang
Penolong pertama di samping kiri atau kanan pasien
membertahankan kepala pada posisi netral dengan cara
meletakkan kedua telapak tangan di kiri dan kanan leher dan
kedua ibu jari kiri kanan menahan sudut rahan bawah
pasien
Penolong kedua jongkok di atas kepala pasien
o Membuka penutup muka
o Melihat apakah ada kaca mata, dilepas hati-hati
o Melepas pengikat helm yang ada di dagu pasien
o Dengan kedua tangan kiri dan kanan merenggangkan
helm yang menjepit telinga kiri dan kanan
o Usahakan bagian helm pelindung dagu diputar pelanpelan ke depan sehingga melewati mulut dan berhenti di
depan punggung hidung
o Selanjutnya putar pelan-pelan dan tarik bagian helm
yang di belakang kepala pasien ke arah ubun-ubun
paasien berhenti di bagian occepital
o Selanjutnya ganti bagian depan helm, putar pelan-pelan
dan tarik ke arah ubun-ubun pasien sehinga pelindung
dagu yang semula di depan punggung hidun sekarang
berhenti di depan dahi pasien
33
MELEPAS HELM
Nomer Dokumen
002/Jang.Med.2/07/2010
No. Revisi
00
Halaman
3/3
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
UNIT TERKAIT :
34
POSISI SHOCK
No. Revisi
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
00
Halaman
1/
Ditetapkan,
DIREKSI
RUMAH SAKIT PHC SURABAYA
DIREKTUR UTAMA
.
Dr. Nunung Nugroho Sp.KFR, MARS
PENGERTIAN :
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Pasien terlentang
Yakinkan jalan nafas bebas dengan memperhatikan kondisi
leher
Pernafasan telah diatasi
Masukkan papan rsusitasi (80 90 x 40 50 x 1.5 2)
menyusup di balik kedua tunkai bawah mulai ujung kaki
hingga di bawah pantat
Naikkan ujung papan bagian ujung kaki pelan-pelan dan hati
hati
Cek ulang kondisi jalan nafas, pernafasan dan kondisi
sirkulasi. Segera!
Memasang infus
UNIT TERKAIT :
35
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
00
Halaman
1/
Ditetapkan,
DIREKSI
RUMAH SAKIT PHC SURABAYA
DIREKTUR UTAMA
.
Dr. Nunung Nugroho Sp.KFR, MARS
PENGERTIAN :
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
kembali
dengan
36
No. Revisi
00
Halaman
3/3
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
37
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
Ditetapkan,
DIREKSI
RUMAH SAKIT PHC SURABAYA
DIREKTUR UTAMA
.
Dr. Nunung Nugroho Sp.KFR, MARS
PENGERTIAN :
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT :
38
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
Ditetapkan,
DIREKSI
RUMAH SAKIT PHC SURABAYA
DIREKTUR UTAMA
.
Dr. Nunung Nugroho Sp.KFR, MARS
PENGERTIAN :
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT :
39
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
00
Halaman
1/
Ditetapkan,
DIREKSI
RUMAH SAKIT PHC SURABAYA
DIREKTUR UTAMA
.
Dr. Nunung Nugroho Sp.KFR, MARS
PENGERTIAN :
TUJUAN
KEBIJAKAN
Semua pasien dari luar R.S. PHC dengan ancaman pada jalan
nafas, pernafasan dan jantung harus di tangani di ruang
resusitasi
PROSEDUR
40
No. Revisi
00
Halaman
3/3
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
41
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
Ditetapkan,
DIREKSI
RUMAH SAKIT PHC SURABAYA
DIREKTUR UTAMA
.
Dr. Nunung Nugroho Sp.KFR, MARS
PENGERTIAN :
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Cardiac Arrest di OK
Resusitasi dituntaskan
42
PROSEDUR TETAP
UNIT TERKAIT :
Dokter Anestesi
Dokter Operator
Perawat Anestesi
Asisten, Instrumentur
43
TANGGAL TERBIT
PROSEDUR TETAP
No. Revisi
00
Halaman
1/
Ditetapkan,
DIREKSI
RUMAH SAKIT PHC SURABAYA
DIREKTUR UTAMA
.
Dr. Nunung Nugroho Sp.KFR, MARS
PENGERTIAN :
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT :
44