Anda di halaman 1dari 5

1.

Syiah Imamiyah
Syiah Imamiyah, dinamakan demikian karena kepercayaan mereka yang kuat tentang
imam. Golongan ini berpendapat bahwa keimaman (imamah) harus berada di tangan keturunan
Fatimah, dan keimaman itu dinisbahkan kepada Allah, yang memerintahkan Nabi-Nya untuk
memberitahukan hal tersebut kepada umat. Dalam hal ini, Rasul sudah menunjuk Ali bin Abi
Thalib sebagai imam bagi kaum muslimin dan akan berlanjut kepada keturunannya (dari ayah
kepada anaknya), berdasarkan wasiat yang dibuat oleh imam sebelum mangkat kepada salah
satu di antara putra-putranya. Bagi Syiah Imamiyah keimaman merupakan salah satu rukun
diantara rukun-rukun agama.
Menurut Syiah Imamiah, Ali telah ditunjuk sebagai imam atau pemimpin masyarakat
oleh Nabi Muhammad SAW. Penunjukan tersebut menurut mereka terjadi di Ghadir Khum.
Mereka juga menyebutkan penunjukan Ali merupakan salah satu kesempurnaan agama seperti
diisyaratkan oleh Rasullullah dalam hadisnya yang artinya :
Allah Maha Besar atas kesempurnaan agama dan Tuhan rela dengan risalahku dan
pemerintahan Ali setelahku
2. Syiah Zaidiyah

Zaidiyah adalah istilah yang dinisbahkan kepada Zaid ibnu Ali ibn al-Husein ibn Ali ibn
Abi Thalib. Zaid bin Ali Zainul Abidin adalah seorang yang bertaqwa, alim, berani dan disegani
masyarakat. Ia belajar ilmu agama dan hadis-hadis Rasulullah Saw kepada saudaranya,
Muhammad al-Baqir. Ia juga pernah belajar kepada Wasil bin Atha, tokoh Mutazilah, sehingga
ia banyak terpengaruh dengan pikiran-pikiran Mutazilah yang akhirnya masuk ke dalam ajaranajaran Zaidiyah. Sekte ini memiliki pemikiran yang dianggap lebih moderat dan demokratis
dibanding Syiah lainnya.

Setelah Ali Zainul Abidin bin Husain (imam ke-4) wafat, terjadi perselisihan dalam tubuh
Syiah tentang siapa yang berhak menjadi imam ke-5. menyikapi perselisihan tersebut, lalu
muncullah dua sikap yang membuat Syiah Imamiyah terpecah kepada dua cabang. Cabang
pertama berpendapat bahwa yang dipilih menjadi Imam setelah Ali Zainul Abidin bin Husain
adalah Zaid bin Ali Zainul Abidin, golongan inilah yang kemudian dikenal dengan nama Syiah
Zaidiyah. Cabang kedua adalah mereka yang berpandangan bahwa yang berhak menjadi imam
ke-5 adalah Abu Bakar Muhammad al-Baqir.
Adapun imam-imam bagi Syiah Zaidiyah adalah Ali bin Abi Thalib (w. 40H), Hasan bin
Ali bin Abi Thalib (W. 50H), Husain bin Ali bin Abi Thalib (w. 61H), Ali Zainul Abidin bin Husain
bin Ali bin Abi Thalib (w. 94 H), Zaid bin Ali Zainul Abidin, dan dilanjutkan oleh Yahya, dan
imam-iman yang mengikutinya.
3. Syiah Ghulat
Selain dari golongan di atas, di dalam tubuh Syiah juga terdapat golongan-golongan
ekstrim dan dianggap telah keluar dari jalur Islam, yang dalam bentuk ajarannya sering
dikaitkan dengan Abdullah bin Saba. Golongan ekstrim inilah yang kemudian disebut dengan
Syiah Ghulat (berasal dari kata ghuluw yang berarti berlebih-lebihan). Sebagian dari golongan
ini ada yang menempatkan Ali dan imam-imam Syiah lainnya pada derajat ketuhanan, dan ada
yang mengangkatnya pada derajat kenabian, bahkan lebih tingi dari Muhammad. .
Banyak sekte yang dipandang memiliki sikap ekstrim dalam aliran Syiah, yang bila
ditinjau dari sikap dan ajaran-ajarannya cenderung dikatakan menyesatkan. Sekte ini disebut
dengan Ghulat, yaitu golongan ekstrim di kalangan Syiah yang terlalu berlebih-lebihan dalam
menentukan hak imam. Untuk menentukan ekstrim tidaknya sebuah sekte didalam tubuh
Syiah, dapat mempergunakan empat ajaran yang dianggap sebagai standar, yaitu :

Ajaran-Ajaran Dasar Syiah Ghulat

a. Hulul

Yaitu keyakinan bahwa Allah mengambil bentuk di dalam orang-orang tertentu, seperti
Ali. Atas dasar paham itu kemudian mereka meyakini bahwa Ali harus disembah.

b. Tanasukh

Tanasukh adalah keyakinan yang mengatakan bahwa roh Nabi atau para imam
mengambil tempat pada diri orang-orang tertentu.

c. Tasybih

Tasybih adalah menyamakan Tuhan dengan makhluk secara fisik seperti mempunyai
anggota tubuh (jasmani)

d. Al-Bada
Al-Bada yaitu merubah apa saja yang dikehendakinya sesuai dengan yang terjadi pada
ilmunya. Paham ini dianggap menggambarkan kelemahan Tuhan, sehingga ilmu dan
ciptaannya selalu mengalami perubahan.
4. Syiah Sabiyah (Syiah Tujuh)
Istilah Syiah sabiyah (syiah tujuh) di analogikan dengan Syiah Itsna asyariyah . Istilah
itu memberikan pengertian bahwa sekte Syiah Sabiyah hanya mengakui tujuh Imam, yaitu Ali,
Hasan, husein, Ali Zainal Abidin, Muhammad Al-Baqir, jafar As-Shodiq, dan Ismail bin jafar.
Karena dinisbatkan pada ismail bin Jafar As-Shadiq, syiah sabiyah disebut juga Syiah
Ismailiyah.

Berbeda dengan Syiah imamiyah, Syiah istna asyariyah membatalkan ismail bin jafar
sebagai imam ketujuh karena memiliki kebiasaan tak terpuji dan dia wafat mendahului
bapaknya,jafar. Sebagai penggantinya adalah Musa Al-Kadzim, adik Ismail. Syiah sabiyah
menolak pembatalan tersebut berdasarkan sistem pengangkatan imam dalam syiah dan
menganggap Ismail sebagai Imam ketujuh, dan sepeninggalnya diganti oleh putranya yang
tertua yang bernama Muhammad bin Ismail.
Syarat syarat imam dalam pandangan Syiah Sabiyah adalah sebagai berikut :

1. Imam harus berasal dari keturunan Ali melalui perkawinannya dengan Fatimah yang
kemudian dikenal dengan Ahlul bait.
2. Berbeda dengan aliran Kasaniah, pengikut Mukhtar Ats-tsaqafi, mempropagandakan
bahwa keimanan harus dari keturunan Ali melalui pernikahannya dengan seorang
wanita dari bani hanifah dan mempunyai anak yang bernama Muhammad bin AlHanafiiyah.
3. Imam harus berdasrkan penunjukan atau nas. Syiah sabiyah meyakini bahwa setelah
Nabi wafat, Ali menjadi Imam berdasarkan penunjukan khusus dari Nabi sebelum beliau
wafat. Suksesi keimanan menurut doktrin dan tradisi syiah harus berdasarkan nas oleh
imam terdahulu.
4. Keimanan jatuh pada anak tertua .Syiah sabiyah menggariskan bahwa seorang
beriman memperoleh keimanan dengan jalan wiratsah (heredity). Jadi, ayahnya yang
menjadi iman menunjuk anak nya yang paling tua.
5. Imam harus maksum (immunity fromm sin an error). Sebagaimana sekte Syiah lainnya,
Syiah sabiyah menggariskan bahwa seorang iman harus terjaga dari salah satu dosa.
Bahkan lebih dari itu, Syiah Sabiyah berpendapat bahwa meskipun iman berbuat salah,
perbuatannyatidak salah.

6. Imam harus dijabat oleh seorang yang paling baik (best of man). Berbeda dengan
Zaidah, Syiah Sabiyah dan Syiah Dua belas tidak membolehkan imam mafdul, dalam
pandangan Syiah Sabiyah,perbuatan dan ucapan iman tidak boleh bartentangan
dengan syariat. Sifat dan kekuasaan seorang sama dengan nabi, perbedaan nya
terletak pada kenyataan nya bahwa nabi mendapatkan wahyu, sedangkan imam tidak
mendapatkannya.

Anda mungkin juga menyukai

  • 5 6113736854656254004
    5 6113736854656254004
    Dokumen3 halaman
    5 6113736854656254004
    محمد فخرالدين زيكيف
    Belum ada peringkat
  • Buku Kecil Ratib Al Attas 2019
    Buku Kecil Ratib Al Attas 2019
    Dokumen28 halaman
    Buku Kecil Ratib Al Attas 2019
    محمد فخرالدين زيكيف
    Belum ada peringkat
  • ILMU AL-QUR'AN
    ILMU AL-QUR'AN
    Dokumen33 halaman
    ILMU AL-QUR'AN
    Muhammad Fahmi Fadzil
    Belum ada peringkat
  • Pedoman Penulisan Skripsi Pembimbing 1
    Pedoman Penulisan Skripsi Pembimbing 1
    Dokumen1 halaman
    Pedoman Penulisan Skripsi Pembimbing 1
    محمد فخرالدين زيكيف
    Belum ada peringkat
  • Rancangan Pengajaran Harian
    Rancangan Pengajaran Harian
    Dokumen6 halaman
    Rancangan Pengajaran Harian
    Nurul Ain HjRamlan
    Belum ada peringkat
  • Artikel Hadits Dhaif & Maudhu'
    Artikel Hadits Dhaif & Maudhu'
    Dokumen23 halaman
    Artikel Hadits Dhaif & Maudhu'
    محمد فخرالدين زيكيف
    Belum ada peringkat
  • Sirah Tahun 1
    Sirah Tahun 1
    Dokumen7 halaman
    Sirah Tahun 1
    Ibrahim Fikri Bin Abdullah
    84% (49)
  • Tajwid Mad
    Tajwid Mad
    Dokumen4 halaman
    Tajwid Mad
    محمد فخرالدين زيكيف
    Belum ada peringkat
  • Kosong
    Kosong
    Dokumen1 halaman
    Kosong
    محمد فخرالدين زيكيف
    Belum ada peringkat
  • Tafsir
    Tafsir
    Dokumen21 halaman
    Tafsir
    Laila Fajriah
    Belum ada peringkat
  • Tafsir Ibnu Qayyim
    Tafsir Ibnu Qayyim
    Dokumen7 halaman
    Tafsir Ibnu Qayyim
    محمد فخرالدين زيكيف
    Belum ada peringkat
  • Hari Raya Di Kelantan
    Hari Raya Di Kelantan
    Dokumen1 halaman
    Hari Raya Di Kelantan
    محمد فخرالدين زيكيف
    Belum ada peringkat
  • Raden
    Raden
    Dokumen1 halaman
    Raden
    محمد فخرالدين زيكيف
    Belum ada peringkat
  • Hadits 1
    Hadits 1
    Dokumen10 halaman
    Hadits 1
    محمد فخرالدين زيكيف
    Belum ada peringkat
  • Tafsir Hadis
    Tafsir Hadis
    Dokumen8 halaman
    Tafsir Hadis
    محمد فخرالدين زيكيف
    Belum ada peringkat
  • Maksud DGN Subjek Hukum
    Maksud DGN Subjek Hukum
    Dokumen10 halaman
    Maksud DGN Subjek Hukum
    محمد فخرالدين زيكيف
    Belum ada peringkat
  • Usul Fiqh
    Usul Fiqh
    Dokumen9 halaman
    Usul Fiqh
    محمد فخرالدين زيكيف
    Belum ada peringkat
  • Resume Tafsir
    Resume Tafsir
    Dokumen7 halaman
    Resume Tafsir
    محمد فخرالدين زيكيف
    Belum ada peringkat
  • Quran Iptek
    Quran Iptek
    Dokumen11 halaman
    Quran Iptek
    محمد فخرالدين زيكيف
    Belum ada peringkat
  • TAKLIMAT
    TAKLIMAT
    Dokumen7 halaman
    TAKLIMAT
    محمد فخرالدين زيكيف
    Belum ada peringkat
  • Dhabtul Quran
    Dhabtul Quran
    Dokumen25 halaman
    Dhabtul Quran
    Husni Mashar
    100% (1)
  • Bacaan Al-Qur'an
    Bacaan Al-Qur'an
    Dokumen11 halaman
    Bacaan Al-Qur'an
    thegrass
    Belum ada peringkat
  • Adab Jadi Biadab Dalam Internet
    Adab Jadi Biadab Dalam Internet
    Dokumen2 halaman
    Adab Jadi Biadab Dalam Internet
    محمد فخرالدين زيكيف
    Belum ada peringkat
  • Ilmu Gharib Al Quran
    Ilmu Gharib Al Quran
    Dokumen1 halaman
    Ilmu Gharib Al Quran
    محمد فخرالدين زيكيف
    50% (2)
  • Piagam Madinah
    Piagam Madinah
    Dokumen10 halaman
    Piagam Madinah
    محمد فخرالدين زيكيف
    Belum ada peringkat