Anda di halaman 1dari 17

PENGGUNAAN BUKU ELEKTRONIK PADA INSTANSI PENDIDIKAN

MAUPUN PERKANTORAN SEBAGAI UPAYA PENGURANGAN


GLOBAL WARMING
(Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Fisika Lingkungan)

Oleh:
Ayu Fajarotul Maghfiroh

(120210102063)

Kelas A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kertas merupakan alat tulis yg digunakan dalam kehidupan sehari. Dalam
proses produksi pembuatan kertas memerlukan bahan kimia, air dan energi dalam
jumlah yang relatif besar. Disamping itu perlu ketersediaan bahan baku kayu
dalam jumlah yang cukup banyak pula, yang biasanya kayu tersebut diperoleh
dari penebangan hutan. Tentunya hal ini akan berakibat pada semakin luasnya
penebangan pohon.
Sedangkan pohon mempunyai fungsi sebagai sumber oksigen bagi
kehidupan dan penyerap karbon dioksida yang efektif. Apabila hal ini terus
berlanjut akan dapat menyebabkan peningkatan pemanasan global. Disamping itu
limbah yang dihasilkan dari proses produksi kertas juga sangat banyak baik dalam
bentuk cair, gas maupun padat yang tidak mudah untuk dapat diolah sebelum
dibuang ke lingkungan secara aman.
Jika saat ini, pengurangan konsumsi penggunaan kertas tidak dimulai, maka
akan cenderung meningkatkan volume kertas yang digunakan dan hal ini akan
memberikan tekanan secara terus menerus kepada bumi dan menimbulkan
dampak yang kurang menguntungkan bagi lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana dampak penggunaan kertas secara berlebihan?
1.2.2 Langkah apa yang perlu dilakukan untuk mengurangi konsumsi kertas?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui dampak penggunaan kertas yang berlebihan.
1.3.2 Mengetahui langkah yang dilakukan untuk mengurangi konsumsi kertas.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Pengertian Kertas dan Cara Mengolahnya


Kertas dalam bahasa Inggris disebut paper dan dalam bahasa Belanda
disebut papier. Kertas adalah barang baru ciptaan manusia berwujud lembaranlembaran tipis yang dapat dirobek, digulung, dilipat, direkat, dicoret mempunyai
sifat yang berbeda dari bahan bakunya : tumbuh-tumbuhan. Kertas dibuat unutk
memenuhi kebutuhan hidup yang sangat beragam.
Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis
dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas
pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun
toilet.Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang
menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas,
bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Hal
ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria, Prasasti dari batu, kayu, bambu,
kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai seperti
dijumpai pada naskah naskah Nusantara beberapa abad lampau.
Bahan-bahan pembuatan kertas terdiri dari tiga komponen yaitu bahan baku,
bahan pembantu dan bahan pelengkap. Bahan baku adalah bahan utama
pembuatan kertas. Bahan baku diubah hingga menajdi barang baru yang
mempunyai wujud dan sifat berlainan dari bahan asalnya. Bahan pembantu adalah
bahan-bahan yang diperlukan utnuk memperlancar pembuatan kertas. Bahan
pelengkap adalah bahan-bahan yang diperlukan dalam proses pembuata kertas
agar memperoleh hasil yang baik tanpa bahan pelengkap kertas yang dihasilkan
banyak mengandung cacat dan tidak sempurna.
Bahan Baku
Bahan baku kertas dari tanaman yang banyak mengandung serat seperti :
jerami padi, bamboo, tebu, rumput-rumputan, jute, manila, rosella, murbai, kapas,
lena dan jenis tanaman-tanaman lainnya yang cukup banyak tersedia di alam.
Batang-batang kayu pun digunakan sebagai bahan baku. Hampir semua jenis kayu

baik kayu keras maupun lunak tanpa kecuali dapat dijadikan bahan baku kertas.
Karena kayu mempunyai kandungan selulosa cukup banyak (40-45 %) (JF
Dumanauw, 1984). Seperti yang kita ketahui selulosa adalah komponen utama
pembuatan kertas. Namun, produk kertas dari bahan nonkayu masih dibuat karena
bahan jenis ini mempunyai keunggulan yakni lebih kuat dibandingkan dengan
selulosa kayu. Kertas jenis ini dipergunakan sebagai kertas tulis, kertas penjilidan
buku, kertas cetak biru, uang kertas, dan bahan lain ayng memerlukan kertas
dengan ketahanan tinggi.
Bahan Pembantu
Ada empat jenis yang digunakan dalam pembuatan kertas. Yang pertama
adalah air bersih dan selebihnya adalah bahan-bahan kimia yang berbeda-beda
peranannya. Tidak semua bahan-bahan kimia ini dipergunakan sekaligu tetapi
tergantung kepada jenis kertas yang diproduksi.
Bahan-bahan pembantu tersebut sebagai berikut :
Air, diperlukan sebagi pelarut dan pencuci. Air sangat diperlukan dalam
pembuatan kertas.
Bahan pemutih, diperukan untuk membuat kertas menjadi putih bersih
sebab bahan baku kertas tidak berwarna. Bahan pemutih tersebut yaitu :
Hidrogen Peroksid
Natrium Peroksid
Natrium Bisufat
Kalium Bisulfat
Bahan penghancur kayu, diperlukan untuk menghancurkan kayu tidak
dengan cara mekanis tetapi bahan reaksi kimia. Bahan penghancur tersebut
adalah :
Asam > Asam sulfat
Alkali > Sodium Hidroksid
Bahan pewarna , diperlukan apabila hendak membuat kertas-kertas
berwarna.
Bahan Pelengkap
Ada dua macam bahan pelengkap yang dipergunakan di dalam industri
kertas. Bahan-bahan tersebut adalah

Bahan Pengisi, bahan untuk menutup lubang-lubnag halus pada


permukaan kertas. Sehingga diperoleh kertas yang rata dan halus. Diantara
bahan-bahan tersebut adalah :
Kaolin
Tanah Diatomea
Gips
Kapur Magnesit
Bahan perekat, bahan untuk mengikat serat atau selulosa kayu agar lebih
kuat dan kokoh diantaranya :
Perekat arpus
Perekat hewani
Perekat tepung kanji
Proses pembuatan kertas melalui dua tahap pengolahan. Tahap pertama
yaitu pengolahan barang setengah jadi, yakni proses sejak dari penghancuran kayu
hingga menjadi bubur kayu (pulp). Tahap kedua adalah pembuatan barang jadi
yakni proses pengolahan bubur kayu (pulp) menjadi kertas siap pakai. Kedua
tahap tersebut diuraikan sebagai berikut :
a. Pembuatan Barang Setengah jadi
Pada tahap ini ada lima cara pembuatan pulp berdasarkan dua prinsip ialah
prinsip dengan manggunakan tenaga mekanis dan prinsip dengan menggunakan
proses reaksi kimia. Kelima cara tersebut ialah :
Pembuatan pulp secara mekanis.
Pembuatan pulp secara kimia yakni dengan mempergunakan bahan-bahan
kimia tertentu, untuk dikenal tiga macam bahan kimia yang mempunyai
fungsi berbeda-beda sesuai dengan jenis kayu yang diolah. Bahan-bahan
tersebut adalah :
Asam sulfat (Proses asam)
Asam Sulfit (Proses asam)
Soda Natron (Proses alkali)

Pembuatan pulp secara kombnasi anatara penggunaan tenaga mekanis dan


reaksi kimia. Cara ini juga dikenal dengan nama semi chemical.
Sebelum kayu diolah menjadi barang setengah jadi terlebih dahulu
batangbatang kayu yang baru ditebang dar hutan dikupas dulu kulitnya.
Kemudian balok-balok kayu tersebut dipotong-potong menjadi log atau
keratin berukuran 15-20 cm, selanjutnya melalui conveyer log dikirim ke
mesin chipper unutk diproses hingga menjadi serpihan (hip). Pada proses
pengolahan pulp secara mekanis, serpihan kemudian dihancurkan melalui
mesin penggilas yang terbuat dari beton sampai lumat, dicampur dengan air
hingga menjadi bubur. Kandungan bubur ini adalah serat-serat kayu, damar
kayu (yang menyebabkan kertas cepat berwarna kuning apabila kena sinar
matahari ), pektin dan lignin. Bahan dasar ini digunakan untuk pembuatan
kertas yang tidak memerlukan keuletan dan untuk pemakaian jangka pendek
misal kertas untuk membuat Koran (MOnareh, 1982). Pada pengolahan pulp
secara kimia, serpihan-serpihan kayu dimasukkan ke dalam ketel pemaak
yang disebut digester bersama air dan bahan kimia yang diperlukan,
dipanaskan dengan uap tinggi selam 16 -20 jam. Hal ini dilakukan agar
lignin, pektin dan dammar dapat dipisahkan dan dikeluarkan dari bahan
bahan dasar sehingga yang tertinggal hanya serat-serat kayu murni dan
selulosa. Dengan begitu mutu kertas yang dihasilkan dari bahan ini akan
jauh lebih baik. Tergantug pada jenis kayu yang akan diolah dan bahan
kimia yang dipilih akan diperoleh tiga jenis selulosa sebagai berikut :
Pemakaian soda natron menghasilkan selulosa natron yang lunak dan
panjang. Warna selulosa agak gelap karena itu perlu proses pemutihan jika
ingin memebuat kertas putih dari bahan ini. Hal itu tidak perlu dilakukan
kalau tujuannya untuk membuat kertas bungkus Yang tidak berwarna putih.
Proses natron baik untuk memisahkan damar kayu.
Pemakaian asam sulfat menghasilkan selulosa sulfat yang lebih panjang dari
selulosa natron, warn aayng dihasilkan pun agak gelap sehingga perlu
diputihkan dahulu apabila hendak memebuat kertas putih.

Pemakain asam sulfit menghasilkan selulosa sulfit yang berkualitas lebih


baik dari dua macam selulosa lainnya. Warna selulosa tetap putih sehingga
tidak perlu pemrosesan lebih lanjut untuk memutihkan.
Kemudian bahan yang telah digester dibersihkan dari mata kayu, pecahan
kayu dan kotoran benda berat/pasir. Tambahan air diperlukan agar bubur
kayu dapat dibebaskan dari sisa-sisa bahan kimia. Aliran selulosa yang
sudah bersih dari bahan kimia dilairkan kekotak penyaring yang dilengkapi
dengan baling-baling pengaduk cairan. Melalui saringan di ujung kotak
partikel-partikel kasar seperti mata kayu dan pecahan-pecahan kayu,
sedangkan partikel halus hanyut melewati saringan dan masuk ke dalam bak
penangkap pasir. Didalam sini partikel alus dan besar akan mengendap,
sedangkan partikel halus dan ringan akan terus hanyut menuju penangkap
yang lain yang akan mengnyaring sisa-sisa zat kayu halus, sehingga selulosa
murni saja yang berhasil lolos keluar dari system pembersihan ini. Sebelum
itu selulosa perlu diputihkan dahulu didalam bak khusus yang telah berisi
bahan-bahan pemutih.
b. Pembuatan Barang jadi
Pada proses pembuatan ini, bubur kayu yang telah bersih kemudian
dimasukkan ke dalam alat yang disebut hollader yang telah diisi dengan bahan
pelengkap (bahan pengisi dan bahan perekat) dan air. Di dalam alat ini adonan
dicampur sampai homogen, serat-serat selulosa saling berkaitan, pori-pori erat
penuh tertutup bahan pengisi dan seluruh susunan terlumuri bahan perekat. Dalam
keadaan ini adonan telah siap untuk dijadikan lembaran-lembaran kertas.
Kemudian adonan basah dialirkan ke mesin fourdriner. Mesin ini berupa saringan
kasa tembaga (fine mesh bronse screen) meyerupai pita besar yang tidak putus
karena terus berputar. Diatas saringan ini adonan ditebarkan hingga membentuk
lembaran tanpa putus yang terus bergerak. Di tengah-tengah saringan terdapat rol
penggilas (dandy roll) yang berfungs sebagai pemeras air. Lembaran yang telah
dilewati dandy roll kadar airnya berkurang dan rata tebalnya. Keluar dari mesin
fourdriner, kemudian lembaran kertas basah (web) masuk kedalam mesin press.
Prinsip kerja mesin ini tidak beda jauh dengan mesin terdahulu tetapi lebih banyak
memiliki rol-rol penggilas agar lebih menekan air sebanyak-banyaknya keluar dari

kertas. Press part berfungsi untuk membuang air dari web sehingga kadar
padatnya mencapai 50 %. Hasilnya masuk ke bagaian pengering (dryer). Cara
kerja press part ini adalah. Kertas masuk diantara dua roll yang berputar. Satu roll
bagian atas di beri tekanan sehingga air keluar dari web. Bagian ini dapat
menghemat energi, karena kerja dryer tidak terlalu berat (air sudah dibuang 30
%).Dryer berfungsi untuk mengeringkan web sehingga kadar airnya mencapai 6
%. Hasilnya digulung di pop reel sehingga berbentuk gulungan kertas yang besar
(paper roll). Paper roll ini yang dipotong - potong sesuai ukuran dan dikirim ke
konsumen.

1.2 Penggunaan Kertas di Indonesia


Hasil survei yang dilakukan Spire Research terhadap 100 perusahaan
Indonesia di bulan Maret 2008 menyebutkan bahwa 40% dari perusahaan yang
disurvei memberikan indikasi atas peningkatan konsumsi kertas dalam dua tahun
terakhir. Hanya 20% yang menyebutkan penurunan konsumsi kertas di kantor,
sedangkan 40% lainnya menyebutkan tidak terjadi perubahan konsumsi kertas
yang signifikan.
Mayoritas (53,3%) perusahaan di sektor finansial, asuransi, real estate
adalah perusahaan di mana konsumsi kertas meningkat dalam dua tahun terakhir.
Tren serupa juga terlihat dari sektor ini di negara Asia Pasifik lainnya. Sebanyak
51,5% dari perusahaan yang tersurvei di sektor penyedia layanan jasa lainnya
seperti logistik, distribusi, kesehatan, software, advertising dan mediaserta
38,5% dari total di sektor perdagangan dan ritel juga memberikan tren yang sama.
Divisi marketing terlihat sebagai pengguna terbesar, seperti yang
diindikasikan (24%). Divisi finance adalah departemen berikutnya dengan
penggunaan terbesar (11%), diikuti oleh divisi administrasi (9%).
Dari beragam keperluan penggunaan kertas, mencetak laporan adalah
pemakaian yang terbesar (36%) dan juga fotokopi, pembuatan proposal, mencetak
sketsa, dan menyiapkan dokumen tender (masing-masing 5%).
Total kapasitas produksi pabrik kertas di Indonesia tumbuh besar pada masa
1990-an, naik dari 1 juta ton per tahun pada tahun 1990 ke 5,9 juta ton per tahun

pada 2001. Untuk masa tersebut, konsumsi kertas per orang tumbuh tiga kali lipat
yang mencapai hampir 24 kg. Pada 2005, angka tersebut turun di kisaran 20 kg.
Hutan hujan tropis mencakup 70% dari lahan di Indonesia. Suatu luas area
seperti luas negara Belgia terhapus lenyap setiap tahun menurut laporan dari
Friends of The Earth. Hanya 10% yang ditebang untuk kertas adalah dari hasil
penanaman, walaupun industri ini telah memberikan komitmen untuk replanting
lahan yang sudah ditebang dengan pohon cepat tumbuh akasia.

1.3 Dampak Penggunaan Kertas yang Berlebihan


Berikut ini akan dijelaskan berapa besar dampak lingkungan akibat
penggunaan kertas kita tiap tahun
Penebangan hutan yang berlebih, jelas ini dampak yang paling bias dirasakan
akibat pabrik kertas, karena kebanyakan di Indonesia pabrik kertas masih
menggunakan bahan baku kayu. Padahal sekarang ini keberadaan pohon
sangat dibutuhkan untuk mengurangi dampak dari pemanasan global
Penemaran air, jika anda kurang mengerti dalam proses pembuatan kertas
dibutuhkan jumlah air yang sangat banyak dan setelah proses tersebut air itu
akan dibuang. Limbah cair ini yang memiliki dampak yang berbahaya bagi
lingkungan sekitar pabrik, meskipun pada beberapa pabrik sudah memberikan
treatment khusus untuk limbah air nya agas saat dibuang sudah tidak
mengandung bahan berbahaya namun kesalahan prosedur mungkin masih
bias terjadi. Dan jika limbah langsung dibuang ke sungai maka akan
membahayakan masyarakat disekitar sungai.
Industri kertas menggunakan air dalam jumlah yang sangat besar, sehingga
dapat mengancam keseimbangan air pada lingkungan sekitarnya karena akan
mengurangi jumlah air yang diperlukan makhluk perairan sungai dan
mengubah suhu air. Limbah pabrik kertas dapat menyebabkan kelainan
reproduktif pada plankton dan invertebrate yang menjadi makanan ikan serta
kerang-kerangan.
Sludge pabrik kertas yang dibuang ke Kali menimbulkan pendangkalan

sungai dan membunuh tumbuhan air di tepi sungai karena tumbuhan tersebut
tertutupi oleh lapisan bubur kertas. Limbah sludge tersebut mestinya tidak

dibuang ke sungai bersama air limbah tetapi diendapkan dan dikeringkan


untuk kemudian dibuang secara sanitary land fill atau dibakar agar tidak
mencemari tanah, air dan udara.

Setelah mengetahui dampak dari pabrik kertas coba sekarang kita hitung
berapa banyak kertas yang dibuang, kita ambil saja contoh dalam perkuliahan.
Dalam perkuliahan kerts sudah menjadi hiasan setiap kamar mahasiswa karena
setiap buku yang mereka baca, laporan yang mereka buat, lembar jawaban dan
soal soal yang mereka kerjakan semuanya terbuat dari kertas , belum lagi arsip
arsip Negara yang semua terbuat dari kertas, belum koran yang beredar di
masyarakat, majalah, brosur, bahkan hingga undangan khitan dan pernikahan
terbuat dari kertas, sudah berapa pohon yang ditebang hanya untuk memenuhi
kebutuhan pabrik kertas. Belum lagi pohon yang ditebang untuk alat rumah
tangga, pembuatan rumah, dll
Total luas hutan yang ditebang ini bisa jadi akan terus bertambah bila
penggunaan kertas tidak segera diminimalisir dan tentu aktivitas penebangan
hutan ini akan semakin memperparah dan mempercepat terjadinya global
warming.
Banyak hal lain yang dapat dilakukan, terlebih dengan perkembangan dan
kemajuan teknologi saat ini. Juga didukung dengan semakin murahnya teknologi.
Langkah awal yang dapat dilakukan adalah dengan memaksimalkan penggunaan

teknologi, walaupun teknologi yang murah, seperti lebih memilih untuk


menggunakan e-book daripada buku, menggunakan CD untuk pengumpulan
tugas-tugas daripada harus menggunakan kertas yang berlembar-lembar
banyaknya, memilih untuk menggunakan jasa email daripada harus membuangbuang kertas hanya untuk mengirim pos, dan masih banyak jenis bantuan kecil
lainnya.
Di samping itu, dalam hal penghematan kertas ini, juga dibutuhkan kerja
sama dari berbagai pihak, salah satunya adalah dinas pendidikan terkait. Sudah
saatnya mereka menciptakan sistem pendidikan yang juga hemat kertas, seperti
dengan cara tidak mewajibkan buku pelajaran kepada siswanya. Cara ini diyakini
dapat mengurangi jumlah penggunaan kertas, karena siswa bebas mencari sumber
bacaan darimana pun, entah itu dari internet maupun perpustakaan.

1.4 Pengertian Buku Elektronik


Buku elektronik atau sering di sebut e-book adalah salah satu teknologi yang
memanfaatkan komputer untuk menayangkan informasi multimedia dalam bentuk
yang ringkas dan dinamis. pada dasarnya ebook ini adalah buku yang bersipfat
bukan kertas tetapi buku virtual yang tampil dilayar monitor.
dapat di integrasikan tayangan suara, grafik, gambar, animasi, maupun
movie sehingga informasi yang disajikan lebih kaya dibandingkan dengan buku
konvensional. karena biaya dalam pembuatan ebook ini sangatlah gampang dan
gratis, ya walaupun ada juga jasa orang orang yang membuatkan ebook atasa
nama anda. dan satu lagi yang ga kalaih penting dari ebook itu sendiri adalah
media penerbitannya yang gampang di sebarluasakan baik mau di bagikan secara
cuma cuma maupun untuk di jual kepada publik hasil karya kita dalam bentuk
ebook tersebut berbeda dengan buku nyata yang harus menggunakan jasa penerbit
supaya buku kita bisa terkenal dengan tujuan financial juga tentunya.
contoh ebook:

Electronic Book
Jenis e-book paling sederhana adalah yang sekedar memindahkan buku
konvensional menjadi bentuk elektronik yang ditayangkan oleh komputer.
Dengan teknologi yang seperti ini, ratusan buku dapat disimpan dalam satu keping
CD atau compact disk (kapasitas sekitar 700MB), DVD atau digital versatile disk
(kapasitas 4,7 sampai 8,5 GB) maupun flashdisk (saat ini kapasitas yang tersedia
sampai 32 GB). Bentuk yang lebih kompleks dan memerlukan rancangan yang
lebih cermat misalnya pada Microsoft Encarta dan Encyclopedia Britannica yang
merupakan ensiklopedi dalam format multimedia.
Format multimedia memungkinkan e-book menyediakan tidak saja
informasi tertulis tetapi juga suara, gambar, movie dan unsur multimedia lainnya.
Penjelasan tentang satu jenis musik misalnya, dapat disertai dengan cuplikan
suara jenis musik tersebut sehingga pengguna dapat dengan jelas memahami apa
yang dimaksud oleh penyaji.

1.5 Kelebihan Buku Elektronik


Ada beberapa keunggulan media informasi dan pengetahuan dalam bentuk
e-book.

Karena formatnya dalam bentuk digital, e-book berupa softcopy bukan


hard copy. Sehingga lebih ringkas tidak memerlukan tempat untuk
menyimpan yang besar, seperti halnya buku, yang memerlukan rak/lemari
dan ruangan untuk menyimpannya. E-book hanya memerlukan media
penyimpanan seperti, hard disk dalam PC atau laptop, disket, CD dan
sekarang ada Flash Disk yang bentuknya mungil dan bisa dibawa kemanamana.
Sistem pengiriman e-book sangat cepat, hanya memerlukan waktu
beberapa menit bahkan dalam hitungan detik. Bandingkan bila kita mengirim
buku, bisa memerlukan waktu berhari-hari.
Media kirim e-book sangat praktis. Kita bisa mengirimkan e-book via
email dan dalam hitungan detik sudah diterima oleh orang yang kita kirimi ebook. Atau kita bisa meng-upload di internet dan seluruh orang didunia bisa
mengunduh (men-download) e-book tersebut.
Biaya untuk mencetak e-book sangat murah. Bahkan bisa jadi gratis kalau
Anda telah memiliki computer yang ada program MS-Word dan PDF
Writernya, dan biaya listrik dari computer diabaikan. Bandingkan bila kita
mencetak buku dengan tebal 200 halaman sebanyak 1000 buku, biaya
cetaknya saja bisa sekitar 10 juta rupiah nilai yang sangat mahal bukan.
Bila dibandingkan dengan cetak e-book yang hampir gratis, berapapun
jumlah yang akan kita cetak hingga tidak terbatas, tidak akan menambah
biaya cetak e-book.
E-book anti rusak. Selama data kita tidak terserang virus, dan hal ini bisa
dicegah dengan penggunaan computer yang hati-hati dan pemasangan
software anti virus, maka e-book kita akan tetap bagus kondisinya meski
usianya sudah puluhan tahun. Bandingkan dengan buku, yang mudah rusak,
sobek, hilang, tulisannya pudar dan berjamur bila usia buku sudah tahunan.

BAB 3
PEMBAHASAN

Fakta menyebutkan bahwa:


Untuk memproduksi 1 ton kertas, dibutuhkan 3 ton kayu dan 98 ton bahan
baku lainnya.
ton kertas = 400 rim = 200.000 lembar.
Untuk memproduksi 1 Kilogram kertas dibutuhkan 324 liter air (environment
Canada). Untuk memproduksi 1 ton kertas dibutuhkan 324.000 liter air akan
menghasilkan gas karbondioksida (CO2) kurang lebih 2,6 ton atau sama
dengan emisi gas buang yang dihasilkan oleh mobil selama 6 bulan serta
dihasilkan kurang lebih 72.200 liter limbah cair dan 1 ton limbah padat.
Dari fakta tersebut dapat dikatakan bahwa banyaknya produksi kertas sangat
berpengaruh pada banyaknya kayu yang digunakan serta banyak limbah yang
dihasilkan. Semakin banyak produksi kertas, maka semakin banyak pula kayu
yang diperlukan serta semakin banyak limbah yang dihasilkan.
Penggunaan kayu ini akan mengurangi jumlah pohon yang ada. Seperti yang
telah diketahui, pohon merupakan paru-paru dunia yang sangat berperan untuk
kelangsungan hidup manusia. Pohon merupakan penyerap air hujan, pohon
sebagai tempat berfotosintesis sehingga dihasilkan oksigen. Dengan berkurangnya
pohon, maka secara otomatis penyerap air hujan akan berkurang sehingga
menyebabkan banjir dan longsor. Demikian pula seiring berkurangnya pohon
maka oksigen yang ada di bumi ini akan semakin sedikit. Hal ini mengakibatkan
peningkatan panas bumi.
Adanya dampak penggunaan kertas tersebut, salah satu hal yang dapat
dilakukan adalah dengan penggunaan buku elektronik pada instansi pendidikan
dan perkantoran. Kedua instansi ini telah merupakan yang terbanyak
menggunakan kertas. Dengan adanya pengguaan buku elektronik, konsumsi kertas
akan berkuran secara sendirinya.

Untuk itu perlu adanya kerjasama antara pemerintah dan instansi tersebut.
Pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan berupa undang-undang untuk
menghimbau kepada seluruh instansi yang terkait untuk menggunakan buku
elektronik.
Selain dapat mengurangi dampak penggunaan kertas, buku elektronik juga
mempunyai kelebihan lain, seperti:
Karena formatnya dalam bentuk digital, e-book berupa softcopy bukan
hard copy. Sehingga lebih ringkas tidak memerlukan tempat untuk
menyimpan yang besar, seperti halnya buku, yang memerlukan rak/lemari
dan ruangan untuk menyimpannya. E-book hanya memerlukan media
penyimpanan seperti, hard disk dalam PC atau laptop, disket, CD dan
sekarang ada Flash Disk yang bentuknya mungil dan bisa dibawa kemanamana.
Sistem pengiriman e-book sangat cepat, hanya memerlukan waktu
beberapa menit bahkan dalam hitungan detik. Bandingkan bila kita mengirim
buku, bisa memerlukan waktu berhari-hari.
Media kirim e-book sangat praktis. Kita bisa mengirimkan e-book via
email dan dalam hitungan detik sudah diterima oleh orang yang kita kirimi ebook. Atau kita bisa meng-upload di internet dan seluruh orang didunia bisa
mengunduh (men-download) e-book tersebut.
Biaya untuk mencetak e-book sangat murah. Bahkan bisa jadi gratis kalau
Anda telah memiliki computer yang ada program MS-Word dan PDF
Writernya, dan biaya listrik dari computer diabaikan. Bandingkan bila kita
mencetak buku dengan tebal 200 halaman sebanyak 1000 buku, biaya
cetaknya saja bisa sekitar 10 juta rupiah nilai yang sangat mahal bukan.
Bila dibandingkan dengan cetak e-book yang hampir gratis, berapapun
jumlah yang akan kita cetak hingga tidak terbatas, tidak akan menambah
biaya cetak e-book.
E-book anti rusak. Selama data kita tidak terserang virus, dan hal ini bisa
dicegah dengan penggunaan computer yang hati-hati dan pemasangan
software anti virus, maka e-book kita akan tetap bagus kondisinya.

BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Penggunaan kertas yang berlebihan akan mengakibatkan berkurangnya
jumlah pohon yang ada sehingga mengakibatkan berkurangnya oksigen di bumi.
Hal ini akan menimbulkan kenaikan panas bumi.
Langkah yang perlu dilakukan untuk mengurangi konsumsi kertas adalah
dengan menggunakan buku elektronik. Dalam hal ini adanya kerjasama antara
pemerintah

dan

instansi

tersebut

sangat

diperlukan.

Pemerintah

perlu

mengeluarkan kebijakan berupa undang-undang untuk menghimbau kepada


seluruh instansi yang terkait untuk menggunakan buku elektronik.

4.2 Saran
Sebagai generasi muda, kita seharusnya peduli terhadap bumi kita untuk
agar di masa depan dapat melangsungkan kehidupan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.
2008.
Konsumsi
Kertas
di
Indonesia
(http://www.marketing.co.id/konsumsi-kertas-di-indonesia-meski-mahalkonsumsi-tetap-tinggi/). Diakses pada tanggal 02 Desember 2014.
Anonim.
2009.
Keunggulan
Ebook
(http://duniaebook.wordpress.com/2009/01/14/5-keunggulan-e-bookdibandingkan-buku/). Diakses pada tanggal 02 Desember 2014.
Anonim. 2012. Proses Pembuatan Kertas (http://blogging.co.id/prosespembuatan-kertas-dari-kayu-di-pabrik). Diakses pada tanggal 02 Desember
2014.
Anonim.
2012.
Hemat
Kertas
Cegah
Pemanasan
(http://www.thesigit.net/2012/04/hemat-kertas-cegah-pemanasanglobal.html). Diakses pada tanggal 02 Desember 2014.

Global

Anonim.
2012.
Penghijauan
(http://green.kompasiana.com/penghijauan/2012/10/21/kita-danenvironmental-cost-502508.html). Diakses pada tanggal 02 Desember 2014.
Anonim. 2013. Kurangi penggunaan Kertas Kurangi Dampaknya
(http://green.kompasiana.com/polusi/2013/05/18/kurangi-pengunaan-kertaskurangi-dampaknya-557223.html). Diakses pada tanggal 02 Desember
2014.
Anonim.
2014.
Pengertian
Ebook
(http://www.teknologiinformasi.net/2014/06/pengertian-ebook-atau-buku-elektronik.html).
Diakses pada tanggal 02 Desember 2014.
Sudaryanto,
Ari.
2010.
Pengertian
Kertas
(http://arisudaryatno.blogspot.com/2010/03/pengertian-kertas.html). Diakses
pada tanggal 02 Desember 2014.

Anda mungkin juga menyukai