Anda di halaman 1dari 3

Tugas 6

FOREIGN POLICY ASSASSMENT

Oleh:

LIA SAFITRI
0801134095
TEORI DIPLOMASI
KELAS A

ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2011

Forein Policy Assassment


Pendahuluan
Tulisan ini merupakan rangkuman mengenai foreign policy assessment atau biasa
disebut pengkajian politik luar negeri. Pengkajian ulang ini lebih terfokus pada kebiasaan
pembuatan kebijakan luar negeri pada masa lalu dan saat ini. Dalam tulisan ini dijelaskan secara
umum mengenai pengujian tersebut berdasarkan referensi-referensi yang relevan dengan
pembahasan.

Pengkajian Politik Luar Negeri


Politik luar negeri, menurut R.P. Barston, terbagi dalam:
1. Bagian pertama yakni sebuah generalisasi pernyataan mengenai tujuan-tujuan dan
kepentingan-kepentingan suatu negara, serta dipublikasikan atau diumumkan kepada
masyarakat
2. Bagian kedua yakni sekumpulan isu-isu yang bersifat kewilayahan suatu negara.
3. Bagian ketiga adalah permasalahan rutin para aktor negara yang berada dibidang
hubungan dengan luar negeri.
Ketiga pembagian ini telah menunjukkan bahwa politik luar negeri ini menyangkut
keseluruhan aktivitas yang berkaitan dengan negara lain atau aktor lain di luar dari negaranya.
Kegiatan atau aktivitas yang berkaitan dengan politik luar negeri pun juga sangat beragam. Hal
ini lah yang perlu dianalisa dalam pengkajian ulang politik luar negeri tersebut.
Pengkajian politik luar negeri ini biasanya memiliki tiga tahap dalam prakteknya. Tahap
pertama yaitu menganalisa kegiatan jangka pendek suatu negara. Misalnya pembahasan ekonomi
pasca menjalin hubungan diplomatik, pidato kenegaraan di negara lain, dan sebagainya. Tahap
kedua yaitu pembahasan kegiatan yang berjangka lebih panjang. Kegiatan ini biasanya akan
dikaji berdasarkan periodenya. Misalnya agenda per tahun dari suatu negara dengan negara di
regionalnya. Tahap ketiga yaitu mengkaji tentang prospek kedepan suatu negara menyangkut
hubungannya dengan negara lain. Misalnya memutuskan suatu kebijakan yang akan berpengaruh
terhadap hubungan negara tersebut dengan negara lain kedepannya.
Tatanan Politik Luar Negeri
Pengaruh politik luar negeri dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu dipengaruhi oleh
domestik dan internasional. Pengaruh domestik dapat dimisalkan seperti lokasi, sejarah latar
belakang, budaya, keadaan ekonomi dan politik, dan sebagainya. Sedangkan pengaruh
internasional antara lain struktur sistem internasional pada saat itu, hubungan dengan negara lain,
kondisi ekonomi internasional, dan sebagainya.

Dari pengaruh internal dan eksternal tersebutlah tatanan politik dibentuk oleh suatu
negara. Sehingga bentuk politik luar negeri tiap negara itu akan berbeda-beda. Negara yang
memiliki kondisi domestik yang stabil akan cenderung memperkuat politik luar negerinya hingga
memiliki bargaining position yang tinggi. Namun, negara yang kondisi domestiknya bergejolak
akan disibukkan dengan urusan dalam negeri sehingga tidak terlalu fokus dengan politik luar
negeri. Perkembangan politik luar negeri juga sangat fluktuatif. Ada kalanya suatu negara
memiliki tatanan politik luar negeri yang kuat, ketika keadaan nasionalnya stabil. Tetapi juga ada
masa tatanan politik luar negerinya melemah, ketika kondisi nasionalnya mengalami krisis.
Karakteristik Politik Luar Negeri
Dalam pengujian ulang politik luar negeri, ada yang disebut sebagai kepentingan inti dan
kepentingan sekunder. Kepentingan inti ini terkait pada dasar dari suatu negara dalam
berhubungan dengan negara lain. Kepentingan inti ini yang membentuk pola hubungan suatu
negara sertapola dari politik luar negerinya. Sehingga, jika negara benar-benar tidak memiliki
kepentingan sama sekali dengan suatu pihak, maka tidak akan terjalin hubungan dengan pihak
tersebut. Selanjutnya adalah kepentingan sekunder. Kepetingan ini tidak terlalu prioritas daripada
kepentingan inti. Tetapi keberadaannya tetap harus diperlukan dalam menjalin pola hubungan
luar negeri.
Pengkajian jangka panjang juga memerlukan pemisahan antara aksi atau tindakan yang
harus dilakukan segera dengan serta tindakan yang menjadi tujuan jangka panjang. Hal ini sesuai
dengan karakteristik politik luar negeri yang beraneka ragam.
Simpulan
Pengkajian ulang politik luar negeri atau foreign policy assessment adalah tindakan suatu
negara atau pihak yang berwenang dalam suatu negara untuk mempelajari kebijakan luar negeri
yang telah diputuskannya. Ada beberapa jenis pembagian dari kebijakan luar negeri berdasarkan
pembuatannya, prioritasnya, dan sifatnya yang perlu dipisahkan satu sama lainnya. Pengujian ini
dilakukan agar keefektifan dari kebijakan ini lebih maksimal dan meminimalisir kesalahankesalahan pengambilan langkah di kancah internasional.
Foreign policy assessment ini dapat menjadi jalan keluar yang bagus bagi negara
berkembang jika dimaksimalkan dengan baik. Karena dengan me-review kembali setiap
kebijakan-kebijakan yang diambil, akan ada perbaikan-perbaikan untuk masa mendatang.

Referensi
Barston, R. (1988). Modern Diplomacy. London: Longman.

Anda mungkin juga menyukai