Anda di halaman 1dari 6

TEKNIK INSTRUMENTASI

(THYROIDECTOMY)

Oleh :
RIRIN NUR HANDAYANI
NIM. 201310461011006

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014

TEHNIK ONKOLOGI
(THYROIDECTOMY)

OK 11 RSSA MALANG

Mahasiswa

Andrian Febianto
NIM. 0901400040
Mengetahui,
Pembimbing klinik 1

Pembimbing klinik 2

THYROIDECTOMY
Dx: Struma Multi Nodular Non Toksik (SMNNT)
A. DEFINISI
adalah suatu proses pembedahan untuk pengangkatan semua masalah pada
kelenjar seperti pada isthmus dan kedua lobus. Operasi ini untuk thyroid yang
kecil dan non-agresive. Juga dapat dilakukan pada operasi goiter yang akan
menyebabkan gangguan pada leher (airway) atau yang meluas ke arah dada
(substernal goiter).
B. PERSIAPAN PASIEN
1. Pemeriksaan fisik ( kebersihan area operasi, premedikasi, puasa )
2. Mengecek alkes dan obat-batan.
3. Inform consent
4. Pasien dilakukan anastesi GA
5. Pasien ditidurkan dengan posisi supinasi dengan bahu dialasi bantal dan
kepala dialasi donat (hiperekstention).
6. Memasang plat diatermi pada tungkai kanan.
C. PERSIAPAN ALAT
1. ALAT ON STERIL
Meja operasi
Lampu operasi
Mesin coutter
Mesin suction
Tempat sampah
Lampu foto radiologi, dll.
2. ALAT STERIL
1. Di Meja Instrumen
Doek besar

:3

Doek sedang

:4

Doek kecil

:6
3

Skort steril

:6

Handuk steril

:6

Sarung meja mayo

:1

Perlak steril

:2

Instrumen tambahan

:1

Tempat benang

:1

Baskom besar/bengkok

: 2/2

Kom/cucing

: 1/1

Selang suction/couter handle

: 1/1

2. Di Meja Mayo
a. Persiapan di meja mayo
Handle mess no.4 (Scalp blade and handle)
: 1 buah
Pinset anatomis (Tissue forceps)
: 2 buah
Pinset chirurgis (Dissecting forceps)
: 2 buah
Gunting metzembaum (Metzemboum scissor)
: 1 buah
Gunting jaringan (Surgical scissor)
: 1 buah
Gunting lurus (Surgical scissor straight)
: 1 buah
Desinfeksi klem (washing and dressing forcep)
: 1 buah
Doek klem (towel klem)
: 4 buah
Mosquito klem (Baby mosquito klem pean)
: 2 buah
Klem pean bengkok (Delicate haemostatic forcep pean curve) : 3 buah
Klem kocher bengkok(Delicate haemostatic forcep kocher curve) : 10 buah
Alise klem (Allies calmp)
: 2 buah
Haak tajam gigi 4 (wound hook sharp)
: 2 buah
Langenbeck (Rectractor US army)
: 2 buah
Nald volder (Needle holder)
: 2 buah

3. BAHAN HABIS PAKAI


Gloves Steril / Mess (knife) no 10

: secukupnya /1

NS 0,9% / povidon iodine /alkohol 70% : 300 cc/60 cc/60 cc


U pad on / spratule / hipavik 15x30cm

: 1/1/1
4

Urobag / cateter no 16 / spuit 10 cc

: 1/1/1

Methilen blue / jelly / R drain no 10

: secukupnya/secukupnya/1

Kassa / deepers / mersilk 2-0C/R / 3-0R

: 5/5/3/1/1

Vicryl 3-0 / prolene 4-0 / spongostan

: 2/1/1

Monocyn 4-0

:1

D. TEKNIK INSTRUMENTASI
1. Setelah pasien mendapat general anestesi dan diposisikan supirasi lalu beri
bantalan di bahi pasien agar posisi menjadi hiperekstensi.
2. Pasang cateter dan lakukan disinfeksi pada lap operasi dengan povidon iodine
dan keringkan dengan kassa kering steril, dilakukan oleh perawat sirkuler.
3. Perawat instrumen melakukan surgical scub, gowning dan gloving, kemudian
membantu operator dan asisten untuk memakai handuk, baju steril dan sarung
tangan steril.
4. Berikan disinfeksi klem, deepers dan povidon iodine kepada asisten untuk
melakukan antisepsis, alasi bawah bahu dengan duk kecil steril.
5. Lakukan drapping :
6. bawah bahu : duk kecil, kepala: Duk sedang (1), sisi kanan/kiri: Duk kecil (2),
badan dan dada: Duk besar (1), kaki: Duk sedang (1), lalu fiksasi dengan duk
klem (4) atau Beri needle holder dan mersilk 2-0C untuk memfiksasi duk
dengan kulit oleh operator.
7. Beri kassa basah (1) dan kassa kering (1) unuk membersihkan lap operasi dari
povidon iodine.
8. Beri methilen blue dan pinset cire (2) kepada operator dan asisten untuk
menandai daerah insisi (siapkan kassa dan alkohol untuk menghapus).
9. Beri Handle mess no 10 kepada operator dan mosquito klem (1) dan kassa
kering kepada asisten lalu mulai dilakukan insisi, rawat perdarahan dengan
coutter dan suction.
10. Beri kokher (2) untuk menjepit kulit sehingga area operasi lebih lebar, di
proximal dan distal.
5

11. Buka lap operasi dari fat sampai fasia dengan coutter mode: cut, rawat
perdarahan.
12. Beri kassa basah lalu gulung, letakkan diantara lapisan kulit yang terbukan
bagian proximal dengan dagu lalu fiksasi dengan mersilk 2-0, ulangi untuk
kulit bagian distal.
13. Beri pinset anatomis (2) dan hanvat mess no 10 kepada operator dan asisten
untuk membuka fasia-muskulus, perlebar dengan menggunakan gunting
metzenbaum (1), rawat perdarahan.
14. Beri langenbeck kepada operator dan pean panjang manis (1) untuk
memperluas lap operasi dan membuka muskulus.
15. Bebaskan lobus kiri dari jaringan sekitar (potong) dengan menggunakan
coutter.
16. Beri pean sedang bengkok (8/secukupnya) untuk memfiksasi jaringan yang
ditinggal.
17. Beri needle holder dan mersilk 3-0R untuk menjahit jaringan yang ditinggal
dan pembuluh darah, untuk jaringan tumor yang dibuang dijahit dengan
mersilk 2-0R.
18. Cuci dengan NS 0,9% dan beri steel deepers (10 dan suction cairannya.
19. Siapkan redon drain no 10, vakumkan botolnya dengan suction, pasang drain
pada area operasi.
20. Fiksasi ujung luar drain dengan kulit menggunakan mersilk 2-0C lalu
sambungkan dengan botol.
21. Beri spongostan pada luka bagian dalam.
22. Jahit lapisan muskulus sampai fat dengan vicryl 3-0 dan jahit kulit dengan
prolene 4-0.
23. Bersihkan luka dengan kassa basah dan kassa kering, beri supratule dan
hipavik.
24. Operasi selesai dan rapikan pasien. Inventaris alat-alat dan bahan habis pakai, cuci
alat yang telah dipakai, setting ulang dan bersihkan ruangan.

Anda mungkin juga menyukai