Anda di halaman 1dari 4

http://www.albayyinat.net/jwb5ta.

html
Apa perbedaan antara Ahlussunnah Waljamaah dengan Syiah Imamiyah
Itsna Asyariyah ?
Banyak orang yang menyangka bahwa perbedaan antara Ahlussunnah Waljamaah dengan
Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja fariyah) dianggap sekedar dalam masalah khilafi
yah Furu iyah, seperti perbedaan antara NU dengan Muhammadiyah, antara Madzhab Saf
i i dengan Madzhab Maliki.
Karenanya dengan adanya ribut-ribut masalah Sunni dengan Syiah, mereka berpendap
at agar perbedaan pendapat tersebut tidak perlu dibesar-besarkan. Selanjutnya me
reka berharap, apabila antara NU dengan Muhammadiyah sekarang bisa diadakan pend
ekatan-pendekatan demi Ukhuwah Islamiyah, lalu mengapa antara Syiah dan Sunni ti
dak dilakukan ?.
Oleh karena itu, disaat Muslimin bangun melawan serangan Syiah, mereka menjadi p
enonton dan tidak ikut berkiprah.
Apa yang mereka harapkan tersebut, tidak lain dikarenakan minimnya pengetahuan m
ereka mengenai aqidah Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja fariyah). Sehingga apa ya
ng mereka sampaikan hanya terbatas pada apa yang mereka ketahui.
Semua itu dikarenakan kurangnya informasi pada mereka, akan hakikat ajaran Syiah
Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja fariyah). Disamping kebiasaan berkomentar, sebelum m
emahami persoalan yang sebenarnya.
Sedangkan apa yang mereka kuasai, hanya bersumber dari tokoh-tokoh Syiah yang se
ring berkata bahwa perbedaan Sunni dengan Syiah seperti perbedaan antara Madzhab
Maliki dengan Madzahab Syafi i.
Padahal perbedaan antara Madzhab Maliki dengan Madzhab Syafi i, hanya dalam masala
h Furu iyah saja. Sedang perbedaan antara Ahlussunnah Waljamaah dengan Syiah Imami
yah Itsna Asyariyah (Ja fariyah), maka perbedaan-perbedaannya disamping dalam Furu
u juga dalam Ushuul.
Rukun Iman mereka berbeda dengan rukun Iman kita, rukun Islamnya juga berbeda, b
egitu pula kitab-kitab hadistnya juga berbeda, bahkan sesuai pengakuan sebagian
besar ulama-ulama Syiah, bahwa Al-Qur'an mereka juga berbeda dengan Al-Qur'an ki
ta (Ahlussunnah).
Apabila ada dari ulama mereka yang pura-pura (taqiyah) mengatakan bahwa Al-Qur'a
nnya sama, maka dalam menafsirkan ayat-ayatnya sangat berbeda dan berlainan.
Sehingga tepatlah apabila ulama-ulama Ahlussunnah Waljamaah mengatakan : Bahwa S
yiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja fariyah) adalah satu agama tersendiri.
Melihat pentingnya persoalan tersebut, maka di bawah ini kami nukilkan sebagian
dari perbedaan antara aqidah Ahlussunnah Waljamaah dengan aqidah Syiah Imamiyah
Itsna Asyariyah (Ja fariyah).
1.
a)
b)
c)
d)
e)
Syiah
a)
b)
c)
d)
e)

Ahlussunnah
Syahadatain
As-Sholah
As-Shoum
Az-Zakah
Al-Haj

2.
a)
b)
c)
d)
e)

Ahlussunnah
Iman kepada
Iman kepada
Iman kepada
Iman kepada
Iman kepada

: Rukun Islam kita ada 5 (lima)

: Rukun Islam Syiah juga ada 5 (lima) tapi berbeda:


As-Sholah
As-Shoum
Az-Zakah
Al-Haj
Al wilayah
: Rukun Iman ada 6 (enam) :
Allah
Malaikat-malaikat Nya
Kitab-kitab Nya
Rasul Nya
Yaumil Akhir / hari kiamat

f)
Syiah
a)
b)
c)
d)
e)

Iman kepada Qadar, baik-buruknya dari Allah.


: Rukun Iman Syiah ada 5 (lima)*
At-Tauhid
An Nubuwwah
Al Imamah
Al Adlu
Al Ma ad

3.
Ahlussunnah
: Dua kalimat syahadat
Syiah
: Tiga kalimat syahadat, disamping Asyhadu an Laailaha
illallah, wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah, masih ditambah dengan menyebut
dua belas imam-imam mereka.
4.
Ahlussunnah
: Percaya kepada imam-imam tidak termasuk rukun iman
. Adapun jumlah imam-imam Ahlussunnah tidak terbatas. Selalu timbul imam-imam, s
ampai hari kiamat.
Karenanya membatasi imam-imam hanya dua belas (12) atau jumlah tertentu, tidak d
ibenarkan.
Syiah
: Percaya kepada dua belas imam-imam mereka, termasuk
rukun iman. Karenanya orang-orang yang tidak beriman kepada dua belas imam-imam
mereka (seperti orang-orang Sunni), maka menurut ajaran Syiah dianggap kafir da
n akan masuk neraka.
5.
Ahlussunnah
: Khulafaurrosyidin yang diakui (sah) adalah :
a)
Abu Bakar
b)
Umar
c)
Utsman
d)
Ali Radhiallahu anhum
Syiah
: Ketiga Khalifah (Abu Bakar, Umar, Utsman) tidak diak
ui oleh Syiah. Karena dianggap telah merampas kekhalifahan Ali bin Abi Thalib (p
adahal Imam Ali sendiri membai'at dan mengakui kekhalifahan mereka).
6.
Ahlussunnah
: Khalifah (Imam) adalah manusia biasa, yang tidak m
empunyai sifat Ma shum.
Berarti mereka dapat berbuat salah/ dosa/ lupa. Karena sifat Ma shum, hanya dimili
ki oleh para Nabi.
Syiah
: Para imam yang jumlahnya dua belas tersebut mempunya
i sifat Ma' hum, seperti para Nabi.
7.
Ahlussunnah
: Dilarang mencaci-maki para sahabat.
Syiah
: Mencaci-maki para sahabat tidak apa-apa bahkan Syiah
berkeyakinan, bahwa para sahabat setelah Rasulullah SAW wafat, mereka menjadi m
urtad dan tinggal beberapa orang saja. Alasannya karena para sahabat membai'at
Sayyidina Abu Bakar sebagai Khalifah.
8.
Ahlussunnah
: Siti Aisyah istri Rasulullah sangat dihormati dan
dicintai. Beliau adalah Ummul Mu minin.
Syiah
: Siti Aisyah dicaci-maki, difitnah, bahkan dikafirkan
.
9.
Ahlussunnah
: Kitab-kitab hadits yang dipakai sandaran dan rujuk
an Ahlussunnah adalah Kutubussittah :
a)
Bukhari
b)
Muslim
c)
Abu Daud
d)
Turmudzi
e)
Ibnu Majah
f)
An Nasa i
(kitab-kitab tersebut beredar dimana-mana dan dibaca oleh kaum Muslimin sedunia)
.

Syiah
: Kitab-kitab Syiah ada empat :
a)
Al Kaafi
b)
Al Istibshor
c)
Man Laa Yah Dhuruhu Al Faqih
d)
Att Tahdziib
(Kitab-kitab tersebut tidak beredar, sebab kebohongannya takut diketahui oleh pe
ngikut-pengikut Syiah).
10. Ahlussunnah
: Al-Qur'an tetap orisinil
Syiah
: Al-Qur'an yang ada sekarang ini menurut pengakuan ul
ama Syiah tidak orisinil. Sudah dirubah oleh para sahabat (dikurangi dan ditamba
h).
11. Ahlussunnah
: Surga diperuntukkan bagi orang-orang yang taat kepada
Allah dan Rasul Nya.
Neraka diperuntukkan bagi orang-orang yang tidak taat kepada Allah dan Rasul Nya
.
Syiah
: Surga diperuntukkan bagi orang-orang yang cinta kepa
da Imam Ali, walaupun orang tersebut tidak taat kepada Rasulullah.
Neraka diperuntukkan bagi orang-orang yang memusuhi Imam Ali, walaupun orang ter
sebut taat kepada Rasulullah.
12. Ahlussunnah
: Aqidah Raj Ah tidak ada dalam ajaran Ahlussunnah. Raj ah
adalah besok diakhir zaman sebelum kiamat, manusia akan hidup kembali. Dimana sa
at itu Ahlul Bait akan balas dendam kepada musuh-musuhnya.
Syiah
: Raj ah adalah salah satu aqidah Syiah. Dimana dicerita
kan : bahwa nanti diakhir zaman, Imam Mahdi akan keluar dari persembunyiannya. K
emudian dia pergi ke Madinah untuk membangunkan Rasulullah, Imam Ali, Siti Fatim
ah serta Ahlul Bait yang lain.
Setelah mereka semuanya bai'at kepadanya, diapun selanjutnya membangunkan Abu Ba
kar, Umar, Aisyah. Kemudian ketiga orang tersebut disiksa dan disalib, sampai ma
ti seterusnya diulang-ulang sampai ribuan kali. Sebagai balasan atas perbuatan
jahat mereka kepada Ahlul Bait.
Keterangan
: Orang Syiah mempunyai Imam Mahdi sendiri. Berlainan denga
n Imam Mahdinya Ahlussunnah, yang akan membawa keadilan dan kedamaian.
13. Ahlussunnah
: Mut ah (kawin kontrak), sama dengan perbuatan zina dan
hukumnya haram.
Syiah
: Mut ah sangat dianjurkan dan hukumnya halal. Halalnya
Mut ah ini dipakai oleh golongan Syiah untuk mempengaruhi para pemuda agar masuk S
yiah. Padahal haramnya Mut ah juga berlaku di zaman Khalifah Ali bin Abi Thalib.
14. Ahlussunnah
Syiah

: Khamer/ arak tidak suci.


: Khamer/ arak suci.

15. Ahlussunnah
suci.
Syiah
dan mensucikan.

: Air yang telah dipakai istinja (cebok) dianggap tidak


: Air yang telah dipakai istinja

(cebok) dianggap suci

16. Ahlussunnah
: Diwaktu shalat meletakkan tangan kanan diatas tangan
kiri hukumnya sunnah.
Syiah
: Diwaktu shalat meletakkan tangan kanan diatas tangan
kiri membatalkan shalat.
(jadi shalatnya bangsa Indonesia yang diajarkan Wali Songo oleh orang-orang Syia
h dihukum tidak sah/ batal, sebab meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri).
17. Ahlussunnah
t adalah sunnah.

: Mengucapkan Amin diakhir surat Al-Fatihah dalam shala

Syiah
: Mengucapkan Amin diakhir surat Al-Fatihah dalam shal
at dianggap tidak sah/ batal shalatnya.
(Jadi shalatnya Muslimin di seluruh dunia dianggap tidak sah, karena mengucapkan
Amin dalam shalatnya).
18. Ahlussunnah
: Shalat jama diperbolehkan bagi orang yang bepergian da
n bagi orang yang mempunyai udzur syar i.
Syiah
: Shalat jama diperbolehkan walaupun tanpa alasan apapu
n.
19. Ahlussunnah
: Shalat Dhuha disunnahkan.
Syiah
: Shalat Dhuha tidak dibenarkan.
(padahal semua Auliya dan salihin melakukan shalat Dhuha).
Demikian telah kami nukilkan perbedaan-perbedaan antara aqidah Ahlussunnah Walja
maah dan aqidah Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja fariyah). Sengaja kami nukil
sedikit saja, sebab apabila kami nukil
seluruhnya, maka akan memenuhi halaman-halaman buku ini.
Harapan kami semoga pembaca dapat memahami benar-benar perbedaan-perbedaan terse
but. Selanjutnya pembaca yang mengambil keputusan (sikap).
Masihkah mereka akan dipertahankan sebaga Muslimin dan Mukminin ? (walaupun deng
an Muslimin berbeda segalanya).
Sebenarnya yang terpenting dari keterangan-keterangan diatas adalah agar masyara
kat memahami benar-benar, bahwa perbedaan yang ada antara Ahlussunnah dengan Syi
ah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja fariyah) itu, disamping dalam Furuu (cabang-cabang
agama) juga dalam Ushuul (pokok/ dasar agama).
Apabila tokoh-tokoh Syiah sering mengaburkan perbedaan-perbedaan tersebut, serta
memberikan keterangan yang tidak sebenarnya, maka hal tersebut dapat kita maklu
mi, sebab mereka itu sudah memahami benar-benar, bahwa Muslimin Indonesia tidak
akan terpengaruh atau tertarik pada Syiah, terkecuali apabila disesatkan (ditipu
).
Oleh karena itu, sebagian besar orang-orang yang masuk Syiah adalah orang-orang
yang tersesat, yang tertipu oleh bujuk rayu tokoh-tokoh Syiah.
Akhirnya, setelah kami menyampaikan perbedaan-perbedaan antara Ahlussunnah denga
n Syiah, maka dalam kesempatan ini kami menghimbau kepada Alim Ulama serta para
tokoh masyarakat, untuk selalu memberikan penerangan kepada umat Islam mengenai
kesesatan ajaran Syiah. Begitu pula untuk selalu menggalang persatuan sesama Ahl
ussunnah dalam menghadapi rongrongan yang datangnya dari golongan Syiah. Serta l
ebih waspada dalam memantau gerakan Syiah didaerahnya. Sehingga bahaya yang sela
lu mengancam persatuan dan kesatuan bangsa kita dapat teratasi.
Selanjutnya kami mengharap dari aparat pemerintahan untuk lebih peka dalam menan
gani masalah Syiah di Indonesia. Sebab bagaimanapun, kita tidak menghendaki apa
yang sudah mereka lakukan, baik di dalam negri maupun di luar negri, terulang di
negara kita.
Semoga Allah selalu melindungi kita dari penyesatan orang-orang Syiah dan aqidah
nya. Amin.

Anda mungkin juga menyukai