RESUSITASI
KARDIOULMONAL TERKINI
LATAR BELAKANG
Rekomendasi terbarunya di Dallas
pada februari 2010
Latar
Belakang
ABC ke
CAB
RKP
berkualitas
Batasan Masalah
menguraikan teknik
penatalaksanaan resusitasi
kardiopulmonal terkini.
Tujuan
Tujuan
Umum
Tujuan
khusus
Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini adalah
menambah pengetahuan mengenai
teknik resusitasi kardiopulmonal
terkini.
LOGO
Definisi
Resusitasi Kardiopulmonal (RKP)
Fibrilasi Ventrikel / VF
Fibrilasi ventrikel merupakan depolarisasi dan
repolarisasi yang cepat dan tidak teratur dimana jantung
kehilangan fungsi koordinasi dan tidak dapat memompa
darah secara efektif.
Indikasi
Kontraindikasi
Teknik RKP
BLS
Terapi
Listrik
BLS
ALS
Terapi
Listrik
Basic
Life
Support
10
11
Posisi Mantap
Langkah 1
Langkah 3
Langkah 2
Langkah 4
12
Terapi
Listrik
(AED)
13
14
Pemasangan AED
15
16
Advanced
Life
Support
17
1. Drugs
a. Vasopressors : Adrenalin
b. Anti Aritmia : amiodarone,
lidokain,magnesium
c. Obat lain : Atropin
2. Shockable ritme (ventrikel
fibrilasi / pulseless takikardia
ventikel)
Intubasi Endotrakeal
Krikotiroidektomi
18
Manajemen
jalan napas
dan ventilasi
19
20
2. Jaw thrust
21
Cont...
3. Manajemen jalan nafas pada pasien dengan
tulang belakang servikal yang diduga cedera
Jika cedera tulang belakang dicurigai (misalnya, jika korban
telah jatuh, telah terkena pukulan di kepala atau leher, atau telah
diselamatkan setelah menyelam ke dalam air dangkal) jaga kepala,
leher, dada dan daerah lumbal dalam posisi netral selama resusitasi.
Memiringkan kepala secara berlebihan bisa memperburuk cedera dan
kerusakan pada sumsum tulang servikal. Jika obstruksi jalan napas
berlanjut dan mengancam hidup meskipun telah mengaplikasikan
headtilt-chinlift, tambahkan memiringkan kepala sedikit demi sedikit
sampai jalan napas terbuka, membuat jalan napas jadi paten
merupakan prioritas di atas kekhawatiran tentang potensi cedera
tulang belakang servikal.
22
Cont...
4. OPA (oropharyngeal airways)
Meskipun beberapa penelitian tidak secara spesifik
mempertimbangkan penggunaan OPA pada pasien dengan
serangan jantung, OPA dapat membantu dalam pengiriman
23
Cont...
5. NPA (nasopharyngeal airways)
Saluran udara nasofaring digunakan pada pasien dengan
obstruksi jalan napas atau berisiko untuk obstruksi jalan
napas, terutama pada kondisi seperti rahang terkatup
sehingga menutupi jalan napas oral. Saluran udara
nasofaring lebih baik digunakan daripada saluran udara mulut
pada penderita dengan kesadaran yang menurun.
Perdarahan pada jalan napas dapat terjadi pada 30% dari
pasien setelah insersi nasofaring. Menurut laporan khusus
menunjukkan bahwa saluran udara nasofaring harus
digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan cedera
parah kraniofasial.
24
Cont...
6. Oksigen
Berikan oksigen pada konsentrasi tertinggi (yaitu, 100%)
selama resusitasi awal. Setelah sirkulasi dipulihkan, memberikan
oksigen yang cukup untuk mempertahankan saturasi oksigen
arteri (SaO2) pada kisaran 94-98%. Studi pada neonatus
menunjukkan beberapa keuntungan menggunakan udara
ruangan selama resusitasi. Pada anak yang lebih tua, tidak ada
bukti manfaat dari udara yang bukan oksigen, jadi gunakan
oksigen 100% untuk resusitasi awal dan setelah kembalinya
sirkulasi spontan (ROSC), titrasi fraksi oksigen yang terinspirasi
(FiO) untuk mencapai SaO2 dalam kisaran dari 94-98%.
7. Suction
Gunakan penghisap lebar dan sedikit kaku (Yankauer) untuk
menghilangkan cairan (darah, saliva, dan isi lambung) dari saluran
udara bagian atas. Gunakan penghisap secara hati-hati jika pasien
memiliki refleks muntah, rangsangan faring yang dapat
menstimulasi refleks muntah.
25
3. Ventilasi
Mouth-to-mask ventilation
26
27
LMA
Pemasangan LMA
Laryngeal mask
airway(LMA)
28
Combitube
Pemasangan Combitube
29
Laryngeal Tube
30
Intubasi
Endotrakeal
31
Krikotiroidektomi
Bantuan
Lanjutan
Untuk
Sirkulasi
33
1. Drugs
vassopressors
Adrenalin
Obat pertama
serangan jantung
dari berbagai
penyebab.
Konotropik,
inotropik.
Dosis: 1 mg IV/IO
setiap 3-5 menit
Amiodarone
Lidokain
Mengatasi
VF/VT, inotropik
negatif
Direkomendasikan
jika amioradone
tidak tersedia
Dosis: 300 mg
atau 5 mg/kg BB
secara IV/IO
awal, diikuti 150
mg dosis kedua
Magnesium
VT yang terkait
hipomagnesaemia,
yang terkait dengan
interval QT yang
berkepanjangan
Dosis: 1-2 g (4 ml
magnesium sulfat
50%) perifer selama
1-2 menit
34
35
LOGO
36
Kesimpulan
Saran
37
LOGO
38