Anda di halaman 1dari 38

LOGO

RESUSITASI
KARDIOULMONAL TERKINI

Agusti Nala Sari HET 10-XXI-324


1

LATAR BELAKANG
Rekomendasi terbarunya di Dallas
pada februari 2010

Latar
Belakang

ABC ke
CAB

RKP
berkualitas

Sebagian besar serangan jantung


memiliki irama awal fibrilasi ventrikel
(VF) atau takikardia ventrikel (VT).

Manajemen yang tepat dalam


beberapa jam pertama untuk
menurunkan angka kematian pada
korban

Batasan Masalah
menguraikan teknik
penatalaksanaan resusitasi
kardiopulmonal terkini.

Tujuan
Tujuan
Umum

Tujuan
khusus

Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini adalah
menambah pengetahuan mengenai
teknik resusitasi kardiopulmonal
terkini.

LOGO

Definisi
Resusitasi Kardiopulmonal (RKP)

sekumpulan intervensi yang bertujuan untuk


mengembalikan dan mempertahankan fungsi vital organ
pada korban henti jantung dan henti nafas.

Fibrilasi Ventrikel / VF
Fibrilasi ventrikel merupakan depolarisasi dan
repolarisasi yang cepat dan tidak teratur dimana jantung
kehilangan fungsi koordinasi dan tidak dapat memompa
darah secara efektif.

Indikasi & Kontraindikasi


korban tidak responsif tidak bernapas

Indikasi

tidak bernapas normal (yaitu, hanya


terengah-engah)
Ditemukan korban tiba-tiba
jatuh/kolaps dengan gambaran 2 diatas

DNAR (do not attemptresuscitation)

Kontraindikasi

Tidak ada manfaat fisiologis karena


fungsi vital telah menurun
Ada tanda kematian yang reversibel
(rigormotis, dekapitasi, dekomposisi,
atau pucat)

Teknik RKP
BLS

Terapi
Listrik

Akui segera ada serangan jantung dan


mengaktifkan sistem tanggap darurat
Chest Compressions
Airway dan Breathing support

BLS

AED (Automated External


Defibrillator)
ALS

ALS

Terapi
Listrik

Manajemen airway dan ventilasi


Bantuan lanjutan sirkulasi

Basic
Life
Support

10

11

Posisi Mantap
Langkah 1

Langkah 3

Langkah 2

Langkah 4

12

Terapi
Listrik
(AED)

13

Defibrilasi dini sangat penting untuk kelangsungan


hidup dari serangan jantung mendadak (sudden
cardiac arrest / SCA) untuk beberapa alasan:
1. Irama awal yang paling sering terjadi di luar rumah
sakit untuk SCA adalah ventrikel fibrilasi (VF)

2. Pengobatan untuk ventrikel fibrilasi adalah defibrilasi,

3. Kemungkinan defibrilasi berhasil, berkurang


dengan cepat dari waktu ke waktu
4. VF cenderung memburuk menjadi asystole dari
waktu ke waktu

14

AED (automated external


defibrillator)

Pemasangan AED
15

16

Advanced
Life
Support

17

Advanced Life Support


Manajemen jalan napas
dan ventilasi

Bantuan lanjutan untuk


sirkulasi

1. Obstruksi jalan napas

1. Drugs
a. Vasopressors : Adrenalin
b. Anti Aritmia : amiodarone,
lidokain,magnesium
c. Obat lain : Atropin
2. Shockable ritme (ventrikel
fibrilasi / pulseless takikardia
ventikel)

2. Manajemen dasar jalan napas


3. Ventilasi (self-inflating bag)
4. Perangkat alternatif jalan napas
Supraglottic airways

Intubasi Endotrakeal
Krikotiroidektomi

18

Manajemen
jalan napas
dan ventilasi

19

1. Obstruksi Jalan Napas


Gurgling disebabkan oleh benda asing berupa cair atau
semi solid pada saluran napas besar.
Snoring muncul ketika faring sebagian tersumbat
oleh palatum mole atau epiglotis.
Crowing adalah suara kejang laring.2

Pendekatan look, listen, and feel adalah metode yang sederhana


dan sistematis dalam mendeteksi obstruksi saluran napas.

20

2. Manajemen Dasar Jalan


Napas
1. Head tilt dan chin lift

2. Jaw thrust

21

Cont...
3. Manajemen jalan nafas pada pasien dengan
tulang belakang servikal yang diduga cedera
Jika cedera tulang belakang dicurigai (misalnya, jika korban
telah jatuh, telah terkena pukulan di kepala atau leher, atau telah
diselamatkan setelah menyelam ke dalam air dangkal) jaga kepala,
leher, dada dan daerah lumbal dalam posisi netral selama resusitasi.
Memiringkan kepala secara berlebihan bisa memperburuk cedera dan
kerusakan pada sumsum tulang servikal. Jika obstruksi jalan napas
berlanjut dan mengancam hidup meskipun telah mengaplikasikan
headtilt-chinlift, tambahkan memiringkan kepala sedikit demi sedikit
sampai jalan napas terbuka, membuat jalan napas jadi paten
merupakan prioritas di atas kekhawatiran tentang potensi cedera
tulang belakang servikal.

22

Cont...
4. OPA (oropharyngeal airways)
Meskipun beberapa penelitian tidak secara spesifik
mempertimbangkan penggunaan OPA pada pasien dengan
serangan jantung, OPA dapat membantu dalam pengiriman

ventilasi yang memadai dengan perangkat bag-mask dengan


mencegah lidah dari obstruksi jalan napas. Cara memasukkan yang
salah pada OPA dapat membuat lidah jatuh ke hipofaring dan akan
menyebabkan obstruksi jalan napas. Untuk memudahkan

pemasukkan udara ke ventilasi dengan bag-mask, OPA dapat


digunakan dalam keadaan tidak sadar (tidak responsif) pasien
sehingga tidak ada refleks batuk atau muntah dan hanya boleh
dilakukan oleh orang yang terlatih dalam menggunakannya.

23

Cont...
5. NPA (nasopharyngeal airways)
Saluran udara nasofaring digunakan pada pasien dengan
obstruksi jalan napas atau berisiko untuk obstruksi jalan
napas, terutama pada kondisi seperti rahang terkatup
sehingga menutupi jalan napas oral. Saluran udara
nasofaring lebih baik digunakan daripada saluran udara mulut
pada penderita dengan kesadaran yang menurun.
Perdarahan pada jalan napas dapat terjadi pada 30% dari
pasien setelah insersi nasofaring. Menurut laporan khusus
menunjukkan bahwa saluran udara nasofaring harus
digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan cedera
parah kraniofasial.

24

Cont...
6. Oksigen
Berikan oksigen pada konsentrasi tertinggi (yaitu, 100%)
selama resusitasi awal. Setelah sirkulasi dipulihkan, memberikan
oksigen yang cukup untuk mempertahankan saturasi oksigen
arteri (SaO2) pada kisaran 94-98%. Studi pada neonatus
menunjukkan beberapa keuntungan menggunakan udara
ruangan selama resusitasi. Pada anak yang lebih tua, tidak ada
bukti manfaat dari udara yang bukan oksigen, jadi gunakan
oksigen 100% untuk resusitasi awal dan setelah kembalinya
sirkulasi spontan (ROSC), titrasi fraksi oksigen yang terinspirasi
(FiO) untuk mencapai SaO2 dalam kisaran dari 94-98%.

7. Suction
Gunakan penghisap lebar dan sedikit kaku (Yankauer) untuk
menghilangkan cairan (darah, saliva, dan isi lambung) dari saluran
udara bagian atas. Gunakan penghisap secara hati-hati jika pasien
memiliki refleks muntah, rangsangan faring yang dapat
menstimulasi refleks muntah.
25

3. Ventilasi

Mouth-to-mask ventilation

Teknik dengan 2 orang

Self-inating bag dapat terhubung ke facemask/sungkup muka, ETT atau


perangkat saluran napas supraglotik / supraglottic airway device (SAD).
Tanpa tambahan oksigen, kantong ini dapat menghantarkan oksigen ke
dalam paru-paru korban dengan udara luar (21% oksigen).2

26

4. Perangkat alternatif jalan napas


Supraglottic
Airways

Supraglottic Airways adalah perangkat yang


dirancang untuk mempertahankan jalan napas tetap
terbuka dan memfasilitasi ventilasi. Tidak seperti
intubasi endotrakeal, intubasi dengan supraglottic
airways tidak membutuhkan visualisasi glottis,
sehingga pelatihan awal dan menjaga keterampilan
tersebut lebih mudah.

27

LMA

Pemasangan LMA
Laryngeal mask
airway(LMA)
28

Combitube

Pemasangan Combitube

29

Laryngeal Tube

Pemasangan Laryngeal tube

30

Intubasi
Endotrakeal

Tabung endotrakeal pernah dianggap sebagai


metode yang optimal dalam pengelolaan jalan
nafas selama serangan jantung. Namun, upaya
intubasi oleh tenaga medis tidak terampil dapat
menimbulkan komplikasi, seperti trauma pada
orofaring, gangguan dari kompresi dan ventilasi
untuk waktu yang lama, dan hipoksemia dari
upaya intubasi yang lama atau kegagalan untuk
mengenali penempatan atau perpindahan
tabung.
Selama penyedia RKP harus meminimalkan
jumlah dan durasi gangguan dalam kompresi
dada, dengan tujuan untuk membatasi interupsi
yang tidak lebih dari 10 detik

31

Krikotiroidektomi

Kadang-kadang tidak mungkin untuk


ventilasi pasien apnu dengan bag-mask,
atau tabung yang melewati trakea atau
perangkat alternatif jalan napas lainnya.
Hal ini dapat terjadi pada pasien dengan
trauma wajah yang luas atau disebabkan
oleh obstruksi laring edema atau bahan
asing. Dalam situasi ini, pengiriman
oksigen melalui needle atau surgical
cricothyroidotomy mungkin menyelamatkan
nyawa. Trakeostomi adalah kontraindikasi
dalam keadaan darurat, karena memakan
waktu, berbahaya dan membutuhkan
keterampilan bedah yang cukup dan
peralatan.
32

Bantuan
Lanjutan
Untuk
Sirkulasi

33

1. Drugs
vassopressors
Adrenalin
Obat pertama
serangan jantung
dari berbagai
penyebab.
Konotropik,
inotropik.
Dosis: 1 mg IV/IO
setiap 3-5 menit

Amiodarone

Lidokain

Mengatasi
VF/VT, inotropik
negatif

Direkomendasikan
jika amioradone
tidak tersedia

Dosis: 300 mg
atau 5 mg/kg BB
secara IV/IO
awal, diikuti 150
mg dosis kedua

Dosis: tidak lebih


dari 3 mg/kg BB
pada jam I

Magnesium
VT yang terkait
hipomagnesaemia,
yang terkait dengan
interval QT yang
berkepanjangan
Dosis: 1-2 g (4 ml
magnesium sulfat
50%) perifer selama
1-2 menit

34

35

LOGO

36

Kesimpulan

Saran

37

LOGO

38

Anda mungkin juga menyukai