AOAC. 1990. Official Methods of Analysis of the Association of Official
Analytical Chemistry. USA: Association of Analytical Chemistry Inc. Buckle KA. 1987. Ilmu Pangan. Jakarta: UI Press BSN. 2013. SNI 3741: Minyak Goreng. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional. BSN. 2012. SNI 7709: Minyak Goreng Sawit. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional. BSN. 1995. SNI 3741: Minyak Goreng. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional. Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV. Jakarta: Depkes RI. Djatmiko B, Enie AB. 1985. Proses Penggorengan dan Pengaruhnya Terhadap Sifat Fisiko-Kimia Minyak dan Lemak. Bogor: Agro Industri Press. Febriansyah R. 2007. Mempelajari Pengaruh Penggunaan Berulang dan Aplikasi Absorben Terhadap Kualitas Minyak dan Tingkat Penyerapan Minyak pada Kacang Sulut. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Fessenden RJ, Fessenden JS. 1992. Kimia Organik. Edisi Ketiga. Jilid 2. Jakarta: Erlangga Gunawan, Mudji TMA, Arianti R. 2003. Analisa Pangan: Penentuan Angka Peroksida dan Asam Lemak Pada Minyak Kedelai dengan Variasi Menggoreng. JSKA. Vol. VI. No. 3. Tahun. 2003. Herlina N, Hendra SG. 2002. Lemak dan Minyak. Digitized by USU digital library. Jacobson GA. 1967. Quality Control of Commercial Deep Fat Fraying. Food Technol. 21 (2): 43-48.
46
Jonarson S. 2004. Analisa Kadar Asam Lemak Minyak Goreng Yang
Digunakan Penjual Makanan Jajanan Gorengan di Padang Bulan Medan. Medan: FKM USU. Khomsan A. 2004. Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Ketaren S. 2008. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta: UI press. Krischenbauer. 1960. Fat and Oil. And Outline of Their Chemistry and Technology. New York: Reinhold Publishing Co. Muchtadi, Tien R, Sugiono. 1992. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Bogor: PAU Pangan dan Gizi IPB. Perkins EG. 1967. Formation and Non-Volatile Decomposition On Products In Heated and Oils. Food Technol. 21 (4):125. Raharjo S. 2008. Kerusakan Oksidatif Pada Makanan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Rahayu A, Husamah, Nugroho AD. 2007. Studi Frekuensi Penggorengan Dari Minyak Jelantah Bermerek dan Tidak Bermerek Terhadap Nekrosis Sel Hati. PKM Penulisan Ilmiah. Universitas Muhammadiyah Malang. Robertson CJ. 1967. The Practice of Deep Fat Frying. Food Technol. 21 (1): 34-36. Rukmini A. 2007. Regenerasi Minyak Goreng Bekas dengan Arang Sekam Menekan Kerusakan Organ Tubuh. ISSN:1978-9777. Schultz HW. 1962. Symposium of Food, Lipid and Their Oxidation. Wesport : Westport Co. Sudarmadji S. 2007. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta: Liberty. Sutiah K, Sofjan F, Wahyu SB. 2008. Studi Kualitas Minyak Goreng dengan Parameter Viskositas dan Indeks Bias. Berkala Fisika. ISSN: 1410-9662. Vol 11. No.2. April 2008, hal 53-58. Wijana S, Arif H, Nur H. 2005. Teknopangan: Mengolah Minyak Goreng Bekas. Surabaya: Trubus Agrisarana.
47
Winarno FG. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia.
Zahra SL, Dwiloka B, Mulyani S. 2013. Pengaruh Penggunaan Minyak Goreng Berulang Terhadap Perubahan Nilai Gizi dan Mutu Hedonik Pada Ayam Goreng. Animal Agriculture Journal. Vol.2. No.1.2013. hal 253-260.