Anda di halaman 1dari 21

Asma Persisten dengan

Eksaserbasi Akut
Johanna Griselda S
102010357

Anamnesis
Identitas
Keluhan
Riwayat Perjalanan Penyakit:

Cerita kronologis, rinci, jelas ttg keadaan pasien


Pengobatan yang pernah dipakai sebelumnya
Reaksi alergi
Riwayat penyakit pada anggota keluarga
Perkembangan penyakit

Hal2 yg perlu ditanyakan/gejala:

Lama keluhan
Intensitas keluhan
Keluhan lokal: lokasi, menetap, pindah-pindah, menyebar
Bertambah berat/ berkurang
Upaya yang dilakukan dan hasilnya

Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Kelainan dinding dada: bekas operasi, pelebaran

vena-vena superfisial, spider nevi


Kelainan bentuk dada : pectus carinatum, pectus
excavatum, kifosis
Frekuensi pernapasan: N:14-20x/mnt
Jenis Pernapasan
Pola pernapasan
Palpasi
Vokal fremitus

Perkusi

Auskultasi
wheezing

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan radiologi
bronkitis kronik :tubular shadow, bayangan garis-garis

paralel keluar dari hilus menuju apeks paru dan corakan


paru yang bertambah.
emfisema paru:overinflasi ,diafragma rendah & datar,
penciutan pembuluh darah pulmonal, dan penambahan
corakan ke distal.
Pemeriksaan fungsi paru
obstruksi aliran napas
pertukaran udara krn destruksi jaringan paru.

Pemeriksaan gas darah


jika ada kecurigaan gagal napas.
hipoksemia kronis kadar hemoglobin bisa meningkat.

Asma
gangguan inflamasi kronis saluran nafas (sel

mast, eosinofil, limfosit T)


episode mengi berulang, sesak nafas, rasa dada
tertekan, batuk, (pada malam atau dini hari)

Etiologi
Faktor predisposisi
genetik

Faktor presipitasi:
Alergen
Perubahan cuaca
Stres
Lingkungan Kerja
Olahraga/aktivitas yang berat

Epidemiologi
Asma pd anak 2-30%

Indonesia : SD 10%, SMP6,5%


Negara berkembang: 8-10x negara maju
NCHS:
0-17 thn :57 per 1000
> 18 thn 38 per 1000

Manifestasi Klinis
Batuk kering berulang & mengi

Sesak napas, dada terasa berat


Terutama pd mlm hari yg dipicu infeksi

pernapasan dan inhalasi alergen

Patofisiologi

Penatalaksanaan
Tatalaksana di rumah
serangan ringan : obat oral gol beta 2

agonis/teofilin.
lebih baik obat inhalasi
beta 2 agonis inhalasi : MDI dengan/tanpa
nebulizer.
Stlh 30 menit tdk ada perbaikan / perburukan ke
rumah sakit.

Pencegahan
Mencegah anak mengalami gejala yang lebih

berat dan berkepanjangan.


Memelihara fungsi paru-paru senormal mungkin
Agar anak dapat beraktifitas normal.
Mencegah serangan asma berulang
Mengurangi jumlah kunjungan darurat ke rumah
sakit, dan
Memberikan pengobatan dengan hasil terbaik
dan efek samping seminimal mungkin.

Komplikasi
Status asmatikus

Atelektasis
Hipoksemia
Pneumothoraks
Emfisema
Deformitas thoraks
Gagal nafas

Prognosis
Buruk apabila pasien datang dgn asma berat

Anda mungkin juga menyukai