M. Syauqi Farhan
Dwi Aulia Rahmah
Chika Azziyati
Retno Wulandari
TUJUAN
a. Untuk mengamati dan mempelajari praktikum pada kenaikan titik
didih dan penurunan titik beku dari beberapa larutan.
b. Mengetahui faktor-faktor penyebab kenaikan titik didih dan penurunan
titik beku pada larutan elektrolit dan non-elektrolit
II.
MANFAAT
Agar siswa memahami tentang sifat koligatif larutan dalam melakukan
praktikum kenaikan titik didih dan penurunan titik beku.
III.
PENDAHULUAN
TEORI SINGKAT
1. TITIK DIDIH
Suhu dimana cairan mendidih dinamakan titik didih. Jadi, titik
didih adalah temperatur dimana tekanan uap sama dengan tekanan
atmosfer. Selama gelembung terbentuk dalam cairan, berarti selam cairan
mendidih, tekanan uap sama dengan tekanan atmosfer, karena tekanan uap
adalah konstan maka suhu dan cairan yang mendidih akan tetap sama.
Penambahan kecepatan panas yang diberikan pada cairan yang mendidih
hanya menyebabkan terbentuknya gelembung uap air lebih cepat. Cairan
akan lebih cepat mendidih, tapi suhu didih tidak naik. Jelas bahwa titik
didih cairan tergantung dari besarnya tekanan atmosfer(Brady, 1999 :
540).
Titik didih merupakan satu sifat lagi yang dapat digunakan untuk
memperkirakan secara tak langsung berapa kuatnya gaya tarik antara
molekul dalam cairan. Cairan yang gaya tarik antar molekulnya kkuat,
titik didihnya tinggi dan sebaliknya bila gaya tarik lemah, titik didihnya
rendah (Brady, 1999 : 541).
Tb = kb . m
Tb = kenaikan titik didih larutan
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal pelarut (kenaikan titik didih untuk
1 mol zat dalam 1000 gram pelarut)
m = molal larutan (mol/100 gram pelarut)
Untuk zat terlarut yang bersifat elektrolit persamaan untuk kenaikan titik
didih harus dikalikan dengan faktor ionisasi larutan, sehingga
persamaannya menjadi :
Tb = kb x m [1+(n-1) ]
Dimana,
n = jumlah ion-ion dalam larutan
= derajat ionisasi
Tf = kf . m
Tf = penurunan titik beku larutan
IV.
Gelas Kimia
Spatula
Kawat kasa
Pembakar Spirtus
Kaki tiga
Tempat pembakar spirtus
Termometer
Korek api
BAHAN
1.
Aquades 500 ml
2.
CaCl2 0,36 m
3.
NaOH 0,05 m
4.
5.
6.
Perhitungan :
NaOH : Gr = 1 gram, p = 500 ml, Mr = 40
m NaOH =
40
=
1000
500
0,05 m
20
111
=
0,36 m
1000
500
V.
PROSEDUR KERJA
1. Kenaikan Titik Didih
1. Siapkan semua alat da bahan yang dibutuhkan untuk
praktikum.
2. Masukkan 500 ml aquades kedalam gelas kimia kemudian
panaskan perlahan-lahan dengan memakai buffet dan sumbu
kompor yang dibakar menggunakan .
3. Masukkan termometer kedalam gelas kimia berisi aquades.
Tunggu hingga aquades mendidih.
4. Jika aquades sudah mendidih mencapai suhu 100
catat suhu
VI.
ANALISIS DATA
HASL PRAKTIKUM
No
Larutan
1.
Aquades
99
2.
CaCl2 0,36 m
100
1oC
3.
NaOH 0,05 m
101
2oC
No
Larutan
Titik Beku
1.
Aquades
0oC
4oC
2.
CaCl2 0,36 m
3oC
1oC
3.
NaOH 0,05 m
4oC
0oC
Series 1
101.5
101
100.5
100
Series 1
99.5
99
98.5
98
Aquades
NaOH
CaCl2
Series 1
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Series 1
Aquades
NaOH
CaCl2
VII.
PEMBAHASAN
jadi
VIII. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum ini kita dapat simpulkan bahwa
DAFTAR PUSTAKA
http://mizuc.blogspot.com/2012/06/laporan-praktikum-kenaikan-titik-didih.html
http://blogg4ndonesia.blogspot.com/2013/09/makalah-tentang-kenaikan-titik-didih.html