Anda di halaman 1dari 10

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH GORONTALO
DIREKTORAT LALU LINTAS

LAPORAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS


BIDANG TRANSPORTASI PERKOTAAN
TANGGAL 30 OKTOBER 2014
I.

PENDAHULUAN
1.

Latar Belakang
Kota merupakan suatu pusat kegiatan yang berfungsi sebagai
pusat pelayanan jasa, produksi, distribusi barang serta menjadi pintu
masuk atau simpul transportasi bagi wilayah sekitarnya. Dengan semakin
berkembangnya suatu kota, dimana harga lahan di pusat kota cenderung
semakin mahal, maka mulai bermunculan pusat-pusat permukiman dan
pusat kegiatan di pinggiran kota.
Tingginya ketergantungan masyarakat yang tinggal di sub urban
dengan aktivitas di pusat kota yang jaraknya relatif jauh berdampak pada
perubahan pola perjalanan masyarakat harian. Jarak perjalanan yang
jauh, waktu tempuh yang semakin panjang, pelayanan angkutan umum
yang terbatas, dan kemacetan pada jam puncak menjadi hal yang selalu
dihadapi masyarakat kota sehari-hari.
Pelayanan angkutan umum pada kota-kota di Indonesia saat ini
sangatlah buruk, selain tidak dapat dihandalkan, tidak nyaman, juga tidak
memberikan rasa aman bagi penumpang. Pengoperasian angkutan umum
sebagian besar didominasi oleh angkutan berkapasitas kecil, akibatnya
disamping tidak efisien juga berdampak pada kesemerawutan lalu lintas.
Disisi lain, perkembangan kota yang cenderung tidak terencana
dan

ketidak

konsistenan

dalam

melaksanakan

rencana

induk

pembangunan kota serta perubahan pola pemanfaatan lahan yang begitu


cepat belum mampu diantisipasi dengan penataan sistem jaringan
transportasi. Kondisi ini berdampak pada ketidakseimbangan antara
sediaan

(prasarana)

dengan

permintaan

perjalanan

akibat

pengembangan kawasan yang begitu cepat.

Bimbingan Teknis Bidang Transportasi Perkotaan

-2-

Pembangunan system transportasi secara masal perlu didukung


penataan restrukturisasi trayek umum dan perizinannya. Sistem perizinan
angkutan umum tidak berdasarkan pada jumlah angkutan umum, tetapi
berdasarkan standart pelayanan yang ditetapkan pemerintah.
Dalam rangka meningkatkan system pengelolaan angkutan umum,
perlu dikaji pula konsep pendanaan transportasi. Berkaitan dengan dana
sektor transportasi yang berperan sebagai public goods terdapat dua
mekanisme pendanaan, yaitu subsidi dan public sevice obligation.
Dengan memperhatikan masalah-masalah tersebut diatas maka
diperlukan rumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan
prosedur, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang sistem
transportasi
mencapai

perkotaan.
sasaran

Sebagai

tersebut

salah

pemerintah

satu

kebijaksanaan

memandang

perlu

untuk
untuk

melakukan program yang secara nyata dapat diwujudkan.


2.

Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dari kegiatan Bimbingan Teknis bidang Transportasi
Perkotaan Tahun Anggaran 2014 ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan bimbingan teknis pada Pemerintah Kota / Kabupaten
dalam melaksanakan perencanaan, pengawasan, dan pengendalian
lalu lintas dan angkutan kota sesuai kebijkan transportasi perkotaan;
2. Meningkatkan daya guna penyelenggaraan pemerintahan di daerah
kota / kabupaten, terutama dalam pelaksanaan pembangunan dan
pelayanan kepada masyarakat di bidang transportasi;
3. Mendorong terciptanya sistem transportasi perkotaan yang efektif dan
efisien;
4. Memberikan pedoman kepada institusi Pemerintah / regulator,
operator maupun pengguna jasa dalam penyelenggaraan transportasi
perkotaan;
5. Memberikan pedoman kepada Pemerintah (Pusat maupun Daerah)
dalam menyusun kebijakan transportasi perkotaan dimasing-masing
kawasan perkotaan;
6. Meningkatkan kualitas pelayanan transportasi perkotaan kepada
masyarakat.

Bimbingan Teknis Bidang Transportasi Perkotaan

-3-

3.

Ruang Lingkup
Bimbingan Teknis bidang Transportasi Perkotaan Tahun Anggaran 2014,
akan dilaksanakan dengan ruang lingkup sebagai berikut:
1. Bimbingan Teknis kepada Pemerintah Kota / Kabupaten tentang
kebijakan transportasi perkotaan;
2. Bimbingan Teknis terhadap aparat penanggung jawab pengelolaan
manajemen lalu lintas dan angkutan di wilayah perkotaan;
3. Bimbingan Teknis melalui kegiatan sosialisasi kebijakan transpotasi
perkotaan secara menerus dan berkelanjutan, dengan melaksanakan
workshop dan pemberian buku-buku pedoman terkait dengan
kebijakan penyelenggaraan transportasi perkotaan.
Kegiatan Bimbingan Teknis bidang transportasi Perkotaan Tahun 2014
yang diselenggarakan di Gorontalo diikuti oleh instansi terkait dari unsur
pemerintahan Provinsi/Kabupaten/Kota yang ada di Gorontalo, Sulawesi
Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi
Tenggara, Maluku, Maluku Utara dan dari Akademisi serta beberapa
pemangku

kepentingan

lain

yang

terkait

dengan

pengembangan

transportasi perkotaan.
II.

PELAKSANAAN
4.

Kegiatan yang dilaksanakan


Kegiatan Bimbingan Teknis Bidang Transportasi Perkotaan Tahun 2014
yang diselenggarakan di Gorontalo dengan uraian kegiatan sebagai
berikut :
1. Registrasi;
2. Pembukaan oleh MC;
3. Sambutan

Pembukaan

Bimbingan

Teknis

Bidang

Transportasi

Perkotaan;
4. Penyerahan Cinderamata;
5. Doa;
6. Coffe Break
7. Pemaparan Sesi I :

Bimbingan Teknis Bidang Transportasi Perkotaan

-4-

Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Transportasi


Perkotaan;
Kebijakan Umum Transportasi Perkotaan;
Pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK).
8. Hasil Diskusi/Kesimpulan;
9. Pemaparan Sesi II :
Penysunan Rencana Induk Transportasi Perkotaan dan
Wahana Tata Nugraha;
Penyelenggaraan Angkutan di Kawasan Perkotaan;
Penyelenggaraan Transportasi Perkotaan Ramah Lingkungan;
Penyelenggaran Manajemen Rekayasa Lalu Lintas di Kawasan
Perkotaan;
Integrasi Moda Transportasi Perkotaan.
10. Diskusi/Tanya Jawab;
11. Pembacaan Kesimpulan/Kesepakatan dan Rekomendasi
12. Ishoma (Istirahat, Solat, dan Makan).
Semua bahan acara tersebut di atas dan semua data data dukung
pelaksanaan Kegiatan Bimbingan Teknis bidang Transportasi Perkotaan
ada dilampiran laporan kegiatan ini.
5.

Resume Paparan dan Diskusi


Di bawah ini sekilas kegiatan inti pelaksanaan Bimbingan Teknis bidang
Transportasi Perkotaan dengan uraian kegiatan sebagai berikut :
A. Kebijakan Umum Transportasi Perkotaan
Isi dari pemaparan Kebijakan Umum Transportasi Perkotaan meliputi :
1. Permasalahan dan Tantangan

Rendahnya kualitas dan kuantitas ketersediaan sarana dan


prasarana, khususnya untuk jalan dan jembatan, serta sarana
transportasi;

Kurangnya keterpaduan transportasi antar moda menjadi


permasalahan utama, khususnya ketersediaan transportasi
darat, laut, sungai, dan udara yang belum memadai;

Bimbingan Teknis Bidang Transportasi Perkotaan

-5-

Minimnya infrastruktur yang dibangun juga mengakibatkan


keterisolasian wilayah antar pulau dan dalam pulau;

Jaringan jalan di pulau-pulau terpencil belum sepenuhnya


berfungsi untuk mendukung transportasi lintas pulau dan
melayani

mobilitas

masyarakat

dalam

mengembangkan

potensi wilayah serta mengurangi kemiskinan;

Adapun jalan desa yang dapat dilalui kendaraan roda empat


sepanjang tahun masih belum memadai;

Armada angkutan jalan raya sangat terbatas karena armada


yang tersedia tidak sebanding dengan luas daratan pada
setiap kabupaten;

2. Akar Masalah

Infrastruktur

transportasi

dibangun

dengan

orientasi

pergerakan kendaraan bermotor, bukan pergerakan manusia;

Insentif untuk Public Transport kurang, disinsentif untuk


Private Transport kurang;

Investasi untuk angkutan massal tidak tepat dari segi waktu


dan jenis moda;

Perencanaan

transportasi

tidak

bersinergi

dengan

perencanaan tata guna lahan;

Disiplin dan Law Enforcement tidak maksimal.

3. Review UU LLAJ No.22/2009 berkaitan dengan transportasi


perkotaan.
Kewajiban Menyediakan Angkutan Umum (pasal 139)

Angkutan umum diselenggarakan dalam upaya memenuhi


kebutuhan angkutan umum yang selamat, aman, nyaman dan
efisien;

Pemerintah wajib menjamin tersedianya angkutan umum


sebagaimana pada ayat diatas;

Standar Pelayanan Angkutan Orang (Pasal 141/198)

Bimbingan Teknis Bidang Transportasi Perkotaan

-6-

Untuk mewujudkan standar pelayanan jasa angkutan umum


pemerintah menetapkan suatu Standar Pelayanan Minimal
(SPM);

Subsidi Angkutan Umum (Pasal 185)

Tarif penumpang kelas ekonomi ditetapkan Pemerintah /


Daerah;

Tarif kelas ekonomi dapat diberi Subsidi oleh Pemerintah /


Daerah;

Angkutan Massal (pasal 158 ayat (1)

Pemerintah wajib menjamin ketersediaan angkutan massal


berbasis jalan untuk memenuhi kebutuhan angkutan orang
dengan kendaraan bermotor umum dikawasan perkotaan
(kawasan megapolitan, metropolitan dan perkotaan besar).

6.

Hasil yang dicapai


Hasil yang dicapai melalui kegiatan Bimbingan Teknis bidang Transportasi
Perkotaan Tahun Anggaran 2014, meliputi :
1. Adanya pemahaman bagi penentu kebijakan penyelenggaraan
transportasi perkotaan untuk mewujudkan transportasi perkotaan yang
dapat melayani semua lapisan masyarakat, semua kepentingan
masyarakat serta melayani seluruh pelosok kawasan perkotaan;
2. Terwujudnya suatu pemikiran untuk mewujudkan system Transportasi
perkotaan yang lebih efektif dan efisien;
3. Mendorong pemahaman peserta sosialisasi tentang landasan hukum
yang mengatur secara khusus tentang penyelenggaraan transportasi
perkotaan;
4. Mendorong Pemerintah Kota/Kabupaten untuk mengatasi kemacetan
lalu lintas, mengurangi polusi akibat kendaraan bermotor dan
mengurangi jumlah kejadian kecelakaan;
5. Mendorong

pemahaman

pemerintah

kota/kabupaten

untuk

mewujudkan pelayanan angkutan umum yang handal dan memadai


bagi masyarakat;

Bimbingan Teknis Bidang Transportasi Perkotaan

-7-

6. Mendorong

pemahaman

pemerintah

kota/kabupaten

untuk

menciptanya suatu kota yang maju dan baik dari sektor transportasi
(terutama transportasi darat) sehingga dapat mempengaruhi sektor
yang lainnya.

Pelaksanaan
Forum Group Discussion ini dilaksanakan sebagai berikut :
a.

b.

Waktu dan Tempat Forum Group Discussion :


1)

Hari / Tanggal

Selasa.

2)

Tanggal

26 Agustus 2014.

3)

Pukul

08.00 s/d 17.00 WIB.

4)

Tempat

Aula Divisi Hukum Polri, Jl. Trunojoyo


No.3, Kel. Selong, Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan

Peserta rapat koordinasi fungsi tekhnis Registrasi dan Identifikasi


Polri tingkat Polda adalah:
Para Pamen Ditlantas Polda

7.

= 31 orang.

Landasan Konseptual
a.

Peran dan fungsi Polisi Lalu Lintas


Urusan

pemerintahan

Kendaraan
Operasional

Bermotor

di

bidang

dan

Manajemen

Registrasi

Pengemudi,

dan

Rekayasa

dan

Identifikasi

Penegakan
Lalu

Hukum,

Lintas,

serta

pendidikan berlalu lintas.


b.

Pelayanan Publik
Transparansi, akuntabilitas, kondisional, partisipatif, kesamaan hak,
keseimbangan hak dan kewajiban.

Bimbingan Teknis Bidang Transportasi Perkotaan

-8-

c.

Penegakan Hukum Lalu lintas


Oleh negra (kepolisian) dilakukan tindakan preventif dan represif,
faktor-faktor yang mempengaruhi (Soerjono Soekanto) : Hukum,
Penegak Hukum, Sarana, Masyarakat, Budaya.

8.

Pelaksanaan peran dan fungsi Lantas yang diharapkan


a.

Pelayanan penerbitan SIM, STNK, dan BPKB :


- Tranparansi pelayanan Publik dalam penerbitan SIM.
- Tranparansi pelayanan Publik dalam penerbitan STNK.
- Tranparansi pelayanan Publik dalam penerbitan BPKB

b.

Penegakan hukum pelanggaran Lalu Lintas :


- Pelanggaran lalu lintas.
- Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas.

9.

Optimalisasi pelaksanaan peran dan fungsi Lantas.


a.

Pelayanan penerbitan SIM, STNK, dan BPKB :


- Terwujud tranparansi pelayanan Publik dalam penerbitan SIM.
- Terwujud tranparansi pelayanan Publik dalam penerbitan STNK.
- Terwujud tranparansi pelayanan Publik dalam penerbitan BPKB.

b.

Penegakan hukum pelanggaran Lalu Lintas :


- Mengawasi dan meningkatkan ksejahteraan aparat.
- Meningkatkan sarana dan prasarana.
- Meningkatkan kesadaran masyarakat.
- Penegakan hukum tanpa pandang bulu.

III.

PENUTUP
10.

KESIMPULAN
a)

Perkembangan tugas dan wewenang polisi lalu lintas semakin hari


semakin kompleks.

b)

Terdapat permasalahan di bidang pelayanan publik dan penegakan


hukum baik di jalan maupun di kantor-kantor pelayanan.

c)

Telah dilakukan penyempurnaan terhadap ketentuan dan pedoman


pelayanan penerbitan SIM, STNK dan BPKB.

Bimbingan Teknis Bidang Transportasi Perkotaan

-9-

d)

Penegakan hukum pelanggaran lalu lintas, perlu diperhatikan


esensi dari penegakan hukum yang juga merupakan tolak ukur
daripada efektifitas penegakan hukum.

11.

REKOMENDASI
a)

Perlu evaluasi dan monitoring secara berkala.

b)

Penanganan masalah kecelakaan lalu lintas yang dilakukan secara


komprehensif.

c)

Dalam rangka kontrol, transparansi dan memberikan kepastian


hukum pada masyarakat, penanganan pelangggaran melalui
Elektronic Law Enforcement (ELE) agar segera diimplementasikan.

d)

Jaringan online melalui National Traffic Management Centre


(NTMC) perlu diakselerasi implementasinya.

e)

Informasi ke publik yang memadai dan peningkatan kesadaran dan


peningkatan kedisiplinan berlalu lintas setiap pengguna jalan.
Jakarta,
Agustus 2014
KASI AMDAL

Paraf :
1. Konseptor / Kasi Ranmor : ........
2. Kaurmin

: ....................

ADHITYA. PANJI. ANOM, SIK


KOMISARIS POLISI NRP. 81040857
Beberapa kondisi yang dihadapi transportasi perkotaan yang terjadi saat ini dan
perlu dipecahkan bersama-sama yaitu :
a.

Keterpaduan perencanaan transportasi dan wilayah.


Bagaimana usaha untuk menciptakan suatu sistem perencanaan
transportasi yang dapat dipadukan dengan rencana dan program
penataan ruang baik ditingkat nasional, regional, dan lokal.

b.

Integrasi Pelayanan Transportasi.


Bagaimana usaha dan upaya, serta hal-hal apa saja yang harus
dikembangkan

dan

dibangun

untuk

menciptakan

pelayanan

transportasi yang terintegrasi baik antar moda maupun intra moda


serta antar wilayah di dalam suatu aglomerasi perkotaan.
c.

Pendanaan.

Bimbingan Teknis Bidang Transportasi Perkotaan

- 10 -

Bagaimana cara-cara terbaik untuk menggunakan dana yang


sangat terbatas, dari mana memperoleh kekurangan sumber
pendanaannya.
d.

Lingkungan.
Bagaimana pengembangan transportasi yang ramah lingkungan
dapat dilaksanakan secara berkelanjutan. Dampak negatif terhadap
pemanasan global mengharuskan untuk dilakukannya upaya-upaya
melalui pelaksanaan transportasi yang efisien dan penghematan
penggunaan bahan bakar minyak serta penggunaan energi
alternative.

Bimbingan Teknis Bidang Transportasi Perkotaan

Anda mungkin juga menyukai