DAERAH GORONTALO
DIREKTORAT LALU LINTAS
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Kota merupakan suatu pusat kegiatan yang berfungsi sebagai
pusat pelayanan jasa, produksi, distribusi barang serta menjadi pintu
masuk atau simpul transportasi bagi wilayah sekitarnya. Dengan semakin
berkembangnya suatu kota, dimana harga lahan di pusat kota cenderung
semakin mahal, maka mulai bermunculan pusat-pusat permukiman dan
pusat kegiatan di pinggiran kota.
Tingginya ketergantungan masyarakat yang tinggal di sub urban
dengan aktivitas di pusat kota yang jaraknya relatif jauh berdampak pada
perubahan pola perjalanan masyarakat harian. Jarak perjalanan yang
jauh, waktu tempuh yang semakin panjang, pelayanan angkutan umum
yang terbatas, dan kemacetan pada jam puncak menjadi hal yang selalu
dihadapi masyarakat kota sehari-hari.
Pelayanan angkutan umum pada kota-kota di Indonesia saat ini
sangatlah buruk, selain tidak dapat dihandalkan, tidak nyaman, juga tidak
memberikan rasa aman bagi penumpang. Pengoperasian angkutan umum
sebagian besar didominasi oleh angkutan berkapasitas kecil, akibatnya
disamping tidak efisien juga berdampak pada kesemerawutan lalu lintas.
Disisi lain, perkembangan kota yang cenderung tidak terencana
dan
ketidak
konsistenan
dalam
melaksanakan
rencana
induk
(prasarana)
dengan
permintaan
perjalanan
akibat
-2-
perkotaan.
sasaran
Sebagai
tersebut
salah
pemerintah
satu
kebijaksanaan
memandang
perlu
untuk
untuk
-3-
3.
Ruang Lingkup
Bimbingan Teknis bidang Transportasi Perkotaan Tahun Anggaran 2014,
akan dilaksanakan dengan ruang lingkup sebagai berikut:
1. Bimbingan Teknis kepada Pemerintah Kota / Kabupaten tentang
kebijakan transportasi perkotaan;
2. Bimbingan Teknis terhadap aparat penanggung jawab pengelolaan
manajemen lalu lintas dan angkutan di wilayah perkotaan;
3. Bimbingan Teknis melalui kegiatan sosialisasi kebijakan transpotasi
perkotaan secara menerus dan berkelanjutan, dengan melaksanakan
workshop dan pemberian buku-buku pedoman terkait dengan
kebijakan penyelenggaraan transportasi perkotaan.
Kegiatan Bimbingan Teknis bidang transportasi Perkotaan Tahun 2014
yang diselenggarakan di Gorontalo diikuti oleh instansi terkait dari unsur
pemerintahan Provinsi/Kabupaten/Kota yang ada di Gorontalo, Sulawesi
Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi
Tenggara, Maluku, Maluku Utara dan dari Akademisi serta beberapa
pemangku
kepentingan
lain
yang
terkait
dengan
pengembangan
transportasi perkotaan.
II.
PELAKSANAAN
4.
Pembukaan
Bimbingan
Teknis
Bidang
Transportasi
Perkotaan;
4. Penyerahan Cinderamata;
5. Doa;
6. Coffe Break
7. Pemaparan Sesi I :
-4-
-5-
mobilitas
masyarakat
dalam
mengembangkan
2. Akar Masalah
Infrastruktur
transportasi
dibangun
dengan
orientasi
Perencanaan
transportasi
tidak
bersinergi
dengan
-6-
6.
pemahaman
pemerintah
kota/kabupaten
untuk
-7-
6. Mendorong
pemahaman
pemerintah
kota/kabupaten
untuk
menciptanya suatu kota yang maju dan baik dari sektor transportasi
(terutama transportasi darat) sehingga dapat mempengaruhi sektor
yang lainnya.
Pelaksanaan
Forum Group Discussion ini dilaksanakan sebagai berikut :
a.
b.
Hari / Tanggal
Selasa.
2)
Tanggal
26 Agustus 2014.
3)
Pukul
4)
Tempat
7.
= 31 orang.
Landasan Konseptual
a.
pemerintahan
Kendaraan
Operasional
Bermotor
di
bidang
dan
Manajemen
Registrasi
Pengemudi,
dan
Rekayasa
dan
Identifikasi
Penegakan
Lalu
Hukum,
Lintas,
serta
Pelayanan Publik
Transparansi, akuntabilitas, kondisional, partisipatif, kesamaan hak,
keseimbangan hak dan kewajiban.
-8-
c.
8.
b.
9.
b.
III.
PENUTUP
10.
KESIMPULAN
a)
b)
c)
-9-
d)
11.
REKOMENDASI
a)
b)
c)
d)
e)
Paraf :
1. Konseptor / Kasi Ranmor : ........
2. Kaurmin
: ....................
b.
dan
dibangun
untuk
menciptakan
pelayanan
Pendanaan.
- 10 -
Lingkungan.
Bagaimana pengembangan transportasi yang ramah lingkungan
dapat dilaksanakan secara berkelanjutan. Dampak negatif terhadap
pemanasan global mengharuskan untuk dilakukannya upaya-upaya
melalui pelaksanaan transportasi yang efisien dan penghematan
penggunaan bahan bakar minyak serta penggunaan energi
alternative.