I. DASAR KONSERVASI
1. Pengertian
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1990 yang dimaksud
dengan Sumber Daya Alam Hayati adalah unsur-unsur hayati di alam yang terdiri dari
sumber daya alam nabati (tumbuhan) dan sumber daya alam hewani (satwa) yang
bersama unsur non hayati di sekitarnya secara keseluruhan membentuk ekosistem
sedangkan konservasi sumber daya alam hayati adalah pengelolaan sumber daya alam
hayati
yang
pemanfaatannnya
dilakukan
secara
bijaksana
untuk
menjamin
2. Terhindarnya dari bencana yang diakibatkan oleh adanya perubahan alam, yang
berarti gangguan-gangguan yang dialami oleh flora fauna dan ekosistemnya pada
khususnya serta sumber daya alam pada umumnya yang menyebabkan perubahan
berupa kerusakan maupun penurunan jumlah dan mutu sumber daya alam tersebut.
3. Terhidarnya mahluk hidup yang langka maupun yang tidak langka dari kepunahan
yang berarti gangguan-gangguan penyebab turunnya jumlah dan mutu mahluk hidup
bila terus dibiarkan tanpa adanya upaya pengendalian akan berakibat mahluk hidup
tersebut menuju kepunahan bahkan punah sama sekali. Dengan demikian upaya
konservasi merupakan upaya pengawetan dan pelestarian plasma nutfa, yaitu flora
dan fauna.
4. Mampu mewujudkan keseimbangan lingkungan baik mikro maupun makro, yang
berarti dalam ekosistem terdapat hubungan yang erat antar mahluk hidup maupun
mahluk hidup dengan lingkungannya.
5. Mampu memberi konstribusi terhadap ilmu pengetahuan yang berarti upaya
konservasi sebagai sarana pengawetan dan pelestarian flora dan fauna merupakan
penunjang budi daya, sarana untuk mempelajari sifat, potensi maupun penggunaan
flora fauna.
6. Mampu memberi konstribusi terhadap kepariwisataan.
c. Hutan Gambut
d. Hutan Payau
e. Hutan Pantai
f. Hutan Pegunungan
2. Hutan Musim
Hutan musim terdapat pada daerah yang mempunyai musim kering panjang yaitu dalam 4
bulan kering berturut-turut jumlah hari hujan hanya 20 hari, sedangkan jumlah curah hujan
kurang dari 60 mm perbulan terkering. Pohon bercabang rendah dan sering bengkokbengkok, dan variasi jenis lebih sedikit daripada hutan hujan tropis. Pada lapisan bawah
terdapat tumbuhan bawah yang relatif cukup banyak. Tipe hutan ini terdapat di Jawa
Timur, Nusa Tenggara, Sulawesi serta Irian Jaya bagian selatan.
Hutan musim dibagi atas beberapa tipe sebagai berikut :
a. Hutan Musim Dataran Rendah
b. Hutan Musim Pegunungan
c. Savana
d. Belukar (hutan sekunder)
e. Padang Rumput