Anda di halaman 1dari 6

Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan SELAMATKAN INDONESIA

Disusun oleh Wisnu Adi Kristiono

: ( H1B009029 )

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK JURUSAN MIPA PRODI MATEMATIKA PURWOKERTO 2010

Selamatkan Indonesia, ya itu merupakan kata-kata yang mengerikan Bagi saya. Indonesia seakan-akan dalam kondisi yang tidak selamat, menuju kehancuran, dan lain sebagainya yang artinya itu mengerikan. Kata-kata itu seharusnya didengarkan, dipahami dan dilakukan oleh seluruh Warga Negara Indonesia ( WNI ). Mengapa saya berkata seperti itu? Ibarat sapu lidi, dia tidak akan bisa membersihkan halaman yang kotor apabila hanya sebatang lidi, akan tetapi dia akan dengan mudah membersihkan halaman yang kotor itu apabila terdiri dari banyak lidi. Itulah gambarnya, tindakan dari Selamtkan Indonesia tidak akan mampu merubah bangsa ini apabila hanya dikerjakan oleh segelintir orang saja, melainkan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Memang benar, kata-kata, Selamtkan Indonesia cocok disebarluaskan di negara kita. Kenyataannya sangatlah pas dengan kondisi bangsa kita yang bisa dikatakan Hancur . Sudah seratus tahun bangsa kita memperingatkan Hari Kebangkitan Nasional, dan sudah enam puluh lima tahun juga bangsa kita telah merdeka. Sekarang yang menjadi pertanyaannya adalah, Apakah negara ini benarbenar sudah merdeka? Merdeka dari apa? Dari para penjajah? Hanya berupa fisik? Cobalah kita pahami. Memang benar negara kita sudah merdeka dari para penjajah ( Porugis, Spanyol, Belanda, Jepang ), tapi pikiran seperti itu adalah pikiran sewaktu kita masih duduk di bangku Sekolah Dasar ( SD ), Sekolah Menengah Pertama ( SMP ), bahkan di Sekolah Menegah Atas ( SMA ), ya pikiran anak kecil. Akan teatpi kita sekarang sudah besar, Mahasiswa , yang sudah lebih dewasa dari sebelumnya. Ya, bangsa ini memang sudah terlepas dari penjajahan fisik oleh para penjajah itu. Akan tetapi, sebanarnya kondisi yang terjadi di negara kita adalah, Bangsa ini dijajah oleh kita sendiri , ironis bukan? Kalau diibaratkan seperti pepatah taman makan taman. Penjajahan ini lebih sadis dari penjajahan fisik. Secara sadar atau tidak, hampir disetiap bidang di negara kita ini sudah terjajah oleh Kita sendiri. Mulai dari yang kecil hingga yang besar, semuanya telah terjajah oleh yang namanya Mindset

Baiklah, sekarang saya akan mencoba memaparkan kondisi negara kita saat ini. Kalau orang bilang, Negara kita miskin akan SDM , itu salah. Kalau orang bilang, Negara kita miskin akan SDA , itu salah. Nah yang benar adalah, Orang-oarang Indonesia miskin akan rasa NASIONALISME terhadap bangsanya sendiri . Mengapa saya mengatakanhal seperti itu? Berikut penjelasannya di bawah ini. Sumber Daya Manusia ( SDM ) di negara kita tidaklah miskin. Mau bukti? Dari generasi muda kita ( dari tingkat SD hingga PTN ) telah membuktikannya, yaitu mereka yang memenangkan Olimpiade Fisika, Matematika, dan mereka yang memenangkan kontes robot, mereka semua adalah orang-orang Indonesia yang telah mengharumkan nama Indonesia di tingkat dunia, dan msaih banyak lagi orang-orang hebat seperti mereka ini di negara kita. Pertanyaannya sekarang adalah, Kemanakah perginya orangorang hebat ini nantinya? . Satu jawaban dari saya, oaring-orang hebat itu Diculik oleh negara lain. Mungkin jawaban orang-orang hebat itu adalah : Saya sudah tidak dihargai lagi di sini; Saya lebih makmur di luar dibandingkan di sini, dan sebagainya. Ya, itulah jawaban orang-orang yang tidak memiliki rsa nasionalisme terhadap negaranya sendiri, Penghianat . Coba bayangkan, dari kecil hingga besar mereka hidup di Indonesia, tetapi setelah mereka sukses, mereka melupakan tempat tinggalnya. Hal seperti ini apa lagi kalau tidak disebut penghianat?. Mereka hanya memikirkan dirinya sendiri, keluarganya, oang-orang terdekatnya, tetapi tidak untuk Indonesia. Bagaimana negara kita mau maju, kalau orang-orang yang ber -SDM tinggi, seperti itu semua?. Habis manis sepah dibuang. Ya, itulah pepatah yang cocok untuk penghianat bangsa. Bagaimana tidak, mereka lahir dan dibesarkan di sini, mereka merdeka di sini, mereka menikmati segala sesuatunya di sini, di Indonesia, tapi apa balasannya untuk Indonesia?. Nihil, tidak ada. Melainkan yang dipikiranya hanyalah dirinya sendiri, bukan negaranya Indonesia.

Kalau tadi masalah SDM, sekarang masalah Sumber Daya Alam ( SDA ). Apakah negara kita miskin akan kekayaan alam?. Satu jawaban saya, tidak. Yang namanya kekayaan alam di negara kita ini melimpah ruah, dai segi tidak enak hingga yang enaknya itu ada di Indonesia. Sekarang kita tinjau dari segi tidak enaknya. Saya teringat kata-kata guru sewaktu saya duduk di bangku SMA, beliau berkata, Seluruh wilayah di Indonesia itu kaya akan bencana alam. Secara geografis, Negara kita terletak diantara dua lempengan besar di dunia, yaitu lempeng ASIA dan lempeng Australia. Pergerakan kedua lempeng inilah yang mengakibatkan Indonesia kaya akan bencana alam, begitulah kata beliau. Nah sekarang dari segi enaknya. Indonesia meruoakan salah satu negara yang berpenghasilan terbesar di dunia dalam sektor pertambangan, hebat bukan?. Akan tetapi, mengapa masih banyak rakyat yang hidup di bawah garis kemiskinan dinegara ini? Katanya kaya akan sumber daya alamnya? Kok, rakyatnya masih miskin? Nah itu dia yang menjadi permasalahannya. SDA sangat berkaitan dengan SDM. Tidaklah mungkin bahan baku dari alam dapat langsung kita manfaatkan tanpa adanya SDM yang baik. Mungkin terdapat jawaban seperti ini, Negara kita belun mampu mengolah kekayaan alamnya sendiri . Memang benar. Negara kita masih mengimport SDM dari luar negeri untuk mengolah SDA kita. Sebagai contohnya adalah PT. Freeport yang terdapat di Papua Barat. Perusahaan ini berpenghasilan terbasar di Indonesia, bahkan peringkat sepuluh besar di dunia. Akan tetapi, perusahaan iti bukan milik negara kita, melainkan, negara asing. Kita hanya sekedar membantu dan Dibohongi . Kekayaan alam di negara kita diambil oleh negara lain. Perusahaan itu berpenghasilan besar, tetapi tidak dengan mereka penduduk di sekitar sana. Mereka berpebghasilan pas-pasan. Belum lagi masalah pembagian hasil keuntungan. Sekarang sudah hampir seratus persen keuntungan berada di pihak asing, Indonesia hanya mendapat sekian persen saja, ironis bukan?

Itu baru satu perusahaan yang mengelola kekayaan alam di negeri ini. Bagaimana dengan perusahaan yang lainnya, yang ada di Indonesia? Apakah kita akan terus dibohongi? Satu jawaban tegas saya, tidak. SDA memang sangat berkaitan dengan SDM. Hanya mereka yang ber- SDM tinggilah yang akan dengan mudah mengolah SDA tersebut. Nah balik lagi ke penjelasan sebelumnya, SDM kita haruslah memiliki rasa nasionalisme yang tinggi terhadap bangsa sendiri, Indonesia. Permasalahan yang ada di Indonesia memanglah banyak. Film Selamatkan Indonesia , menggambarkan benyaknya permasalahn di negeri ini, yaitu : pertambangan ( seperti yang sudah saya ulas di depan ), pertanian, kelautan, kehutanan, tranportasi, pendidikan, infrastruktur, pengangguran, kemiskinan, kriminalitas. Saya tidaklah pantas memaparkan semua solusi dari permasalahan tersebut, karena saya bukanlah ahlinya di bidang itu. Saya yakin, mereka yang ahli di bidang-bidang itu telah meniliki solusinya masing-masing. Akan tetapi, solusi yang bisa saya berikan jika saya melihat dari permasalahan yang ada di Indonesia adalah kurangnya rasa nasionalsme orang-orang Indonesia terhadap negaranya sendiri. Saya jadi teringat katakata dari Preiseden RI yang pertama, Ir. Soekarno, Saya butuh sepuluh pemuda hebat, maka saya akan mengguncang dunia , kurang lebih seperti itu. Hebat,betapa percaya diri sekali Bung Karno, sungguh rasa nasionalisme yang sangat tinggi untuk negaranya, Indonesia. Sayapun teringat kata-kata guru Pendidikan Kewarganegaraan sewaktu saya duduk di bangku SMA, beliau mengatakan, Pada tahun 2025 an, Indonesia akan menjadi salah satu Negara adi daya di dunia, bahkan Amerika Serikat tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Indonesia , hebat bukan?. Sahabatku, wahai penerus kebaikan bangsa, dibalik kesusahan pasti terdapat suatu kemudahan. Mungkin untuk saat ini Indonesia belum menemukan jawabannya. Akan tetapi, saya yakin, sama halnya dengan Bung Karno atau guru SMA saya, bahawa Indonesia akan menjadi suatu negara yang baik jauh dari sebelumnya.

Sahabatku, jikalu saya boleh berpasan,inilah pesan saya : Siapapun yang mengenal saya.. Kalian boleh melupakan saya. Akan taetapi, JANGAN SEKALI-KALINYA KALIAN MELUPAKAN INDONESIA. Ada satu lagi pesan saya, yaitu : Ubahlah Mindset atau pola pikir kita yang serakah itu, yang apatis itu, menjadi pola pikir yang mempunyai arti, berguna, tidak hanya untuk diri sendiri, melainkan untuk negara kita,Indonesia. Saya sangat yakin suatu saat nanti, jika kita kita sadar, kita memahami dan kita melakukan sesuatu yang positf, maka negara kita akan jauh lebih baik dari sebelumnya. Hingga judul tulisan inipun berubah menjadi, INDONESIA EMAS . Semangat sahabatku, okray?!

Anda mungkin juga menyukai