Anda di halaman 1dari 10

http://id.wikipedia.

org/wiki/Mikrohidro
Mikrohidro
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari

Potensi energi potensial yang dimiliki sungai dapat digunakan sebagai Pembangkit Listrik
Tenaga Mikrohidro
Mikrohidro atau yang dimaksud dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH),
adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga
penggeraknya seperti, saluran irigasi, sungai atau air terjun alam dengan cara memanfaatkan
tinggi terjunan (head) dan jumlah debit air[1]. Mikrohidro merupakan sebuah istilah yang terdiri
dari kata mikro yang berarti kecil dan hidro yang berarti air.[rujukan?] Secara teknis, mikrohidro
memiliki tiga komponen utama yaitu air (sebagai sumber energi), turbin dan generator.[rujukan?]
Mikrohidro mendapatkan energi dari aliran air yang memiliki perbedaan ketinggian
tertentu.[rujukan?] Pada dasarnya, mikrohidro memanfaatkan energi potensial jatuhan air
(head).[rujukan?] Semakin tinggi jatuhan air maka semakin besar energi potensial air yang dapat
diubah menjadi energi listrik. Di samping faktor geografis (tata letak sungai), tinggi jatuhan air
dapat pula diperoleh dengan membendung aliran air sehingga permukaan air menjadi tinggi[2].
Air dialirkan melalui sebuah pipa pesat kedalam rumah pembangkit yang pada umumnya
dibagun di bagian tepi sungai untuk menggerakkan turbin atau kincir air mikrohidro. Energi
mekanik yang berasal dari putaran poros turbin akan diubah menjadi energi listrik oleh sebuah
generator. Mikrohidro bisa memanfaatkan ketinggian air yang tidak terlalu besar, misalnya
dengan ketinggian air 2.5 meter dapat dihasilkan listrik 400 watt[3]. Relatif kecilnya energi yang
dihasilkan mikrohidro dibandingkan dengan PLTA skala besar, berimplikasi pada relatif
sederhananya peralatan serta kecilnya areal yang diperlukan guna instalasi dan pengoperasian
mikrohidro. Hal tersebut merupakan salah satu keunggulan mikrohidro, yakni tidak
menimbulkan kerusakan lingkungan. Perbedaan antara Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
dengan mikrohidro terutama pada besarnya tenaga listrik yang dihasilkan, PLTA dibawah ukuran
200 KW digolongkan sebagai mikrohidro. Dengan demikian, sistem pembangkit mikrohidro
cocok untuk menjangkau ketersediaan jaringan energi listrik di daerah-daerah terpencil dan

pedesaan[4]. Beberapa keuntungan yang terdapat pada pembangkit listrik tenaga listrik
mikrohidro adalah sebagai berikut [3] :
1. Dibandingkan dengan pembangkit listrik jenis yang lain, PLTMH ini cukup murah
karena menggunakan energi alam.
2. Memiliki konstruksi yang sederhana dan dapat dioperasikan di daerah terpencil dengan
tenaga terampil penduduk daerah setempat dengan sedikit latihan.
3. Tidak menimbulkan pencemaran.
4. Dapat dipadukan dengan program lainnya seperti irigasi dan perikanan.
5. Dapat mendorong masyarakat agar dapat menjaga kelestarian hutan sehingga
ketersediaan air terjamin.

Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

Mikrohidro tipe crossflow


Prinsip dasar mikrohidro adalah memanfaatkan energi potensial yang dimiliki oleh aliran air
pada jarak ketinggian tertentu dari tempat instalasi pembangkit listrik.[rujukan?] Sebuah skema
mikrohidro memerlukan dua hal yaitu, debit air dan ketinggian jatuh (head) untuk menghasilkan
tenaga yang dapat dimanfaatkan.[rujukan?] Hal ini adalah sebuah sistem konversi energi dari bentuk
ketinggian dan aliran (energi potensial) ke dalam bentuk energi mekanik dan energi listrik. Daya
yang masuk (Pgross) merupakan penjumlahan dari daya yang dihasilkan (Pnet) ditambah dengan
faktor kehilangan energi (loss) dalam bentuk suara atau panas. Daya yang dihasilkan merupakan
perkalian dari daya yang masuk dikalikan dengan efisiensi konversi (Eo) [1].
Pnet = Pgross Eo kW
Daya kotor adalah head kotor (Hgross) yang dikalikan dengan debit air (Q) dan juga dikalikan
dengan sebuah faktor gravitasi (g = 9.8), sehingga persamaan dasar dari pembangkit listrik
adalah :
Pnet = g Hgross Q Eo kW
Dimana head dalam meter (m), dan debit air dalam meter kubik per detik (m/s3).[rujukan?]

Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

Beberapa komponen yang digunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro baik
komponen utama maupun bangunan penunjang antara lain [5] :
1. Dam/Bendungan Pengalih (intake). Dam pengalih berfungsi untuk mengalihkan air
melalui sebuah pembuka di bagian sisi sungai ke dalam sebuah bak pengendap.
2. Bak Pengendap (Settling Basin). Bak pengendap digunakan untuk memindahkan partikelpartikel pasir dari air. Fungsi dari bak pengendap adalah sangat penting untuk melindungi
komponen-komponen berikutnya dari dampak pasir.[rujukan?]
3. Saluran Pembawa (Headrace). Saluran pembawa mengikuti kontur dari sisi bukit untuk
menjaga elevasi dari air yang disalurkan.[rujukan?]
4. Bak penenang (Forebay). Bak penenang berada di ujung saluran pembawa yang
berfungsi untuk mecegah turbulensi air sebelum diterjunkan melalui pipa pesat
5. Pipa Pesat (Penstock). Penstock dihubungkan pada sebuah elevasi yang lebih rendah ke
sebuah roda air, dikenal sebagai sebuah turbin.
6. Turbin. Turbin berfungsi untuk mengkonversi energi aliran air menjadi energi putaran
mekanis.[rujukan?]
7. Pipa Hisap, (draft tube). Pipa hisap berfungsi untuk menghisap air, mengembalikan
tekanan aliran yang masih tinggi ke tekanan atmosfer.
8. Generator. Generator berfungsi untuk menghasilkan listrik dari putaran mekanis.
9. Panel kontrol. Panel kontrol berfungsi untuk menstabilkan tegangan.
10. Pengalih Beban (Ballast load). Pengalih beban berfungsi sebagai beban sekunder
(dummy) ketika beban konsumen mengalami penurunan. Kinerja pengalih beban ini
diatur oleh panel kontrol.
Penggunaan beberapa komponen disesuaikan dengan tempat instalasi (kondisi geografis, baik
potensi aliran air serta ketinggian tempat) serta budaya masyarakat.[rujukan?] Sehingga terdapat
kemungkinan terjadi perbedaan desain mikrohidro serta komponen yang digunakan antara satu
daerah dengan daerah yang lain.

Rujukan
1. ^ a b Anonim. 2008. Manual Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro.
IBEKA-JICA. Jakarta.
2. ^ Anonim. 2003. Pedoman Pengelolaan Pengoperasian dan Pemeliharaan PLTMH Leuwi
Kiara, Kabupaten Tasikmalaya. Dinas Pertambangan dan Energi. Bandung.
3. ^ a b Hendar, Ujang. 2007. Desain, Manufacturing dan Instalasi Turbin Propeller Open
Flume 125 Mm di Cv Cihanjuang Inti Teknik Cimahi-Jawa Barat. Fakultas Teknologi
Pertanian IPB. Bogor.
4. ^ Indartono, Yuli Setyo.2008. Krisis Energi di Indonesia : Mengapa dan Harus
Bagaimana. Dalam : http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/
5. ^ Kjlle, Arne. 2001. Hydropower in Norway, Mechanical Equipment. Norwegian
University of Science and Technology. Trondheim.

dreamindonesia.wordpress.com/2011/06/11/panduan-sederhana-pembangunan-pembangkitlistrik-tenaga-mikro-hidro-pltmh/

Panduan Sederhana Pembangunan


Pembangkit Listrik Tenaga Mikro
Hidro (PLTMH)
Posted by pimpii on Juni 11, 2011
Saat ini Indonesia masih sepenuhnya bergantung pada bahan bakar fosil seperti minyak bumi,
batubara dan gas. Bahan bakar fosil di Indonesia digunakan oleh 95 persen penduduk maupun
pelaku industri, dengan konsumsi energi meningkat tujuh persen setiap tahunnya. Padahal bahan
bakar fosil ini ikut berkontribusi terhadap total emisi energi CO2, yang hingga 2008 tercatat
mencapai 351 juta ton. Selain itu bahan bakar fosil jelas merupakan energi yang tidak bisa
dibarukan. Jika terus digunakan, tentu persediaan bahan bakar akan habis.
Sementara, sumber-sumber energi terbarukan, yang notabene jauh lebih banyak ketimbang bahan
bakar fosil, belum dimanfaatkan secara optimal. Energi terbarukan seperti hydrogen, air, panas
bumi dan sebagainya masih dianggap sebagai energi alternatif, dimana penggunaannya hanya
mencapai lima persen!
Salah satu energi terbarukan yang sangat potensial adalah penggunaan energi air untuk
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). PLTMH adalah istilah yang digunakan
untuk instalasi pembangkit listrik yang mengunakan energi air. Kondisi air yang bisa
dimanfaatkan sebagai sumber daya (resources) penghasil listrik adalah memiliki kapasitas aliran
dan ketinggian tertentu dan instalasi. Semakin besar kapasitas aliran maupun ketinggiannya dari
istalasi maka semakin besar energi yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik.
Biasanya Mikrohidro dibangun berdasarkan kenyataan bahwa adanya air yang mengalir di suatu
daerah dengan kapasitas dan ketinggian yang memadai. Istilah kapasitas mengacu kepada jumlah
volume aliran air persatuan waktu (flow capacity) sedangan beda ketinggian daerah aliran
sampai ke instalasi dikenal dengan istilah head.
Mikrohidro juga dikenal sebagai white resources dengan terjemahan bebas bisa dikatakan
energi putih. Dikatakan demikian karena instalasi pembangkit listrik seperti ini menggunakan
sumber daya yang telah disediakan oleh alam dan ramah lingkungan. Suatu kenyataan bahwa
alam memiliki air terjun atau jenis lainnya yang menjadi tempat air mengalir. Dengan teknologi
sekarang maka energi aliran air beserta energi perbedaan ketinggiannya dengan daerah tertentu
(tempat instalasi akan dibangun) dapat diubah menjadi energi listrik, Seperti dikatakan di atas,
Mikrohidro hanyalah sebuah istilah. Mikro artinya kecil sedangkan hidro artinya air. Dalam

prakteknya, istilah ini tidak merupakan sesuatu yang baku namun bisa dibayangkan bahwa
Mikrohidro pasti mengunakan air sebagai sumber energinya.
Yang membedakan antara istilah Mikrohidro dengan Miniihidro adalah output daya yang
dihasilkan. Mikrohidro menghasilkan daya lebih rendah dari 100 W, sedangkan untuk minihidro
daya keluarannya berkisar antara 100 sampai 5000 W. Secara teknis, Mikrohidro memiliki tiga
komponen utama yaitu air (sumber energi), turbin dan generator. Air yang mengalir dengan
kapasitas dan ketinggian tertentu di salurkan menuju rumah instalasi (rumah turbin).
Di rumah turbin, instalasi air tersebut akan menumbuk turbin, dalam hal ini turbin dipastikan
akan menerima energi air tersebut dan mengubahnya menjadi energi mekanik berupa
berputamya poros turbin. Poros yang berputar tersebut kemudian ditransmisikan/dihubungkan ke
generator dengan mengunakan kopling.
Dari generator akan dihasilkan energi listrik yang akan masuk ke sistem kontrol arus listrik
sebelum dialirkan ke rumah-rumah atau keperluan lainnya (beban). Begitulah secara ringkas
proses Mikrohidro, merubah energi aliran dan ketinggian air menjadi energi listrik. Terdapat
sebuah peningkatan kebutuhan suplai daya ke daerah-daerah pedesaan di sejumlah negara,
sebagian untuk mendukung industri-industri, dan sebagian untuk menyediakan penerangan di
malam hari.
Gambar 1 menunjukkan betapa ada perbedaan yang berarti antara biaya pembuatan dengan
listrik yang dihasilkan.

Gambar 1. Skala
Ekonomi dari Mikro-Hidro (berdasarkan data tahun 1985)
Keterangan gambar 1
Average cost for conventional hydro = Biaya rata-rata untuk hidro konvensional.
Band for micro hydro = Kisaran untuk mikro-hidro
Capital cost = Modal Capacity = Kapasitas (kW)

Berikut contoh PLTMH dengan menggunakan sistem run off river, dimana air tidak ditahan
pada sebuah bendungan. Pada sistem run off river, sebagian air sungai diarahkan ke saluran
pembawa, kemudian dialirkan melalui pipa pesat (penstock) menuju turbin.

Gambar 2.
Komponen-komponen Besar dari sebuah Skema Mikro Hidro
Diversion Weir dan Intake : (Dam/Bendungan Pengalih dan Intake) Dam pengalih berfungsi
untuk mengalihkan air melalui sebuah pembuka di bagian sisi sungai (Intake pembuka) ke
dalam sebuah bak pengendap (Settling Basin) atau perangkap pasir (Sand Trap).

Intake

Settling Basin (Bak Pengendap) : Bak pengendap digunakan untuk memindahkan partikelpartikel pasir dari air. Fungsi dari bak pengendap adalah sangat penting untuk melindungi
komponen-komponen berikutnya dari dampak pasir.

Sand Trap
Headrace (Saluran Pembawa) : Saluran pembawa mengikuti kontur dari sisi bukit untuk
menjaga elevasi dari air yang disalurkan.

Headrace
Headtank (Bak Penenang) atau Forebay : Fungsi dari bak penenang adalah untuk mengatur
perbedaan keluaran air antara sebuah penstock dan headrace, dan untuk pemisahan akhir kotoran
dalam air seperti pasir, kayu-kayuan.

Head Tank
Penstock (Pipa Pesat/Penstock) Penstock dihubungkan pada sebuah elevasi yang lebih rendah
ke sebuah roda air, dikenal sebagai sebuah Turbin.

Penstock
Turbine dan Generator Perputaran gagang dari roda dapat digunakan untuk memutar sebuah
alat mekanikal (seperti sebuah penggilingan biji, pemeras minyak, mesin bubut kayu dan
sebagainya), atau untuk mengoperasikan sebuah generator listrik. Mesin-mesin atau alat-alat,
dimana diberi tenaga oleh skema hidro, disebut dengan Beban (Load)

Turbin
Tentu saja ada banyak variasi pada penyusunan disain ini. Sebagai sebuah contoh, air dapat
dimasukkan secara langsung ke turbin dari sebuah saluran tanpa sebuah penstock. Tipe ini adalah
metode paling sederhana untuk mendapatkan tenaga air, tetapi belakangan ini tidak digunakan
untuk pembangkit listrik karena efisiensinya rendah. Pada beberapa kondisi saluran pembawa
(headrace) dapat dihilangkan dan sebuah penstock dapat langsung ke turbin dari bak pengendap
pertama. Variasi seperti ini akan tergantung pada karakteristik khusus dari lokasi dan skema
keperluan-keperluan dari pengguna.
Namun meskipun PLMTH adalah energi alternatif yang potensial, namun kemampuan
pemerintah yang terhalang oleh biaya terbatas, sering membuat sumber air yang potensial untuk
pembangkit listrik terabaikan. Padahal dalam beberapa kasus PLTMH juga dapat dijadikan
alasan untuk melestarikan lingkungan, minimal di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS)
sumber air ditengah menggebu-gebunya pembalakan hutan dan pembukaan kawasan
perkebunan yang tidak ramah lingkungan. Sehingga mencari dana dari lembaga donor untuk
membangun PLTMH di daerah-daerah terpencil dapat menjadi alternatif pilihan.

Pekerjaan ini memang beresiko, pasang pipa menggantung 5 meter di atas sungai dengan air
terjunnya yang setinggi 16 meter. Tapi begitu menyala dan masyarakat bikin pesta, wah..resiko
itu terbayarkan tunai. Seneng dan puas..Apalagi juga bisa membagi ilmu, pengalaman dan sedikit
rizki ke temen-temen teknisi maupun tatausaha di kantor yang menjadi anggota tim. Bersyukur
melalui kegiatan seperti ini bisa membagi kebahagiaan dan kebanggaan bersama dengan tim
karena bisa membantu orang banyak di pelosok untuk sedikit lebih sejahtera..
Diposkan oleh energi hijau di 11.23 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

HUKUM KEKEKALAN ENERGY


http://id.wikipedia.org/wiki/Kekekalan_energi

Anda mungkin juga menyukai