(11/312449/TP/10021)
JUAL BELI DALAM ISLAM
A. Pengertian Jual-Beli
Secara bahasa al-ba (menjual) berarti mempertukarkan sesuatu dengan sesuatu. Dan
merupakan sebuah nama yang mencakup pengertian terhadap kebalikannya yakni al-syira (membeli).
Demikian al-ba sering diterjemahkan dengan jual-beli.
B. Rukun Jual-Beli
Dalam menetapkan rukun jual beli diantara para ulama terjadi perbedaan. Menurut Ulama
Hanafiah, rukun jual beli adalah ijab Qabul yang menunjukkan pertukaran barang secara ridha baik
ucapan maupun perbuatan.
Menurut Jumhur Ulama ada empat rukun jual beli, yaitu:
C. Syarat Jual-Beli
1. Syarat jual beli menurut madzhab Hanafiyah
Dalam akad jual beli harus disempurnakan empat (4) syarat, yaitu:
Bai al-Muaththah (jual beli dengan saling memberi dan menerima): Yakni kasus jual beli dimana
dua pihak sepakat atas penukaran barang dan harga sehingga masing-masing menerima dan
menyerahkan hak dan kewajiban tanpa disertai ijab dan qabul.
Bai al-Taljiah: Yakni jual beli yang disamarkan atau dinisbatkan kepada pihak ketiga karena
adanya kekhawatiran timbulnya penganiayaan dari pihak lain atas sebagian hartanya.
Bai al-Fudhuliy: Yakni jual beli yang dilakukan oleh orang yang tidak mempunyai kewenangan
(wilayah) atasnya.